Anda di halaman 1dari 22

1.

Alkohol (FI VI,2020 : 537)


Nama resmi : ETANOL
Nama lain : Alkohol
Rm/Bm : C2H6O /46,07
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Cairan mudah menyerap, jernih tidak
berwarna, bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah
Kelarutan : Bercampur dengan air, praktis bercampur
dengan semua pelarut organik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 92,3 % dan
tidak lebih dari 93,8 % C2H6O
2. Aquadest (FI VI,2020 : 69)
Nama resmi : AIR MURNI
Nama lain : Purfied water
Rm/Bm : H2O /46,06
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : -
Khasiat : -
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : -
Gugus kromofor -
Gugus ausokrom -
3. Na CMC CMC (FI VI, 2020: 832)
Nama resmi : KARBOKSIMETILSELULOSA NATRIUM
Nama lain : Carboxymethylcellulose Sodium
Rm/Bm : C8H15NaO8 / 262.19
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Serbuk atau granul putih sampai krem;
higroskopik
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk
larutan koloidal; tidak larut dalam etanol, eter
dan pelarut organik lain.
Khasiat : Penginduksi
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 6,5% dan
tidak lebih dari 9,5% natrium (Na) dihitung
terhadap zat kering.
4. Glukosa 40 %(FI III,1995 : 300)
Nama resmi : DEKTROSA
Nama lain : Glukosa Dektose
Rm/Bm : C9H12O6H2O /198,17
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Hablur itdak berwarna,serbuk hablur atau
serbuk granul putih, tidak berbau, manis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air mendidih,
mudah larut dalam air, larut dalam etanol
mendidih, sukar larut dalam etanol
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai peginduksi sekunder
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : -
5. Dragendroff (FI VI,2020 : 178)
Mengandung : Asam titrat, Barium (III) nitrat, Kalium iodide
a. Asam Tatrat (FI VI,2020 : 201)
Nama resmi : ASAM TATRAT
Nama lain : Tatrat Acid
Rm/Bm : C4H6O6 /190,09
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur
putih, hablur sampai granul tidak berbau,
rasa asam.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,larut dalam
etanol
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99,7% dan
tidak lebih dari 100% C4H6O6
Gugus kromofor

Gugus ausokrom
b. Bismuth (III) nitrat ( FI VI,2020 : 316)

Nama resmi : BISMUTH SUBNITRAT


Nama lain : Bismut subnitrat
Rm/Bm : C4H6O6 /190,09
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur
putih, hablur sampai granul tidak berbau,
rasa asam.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,larut dalam
etanol
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99,7% dan
tidak lebih dari 100% C4H6O6
Gugus kromofor
Gugus ausokrom

C. Kalium Iodida ( FI VI,2020 : 389)

Nama resmi : KALIUM IODIDA


Nama lain : Potasium iodide
Rm/Bm : KI /166,0
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur
putih, hablur sampai granul tidak berbau,
rasa asam.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,larut dalam
etanol
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99,7% dan
tidak lebih dari 100% C4H6O6
Gugus kromofor -
Gugus ausokrom -

6. Besi III Klorida (FI VI,2020 : 2202)


Nama resmi : BESI (III) KLORIDA
Nama lain : Feri klorida
Rm/Bm : FeCl3/270,29
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Padatan orange hingga coklat-hitam
korosif terhadap aluminium dan sebagai
besi logam, kristal higroskopik hitam
sampai coklat
Kelarutan : Larut dalam air, praktis larut dalam etil
asetat, sedikit larut dalam karbondioksida
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99% dan
tidak lebih dari 101 % FeCl3
Gugus ausokrom -
Gugus kromofor -
7. Natrium Hidroksida (FI VI,2020 : 1224)
Nama resmi : NATRIUM HIDROKSIDA
Nama lain : Sodium hidroksida
Rm/Bm : NaOH/40,00
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Putih atau praktis putih, masa melebar,
bentuk peler kecil, serpihan atau batu
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 95% dan
tidak lebih dari 100,5 % alkali dan Na203
dan tidak lebih dari 3,0 %
Gugus ausokrom -
Gugus kromofor -
8. Kloroform (FI VI,2020 : 929)
Nama resmi : KLOROFORM
Nama lain : Chloroform
Rm/Bm : CHCl3/119,38
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, mudah
mengalir, mempunyai sifat khas, rasa
manis dan membakar
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dapat bercampur
dengan etanol,eter,benzene,heksana
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99% dan
tidak lebih dari 99% CHCl3
Gugus ausokrom -
Gugus kromofor -

9. Metanol (FI VI,2020 : 2272)


Nama resmi : METANOL
Nama lain : Metil Alkohol
Rm/Bm : CH3OH/32,04
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Cairan tidak berwarna, cukup mudah
menguap dengan bau menyengat
Kelarutan : Larut dalam air, larut dengan etanol, eter,
benzene, sebagian besar pelarut organik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak lebih dari 0,001 %
aldehida dan eter
Gugus ausokrom

Gugus kromofor -

10. Fenolftalein (FI VI,2020 : 595)


Nama resmi : FENOLFTALEIN
Nama lain : Phenoptalein
Rm/Bm : C20H14O4/318,32
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Pemerian : Cairan tidak berwarna, cukup mudah
menguap dengan bau menyengat
Kelarutan : Larut dalam air, larut dengan etanol, eter,
benzene, sebagian besar pelarut organik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak lebih dari 0,001 %
aldehida dan eter
Gugus kromofor

Gugus ausokrom

11. Sikloheksana (FI VI,2020 : 2248)


Nama resmi : SIKLOHEKSANA
Nama lain : Cyclohexane
Rm/Bm : C6H2/84,16
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)
Kegunaan : Sebagai sampel
Khasiat : Antipiretik,Analgesik
Pemerian : Cairan bening , tidak berwarna, bau seperti
minyak bumi
Kelarutan : Larut dalam air , larut dalam etanol, eter,
benzena
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99% C6H2
Gugus kromofor : -
Gugus ausokrom : -

12. Paracetamol (FI VI,2020 : 1354)


Nama resmi : PARASETMOL
Nama lain : Acetaminofen
Rm/Bm : C8H9NO2 /151,16
Rumus struktur :

(PubChem, 2022)

Kegunaan : Sebagai sampel


Khasiat : Antipiretik,Analgesik
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa
sedikit pahit
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam NaOH
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 98% dan
tidak lebih dari 102 % C8H9NO2 dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan
Gugus kromofor :

Gugus ausokrom :

III.3 Uraian Obat


1. Metformin (MIMS, 2022)
indikasi Diabetes mellitus tipe-2

Dosis Sebagai tambahan untuk diet dan olahraga:


Pengobatan: Monoterapi atau dalam kombinasi
dengan agen antidiabetes lain, atau dengan insulin:
Sebagai tab atau larutan konvensional: Awalnya,
500-850 mg 1-3 kali sehari, ditingkatkan secara
bertahap dengan interval minimal 1 minggu , atau
sebagai alternatif, 10-15 hari sesuai dengan respons
pasien. Maks: 2.550-3.000 mg setiap hari dalam 3
dosis terbagi. Sebagai tab pelepasan diperpanjang:
Awalnya, 500-1.000 mg sekali sehari, tingkatkan
dengan interval minimal 1 minggu

Mekanisme Metformin adalah agen antihiperglikemik biguanide


kerja yang meningkatkan toleransi glukosa dengan
menurunkan glukosa plasma basal dan postprandial.
Ini memberikan efeknya dengan mengurangi
produksi glukosa hati melalui penghambatan
glukoneogenesis dan glikogenolisis, menunda
penyerapan glukosa usus, dan meningkatkan
sensitivitas insulin dengan meningkatkan
penyerapan dan pemanfaatan glukosa perifer.

Efek samping signifikan: Kekurangan vitamin B12 (penggunaan


jangka panjang).Gangguan gastrointestinal: Mual,
muntah, sakit atau tertekan perut, perut kembung,
diare, dispepsia, gangguan rasa.Gangguan
metabolisme dan nutrisi: Kehilangan nafsu makan.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat:
Asthenia.

Interaksi obat Peningkatan risiko asidosis laktat dengan inhibitor


karbonat anhidrase (misalnya acetazolamide,
dichlorphenamide, topiramate, zonisamide),
NSAID, termasuk inhibitor cyclo-oxygenase (COX)
II; ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II,
dan diuretik loop.

Golongan obat Anti diabetes agent

Farmakokinetik Penyerapan: Perlahan dan tidak lengkap diserap


dari saluran pencernaan. Makanan sedikit menunda
dan menurunkan tingkat penyerapan. Ketersediaan
hayati mutlak: 50-60%. Waktu untuk mencapai
konsentrasi plasma puncak: 2-3 jam (pelepasan
segera); 7 jam, rentang: 4-8 jam (rilis
diperpanjang).

Distribusi: Konsentrat di hati, ginjal, saluran


pencernaan dan jaringan kelenjar ludah. Melintasi
plasenta dan memasuki ASI (dalam jumlah kecil).
Volume distribusi: 654 ± 358 L.

Metabolisme: Tidak dimetabolisme.

Ekskresi: Melalui urin (sekitar 90%, sebagai obat


yang tidak berubah). Waktu paruh eliminasi: 4-9
jam (plasma); sekitar 17,6 jam (darah).
2. Glibenclamide (MIMS, 2022)
indikasi Diabetes mellitus tipe 2

Dosis dult: Sebagai tab konvensional: Awalnya, 2,5-5 mg


setiap hari, disesuaikan dengan peningkatan 2,5 mg
pada interval mingguan, berdasarkan respons pasien.
Maks: 20 mg setiap hari. Dosis >10 mg dapat diberikan
dalam 2 dosis terbagi. Sebagai tab pelepasan modifikasi:
Awalnya, 1,5-3 mg setiap hari, dapat ditingkatkan
dengan peningkatan 1,5 mg pada interval mingguan
sesuai dengan respons pasien. Maks: 12 mg setiap hari.
Dosis >6 mg sehari dapat diberikan dalam 2 dosis
terbagi. Semua dosis harus diberikan dengan atau segera
setelah sarapan atau dengan makanan utama
pertama.Lansia: >70 tahun Kontraindikasi.

Mekanisme kerja Glibenclamide menurunkan konsentrasi glukosa darah


dengan merangsang sekresi insulin dari sel pankreas.
Hal ini juga mengurangi output glukosa dari dan hati
dan meningkatkan sensitivitas insulin di situs target
perifer.

Efek samping Signifikan: Hipoglikemia, anemia hemolitik (pada


pasien dengan defisiensi G6PD), penambahan berat
badan.

Interaksi obat efek hipoglikemik yang ditingkatkan dengan


azapropazon, fenilbutazon, kloramfenikol,
ciprofloxacin, kotrimoksazol, sulfonamid, tetrasiklin,
antikoagulan, disopiramid, TCA, MAOIs, allopurinol,
sulphinpyrazone, probenesid, ACE inhibitor.

Golongan obat Antidibetes agent


Farmakokinetik Penyerapan: Cepat diserap dari saluran pencernaan;
kurang dapat diandalkan (rektal); diserap melalui kulit.
Sebagian dihidrolisis oleh esterase menjadi salisilat
selama penyerapan di saluran GI. Ketersediaan hayati:
50-75% (pelepasan segera). Waktu untuk konsentrasi
plasma puncak: Kira-kira 1-2 jam (nonenteric-coated);
3-4 jam (dilapisi enterik); Kira-kira 2 jam (batas rilis
diperpanjang).Distribusi: Didistribusikan secara luas
dan cepat ke sebagian besar jaringan dan cairan tubuh.
Melewati plasenta dan memasuki ASI. Volume
distribusi: 170 mL/kg. Ikatan protein plasma: 80-
90%.Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi asam
salisilat, salisil fenolik glukuronida, asil glukuronida
salisilat, asam gentisat, dan asam gentisurat. Mengalami
metabolisme lintas pertama.Ekskresi: Melalui urin (75%
sebagai asam salisilat, 10% sebagai asam salisilat).
Waktu paruh eliminasi: 15-20 menit.glukuronida,
Ekskresi: Terutama melalui urin
3. Acarbose (MIMS, 2022)
indikasi Diabetes mellitus tipe 2

Dosis Dewasa: Pada pasien yang tidak cukup terkontrol


dengan diet saja, atau pada diet dan agen hipoglikemik
oral: Sebagai tambahan untuk diet dan olahraga untuk
meningkatkan kontrol glikemik: Dosis biasa: Awalnya,
25 mg atau 50 mg tid. Dapat juga dimulai dengan 25 mg
atau 50 mg setiap hari untuk meminimalkan efek
gastrointestinal, kemudian secara bertahap meningkat
menjadi 25 mg atau 50 mg tiga kali sehari. Setelah 4-8
minggu, dosis dapat ditingkatkan lebih lanjut jika perlu,
hingga 100-200 mg tiga kali sehari. Dosis harus
disesuaikan dengan respon dan toleransi pasien.
Rekomendasi rejimen dosis dapat bervariasi di antara
masing-masing produk atau antar negara (lihat pedoman
produk tertentu).

Mekanisme kerja Acarbose secara kompetitif dan reversibel menghambat


-glukosidase usus yang terikat membran dan -amilase
pankreas yang mengakibatkan keterlambatan
penyerapan glukosa dan degradasi karbohidrat
kompleks dan disakarida yang dicerna di usus kecil.
Tindakan ini menyebabkan penurunan kenaikan glukosa
darah post-prandial, sehingga menurunkan fluktuasi
glukosa darah.

Efek samping Dapat mengurangi efeknya bila digunakan dengan


adsorben usus (misalnya arang) dan preparat enzim
pencernaan yang mengandung enzim pemecah
karbohidrat (misalnya pankreatin, amilase). Dapat
mempotensiasi efek hipoglikemik insulin dan
sulfonilurea.

Interaksi obat Dapat mengurangi efeknya bila digunakan dengan


adsorben usus (misalnya arang) dan preparat enzim
pencernaan yang mengandung enzim pemecah
karbohidrat (misalnya pankreatin, amilase). Dapat
mempotensiasi efek hipoglikemik insulin dan
sulfonilurea.

Golongan obat Antidibetes agent

Farmakokinetik Penyerapan: <2% (sebagai obat aktif) dan sekitar 35%


(sebagai metabolit) diserap dari saluran pencernaan.
Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak:
Kira-kira 1 jam (obat aktif).

Metabolisme: Dimetabolisme secara eksklusif di saluran


pencernaan terutama oleh bakteri usus dan enzim
pencernaan menjadi setidaknya 13 metabolit, termasuk
konjugat sulfat, metil, dan glukuronida sebagai
metabolit utama.

Ekskresi: Melalui urin (sekitar 34% sebagai metabolit


tidak aktif; <2% sebagai obat yang tidak berubah dan
metabolit aktif); feses (sekitar 51% sebagai obat yang
tidak diserap). Waktu paruh eliminasi: Kira-kira 2 jam.

Anda mungkin juga menyukai