Anda di halaman 1dari 1

Askep Syok Hipovolemik

Syok adalah kondisi komplek yang mengancam jiwa karena tidak terpenuhinya kebutuhan
metabolism akibat gangguan perfusi jaringan. Syok dibagi menjadi 3 tipe antara lain distribusi syok,
kardiogenik syok, dan hipovolemik syok. Lalu, syok juga dapat dibagi lagi menjadi 8 tipe diantaranya
respiratory, hemoragik, hipovolemi, kardiogenik, neurogenik, anafilatik, septik, dan metabolik. Penyebab
syok menurut tipenya terdiri dari syok hipovolemik yang disebabkan karena perdarahan, luka bakar,
diare, muntah, dan peritonitis. Kemudian, syok kardiogenik yang dikarenakan kardiomiopati, emboli
paru, infark miokardial, penyakit jantung, aritmia, dan sebagainya. Sedangkan penyebab dari syok
distributif antara lain anafilatik dari alergi benda asing, septik dari infeksi, dan syok neurogenic karena
cidera spinal dan anestesi spinal. Efek dari syok terdiri dari 4 tahap yaitu tahap inisial atau tahap awal,
tahap kompensasi, tahap progresif, dan tahan ireversibel. Tahap awal terjadi penurunan perfusi jaringan
sehingga jumlah oksigen di dalam sel menurun. Kondisi tersebut akan memicu metabolisme anaerob yang
menstimulasi peningkatan produksi asam laktat. Keadaan ini akan merangsang sistem saraf pusat sebagai
tahap kompensasi yang diikuti penurunan perfusi jaringan. Keadaan yang semakin parah akan memasuki
tahap progresif yang mana peningkatan laktat berlebih dapat menyebabkan iskemik dan asidosis
metabolik. Apabila hal ini tidak segera ditangani maka akan merusak fungsi organ yang lain dan susah
untuk diberikan terapi.

Syok yang paling mudah untuk diatasi adalah syok hipovolemik. Syok hipovolemik sendiri
diawali dengan volume intravaskuler yang berkurang sehingga terjadi gangguan perfusi jaringan. Tanda
gejala yang ditimbulkan terdapat akral dingin, takikardi, tekanan darah rendah, suhu, kesadaran menurun,
penurunan jumlah urin, gangguan peristaltic, vena perifer tidak tampak, pernafasan hiperventilasi,
asidosis metabolik karena metabolisme anaerob. Masalah keperawatan yang muncul diantarnya
penurunan curah jantung, ketidakefektifan nutrisi jaringan, dan cairan tidak adekuat. Pengelolaan yang
dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan curah jantung melalui pemasanan masker oksigen dan kaki
ditinggikan lebih tinggi 30°. Lalu perbaikan cairan dengan memberikan cairan berdasarkan jenis yang
dibutuhkan pasien. Jenis cairan ada 3 macam yakni cairan kristaloid yang kaya ion natrium, cairan koloid
yang banyak mengandung partikel onkotik, dan cairan yang berisi nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai