Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fitriana

NPM : 2106679034
Peminatan Keperawatan Anak

Masalah Penelitian
Outline : rumusan masalah penelitian, pertanyaan penelitian dan hipotesa (desain
penelitian)
Ilmu pengetahuan selalu berkembang karena manusia selalu ingin tahu.
Manusia selalu berpikir dan selalu mencoa mengaitkan fakta dengan teori. Setiap
fakta baru akan memeperkaya terori yang sudah ada. Dari hasil penelitian
menghasilkan masalah baru yang harus diselesaikan. Ilmu dan penelitian tidak
dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian dan sebaliknya.
Tahapan pertama
Mengembangkan masalah penelitian
Masalah kesehatan terjadi karena adanya kesenjangan apa yang seharusnya (das
sollen) dan apa yang terjadi (das sein). Tetapi tidak setiap masalah dapat dijadikan
masalah penelitian.
Das sollen : yang seharusnya/ teori
Das sein : apa yang terjadi sekarang/ kenyataan/ fakta

Syarat masalah yang bisa diangkat sebagai masalah penelitian :


1. Feasible : kemampu laksanaan hal yang tidak bisa ditawar. Banyak
kesenjangan yang dapat dikembangkan dalam masalah penelitian yang
baru. Tersedia subjek, sarana, waktu dan keahlian
2. Interesting : masalah penelitian hendaknya menarik. Peneliti harus tertarik
dengan substansi yang ditelitinya.
3. Novel atau memberi nilai baru sering dikaitkan dengan orisinalitas.
Penelitian yang mengulang penelitian lain dapat dibenarkan, jika :
a. Peneliti ingin menguji konsistensi dari penelitian terdahulu. Apakah
hal yang sama akan terjadi jika diterapkan pada kondisi dan polpulasi
yang berbeda. Misalnya perbedaaan ras, usia, kondisi klinis.
b. Peneliti melihat kekurangan pada metode pelaksaan, analisis atau
simpulan yang dipublikasikan sebelumnya.
4. Etik : penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh
bertentangan dengan etik / harus memperoleh izin dari komite etik
independen
5. Relevan : peneliti harus dapat memprediksi hasil yang diperoleh, apakah
relevan dengan ilmu, tatalaksana pasien, kebijakan kesehatan.
Sumber masalah penelitian di dapat dari :
1. Pengalaman klinik
2. Nursing literature : ide penelitian dapat mucul melalui membaca jurnal-
jurnal peneltian
3. Social issue : topik penelitian bisa didapat dari masalah global sosial atau
politik yang relevan dengan kesehatan. Misalnya kesetaraan gender dalam
mengakses pelayanan kesehatan, pelecehan seksual, kekerasan dalam
rumah tangga.
4. Teori : masalah keperawatan bisa terdapat dari teori yang telah
dikembangkan dalam keperawatan dan disiplin terkait agar berguna dalam
praktik keperawatan teori harus diuji untuk penerapannya.

Tahap kedua :
1. Pertanyaan penelitian :
Rumusan pertanyaan penelitian harus menarik, jelas dan mampu
mengarahkan argumen dan membangkitkan minat penelitian. Pertanyaan
penelitian berhubungan erat dengn tujuan penelitian. Tujuan penelitian
adalah untuk menjawab peranyaan penelitian. contoh pertanyaan
penelitian : apakah metode penanganan nyeri epidural dan non epidural
berhubugan dengan waktu kala 2 persalianan. Dari pertanyaan penelitian
yang diajukan, selanjutnya peneliti menentukan hipotesis penelitian.

Tahap Ketiga :
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian. Dugaan jawaban tersebut masih merupakan kebenaran yang sementara,
yang diuji kebenarannya melalui penelitian. Walaupun hipotesis penting sebagai
arah penelitian tapi tidak semua penelitian menggunakan hipotesis. Contoh
penelitian yang tidak menggunakan hipotesis adalah penelitian deskriptif yang
mengekplorasi sebanayak mungkin data untuk mengukur fenomena yang diteliti.
Penelitian yang membuthkan hipotesis : penelitian yang menjelaskan hubungan
antar variable.
Syarat hipotesisi yang baik :
1. Kalimat yang jelas, sederahana dan tidak bermakna ganda
2. Mempunyai landasan teori yang kuat
3. Menyatakan hubungan antar satu variable atau lebih variable bebas
4. Memugkinkan diuji secara empiris, untuk itu diperlukan instrument
5. Dikemukanan sebelum penelitian dimulai
Desain penelitian
Desain penelitian berhubungan dengan hipotesis. Dalam pengujian
hipotesis dibutuhkan desain penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian
yang ingin dicapai, logika berpikir dan keterkaitan sumber daya yang ada. Desian
penelitian dianggap sebagai peta yang menentukan arah proses penelitian yang
tepat sesuai dengna tujuan yang sudah ditetapkan.

Kesimpulan :
Aktivitas penelitian dimulai dari kejelian penelitian dari mengidentifikasi
kesenjangan apa yang seharusnya ada dengan fakta yang ada. Peneliti kemudian
merumuskan masalah dengan mengembangkan hipotesis. Untuk menguji hipotesis
peneliti harus menyusun rancangan penelitian dengan metodologi yang sesuai.
Hal ini dilakukan dengan pengumpulan data dan analisa data. Hasil penelitian
yang bersifat khusus harus digeneraisasi sebagai pernyataan umum yang akan
memperoleh teori baru. Generalisasi ini dinamakan induksi. Kemudian hasil
penelitian dapat digunakan kembali untuk menyusun hipotesis baru sehingga ilmu
pengetahuan akan selalu bertambah melalui peroses reduksi dan induksi.
Kerangka teoritis
Kerangka teori memberikan rasionalisisasi, memprediksi hubungan antar
variabel. Kerangka teoritis akan memberi arah mengevaluasi masalah penelitian
dan juga pertanyaan penelitian. Teori menggambarkan sistematis dari sebuah
fenomena dari hubungan spesifik antar variable. Teori digunakan untuk
mengkritisi atau membatasi permasalahan. Kerangka teori menjelaskan mengapa
ada masalah penelitian atau pertanyaan penelitian. Teori diformulasi untuk
menjelaskan, memprediksi dan memahami fenomena, mengembangkan
pengetahuan atau mengkritisi teori sebelumnya.
Kerangka teori sebuah struktur menghubungkan peneliti dengan
pengetahuan. Kerangka teori membantu menentukan masalah, mengidentifikasi
hubugan antar variable. Teori dikembangkan melalui proses induksi, sedangkan
pendekatan deduksi digunakan untuk mengembangkan atau memodifikasi teori
sebelumnya dengan menguji hubungan-hubungan antara fenomena yang
diobservasi.
Sebuah teori berisi definisi/ konsep, rujukan-rujukan yang relevan
terhadap teori sbelumnya yang digunakan. Kerangka teori juga sering kali
ditemukan dalam literatur itu sendiri. Kerangka teori yang baik adalah yang
mengandung definisi, hubungan antara fenomena yang belum terjelaskan atau
masih kontroversi. Pentingnya teori:
1. Untuk memperkuat kerangka studi,
2. Membuat pembaca dapat mengevaluasi secara kritis,
3. Menghubungkan peneliti dengan teori, Dengan mempunyai teori akan
membantu mengidentifikasi berbagai keterbatasan yang dapat di generalisasi
nantinya.

Strategi pengembangan kerangka teori :


1. Mengembangkan kerangka teori
a. Misalnya kita menentukan topik tesis
b. masalah penelitian dan akan mengarahkan untuk membuat kerangka,
c. lalu melakukan curah pendapat tentang variable kunci (menjawab
pertanyaan), menelaah hubungan literatur dengan bagaimana seorang
peneliti menjawab pertanyaan penlitian.
d. Membuat daftar variable yang mungkin relevan, variable yang
independent dan dependent
e. Mendiskuksikan asumsi atau proporsi dari teori dan point relevannya
untuk penelitian.
Sebuah kerangka teori digabungakan untuk menentukan batas data
yang relevan dengan fokus pada varibel yang sepsifik. Sehingga peneliti
dapat mengambil analisa dan kesimpulan dari data. Hal ini juga membantu
memahami kesepakatan konsep dan variable untuk memberi definisi dan
membangun pengetahuan baru yang valid.

Strategi lain
1. Seleksi konsep
Konsep adalah sebuah gambaran atau simbol yang mewakili ide. Misalnya
kesehtan, nyeri, intelegensi.
2. Identifikasi hubungan antara konsep
a. Rigid : jelas misalnya hukum
b. Tentative atau qusinable : hubungannya belum jelas
3. Memformulasikan defenisi untuk mengembangkan kerangka kteori.
4. Memformulasikan rasionalisasi kerangka teori
Peneliti harus mengetahui hubungan antar variebel berdasarkan telaah
literatur.
Tujuan Kerangka teori :
1. Menjadi pedoman kerangka kerja dari penelitian. Misalnya dapat yang
dietmukan dengan data barunya, bagaimana arahnya kedepannya
2. merspon bagimana masalah baru yang tidak ada sebelumnya
3. menginterpretasikan data baru dan memebri arti yang baru
4. menginformasikan/ mengarahkan riset
Proses menghasilkan hipotesis
1. terderi dari beberapa konsep
hipotesis harus diungkapkan hubungannya dengan variable yang jelas. Uji
2. menseleksi subjek individu
3. menggunakan instrumesn yang valid
4. memilih metode anlisisnya

hasil dari kerangka teori dalam penelitiannya :


1. hasilnya harus mendukung denga teori yang dipilih
2. jika kerangka teori
3. teroi digunakan untuk menjelaskan perilaku bayi tapi digunakan utuk
dewasa
tipe teori dalam penelitian :
teori menggmabarkan fenomena, menjelaskan hubungannya antar variable atau
menejelaskan bagaimana suatu fenomena
1. teori deskriptif
2. teori expanatori : mementukan hubungan antara karekteristik berbagai
grup
3. teori prediktif : menghubgungkan karekteristik atau fenomena.

Pertanyaan :
1. Bagaimana cara menguji ke-validan insturmen penelitian ?
2. Apakah boleh menggunkan isntrumen penelitian dari peneliti lain yang
serupa penelitiannya? Apakah harus uji validitas Kembali?

Anda mungkin juga menyukai