Kebutuhan nutrisi pasien ICU pasti berbeda dengan kebutuhan pasien yang
lain karena kondisi mereka secara tidak langsung menyebabkan perubahan kondisi
metabolism yang awalnya anabolik menjadi katabolik. Hal ini mengakibatkan
perubahan signifikan proses tubuh dalam mengolah karbohidrat, protein, dan lemak
sehingga rentan mengalami malnutrisi. Untuk itu, pasien ICU membutuhkan
penanganan khusus dalam pemenuhan nutrisi dengan menyediakan asupan kalori dan
protein yang adekuat, mencegah dan memperbaiki defisiensi nutrisi, mengoptimalkan
proses penyembuhan luka, dan meningkatkan sistem imun. Komponen yang perlu
diperhatikan untuk mencapai itu semua diantaranya derajat keparahan penyakit,
organ-organ tubuh yang terlibat, kekacauan metabolisme, fungsi gastrointestinal, dan
pengaruh prosedur pengobatan. Hal yang dapat dilakukan perawat untuk
mengidentifikasi komponen tersebut adalah pengkajian fisik dengan fokus pada status
nutrisi pasien seperti mengkaji kesehatan mulut, turgor kulit, riwayat diet, dan BMI
(Body Mass Index).
Tipe pemberian nutrisi di ICU ada dua, yaitu enteral dan parenteral. Enteral
sendiri merupakan pemberian nutrisi melalui saluran pencernaan. Kelebihan dari tipe
ini adalah menjaga integirtas usus, murag, dan dapat mencegah hipermetabolik.
Kelemahannya membutuhkan fungsi gastrointestinal yang baik, waktu lebih lama,
dan memiliki banyak kontraindikasi.