Anda di halaman 1dari 1

Bjorka Beraksi , KOMINFO anggap remeh

Akhir – akhir ini nama Bjorka mendadak jadi sorotan publik di media social. Pamor hacker Bjorka
melejit dalam satu bulan terakhir, setelah membocorkan data penduduk Indonesia melalui forum
Breached. Tercatat dari tanggal 10 -12 Septermber Bjorka melakukan sejumlah aksi doxing kepada
sejumlah pejabat. Atas aksi yang dilakukannya Bjorka kini diburu oleh pemerintah.

Pertahanan Keamanan Siber di Indonesia masih rentan untuk diserang. Buktinya Bjorka berhasil
membobol data register SIM card sejumlah 1.3 milyar. Ukuran data dan jumlah data yang dibobol
terbilang besar yakni Seratus Lima Juta Tiga Ribu Empat Ratus Dua puluh Enam. Format database yang
diunggah berupa ( Nomor Induk Kependudukkan), Kartu Keluarga, Nama Lengkap, tempat tanggal lahir,
jenis kelamin, dan usia. Perlu ada perluasan kewenangan dan kapasitas Badan Siber dan Sandi Negara
sebagai lembaga yang bertanggung jawab. Misalnya, kewenangan untuk melakukan penyidikan dan
penangkapan, dan kapasitas sumber daya manusia maupun peralatan yang lebih canggih. Sebagai
gambaran, anggaran BSSN per tahun adalah sekitar Rp 450 miliar, sementara anggaran Kementerian
Kominfo per tahun mencapai Rp 20 triliun. Keamanan siber sudah seharusnya menjadi kebutuhan pokok
dalam perlindungan informasi suatu negara.

Tak hanya itu, (Kominfo) sebagai kepala tombak pertahanan siber Indonesia menanggapi
dengan tidak serius atas kasus Bjorka ini. Mereka terlalu sibuk mengirimkan pesan – pesan yang tidak
bermutu kepada Bjorka supaya menghentikan serangan. Mereka juga menilai data – data yang
dibocorkan dapat ditemukan dengan mudah di Wikipedia. Antisipasi yang dilakukan juga tidak cepat dan
tepat. Baru – baru ini aparat keamanan negara salah menangkap tukang es dan seorang editor yang
disangka adalah Bjorka. Bahkan Ketika ditanya oleh pers, mereka selalu membantah kalau – kalua. kasus
kebocoran data ini tidak terjadi.

Tentu jika dibiarkan data – data ini dapat dengan mudahnya disalahgunakan. Antisipasi perlu
dilakukan, pertahanan siber perlu ditingkatkan dan pemerintah perlu bertanggung jawab atas
tersebarnyaa 1,3 milyar data masyarakat Indonesia. Alangkah lebih baik jika pemerintah bertindak lebih
cepat dalam kasus Bjorka ini, mengingat data yang bocor bukan data yang layak untuk diremehkan.

Anda mungkin juga menyukai