Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MENDAWAI
Jl. Abdul Ancis No. 52 Telp. (0532) 21417 HP. 08115234890 Pangkalan Bun
E-Mail : pkmmendawai@gmail.com

KERANGKA ACUAN
UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF, DAN RESPON PENYAKIT

A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
 Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 Undang- undang no 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah
 Peraturan mentri kesehatan RI no 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan
pelayanan kesehatan lingkungan dipuskesmas
 Peraturan mentri kesehatan RI no 44 tahuh 2016 tentang pedoman manajemen
puskesmas
 Peraturan mentri kesehatan RI no 3 tahun 2019 tentang petujuk teknis
penggunaan dana alokasi non fisik bidan kesehatan
 Peraturan mentri kesehatan RI no 4 tahun 2019 tentang standar pelayanan
minimal
 Peraturan mentri Kesehatan RI no 44 tahun 2016 tentang pusat kesehatan
masyarakat
B. Gambaran Umum
Undang-undang no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta PP no
40 TAHUN 1991 tentang wabah penyakit menular mengatur agar setiap wabah
penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah kewabah penyakit menular
(kejadian luar biasa) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan pelaksaan teknis
permenkes no :1501/mentri/per/X/2010 tentang jenis penyakit menular tertentu yang
dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangnnya. Diperlukan program yang
terarah dan sistematis, yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab
disemua tingkat administrasi, dalam penanggulangan KLB dilapangan, sehingga
dalam pelaksaannya dapat mencapai hasil yang optimal.
Survailans adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-
masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulanan secara
efektif dan efesien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelegara program kesehatan.
Respon kejadian luar biasa adalah kesatuan kegiatan deteksi dini terhadap
penyakit dan masalah kesehatan berptensi KLB beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, diikuti peningkatan sikap tanggap kesiap siagaan, upaya-upaya
pencegahan dan tindakan penanggulaagan yang cepat dan tepat, dengan
menggunakan teknologi survailans.
Indonesia menghadapi beban ganda penyakit yaitu penyakit menular dan
penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara
lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, teransisi demografi, sosial
ekonomi, dan sosial budaya. Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) terus
meningkat, peningakatan beban akibat.
Pelaksanaan kegiatan mengacu kepada tata nilai dan budaya yang ditetapkan oleh
Puskesmas Mendawai yaitu MENDAWAI (mutu, empati, nyaman, disiplin, aman, wibawa,
akun table dan inovatif).
Rincian
No Uraian
Menu/Komponen
1. Upaya deteksi dini, - Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM Prioritas di
masyarakat dan institusi
preventif dan
- Skrining perilaku merokok pada usia 10-18 tahun di
respon penyakit sekolah
- Pemeriksaan massal kasus malaria (Mass Blood Survey)
- Penemuan kasus hepatitis B(HBsAg reaktif) pada bayi
usia 9-12 bulan dimasyarakat
- Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, NTD's, dan
penyakit menular lainnya
- Penemuan kasus aktif melalui pemeriksaan penyakit
tropis terabaikan (kusta/frambusia/cacingan) pada anak
sekolah dasar/MI dan Masyarakat Desa
- Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filarasis/
cacingan/ schistosomiasis/ frambusia dan pemantauan
minum oralit dan zinc bagi diare balita di masyarakat
- Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak TBC,
pelacakan kasus mangkir TBC
- Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan TBC,
pemantauan minum obat TBC
- Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan
Penyakit Menular: Malaria, TBC, penangulangan penyakit
Tropis Terabaikan (Kusta / frambusia /schistosomiasis /
Filariasis / cacingan)
- Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam
pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular
- Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan
untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop Buang
Air Besar Sembarangan, cuci tangan pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas
- Pemberdayaan kader masyarakat untuk melakukan
kegiatan Pengawasan Minum Obat dan Investigasi
Kontak TBC serta pemberian Terapi Pencegahan TBC
- Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas
- Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum,
Sarana Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum,
Fasyankes
- Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air minum
di tingkat rumah tangga (SKAMRT)
- Pengiriman dan pemeriksaan Spesimen Penyakit Potensi
KLB/Wabah/Penyakit Infeksi Emerging ke Laboratorium
Rujukan serta Pengembalian Spesimen Carrier
- Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, dll) di Posyandu/
Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
- Investigasi kejadian kasus KIPI
- Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/
Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis, hewan
Rincian
No Uraian
Menu/Komponen
berbisa beracun, NTD's, dan penyakit menular lainnya
- Survei vektor malaria, DBD dan reservoar Leptospirosis
- Penyemprotan dinding rumah / Indoor Residual Spray
(IRS) dan larvasidasi Malaria
- Penyemprotan/pengasapan foging dan larvasidasi DBD
- Survei Keong dan hewan penular Schistosomiasis
- Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) /
Pelepasan liaran nyamuk Wolbachia

C. Penerima Manfaat
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
1 Deteksi dini
factor resiko dan
penyakit Mendawai / mendawai Masyarakat
seberang
menular di
masyarakat
2 Penemuan
kasus aktif dan
pemantauan
pengobatan
penyakit Mendawai / mendawai Masyarakat
menular, serta seberang
program
pemberian obat
pencegahan
masal (POPM)
3 Penemuan Mendawai / mendawai Masyarakat
kasus aktif TBC seberang
4 Pemberdayaan
masyarakat serta
pembinaan kader
kesehatan dalam Mendawai / mendawai Masyarakat
penanggulangan seberang
permasalahan P2P
dan Penyehatan
Lingkungan
5 Pelaksanaan
STBM untuk Desa/ Mendawai / mendawai
Kelurahan Masyarakat
seberang
Prioritas
6 Inpeksi kesehatan
lingkungan di TPP
(Tempat
Pengelolaan
Pangan), TFU Mendawai / mendawai Masyarakat
(Tempat Fasilitas seberang
Umum), sarana air
minum, dan
Fasyankes
7 Pengiriman Mendawai / mendawai Masyarakat
spesimen seberang
penyakit menular
tertentu dan
penyaikit
berpotensi KLB
ke laboratorium
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
daerah atau
laboratorium
rujukan daerah di
kabupaten/kota
8 Pelayanan Mendawai / mendawai Masyarakat
Imunisasi seberang
9 Penyelidikan dan
respon kasus atau Mendawai / mendawai
Kejadian Luar Masyarakat
seberang
Biasa (KLB)
10 Survei dan
pengendalian
vektor Mendawai / mendawai Masyarakat
penyakit menular seberang
di masyarakat

D. Strategi Pencapaian Keluaran


Rincian Output
N Metode
Menu/ Tahapan Pelaksanaan
o Satuan Volume Pelaksanaan
komponen
Deteksi dini - Kesepakatan
1 factor resiko menyelegarakan
dan penyakit
kegiatan
menular di
masyarakat - Menggunakan
Pemeriksaan komunikasi 2 arah
Kesehatan, terhadap sasaran
Orang/hari 3
kunjungan rumah. - Metode yang
Wawancara digunakan adalah
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
2 Penemuan - Kesepakatan
kasus aktif menyelegarakan
dan
kegiatan
pemantauan
pengobatan - Menggunakan
penyakit Pemeriksaan komunikasi 2 arah
menular,
Kesehatan, terhadap sasaran
serta
Orang/hari 3
program kunjungan rumah. - Metode yang
pemberian Wawancara digunakan adalah
obat
pemeriksaan
pencegahan
masal kesehatan,
(POPM) kunjungan rumah,
dan wawancara
3 Penemuan
Pemeriksaan - Kesepakatan
kasus aktif Orang/hari 2
TBC Kesehatan, menyelegarakan
kegiatan
- Menggunakan
komunikasi 2 arah
terhadap sasaran
kunjungan rumah. - Metode yang
Wawancara digunakan adalah
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
4 Pemberdayaan - Kesepakatan
masyarakat
menyelegarakan
serta
pembinaan kegiatan
kader - Menggunakan
kesehatan
dalam Pemeriksaan komunikasi 2 arah
penanggulanga Kesehatan, terhadap sasaran
n Orang/hari 40
permasalahan kunjungan rumah. - Metode yang
P2P Wawancara digunakan adalah
dan
pemeriksaan
Penyehatan
Lingkungan kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
5 Pelaksanaan - Kesepakatan
STBM untuk
Desa/ menyelegarakan
Kelurahan kegiatan
Prioritas
- Menggunakan
Pemeriksaan komunikasi 2 arah
Kesehatan, terhadap sasaran
Orang/hari 2
kunjungan rumah. - Metode yang
Wawancara digunakan adalah
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
6 Inpeksi Orang/hari 2 Pemeriksaan - Kesepakatan
kesehatan
Kesehatan, menyelegarakan
lingkungan di
TPP (Tempat kunjungan rumah. kegiatan
Pengelolaan Wawancara - Menggunakan
Pangan), TFU
(Tempat komunikasi 2 arah
Fasilitas terhadap sasaran
Umum), sarana
air - Metode yang
minum, dan digunakan adalah
Fasyankes
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
7 Pengiriman - Kesepakatan
spesimen
menyelegarakan
penyakit
menular kegiatan
tertentu dan - Menggunakan
penyaikit
berpotensi Pemeriksaan komunikasi 2 arah
KLB ke Kesehatan, terhadap sasaran
laboratorium Orang/hari 2
daerah atau kunjungan rumah. - Metode yang
laboratorium Wawancara digunakan adalah
rujukan daerah
pemeriksaan
di
kabupaten/kota kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
8 Pelayanan - Kesepakatan
Imunisasi menyelegarakan
kegiatan
- Menggunakan
Pemeriksaan komunikasi 2 arah
Kesehatan, terhadap sasaran
Orang/hari 9
kunjungan rumah. - Metode yang
Wawancara digunakan adalah
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
9 Penyelidikan - Kesepakatan
dan respon
kasus atau menyelegarakan
Kejadian Luar kegiatan
Biasa (KLB)
- Menggunakan
Pemeriksaan komunikasi 2 arah
Kesehatan, terhadap sasaran
Orang/hari 3
kunjungan rumah. - Metode yang
Wawancara digunakan adalah
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara
1 Survei dan Orang/hari 2 Pemeriksaan - Kesepakatan
pengendalian
0 vektor Kesehatan, menyelegarakan
penyakit kunjungan rumah. kegiatan
menular di
Wawancara - Menggunakan
masyarakat
komunikasi 2 arah
terhadap sasaran
- Metode yang
digunakan adalah
pemeriksaan
kesehatan,
kunjungan rumah,
dan wawancara

E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu pencapaian pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun dari bulan januari sampai
dengan bulan desember

F. Biaya Yang diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Kabupaten Kotawaringin Barat Sebesar ………. Dengan kebutuhan per rinci menu
kegiatan sebagai berikut.

Pangkalan Bun, 13 Oktober 2022

Mengetahui
Kepala PKM Mendawai,

Dr. DWI ASTUTI


NIP. 19780419 201412 2 002

Anda mungkin juga menyukai