Anda di halaman 1dari 22

E-JURNAL AKUNTANSI TSM E-ISSN: 2775 – 8907

Vol. 2, No. 2, Juni 2022, Hlm. 1013-1034 http://jurnaltsm.id/index.php/EJATSM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK


ORANG PRIBADI DI WILAYAH BOGOR
MARIA ADE KRISTINA
RIAN SUMARTA

STIE TRISAKTI
mariadekristinaa@gmail.com

Abstract : The purpose of this study was to determine the factors that influence the control of personal taxpayers
registered at Bogor. These factors are tax authorities services, tax penalty, level of understanding, tax awareness,
tax dissemination, perceptions of tax effectiveness, and taxpayer trust. This research was conducted in 2022 with
the object of research for taxpayers who were registered at Bogor. Primary data test method by means of a
questionnaire. The sampling technique used purposive sampling with the number of samples in this study were
103 respondents. The data analysis method used in this research is validity test, reliability test, classical assumption
test, correlation coefficient analysis, determination coefficient analysis (adj R²), overall significance test (F test),
and individual parameter significance test (t test). The results showed that tax services, tax penalty, tax awareness,
tax socialization, and taxpayer trust had no effect on taxation. However level of understanding and perception of
tax effectiveness had effect on taxation.

Keywords : Tax Compliance, Tax Services, Tax penalty, Level of Understanding, Tax Awareness, Tax
Socialization.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak orang
pribadi yang terdaftar di Bogor. Faktor-faktor tersebut adalah pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, tingkat
pemahaman, kesadaran perpajakan, sosialisasi perpajakan, persepsi atas efektivitas perpajakan, dan
kepercayaan wajib pajak. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022 dengan objek penelitian wajib pajak yang
terdaftar di Bogor. Metode pengumpulan data primer dengan cara menyebarkan kuesioner. Teknik pengumpulan
sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 103 responden.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik,
analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi (adj R²), uji signifikansi uhikeseluruhan (uji F), dan uji
signifikansi parameter individual (uji t) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan fiskus, sanksi perpajakan,
kesadaran perpajakan, sosialisasi perpajakan dan kepercayaan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
perpajakan. Adapun tingkat pemahaman dan persepsi atas efektivitas berpengaruh terhadap kepatuhan
perpajakan.

Kata kunci : Kepatuhan perpajakan, pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, tingkat pemahaman, kesadaran
perpajakan, sosialisasi perpajakan.

1013
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

PENDAHULUAN
Dalam melakukan pembangunan tingkat pemahaman, kesadaran wajib pajak,
negara dibutuhkan dana yaitu dapat melalui sosialisasi perpajakan, persepsi atas efektivitas
Anggaran Pendapatan Negara (APBN) yang perpajakan, dan kepercayaan wajib pajak.
terdapat dari 3 sektor yaitu pajak, non pajak, dan
hibah. Pajak merupakan pendapatan negara Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
Indonesia dengan pemungutan yang dilakukan mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh
oleh negara kepada rakyatnya untuk dari pelayanan fiskus, sanksi pajak, tingkat
kepentingan bersama sesuai dengan peraturan pemahaman, kesadaran wajib pajak, sosialisasi
undang-undang yang berlaku. Sistem perpajakan, persepsi atas efektivitas
pemungutan pajak di Indonesia yaitu self perpajakan, dan kepercayaan wajib pajak
assessment, di mana self assessment ini terhadap kepatuhan wajib pajak. Sistematika
bertujuan untuk wajib pajak agar melakukan pada penulisan ini dilakukan agar pembaca
pajaknya dalam perhitungan serta pelaporan akan debih mudah dalam memahami isi dan
secara akurat, tepat waktu, dan mandiri. tujuan penelitian ini. Sistematika dari penulisan
ini adalah pendahuluan, kerangka teoritis
Kepatuhan wajib pajak menjadi salah penelitian dan perumusan hipotesis, metode
satu faktor yang memengaruhi kegiatan penelitian, analisa dan pembahasan, serta
pemungkutan pajak. Kepatuhan wajib pajak penutup.
sangat penting dalam perkembangan suatu
negara agar dapat lebih meningkatkan kembali
pemasukan negara demi kepentingan bersama. KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN
Penelitian yang dilakukan ini merupakan HIPOTESIS
replikasi penelitian yang pernah dilakukan pada
penelitian Arviana dan Indrajati (2018) yaitu Theory of Reasoned Action (TRA)
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Teori ini dikembangkan oleh Fishbein
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Letak dan Ajzen. Teori ini menjelaskan mengenai hasil
perbedaan penelitian ini dengan penelitian dari niat perilaku yang berubah prilaku
sebelumnya yaitu pada objek penelitian, tahun seseorang, dan norma sosial dan sikap individu
penelitian, serta adanya penambahan variabel. terhadap perilaku yang memengaruhi niat
Objek yang dilakukan pada penelitian perilaku norma subjektif mendeskripsikan
sebelumya yaitu wajib pajak yang terdaftar di kepercayaan individu mengenai perilaku yang
KPP Pratama Kembangan dan tahun penelitian normal dan dapat diterima dalam masyarakat,
sebelumnya yaitu 2018. Sedangkan pada sedangkan untuk sikap individu terhadap
penelitian ini objek penelitian yaitu wajib pajak perilaku berdasarkan kepercayaan individu atas
yang terdaftar di wilayah bogor, tahun penelitian perilaku tersebut.
yaitu 2022, serta penambahan variabel
kepercayaan wajib pajak. Sehingga penelitian Theory of Planned Behavior
ini berjudul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Teori ini adalah suatu hasil
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di pengembangan pada teori sebelumnya yaitu
Wilayah Bogor” theory of reasoned action (TRA) dengan
Rumusan masalah pada penelitian ini menambahkan satu faktor yaitu perceived
yaitu apakah pelayanan fiskus, sanksi pajak, behavior control (control perilaku yang
dirasakan). Theory of planned behavior apa yang diinginkan seseorang dalam
menjelaskan bahwa perilaku tergantung pada melakukan sesuatu perilaku. Sehingga teori

1014
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

yang ada sebelumnya pada theory of reasoned


action ini dikembangkan dan ditambahkan Tingkat Pemahaman Perpajakan
dengan perilaku kontrol yang dirasakan. Tingkat pemahaman perpajakan
menurut Ma’ruf dan Supatminingsih (2018) yaitu
Kepatuhan Wajib Pajak suatu proses seseorang dalam memahami
Menurut Pasaribu dan Tjen (2016) perpajakan dan bagaimana dalam menerapkan
kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-
sebagai suatu keadaan di mana wajib pajak hari dalam perpajakan. Dalam memperbaiki
memenuhi semua kewajiban perpajakan dan ketaan wajib pajak dalam perpajakannya
melaksanakan hak perpajakannya. diperlukan suatu pemahaman yang baik oleh
Tujuan kepatuhan wajib pajak yaitu wajib pajak dalam hal perpajakannya
untuk meningkatkan kontribusi wajib pajak
dalam melakukan kewajiban perpajakannya Kesadaran Perpajakan
guna membangun negara menjadi lebih baik lagi Menurut Siahaan dan Halimatusyadiah
bagi masyarakat Indonesia. Manfaat yang dapat (2019) meningkatnya kesadaran perpajakan
dirasakan seperti pembangunan jembatan, dapat disertai dengan pengetahuan dan
rumah sakit, transportasi umum, dan pemahaman yang baik terhadap perpajakan.
sebagainya. Sehingga, kesadaran wajib pajak akan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
Pelayanan Fiskus melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Menurut Rionaldo (2017) pelayanan
fiskus yaitu suatu proses bantuan kepada orang Sosialisasi Perpajakan
lain dengan cara tertentu yang memerlukan Sosialisasi merupakan pembelajaran suatu nilai,
kepekaan dan hubungan interpersonal agar norma dan pola perilaku, yang diharapkan oleh
tercipta kepuasan dan keberhasilan. Pelayanan kelompok sebagai suatu bentuk reformasi
yang berkualitas harus dapat memberikan 4K, sehingga menjadi organisasi yang efektif
yaitu keamanan, kenyamanan, kelancaran, dan (Muhamad et al. 2019). Bila dikaitkan dengan
kepastian hukum. bidang perpajakan sosialisasi berarti suatu
upaya DJP informasi dan pembinaan kepada
Sanksi Pajak wajib pajak mengenai segala sesuatu ada
Menurut Muhamad et al. (2019) Sanksi korelasinya dengan bidang perpajakan.
merupakan hukuman yang diberlakukan
untuk orang yang tidak mengikuti aturan yang Persepsi atas efektivitas Perpajakan
berlaku. Di mana undang-undang dapat Menurut KBBI persepsi adalah proses
diartikan sebagai suatu aturan yang diberikan bagaimana seseorang menanggapi atau
sebagai rambu untuk seseorang dalam mengetahui beberapa hal melalui panca indera
berlaku sehingga orang tersebut dapat yang dimilikinya. Persepsi merupakan sebuah
mengetahui hal yang baik dan buruk sesuai tindakan untuk memberikan
aturan yang berlaku.
pemahaman dan gambaran tentang lingkungan atau pengharapan positif bahwa orang lain
dengan menyusun, mengenali, dan menafsirkan tidak akan bertindak oportunistik, baik
informasi. melalui kata-kata, tindakan, ataupun
keputusan.
Kepercayaan Wajib Pajak
Menurut Robbins (2006) dalam Ariani dan Penelitian Terdahulu
Kautsar (2016) kepercayaan adalah ekspektasi

1015
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Penelitian terdahulu adalah suatu acuan dilakukan. Berikut merupakan penelitian


penelitian ini dalam melakukan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan
sehingga penelitian ini dapat memperkarya teori penelitian yang dilakukan penelitian ini.
yang digunakan dalam penelitian yang

Tabel 1 Penelitian Terdahulu


No Judul Sumber Hasil
Pelayanan fiscus, sanksi pemahaman,
Faktor-Faktor Yang kesadaran perpajakan, sosialisasi
Arviana dan
1 Mempengaruhi Kepatuhan perpajakan, dan persepsi atas
Indrajati (2018)
Wwajib Pajak Orang Pribadi efektivitas perpajakan berpengaruh
positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
Pelayanan fiscus, kesadaran
Faktor-Faktor Yang
Wulandari et al. perpajakan, dan kepercayaan wajib
2 Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
(2016) pajak berpengaruh positif terhadap
Pajak Orang Pribadi
kepatuhan wajib pajak.
Pengaruh Kesadaran
Sanksi perpajakan berpengaruh positif
Perpajakan, Sosialisasi
Siahaan dan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Perpajakan, Pelayanan Fiscus,
3 Halmatusyadiah Sosialisasi perpajakan dan pelayanan
Dan Sanksi Perpajakan
(2018) fiscus tidak berpengaruh terhadap
Terhadap Kepatuhan Wajib
kepatuhan wajib pajak.
Pajak Orang Pribadi
Tingkat pemahaman pajak dan
Kepatuhan Pelaporan Wajib
Susanti et al. persepsi atas efektivitas tidak
4 Pajak (Studi Kasus Di Jakarta
(2017) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Barat Dan Tangerang)
pajak.
Pengaruh Kualitas Pelayanan
Perpajakan, Dan Sanksi Pelayanan fiscus dan sanksi
5 Perpajakan Terhadap Kepatuhan Lubis (2017) perpajakan berpengaruh positif
Wajib Pajak Di Kpp Pratama terhadap kepatuhan wajib pajak.
Medan Belawan

Metode Penelitian

Berdasarkan gambaran teori sebelumnya yang


pernah diteliti, maka dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

1016
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Gambar 1 Model Penelitian

Pengembangan Hipotesis perpajakan tidak berpengaruh terhadap


Berdasarkan teori-teori yang dikembangkan kepatuhan perpajakan. Hal ini menunjukkan
penelitian-penelitian terdahulu dan model bahwa semakin tegas, baik dan benar sanksi
penelitian, maka hipotesis alternatif untuk diterapkan, akan menjadikan adanya
penelitian ini adalah sebagai berikut: peningkatan pada kepatuhan wajib pajak untuk
mematuhi kewajibannya. Berdasarkan uraian
Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan atau ketidakkonsistenan di atas dapat dibuat
Perpajakan hipotesis sebagai berikut:
Menurut penelitian Lubis (2017) Ha2 : Sanksi perpajakan memiliki pengaruh
menyatakan bahwa pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan jika
pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak
semakin sopan dan baik dalam melayani wajib Tingkat Pemahaman Perpajakan Terhadap
pajak maka akan bertambah kepatuhan Kepatuhan Perpajakan
perpajakan wajib pajak dalam menjalankan Penelitian Susanti et al. (2018)
kewajibannya. Berdasarkan uraian atau menyatakan bahwa variabel tingkat
ketidakkonsistenan di atas dapat dibuat pengetahuan dan pemahaman perpajakan tidak
hipotesis sebagai berikut: berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan,
Ha1 : Pelayanan fiskus memiliki pengaruh maka semakin meningkatkan kepatuhan wajib
terhadap kepatuhan wajib pajak pajak. Berdasarkan uraian atau
ketidakkonsistenan di atas dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut:
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Ha3 : Tingkat pemahaman perpajakan memiliki
Perpajakan pengaruh terhadap kepatuhan wajib Pajak
Penelitian Prassetyo dan Arisudhana
(2019) menyatakan bahwa variabel sanksi

1017
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan uraian atau ketidak konsistenan di atas dapat
Perpajakan dibuat hipotesis sebagai berikut:
Menurut penelitian Arviana dan Indrajati Ha6 : Persepsi atas efektivitas perpajakan
(2018) kesadaran perpajakan memiliki pengaruh memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib
terhadap kepatuhan perpajakan. Hal ini pajak
menunjukkan bahwa semakin wajib pajak sadar
untuk mendaftar NPWP, membayar pajak, dan Kepercayaan Wajib Pajak Terhadap
lapor pajak maka akan meningkatkan kepatuhan Kepatuhan Perpajakan
perpajakan. Berdasarkan uraian atau ketidak Menurut penelitian Wulandari et al.
konsistenan di atas dapat dibuat hipotesis (2016) Kepercayaan wajib pajak berpengaruh
sebagai berikut: terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar rasa
Ha4 : Kesadaran perpajakan memiliki pengaruh
kepercayaan wajib pajak maka akan semakin
terhadap kepatuhan wajib pajak
besar juga ketaan wajib pajak dalam membayar
pajak. Kepercayaan (trust) didefinisikan sebagai
Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan kepercayaan yang timbul karena pelanggan
Perpajakan merasa puas dan nyaman atas pemenuhan
Penelitian Siahaan dan tanggungjawab pemberi barang dan jasa.
Halimatusyadiah (2019) mengatakan bahwa Kepercayaan merupakan kerelaan atas
sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh ketersediaan untuk melakukan pertukaran
terhadap kepatuhan perpajakan. Hal ini dengan partner yang dipercaya, karena
menunjukkan bahwa semakin sering petugas keandalan dan integritasnya. Berdasarkan
pajak melakukan sosialisasi melalui brosur, uraian atau ketidakkonsistenan di atas dapat
internet, penyuluhan, dan spanduk maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
semakin tinggi pula tingkat kepatuhan Ha7 : Kepercayaan Wajib Pajak memiliki
perpajakan. Berdasarkan uraian atau pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak .
ketidakkonsistenan di atas dapat dibuat METODE PENELITIAN
hipotesis sebagai berikut:
Ha5 : Sosialisasi perpajakan memiliki pengaruh Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data
terhadap kepatuhan wajib pajak Pada penelitian kali ini sampel yang akan
dipakai yaitu wajib pajak orang pribadi yang
memiliki NPWP terdaftar di KPP Bogor. Teknik
Persepsi atas Efektivitas Perpajakan yang dipakai dalam melakukan pemungutan
Terhadap Kepatuhan Perpajakan sample yaitu dengan non probability sampling
Penelitian Susanti et al. (2018) atau yang biasa disebut purposive sampling.
menyatakan bahwa variabel persepsi atas Penelitian ini menggunakan salah satu
efektivitas perpajakan tidak berbengaruh teknik pengambilan sampel dari
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini
menunjukkan sistem perpajakan yang semakin Definisi Operasional
mudah tidak membuat wajib pajak menjadi Variabel dan pengukuran penelitian ini
meningkat untuk mematuhi perpajakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya faktor-
menunjukkan bahwa semakin mudahnya sistem faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib
perpajakan digunakan, maka semakin tinggi pajak. Faktor-faktor tersebut adalah pelayanan
pula tingkat kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan fiskus, sanksi pajak, tingkat pemahaman,
kesadaran pajak, sosialisasi perpajakan,

1018
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

persepsi atas efektivitas perpajakan, dan Adapun variabel independen pada penelitian ini
kepercayaan wajib pajak. sebagai berikut:

Variabel Dependen Pelayanan Fiskus


Kepatuhan Wajib Pajak Pelayanan fiskus merupakan kegiatan
Kepatuhan wajib pajak adalah serta perlakuan petugas pajak dalam melayani
tindakan WP dalam pemenuhan kewajiban serta membantu segala keperluan yang menjadi
perpajakannya sesuai dengan ketentuan kebutuhan wajib pajak yang berkaitan mengenai
peraturan perundang-undangan dan peraturan perpajakan (Lubis 2017). Adapun indikator yang
pelaksanaan perpajakan yang berlaku. dipakai dalam penelitian ini, yaitu :
Pengukuran variabel dependen ini 1. Pemberian sosialisasi tentang pajak
menggunakan skala likert. Skala menggunakan menyadarkan tentang pentingnya
pengukuran dengan beberapa butir pertanyaan melakukan kepatuhan pajak
dan lima poin yaitu, sangat setuju, setuju, 2. Teknologi informasi yang digunakan oleh
netral, tidak setuju, sangat tidak setuju (Arviana KPP sudah cukup modern
dan Indrajati 2018). Adapun indikator yang 3. Petugas tanggap dan sangat membantu bila
dipakai dalam penelitian ini, yaitu : wajib pajak mengalami kesulitan
1. Wajib pajak mendaftarkan diri sebagai wajib 4. Petugas memberikan pelayanan dengan
pajak untuk memenuhi kewajiban saya cepat dan memuaskan
sebagai warga Negara yang baik 5. Petugas pajak menguasai peraturan
2. Wajib pajak mengisi formulir pajak dengan perpajakan dengan baik sehingga dapat
lengkap dan jelas membantu wajib pajak menyelesaikan
3. Wajib pajak menghitung pajak yang kewajiban pajaknya
terutang dengan jumlah yang benar Pengukuran variabel pada penelitian yang
4. Wajib pajak membayar pajak yang terutang dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran
tepat pada waktunya kuesioner dengan adanya skala pengukuran
5. Wajib pajak tepat waktu dalam dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor
menyampaikan surat pemeberitahuan yang ada pada variabel penelitian ini:
(SPT) 1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak
Pengukuran variabel pada penelitian yang Setuju).
dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran 2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju).
kuesioner dengan adanya skala pengukuran 3 Skor = 3, dimana N (Netral).
dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor 4 Skor = 4, dimana S (Setuju).
yang ada pada variabel penelitian ini: 5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju).
1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak
Setuju). Sanksi Perpajakan
2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju). Sanksi perpajakan adalah sebuah
3 Skor = 3, dimana N (Netral). jaminan di mana peraturan undang-undang
4 Skor = 4, dimana S (Setuju). perpajakan yaitu mengenai norma perpajakan
5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju). akan dipatuhi dan sebagai acuan yang
digunakan negara demi mencegah wajib pajak
Variabel Independen agar tidak terjadi pelanggaran mengenai norma
Menurut Sugiyono (2016,39) variabel perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
independen merupakan variabel yang undang-undang yang berlaku (Mardiasmo,
memengaruhi serta menjadi sebab perubahan 2018:38). Adapun indikator yang digunakan
atau timbulnya variabel dependen atau terikat. dalam penelitian ini, yaitu :

1019
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

1. Wajib pajak akan diberi sanksi jika terlambat perpajakan. Adapun indikator yang digunakan
atau tidak memenuhi kewajiban perpajakan dalam penelitian ini, yaitu :
2. Wajib pajak akan diberi sanksi jika 1. Apabila mematuhi perpajakan akan sangat
menyembunyikan objek pajaknya mudah dalam melaksanakan kewajiban
3. Wajib pajak akan dikenakan sanksi perpajakannya
adminitrasi jika tidak membayar atau kurang 2. Pengetahuan dan pemahaman peraturan
membayar pajak terutang saat jatuh tempo perpajakan diperoleh dari sosialisasi yang
4. Wajib pajak akan diberi sanksi pidana jika dilakukan
dengan sengaja memperlihatkan dokumen 3. Penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
palsu atau dipalsukan pajak dapat membantu pemahaman
5. Wajib pajak akan diberikan sanksi sesuai Bapak/Ibu mengenai hak dan kewajiban
dengan ketentuan dan peraturan yang Bapak/Ibu selaku wajib pajak
berlaku 4. Pengetahuan dan pemahaman peraturan
Pengukuran variabel pada penelitian yang perpajakan diperoleh dari pelatihan
dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran 5. Pajak yang dibayar dihitung berdasarkan
kuesioner dengan adanya skala pengukuran penghasilan neto dikurangi PTKP kemudian
dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor dikali dengan tarif pajak yang berlaku
yang ada pada variabel penelitian ini: Pengukuran variabel pada penelitian yang
1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran
Setuju). kuesioner dengan adanya skala pengukuran
2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju). dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor
3 Skor = 3, dimana N (Netral). yang ada pada variabel penelitian ini:
4 Skor = 4, dimana S (Setuju). 1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak
5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju). Setuju).
2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju).
Tingkat Pemahaman 3 Skor = 3, dimana N (Netral).
Mareti dan Dwimulyani (2019) 4 Skor = 4, dimana S (Setuju).
menyatakan dalam penelitiannya bahwa definisi 5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju).
pemahaman yaitu suatu kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang Kesadaran Perpajakan
dipelajari. Dalam penelitian Putra et al. (2019) Prassetyo et al. (2019) menyatakan
menyatakan bahwa terdapat beberapa indikator bahwa kesadaran pajak merupakan wajib pajak
wajib pajak memahami peraturan perpajakan, yang secara sukarela memahami, mengetahui,
antara lain : dan melaksanakan ketentuan perpajakan
1. Kewajiban kepemilikan NPWP dengan baik dan benar. Adapun indikator yang
2. Pengetahuan dan pemahaman mengenai penelitian ini gunakan, yaitu :
hak dan kewajiban 1. Kesadaran wajib pajak bahwa melakukan
3. Pengetahuan dan pemahaman mengenai kepatuhan pajak berarti ikut berpartisipasi
sanksi perpajakan dalam penyelenggaraan negara
4. Pengetahuan dan pemahaman mengenai 2. Kesadaran wajib pajak untuk melakukan
PTKP, PKP, dan tarif pajak pembayaran dan pelaporan pajak tepat
5. Wajib pajak mengetahui dan memahami waktu
peraturan perpajakan 3. Kesadaran wajib pajak untuk memenuhi
Menurut Arviana dan Indrajati (2018) kewajiban pajak tepat waktu tanpa
tingkat pemahaman merupakan cara wajib pajak pengaruh orang lain
dalam mengetahui dan memahami peraturan

1020
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

4. Kesadaran wajib pajak bahwa melakukan agar wajib pajak mendapatkan informasi
kepatuhan adalah kewajiban yang lengkap dan akurat
5. Kesadaran wajib pajak bahwa pajak Pengukuran variabel pada penelitian yang
digunakan untuk membiayai pembangunan dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran
sarana publik kuesioner dengan adanya skala pengukuran
Pengukuran variabel pada penelitian yang dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor
dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran yang ada pada variabel penelitian ini:
kuesioner dengan adanya skala pengukuran 1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak
dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor Setuju).
yang ada pada variabel penelitian ini: 2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju).
1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak 3 Skor = 3, dimana N (Netral).
Setuju). 4 Skor = 4, dimana S (Setuju).
2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju). 5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju).
3 Skor = 3, dimana N (Netral).
4 Skor = 4, dimana S (Setuju). Persepsi atas efektivitas perpajakan
5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju). Perpajakan persepsi atas efektivitas
perpajakan adalah sebuah kesan yang
Sosialisasi Perpajakan dirasakan wajib pajak mengenai suatu sistem
Menurut Sugeng Wahono (2012) dalam perpajakan dengan menilai, mamahami, dan
Arviana dan Indrajati (2018) sosialisasi menafsirkan mengenai kemudahan atau
perpajakan adalah upaya yang diberikan oleh kesulitan wajib pajak dalam melakukan
DJP untuk menyampaikan sebuah pemahaman kewajiban perpajakan melalui fasilitas-fasilitas
baik dalam bentuk peraturan ataupun dalam seperti e-filing, e-billing, e-SPT, e-NPWP, dsb
bentuk tata cara perpajakan dengan (Susanti et al. 2018). Adapun indikator yang
menggunakan metode-metode yang tepat dipakai dalam penelitian ini, yaitu :
kepada masyarakat khususnya wajib pajak. 1. Pembayaran pajak melalui e-banking dapat
Adapun indikator yang digunakan dalam mempermudah wajib pajak dalam
penelitian ini, yaitu: melakukan transaksi pembayaran di mana
1. Penyuluhan pajak merupakan sarana saja
penyampaian informasi perpajakan kepada 2. Sistem pelaporan melalui online e-SPT dan
wajib pajak e-filing dapat mempermudah wajib pajak
2. Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh dalam melaporkan pajaknya.
petugas melalui berbagai media serta 3. Penyampaian SPT melalui e-filing atau
mengadakan penyuluhan secara langsung online dapat mempermudah wajib pajak dan
ke tempat tertentu membutuhkan informasi tidak perlu datang ke Kantor Pelayanan
yang lengkap dan tejamin kebenarannya Pajak
3. Petugas pajak menawarkan kenyamanan 4. Pendaftaran NPWP secara online dapat
pelayanan dalam memberikan informasi meningkatkan kemauan wajib pajak dalam
kepada wajib pajak melalui brosur melakukan pendaftaran
4. Pemasangan spanduk di pinggir jalan atau 5. Peraturan pajak terbaru dapat di-update
tempat-tempat strategis lainnya yang berisi melalui internet dengan mudah dan cepat
mengenai perpajakan yang mudah Pengukuran variabel pada penelitian yang
dimengerti dan menarik sehingga mampu dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran
menyampaikan tujuannya dengan baik kuesioner dengan adanya skala pengukuran
5. Penyampaian informasi mengenai dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor
perpajakan dapat diakses melalui internet yang ada pada variabel penelitian ini:

1021
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak Analisis dan Pembahasan


Setuju).
2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju). Objek Penelitian
3 Skor = 3, dimana N (Netral).
4 Skor = 4, dimana S (Setuju). Pada penelitian ini, kuesioner yang
5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju). tersebar kepada Wajib Pajak Orang Pribadi
Wilayah Bogor sebanyak 138 responden. Dari
Kepercayaan Wajib Pajak 138 Kuesioner ini, sebanyak 35 kuesioner tidak
Menurut Wulandari et al. (2016) tingkat sesuai kriteria dan 103 kuesioner yang
kepercayaan memberikan pengaruh yang positif memenuhi kriteria.
dan signifikan terhadap kepatuhan WP OP.
Timbulnya rasa percaya pada pemerintah
sebagai penggerak pembangunan disebabkan
oleh adanya kepercayaan pada sistem
pemerintahan dan hukum perpajakan. Adapun
indikator yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu:
1. Wajib pajak percaya dengan sistem
pemerintah dalam perpajakan.
2. Wajib pajak percaya dengan hukum yang
ditetapkan dalam perpajakan
3. Wajib pajak percaya dengan pemungutan
pajak yang digunakan untuk pembangunan
4. Wajib pajak percaya dengan pengalokasian
pajak yang digunakan untuk kepentingan
rakat dan kepentingan Bersama
5. Wajib pajak percaya dengan pengalokasian
pajak yang digunakan untuk pembangunan
Pengukuran variabel pada penelitian yang
dilakukan ini yaitu melakukan penyebaran
kuesioner dengan adanya skala pengukuran
dengan skor pada skala likert. Dapat dilihat skor
yang ada pada variabel penelitian ini:
1 Skor = 1, dimana STS (Sangat Tidak
Setuju).
2 Skor = 2, dimana TS (Tidak Setuju).
3 Skor = 3, dimana N (Netral).
4 Skor = 4, dimana S (Setuju).
5 Skor = 5, dimana SS (Sangat Setuju).

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan metode kuesioner..
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengirimkan link kuesioner kepada responden
wajib pajak di daerah Bogor melalui google form.

1022
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Tabel 2 Data Kuesioner yang Dapat Diolah

Keterangan Jumlah Presentase


Kuesioner yang telah mengisi melalui google form 138 100%
Kuesioner yang wajib pajak tidak memiliki NPWP (14) 10,15%
yang terdaftar di Bogor
Kuesioner yang wajib pajak tidak pernah mendapat (18) 13,08%
pelayanan pajak dari petugas fiskus
Kuesioner yang wajib pajak tidak pernah (3) 2,17%
menggunakan E-System
Kuesioner yang dapat digunakan 103 74,6%
138 100%
Sumber: Data google form pengumpulan kuesioner

Statistik Deskriptif Responden

Tabel 3 Statistik Frekuensi Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah Presentase (%)


Laki–laki 43 41,7
Jenis Kelamin Perempuan 60 58,3
Total 103 100

17-25 Tahun 70 68,0


26-30 Tahun 16 15,5
31-35 Tahun 9 8,7
Usia 36-40 Tahun 4 3,9
41-45 Tahun 2 1,9
>46 Tahun 2 1,9
Total 103 100

SMA/Sederajat 33 32,0
Pendidikan D3 9 8,7
Terakhir S1 56 57,3
S2 2 1,9
Total 103 100

Pengusaha/Wirausaha 63 61,2
Pekerjaan Karyawan 37 35,9
(memiliki penghasilan
sampingan selain gaji)
Pekerjaan Bebas 3 2,9
(Pengacara/Akuntan/Dokter,
dan sebagainya)

1023
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Total 103 100

Sendiri 100 97,1


Pengisian SPT Konsultan 2 1,9
Tenaga Ahli 1 1,0
Total 103 100
Sumber: output data SPSS versi 26

Statistik Deskriptif Variabel

Tabel 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Mean Std.
Variable N Minimum Maximum
Deviation
Kepatuhan Wajib Pajak
103 12 25 20,86 2,609
(Y)
Pelayanan Fiskus (X1) 103 10 25 19,40 3,240
Sanksi Pajak (X2) 103 8 25 20,11 3,363
Pemahaman Pajak (X3) 103 9 25 19,85 3,374
Kesadaran Perpajakan
103 11 25 20,01 2,806
(X4)
Sosialisasi Perpajakan
103 11 25 19,67 3,075
(X5)
Persepsi Atas Efektifitas
103 15 25 21,17 2,594
(X6)
Kepercayaan Wajib Pajak
103 5 25 18,64 3,965
(X7)

Hasil Uji Validitas


Tabel 5 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Perpajakan

1024
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Pada tabel 5 enelitian ini dapat dilihat variabel kepatuhan perpajakan pada tabel 5
yaitu Pearson Correlation positif dan sig. (2- dinyatakan valid.
tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Pelayanan Fiskus

Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa variabel pelayanan fiskus pada tabel 6
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Sanksi Perpajakan

Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel sanksi perpajakan pada tabel 7
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 8 Hasil Uji Validitas Tingkat Pemahaman Perpajakan

1025
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa variabel tingkat pemahaman perpajakan pada
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. tabel 8 dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Kesadaran Perpajakan

Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa variabel kesadaran perpajakan pada tabel 9
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 10 Hasil Uji Validitas Sosialisasi Perpajakan

Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa variabel sosialisasi perpajakan pada tabel 10
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 11 Hasil Uji Validitas Atas Efektivitas Perpajakan

1026
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa variabel persepsi atas efektivitas perpajakan
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. pada tabel 11dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Tabel 12 Hasil Uji Validitas Kepercayaan Wajib Pajak

Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa variabel kepercayaan wajib pajak pada tabel 12
Pearson Correlation bernilai positif dan nilai sig. dinyatakan valid.
(2-tailed) < 0,05 yang berarti 5 pernyataan pada

Hasil Uji Reliabilitas


Tabel 13 Hasil Uji Reliabilitas

Pada tabel 13 yaitu variabel kepatuhan karena itu maka variabel kepatuhan perpajakan
perpajakan di mana nilai dari Cronbach’Alpha dapat dinyatakan reliabel. Variabel tingkat
sebesar 0,801 > 0,70 oleh karena itu maka pemahaman perpajakan di mana nilai dari
variabel kepatuhan perpajakan dapat Cronbach’Alpha sebesar 0,793 > 0,70 oleh
dinyatakan reliabel. Variabel pelayanan fiskus di karena itu maka variabel kepatuhan perpajakan
mana nilai dari Cronbach’Alpha sebesar 0,833 > dapat dinyatakan reliabel. Variabel kesadaran
0,70 oleh karena itu maka variabel kepatuhan perpajakan di mana nilai dari Cronbach’Alpha
perpajakan dapat dinyatakan reliabel. Variabel sebesar 0,792 > 0,70 oleh karena itu maka
sanksi perpajakan di mana nilai dari variabel kepatuhan perpajakan dapat
Cronbach’Alpha sebesar 0,883 > 0,70 oleh dinyatakan reliabel. Variabel sosialisasi

1027
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

perpajakan di mana nilai dari Cronbach’Alpha karena itu maka variabel kepatuhan perpajakan
sebesar 0,749 > 0,70 oleh karena itu maka dapat dinyatakan reliabel. Variabel kepercayaan
variabel kepatuhan perpajakan dapat wajib pajak di mana nilai dari Cronbach’Alpha
dinyatakan reliabel. Variabel persepsi atas sebesar 0,900 > 0,70 oleh karena itu maka
efektivitas perpajakan di mana nilai dari variabel kepatuhan perpajakan dapat
Cronbach’Alpha sebesar 0,745 > 0,70 oleh dinyatakan reliabel.

Hasil Uji Normalitas Data Residual

Tabel 14 Uji Normalitas Data Residual

Pada tabel 14 pada penelitian ini 0,05 yang menunjukkan hasil data berdistribusi
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. normal.
Di mana Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 >

Hasil Uji Multikolinearitas


Tabel 15 Uji Multikolinearitas

Tabel 15 menunjukkan bahwa variabel 10, dapat disimpulkan dari hasil tersebut maka
yang ada pada penelitian ini memiliki tolerance tidak terjadi multikolinearitas sehingga tidak
lebih besar dari 1,1 dan seluruh variabel yang terdapat kolerasi antara variabel independen
ada pa penelitian ini memiliki VIF lebih kecil dari dan baik digunakan dalam model regresi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

1028
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Tabel 16 Uji Heteroskedastisitas

Namun dapat dilihat pada tabel 16 di atas bahwa


Pada tabel 16 menunjukkan bahwa hasil variabel pelayanan fiskus, sanksi perpajakan,
uji heteroskedastisitas pada penelitian ini yaitu kesadaran perpajakan, sosialisasi perpajakan,
adanya terjadi heteroskedastisitas pada variabel persepsi perpajakan, persepsi atas efektivitas
tingkat pemahaman perpajakan yang berarti perpajakan, dan kepercayaan wajib pajak tidak
terjadinya ketidaksamaan variance dari residual terjadi heteroskedastisitas.
satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Hasil Uji Autokolerasi


Tabel 17 Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 17 di atas menjelaskan hasil uji autokolerasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Bruesch-Godfrey dengan nilai Res_2 sebesar data baik dan layak digunakan.
0,782 > 0,05 yang berarti tidak terdapat

Hasil Analisis Koefisie Kolerasi (R) dan


Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Tabel 18 Hasil Analisis Koefisien Korelasi

hubungan antara variabel dependen terhadap


Pada tabel 18 yaitu hasil uji analisis independen bersifat positif dan kuat.
koefisien kolerasi (R) dengan nilai sebesar 0,652
dan dapat diartikan hal ini menunjukkan suatu

1029
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Tabel 19 Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Pada tabel 19 hasil uji analisis koefisien sisanya sebesar 55,5% yang tidak dapat
determinasi (Adjusted R²) sebesar 0,445 yang dijelaskan, merupakan suatu bagian variasi dari
berarti besarnya variasi variabel dependen dan variabel lain yang tidak masuk ke dalam model
variasi independen yaitu sebesar 44,5% dan regresi.

Hasil Uji F
Tabel 20 Hasil Uji F

Pada tabel 20 menunjukkan bahwa nilai sig. model regresi fit dan layak digunakan dalam
sebesar 0.000 < 0.05 yang memiliki arti bahwa penelitian.

Hasil Uji t
Tabel 21 Hasil Uji t

Model regresi linear ganda yang Hasil Uji t pada tabel 21 menunjukkan
diperoleh : yaitu variabel pelayanan fiskus memiliki nilai
signifikan sebesar 0,091 > 0,05 yang di mana
Y = 3,851 + 1,707TSe + 1,622TSa + 3,065LU - menunjukkan Ha1 tidak diterima
0,455TA – 1,193TSo + 2,096PTE + 1,500TT + 𝑒
Hasil Uji t pada tabel 21 menunjukkan
Berdasarkan hasil persamaan regresi yaitu variabel samksi perpajakan memiliki nilai
berganda di atas nilai constant (a) memiliki nilai signifikan sebesar 0,108 > 0,05 yang di mana
positif sebesar 3,770, di mana berarti menunjukkan Ha2 tidak diterima
menunjukkan pengaruh searah antara variabel
independen dan dependen.

1030
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Hasil Uji t pada tabel 21 menunjukkan pelayanan fiskus berbanding terbalik atau tidak
yaitu variabel tingkat pemahaman memiliki nilai konsisten.
signifikan sebesar 0,003 < 0,05 yang di mana
menunjukkan Ha3 diterima, oleh karena itu Tidak terdapat pengaruh antara sanksi
terdapat pengaruh positif pada tingkat perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
pemahaman terhadap kepatuhan wajib pajak. Di Jika dibandingkan dengan penelitian Arviana
mana dapat diartikan banyak atau tidaknya dan Indrajati (2018) hasil penelitian pada
tingkat pemahaman yang dimiliki wajib pajak variabel sanksi perpajakan berbanding terbalik
mengenai perpajakan tidak menjadi pengaruh atau tidak konsisten.
terhadap wajib pajak dalam memenuhi Terdapat pengaruh tingkat pemahaman
kewajiban pajaknya karena jika wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Jika
paham akan kewajiban yang dimilikinya maka dibandingkan dengan penelitian Arviana dan
wajib pajak akan lebih taat dalam melakukan Indrajati (2018) hasil penelitian pada variabel
kepatuhan perpajakannya. tingkat pemahaman sebanding atau konsisten.
Hasil Uji t pada tabel 21menunjukkan Tidak terdapat pengaruh antara kesadaran
yaitu variabel kesadaran perpajakan memiliki perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
nilai signifikan sebesar 0,650 > 0,05 yang di Jika dibandingkan dengan penelitian Arviana
mana menunjukkan Ha4 tidak diterima dan Indrajati (2018) hasil penelitian pada
Hasil Uji t pada tabel 21 menunjukkan variabel kesadaran perpajakan berbanding
yaitu variabel sosialisasi perpajakan memiliki terbalik atau tidak konsisten.
nilai signifikan sebesar 0,236 > 0,05 yang di Tidak terdapat pengaruh antara sosialisasi
mana menunjukkan Ha5 tidak diterima perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Hasil Uji t pada tabel 21 menunjukkan Jika dibandingkan dengan penelitian Arviana
yaitu variabel persepsi atas efektivitas dan Indrajati (2018) hasil penelitian pada
perpajakan memiliki nilai signifikan sebesar variabel sosialisasi perpajakan berbanding
0,039 < 0,05 yang di mana menunjukkan Ha6 terbalik atau tidak konsisten.
diterima, oleh karena itu terdapat pengaruh Terdapat pengaruh persepsi atas efektivitas
positif pada persepsi atas efektivitas perpajakan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
terhadap kepatuhan wajib pajak. Jika dibandingkan dengan penelitian Arviana
Hasil Uji t pada tabel 21 menunjukkan dan Indrajati (2018) hasil penelitian pada
yaitu variabel kepercayaan wajib pajak memiliki variabel persepsi atas efektivitas perpajakan
nilai signifikan sebesar 0,137 > 0,05 yang di sebanding atau konsisten.
mana menunjukkan Ha7 tidak diterima. Tidak terdapat pengaruh antara
PENUTUP kepercayaan wajib pajak terhadap kepatuhan
Kesimpulan wajib pajak. Jika dibandingkan dengan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penelitian Wulandari et al. (2016) hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut: pada variabel kepercayaan wajib pajak
berbanding terbalik atau tidak konsisten.
Tidak terdapat pengaruh antara pelayanan
fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak. Jika
dibandingkan dengan penelitian Arviana dan Keterbatasan
Indrajati (2018) hasil penelitian pada variabel Pada penelitian ini ada beberapa keterbatasan
yang berpengaruh pada hasil penelitian yang
ada. Keterbatasan dalam penelitian yaitu

1031
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam Penelitian selanjutnya disarankan agar dapat
jumlah responden yang hanya berjumlah 103 menambah jumlah sampel karena lebih banyak
responden. wajib pajak yang memberikan tanggapan
terhadap kepatuhan perpajakannya maka data
semakin baik untuk diolah.
Rekomendasi
Berdasarkan keterbatasan penelitian maka
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu

REFERENCES:
Ariani, Meiliyah, dan Ahmad Kautsar. 2016. Pengaruh Praktik Korupsi Perpajakan Terhadap
Kepercayaan Dan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Quality Vol. 6, No. 23: 350–65.
Arviana, Nerissa, dan Djeni Indrajati. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Vol. 2, No. 1: 146–54.
Bawazier, Fuad. 2017. Reformasi Pajak Di Indonesia. E-Journal-UB Vol. 8, No. 1: 18–28.
Dewi, Eka, dan Setia Tarigan. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Medan Belawan. Jurnal Konsep Bisnis Dan
Manajemen Vol. 4, No.1: 31–41.
Dwi Mareti, Elin, dan Susi Dwimulyani. 2019. Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas
Pelayanan, Fiskus, Sanksi Pajak Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
Preferensi Resiko. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Vol. 2, No 1.
Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate IBM SPSS 25. Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponogoro.
Hidayatul, Lailla. 2020. Teknik Analisis Data Kuantitatif Teori. Surakarta: Penerbit Lakeisha.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 235/KMK.03/2003. Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Republik Indonesia. Accessed March 28, 2022.
Kusuma Wardani Erma Wati, Dewi. 2018. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Dengan Pengetahuan Perpajakan Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Nominal Vol. 7, No.
1.
Lubis, Reza. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Di Kpppratama Medan Belawan. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Vol. 3, No.
1: 61–71.
Lubis, Reza Hanafi SE. M.Si. 2017. The Effect of Taxation Service Quality, and Taxation Sanctions on
Taxpayer Compliance At Kpp Pratama Medan Belawan. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis 17 (February
2017): 13–18.
Mardiasmo. 2018. Perpajakan. Edisi terbaru 2018. yogyakarta: andi offset.
Mareti, Elin Dwi, dan Susi Dwimulyani. 2019. Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas
Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
Preferensi Resiko Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pakar Ke 2, 1–
16.
Ma’ruf, M. Hasan, dan Sri Supatminingsih. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum
Obat. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol 28, No. 2: 146–54.
Muhamad, Marisa Setiawati, Meinarni Asnawi, dan Bill Pangayow. 2019. Pengaruh Sosialisasi
Perpajakan, Tarif Pajak, Sanksi Perpajakan, Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Pelapor SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Studi Empiris Pada KPP Pratama
Jayapura. Akuntasi Dan Keuangan Daerah Vol. 14, No. 1: 69–86.

1032
E-ISSN: 2775 – 8907 Maria Ade Kristina
Rian Sumarta

Nainggolan, Hermin, dan Siti Patimah. 2019. Pengaruh Pemahaman Peraturan, Sanksi Dan Kesadaran
Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak
Di Balikpapan. Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi.
Pasaribu, Ganda Frisno, dan Christine Tjen. 2016. Dampak Faktor-Faktor Demografi Terhadap
Kepatuhan Perpajakan Di Indonesia. Berkala Akuntansi Dan Keuangan Indonesia 1 (2): 145–62.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 198/PMK.09/2013. Tentang Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak Bagi Wajab Pajak Yang Memenuhi Persyaratan
Tertentu.
Prassetyo, Dwi, Dicky Arisudhana. 2019. Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak Di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama Periode 2018. Universitas Budi
Luhur. Vol. 8. No. 1
Purnamasari. 2017. Pengaruh Pemahaman, Sanksi Perpajakan, Tingkat Kepercayaan Pada Pemerintah
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Konsep Bisnis Dan Manajemen Vol. 4, No.1: 31–41.
Puspa Arum, Harjanti, dan Zulaikha. 2016. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha
Dan Pekerjaan Bebas Pada Studi Di Wilayah KPP Pratama Cilacap. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis
Vol. 3, No. 1: 61–71.
Putra, Wirmie Eka, Indra Lila Kusuma, dan Maya Widyana Dewi. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Badan
Di Wilayah Kota Jambi. Jurnal Akuntansi Dan Pajak 20 (1): 43.
Rionaldo, Sanjaya, Haryono, Suparmun. 2017. Pengaruh Reinventing Policy, Pelayanan Fiskus Dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Vol. 19, No. 2
Safitri, Anggi Rizky. 2019. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan
Badan Pada Studi Kasus Pada KPP Palembang Ilir Barat. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol. 3, No.
1: 61–71.
Sanjaya, Rionaldo, dan Haryo Suparmun. 2018. Pengaruh Reinventing Policy, Pelayanan Fiskus Dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 19 (2): 219–28
Santoso, Singgih. 2012. Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media
Kompotindo.
Setiawati Muhamad, Marisa, Meinarni Asnawi, dan Bill J C Pangayow. 2019. Pengaruh Sosialisasi
Perpajakan, Tarif Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi Studi Empiris Pada KPP Pratama Jayapura.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Daerah. Vol. 14. No. 2
Siahaan, Stefani, dan Halimatusyadiah Halimatusyadiah. 2019. Pengaruh Kesadaran Perpajakan,
Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi 8 (1): 1–14.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RnD. Bandung: Alfabeta.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE - 98/PJ/2011. Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kerja Dan Laporan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit Vertikal Di Lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak.
Susanti, Merry, Sofia Prima Dewi, dan Sufiyati. 2018. Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Pada Studi
Kasus Di Jakarta Barat Dan Tangerang. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 19 (2): 141–56.

1033
E-Jurnal Akuntansi TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022

Suyanto, Suyanto, dan Yhoga Heru Pratama. 2018. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Studi Aspek
Pengetahuan, Kesadaran, Kualitas Layanan Dan Kebijakan Sunset Policy. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis 21 (1): 139–58
Tan, Reynaldo, Yusak David Hizkiel, Amrie Firmansyah, dan Estralita Trisnawati. 2021. Kepatuhan Wajib
Pajak Di Era Pandemi Covid 19 : Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan, Peraturan
Perpajakan. Educoretax 1 (3): 208–18.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000. Undang-Undang (UU) Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Jurnal
Akuntansi Vol. 8, No. 1: 1–14.
Wikamorys, Dian Anggraini, dan Thinni Nurul Rochmach. 2017. Aplikasi Theory Of Planned Behavior
Dalam Membangkitkan Niat Pasien Untuk Melakukan Operasi Katarak. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia Vol. 5, No. 1.
Wulandari, Endah, Kartika Hendra Ts, dan Yuli Chomsatu. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta. Seminar
Nasional IENACO, 880–85.

1034

Anda mungkin juga menyukai