Lembar Kerja Bagaimana Menggunakan Teknik Fas
Lembar Kerja Bagaimana Menggunakan Teknik Fas
Baca pertanyaan dan pilihlah jawaban yang pertama kali masuk dalam pikiran anda!
Jangan menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan satu pertanyaan saja!
1. Ketika anda belajar untuk menyiapkan sebuah tes, anda akan memilih:
A. Membaca catatan
B. Mengulang fakta-fakta dengan cara berbisik pada diri sendiri
C. Menuliskannya
6. Anda baru memasuki museum, apa yang akan anda lakukan pertama kali?
A. Melihat sekeliling dan mencari peta yang menunjukkan lokasi berbagai
barang atau koleksi.
B. Berbicara kepada pemandu museum dan menanyakan tentang barang atau
koleksi yang dipamerkan
C. Pergi ke pameran atau pajangan pertama yang kelihatan menarik
11. Ketika anda membaca atau melihat kata “SISWA”, apa yang pertama anda lakukan?
A. Memikirkan tentang gambar dari siswa tertentu.
B. Mengucapkan kata “siswa” secara pelan-pelan pada diri sendiri
C. Merasakan perasaan berada di dalam kelas bersama siswa anda
13. Ketika anda mencoba untuk berkonsentrasi, apa yang paling mengganggu usaha anda
tersebut?
A. Gangguan visual
B. Suara-suara/bunyi
C. Hal lain seperti lapar, sepatu yang sempit
15 Ketika belajar mengeja kata-kata baru, cara mana yang cenderung anda lakukan?
A. Menuliskannya dan melihat apakah terlihat benar
B. Menyuarakannya
C. Menuliskan untuk melihat apakah terasa benar
A
Jika skor anda sebagian besar adalah A, maka anda memiliki gaya belajar visual. Anda belajar
dengan penglihatan dan melihat. Karakteristik pelajar gaya visual adalah:
Membuat banyak catatan yang terperinci.
Cenderung duduk di depan.
Biasanya rapi dan bersih.
Sering menutup mata untuk memvisualisasikan atau untuk mengingat sesuatu.
Mencari sesuatu untuk ditonton jika merasa bosan.
Senang melihat apa yang mereka pelajari.
Diuntungkan oleh ilustrasi dan presentasi yang menggunakan warna-warni.
Tertarik pada bahasa tulis atau lisan yang kaya akan gambar.
Lebih menyukai rangsangan (stimuli) yang terisolasi dari gangguan auditori dan
kinestetik.
Menganggap lingkungan pasif adalah yang paling ideal.
B
Jika skor anda sebagian besar adalah B, maka anda memiliki gaya belajar auditori. Anda
belajar dengan pendengaran dan mendengarkan. Karakteristik pelajar tipe auditori dalah:
Duduk di tempat dimana dapat mendengar tapi tidak perlu memperhatikan apa yang
terjadi di depan.
Kemungkinan Anda tidak pernah menyerasikan pakaian dan warna, tetapi Anda dapat
menjelaskan mengapa Anda memakai pakaian seperti itu?
Bersenandung atau berbicara kepada diri sendiri atau kepada orang lain jika merasa
bosan.
Mendapatkan pengetahuan dengan membaca nyaring.
Mereka mengingat pelajaran dengan cara melakukan verbalisasi kepada diri sendiri (jika
tidak melakukannya, mereka mengalami kesulitan dalam membaca peta, diagram, atau
menyelesaikan tugas konseptual, seperti matematika).
C
Jika skor anda kebanyakan adalah C anda memiliki gaya belajar kinestetik. Anda belajar
dengan meraba dan melakukan. Karakteristik pelajar dengan tipe kinestetik adalah sebagai
berikut:
Harus aktif dan sering istirahat.
Berbicara dengan tangan anda dan dengan bahasa tubuh.
Ingat apa yang telah dilakukan, tapi mengalami kesulitan untuk mengingat apa yang telah
dikatakan atau dlihat.
Mencari alasan untuk dapat bermain-main dengan sesuatu atau pergi ketika merasa bosan.
Mengandalkan pada apa yang dapat mereka alami atau lakukan secara langsung.
Kegiatan yang berhubungan dengan memasak, bangunan, teknik, dan seni membantu
mereka dalam memahami dan belajar sesuatu.
Menyenangi kunjungan lapangan dan tugas-tugas yang berhubungan dengan rekayasa
bahan.
Duduk dekat pintu atau tempat lain dimana mereka dapat mudah bangun dan bergerak ke
sana ke mari.
Tidak betah di kelas yang kurang dalam memberikan pengalaman praktek.
Berkomunikasi dengan cara menyentuh dan lebih menghargai motivasi yang
diekspresikan secara fisik, seperti tepukan di bahu.
Lembar Kerja Peserta 1.3: Metode Fasilitasi
1. Rencana Kegiatan
Pelatihan apapun memerlukan kegiatan refleksi terhadap apa yang baru saja dipelajari selama
pelatihan. Peserta perlu mengimplementasikan hasil pelatihan di tempat kerja mereka masing-
masing. Oleh karena itu, pembuatan rencana implementasi hasil pelatihan akan sangat
membantu para peserta pelatihan tentang apa yang harus dilakukan setelah pelatihan selesai.
Sering pelatihan tidak menghasilkan tindak lanjut, karena para peserta tidak mempunyai
rencana kegiatan. Rencana Kegiatan merupakan muara dari semua latihan yang telah
dilakukan.
Perlu disediakan waktu tersendiri kepada para peserta untuk membuat rencana kegiatan dalam
rangka untuk menindaklanjuti hasil pelatihan. Peran fasilitator hanya memberikan motivasi,
memberikan penjelasan berbagai hal yang masih kabur (kalau diminta), dan memberikan
masukkan, arahan, dan pendapat kepada para peserta.
4. Demonstrasi
Fasilitator mempraktekan sesuatu dan para peserta mengamati kemudian mempraktekannya
sendiri. Misalkan saja, fasilitator mendemontrasikan bagaimana mengoperasikan OHP dengan
benar. Para peserta mengamati demo yang dilakukan fasilitator dan akhirnya para peserta
praktek sendiri untuk mengoperasikan OHP.
5. Buku Dialog
Peserta diatur secara berpasangan, bisa dua baris yang saling berhadap-hadapan, atau dalam
dua lingkaran yang saling berhadapan, tiap peserta diberikan buklet yang telah disiapkan
sebelumnya. Di tiap halaman buklet, dituliskan satu kalimat untuk dilengkapi (misalnya
Perasaan saya ketika sampai pada pembahasan ini adalah … “ dan “sesuatu yang telah saya
pelajari ketika selesai penulisan atau kegiatan ini adalah … “). Peserta bergiliran untuk
melengkapi kalimat, sampai mereka merampungkan seluruh materi dalam buklet tersebut.
Berikan alokasi waktu sampai dua menit untuk tiap halaman.
Setelah gambar selesai semua, kelompok atau individual bisa saling menukarkan gambar
kartun tersebut dan mereka berusaha memahami gambar tersebut yang pada akhirnya
memerankan gambar yang diterimanya.
7. Umpan Balik
Fasilitator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan balikan.
Metode ini dilakukan pada waktu kegiatan fasilitasi berlangsung. Fasilitator harus
menghentikan proses belajar dan mulai mendorong peserta untuk menyatakan apa yang
mereka rasakan atau apa yang mereka pelajari.
8. Permainan
Banyak sekali jenis permainan yang bisa digunakan mulai dari permainan yang sudah
disiapkan dalam bentuk paket sampai dengan permainan yang sangat sederhana. Contoh
permainan sederhana antara lain: dua kelompok diberi tugas yang berbeda-beda dan semua
peserta diminta untuk membedakan tugas yang mereka terima. Bila terdapat beberapa
kelompok dalam pelatihan, maka teknik seperti bermain peran paling baik digunakan sebagai
‘permainan’.
Variasi lain yang bisa dilakukan oleh fasilitator adalah dengan membagi peserta menjadi dua
kelompok besar. Kelompok pertama berdiri berjajar di sebelah kanan sedangkan kelompok
kedua berdiri berjajar di sebelah kiri. Kedua kelompok diberi nama kesebelasan sepak bola
yang terkenal yang akan bertanding. Sampaikanlah kepada peserta tentang topik yang akan
dimainkan misalkan saja “Apa yang perlu dilakukan oleh Guru untuk Meningkatkan kualitas
pendidikan”. Fasilitator atau wasit mengundi kelompok mana yang akan menjawab pertama
kali. Bola dilempar kepada salah satu anggota kelompok yang menang undian dan sekaligus
menjawab pertanyaan yang sudah disampaikan. Setelah salah satu peserta dari menjawab lalu
ia melemparkan bola kepada salah satu peserta dari kelompok lawannya untuk menjawab.
Proses ini terus berjalan sampai waktu yang disetujui habis. Pembantu fasilitator mencatat
jawaban-jawaban yang sudah disampaikan oleh para peserta dari kedua belah kubu. Hitung
skornya dan umumkan hasilnya (pemenangnya).
9. Diskusi Kelompok
Diskusi terbuka atau terstruktur yang melibatkan seluruh kelompok peserta dengan
fasilitatornya. Topik diskusi bisa dibatasi oleh fasilitator atau dibiarkan berkembang dari
berdasarkan sumbangan pendapat para peserta.
Terdapat banyak jenis icebreaker yang bisa digunakan oleh faslitator mulai dari ice breaker
yang membutuhkan gerakan fisik sampai dengan icebreaker yang hanya menggunakan daya
pikir atau kerja mental. Untuk melihat jenis-jenis dan penggunaan icebreaker ini, dapat dilihat
pada sesi tujuh.
12. Ceramah
Presentasi lisan yang telah disiapkan oleh fasilitator dan disampaikan kepada peserta. Metode
caramah ini bisa dilengkapi dengan video, Lembar Kerja, demonstrasi, dll agar tidak
membosankan para peserta. Walaupun ceramah adalah metode yang paling sederhana, tetapi
untuk bisa menyampaikan ceramah dengan menarik membutuhkan keahlian yang dibangun
secara terus menerus. Kiat untuk ceramah yang efektif dapat dilihat pada Informasi Tambahan
4.1.
14. Kuesioner
Sebuah teknik untuk mengumpulkan informasi. Teknik ini bisa juga digunakan untuk
membantu dalam asesmen diri sebelum atau sesudah kegiatan pelatihan. Kuesioner ini bisa
digunakan pula untuk mewawancarai peserta lain.
Model perankingan B adalah model diamond atau model wajik, dimana kartu dengan nomor 1
berisi faktor yang paling penting. Sedangkan kartu nomor 2 (ada dua buah) berisi faktor yang
paling penting kedua. Sedangkan kartu dengan nomor 9 berisi faktor yang paling tidak
penting. Perlu disampaikan di sini, bahwa ada dua kartu dengan nomor 2 yang sengaja
dipampang berdampingan, demikian kartu nomor 3 dan 4, artinya kartu-kartu yang
ditempatkan sejajar ini mempunyai tingkat kepentingan yang sama.
Setiap kelompok mempunyai pendapat yang berbeda mengenai faktor penyebab DO. Di
samping perbedaan tersebut, perankingan kartu juga bisa berbeda. Oleh karena itu, kalau
memungkinkan diskusi dilanjutkan untuk mencapai konsesus mengenai kedua hal tersebut.
Metode ini merupakan metode gabungan antara metode curah pendapat dengan metode
diskusi kelompok. Di samping peserta harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
DO, mereka juga harus mampu memberi bobot terhadap faktor tersebut berdasarkan derajat
kepentingannya.
1
(A) (B)
2
1
3
4 2 2
5
3 3 3
6
4 4
7
8 5
19. Simulasi
Dalam simulasi peserta dibawa ke dalam situasi fiksi dengan skala cukup besar dari
serangkaian proses yang saling terkait. Kadang metode ini dapat dikatakan sebagai acara
bermain peran yang besar, karena peserta mendapatkan berbagai peran yang disiapkan untuk
didramakan bersama dalam sebuah tim.
Sebagai contoh, untuk membuktikan hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi.
Peserta pelatihan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pembeli dan kelompok
penjual. Setiap pembeli ingin membeli harga serendah mungkin sedangkan setiap penjual
ingin menjual barang dengan harga setinggi mungkin. Dalam simulasi ini diedarkan sejumlah
uang dan barang. Dengan berbagai prosedur dan pencatatan tertentu, akhirnya para peserta
bisa menggambarkan sendiri kurve permintaan dan penawaran. Dengan kata lain, para peserta
mensimulasikan pasar yang rumit untuk menggambarkan kurve permintaan dan penawaran
(National Council on Economic Education, USA).
Saya merasa grogi bila berhadapan pertama kali dengan para peserta yang asing bagi saya:
[ ] memang saya selalu begitu
[ ] kadang saya begitu
[ ] saya tidak pernah begitu
Apakah memilih media yang cocok dengan tujuan pembelajran menjadi masalah bagi
fasilitator?
[ ] memang suatu masalah
[ ] kadang menjadi masalah
[ ] tidak pernah menjadi masalah
Setelah mendapatkan informasi berbagai metode fasilitasi dari pelatihan apa yang Anda akan
lakukan?
[ ] mempraktekkan semua metode
[ ] mempraktekkan sebagian kalau ada kesempatan
[ ] tidak pernah mempraktekkan, karena saya sibuk
Lembar asesmen ini sangat bermanfaat bagi fasilitator maupun bagi peserta. Fasilitator akan
bisa mengambil tindakan tertentu agar peserta dapat mencapai tujuan pelatihan yang telah
ditetapkan. Bagi peserta, asesmen ini bermanfaat sebagai wahana untuk mengevaluasi diri dan
sekaligus mengidentifikasi apa yang harus dilakukan pada tahap berikutnya.
Lembar Kerja Peserta 1.4: Bagaimana Menggunakan Metode
Partisipatori dengan Pelajar Dewasa?
Baca penjelasan berbagai metode fasilitasi yang dapat digunakan untuk memberikan
kegiatan-kegiatan dengan pelajar dewasa. Jawab pertanyaan berikut:
Metode mana yang menurut anda termasuk metode partisipatori dan yang mana yang
bukan? Mengapa?
Metode mana yang menurut anda dapat digunakan untuk pelajar dewasa? Mengapa?
Tantangan dan kesulitan apa saja yang mungkin muncul bila menggunakan metode
fasilitasi tersebut di atas? Bagaimana anda dapat mengatasi tantangan dan kesulitan
tersebut? Mohon pilih dua strategi yang telah anda dalami untuk dikomentari.
Kiat-kiat apa lagi yang bisa Anda sampaikan agar penyajian materi atau sesi menjadi
lebih efektif? Mohon kita-kiat yang diidentifikasi berhubungan dengan hal-hal di
bawah ini.
1. Tujuan
2. Waktu bicara
3. Pemberian Tanggapan
4. Praktek
5. ?