Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

UVEITIS POSTERIOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Disahkan,
Tanggal Terbit Direktur Utama RSUD Kabupaten Muna
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Radang pada uvea posterior (khoroid)

Gejala yang dapat ditemukan :

- Tajaam penglihatan menurun


- Badan kaca keruh bila retina terlibat
- Bila bersama – sama uveitis anterior (gejala uveitis
anterior) maka terdapat mata merah tetapi bila tidak
disertai uveitis anterior maka tidak jelas adanya
tanda – tanda peradangan
Perrlu DD dengan Endoftalmitis, pada stadium awal
TUJUAN Diagnosis dan terapi yang tepat untuk mengurangi komplikasi
yang menyebabkan kebutaan

KEBIJAKAN Pelayanan yang baik dan tepat sesuai falsafah, visi, misi dan
tujuan pelayanan RSUD Kab. Muna

PROSEDUR 1. Pasien diterima perawat mata dibawa kedokter residen


mata
2. Residen melakukan anamnesis dan memperhatikan
beberapa penyakit yang dapat menyertI uveitis posterior
misalnya Toxoplasmosis, Tuberkulosis, Sarkoidosis,
VKH, Behcet’s, simpatetik Oftalmi
3. Lakukan pemeriksaan visus mata kanan dan kiri
4. Periksa du slit lamp, perhatikan gambaran klinik
5. Konsultasikan dengan dokter konsultan infeksi dan
imunologj
6. Lakukan tonometer, USG
7. Pada kasus tertentu dibuat fotofundus kalau perlu
pemerimsaan FFA
8. Apabila melibatkan retina atau vitreus, konsultasikan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
UVEITIS POSTERIOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
Disahkan,
Tanggal Terbit Direktur Utama RSUD Kabupaten Muna
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dengan konsultan Vitreo-retina


9. Identifikasi kemungkinan penyebab atau penyakit lain
yang menyertainya
10. Pemeriksaan laboratorium, serologik, foto toraks
11. Berika tetes mata steroid kalau perlu kombinasi
antibiotik
- Kortika steroid sisteemik tergantung pada respon
penderita, lakukan tapering secara perlahan
- Perhatikan efek samping pemberian steroid

1. Radiologi
2. Peenyakit Dalam
3. Penyakit Kulit
UNIT TERKAIT 4. Laboratorium
5. Sub Bagian Vitreo Retina, Glaukoma

Anda mungkin juga menyukai