Anda di halaman 1dari 2

Kelompok Clesia, Wija, Moses

BIOGRAFI BUNG TOMO

Sutomo atau yang biasa dikenal sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang berasal
dari kota Surabaya. Beliau lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 dan besar dalam keluarga yang
sangat menjunjung tinggi Pendidikan. Sejak muda, Ia telah aktif dalam organisasi kepanduan
dan menegaskan filsafat kepanduan, dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya. Pada
usia 17 tahun, ia menjadi terkenal Ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda
yang mencapai peringkat Pandu Garuda. Selain itu, Bung Tomo memiliki miniat pada dunia
jurnalisme dan berhasil menjadi wartawan di Harian Soeara Oemoem pada tahun 1937 dan
penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939
Pada 19 September 1945 sebuah insiden terjadi di Hotel Yamato, Surabaya.
Sekelompok orang Belanda memasang bendera mereka. Rakyat marah. Seorang Belanda
tewas dan bendera merah-putih-biru itu diturunkan. Bagian biru dirobek, tinggal merah-putih,
yang langsung dikibarkan. Di Jakarta, pasukan Sekutu datang pada 30 September 1945. Para
serdadu Belanda ikut rombongan. Bendera Belanda berkibar di mana-mana.Saat itu, Bung
Tomo masih berstatus wartawan kantor berita ANTARA. Ia juga kepala bagian penerangan
Pemuda Republik Indonesia (PRI), organisasi terpenting dan terbesar di Surabaya pada saat
itu. Pada bulan Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang sangat
penting, karena ia berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya.

Pada tanggal 30 Oktober 1945, Brigjen AWS Mallaby selaku utusan militer Inggris di
Surabaya terlibat baku tembak dengan arek Surabaya dan tewas. Hal ini menyebabkan sekutu
marah, sehingga pada tanggal 9 November mereka menyebarkan ultimatum berisi ancaman
bahwa seluruh orang Surabaya wajib menyerahkan senjata mereka dan menyerah ke sekutu
paling lambat 10 November 1945. Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah.
Pertempuran Surabaya pun Meletus pada 6 pagi keesokan harinya. Pidato Bung Tomo di
salah satu stasiun radion terus menggema selama pertempuran, mengguyukan semangat dan
sikap berani mati pada arek-arek Surabaya.
Kelompok Clesia, Wija, Moses

Anda mungkin juga menyukai