NEGARA
A. Latar Belakang
Oleh karena itu ilmu negara sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan
sosial umumnya harus bekerja sama dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan
sosial lainnya karena dapat memberi dan menerima pengaruhnya dan bantuan
jasanyasatu sama lain yang saling memerlukan sehingga dapat saling mengisi dan
lengkap melengkapi, sehingga terwujud hubungan komplementer. Karenanya akan
lebih bermanfaat bila memahami objek yang diselidikinyapun terdapat hubungan
secara interdependen di antara cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial itu dengan
yang lainnya, dikarenakan mempergunakan metodedan teknik yang sama.
Metode dan teknik ilmu pengetahuan sosial pada umumnya dipergunakan pula
oleh hampir semua cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial pada khususnya,
seperti ilmu negara, ilmu hukum, ilmu politik dan lainsebagainya.Dalam hubungan
secara khusus antara ilmu negara dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial
tertentu, dimaksudkan adanya hubungan yang pada pokoknya dititik beratkan dan
digolongkan kepada objek penyelidikan yang sama yaitu;negara. Hal ini terutama
nampak dengan jelas hubungan khusus antara ilmu negaradengan ilmu politik, ilmu
hukum tata negara dalam arti luas dan ilmu perbandingan hukum tata negara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan pada latar belakang di
atas timbul pertanyaan yaitu:
1. Apa Pengertian Dari Ilmu Negara.?
2. Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ?
3. Apakah tujuan dan fungsi negara ?
4. Hubungan ilmu negara dengan ilmu lain?
C. Tujuan Pembahasan
Untuk menjelaskan tentang pengertian dari ilmu negara dan bagaimana
hubungan antara ilmu negara dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, baik hubungannya
dengan ilmu politik dan ilmu hukum tanda negara juga ilmu perbandingan hukum
tanda negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pengertian Negara
Sifat-sifat Negara
1. Sifat monopoli.
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dalammasyarakat.
Dalam rangka ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaanatau
aliran politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, oleh karena
dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.
Unsur-unsur Negara
1. Penduduk.
Setiap negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan negara menjangkausemua
penduduk di dalam wilayahnya. Dalam mempelajari soal penduduk ini,
perludiperhatikan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, tingkat pembangunan,
tingkatkecerdasan, homogenitas, dan masalah nasionalisme. Dalam hubungan
antara dua negarayang kira-kira sama tingkat industrinya, negara yang sedikit
penduduknya sering lebihlemah kedudukannya daripada negara yang banyak
penduduknya. (Prancis terhadapJerman dalam Perang Dunia II). Sebaliknya,
negara yang padat penduduknya (India,China) menghadapi persoalan bagaimana
menyediakan fasilitas yang cukup sehinggarakyatnya dapat hidup secara layak. Di
masa lampau ada negara yang mempunyaikecerendungan untuk memperluas
negaranya melalui ekspansi. Dewasa ini cara yangdianggap lebih layak adalah
meningkatkan produksi atau menyelenggarakan programkeluarga berencana untuk
membatasi pertambahan penduduk. Dalam memecahkan persoalan semacam ini
faktor-faktor seperti tinggi-rendahnya tingkat pendidikan,kebudayaan, dan teknologi
dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting.
2. Pemerintah.
Setiap negara mempunyai organisasi yang berwenang untuk merumuskandan
melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di
dalamwilayahnya. Keputusan-keputusan ini antara lain berbentuk undang-undang
dan peraturan-peraturan lain. Dalam hal ini pemerintah bertindak atas nama
negara danmenyelenggarakan kekuasaan dari negara. Bermacam-macam
kebijaksanaan ke arahtercapainya tujuan-tujuan lasyarakat dilaksanakannya sambil
menertibkan hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat. Negara mencakup
semua penduduk, sedangkan pemerintah hanya mencakup sebagian kecil
daripadanya. Pemerintah sering berubah,sedangkan negara terus bertahan
(kecuali kalau ada pengaruh dari negara lain).Kekuasaan pemerintah biasanya
dibagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
3. Kedaulatan.
Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undangdan
melaksanakannya dengan semua cara (termasuk paksaan) yang tersedia.
Negaramempunyai kekuasaan yang tertinggi ini untuk memaksa semua
penduduknya agarmenaati undang-undang serta peraturan-peraturannya
(kedaulatan ke dalam- internal sovereignty ). Di samping itu negara
mempertahankan kemerdekaannya terhadapserangan-serangan dari negara lain
dan mempertahankan kedaulatan ke luar ( external sovereignty ). Untuk itu negara
menuntut loyalitas yang mutlak dari warga negaranya.Kedaulatan merupakan
suatu konsep yuridis, dan konsep kedaulatan ini tidak terlalu samadengan
komposisi dan letak dari kekuasaan politik. Kedaulatan yang bersifat mutlak
sebenarnyatidak ada, sebab pemimpin kenegaraan (raja atau diktator) selalu
terpengaruh oleh tekanan-tekanan dan faktor-faktor yang membatasi
penyelenggaraan kekuasaan secara mutlak. Apalagikalau menghadapi masalah
dalam hubungan internasional ; perjanjian-perjanjian internasional pada dasarnya
membatasi kedaulatan suatu negara. Kedaulatan umumnya tidak dapat
dibagi- bagi, tetapi dalam negara federal sebenarnya kekuasaan dibagi antara
negara dan negara-negara bagian.
Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja
sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan
terakhir setiap negara ialah menciptakankebahagiaan bagi rakyatnya (bonum
publicum, common good, common wealth)
Menurut Roger H. Soltau tujuan negara ialah : Memungkinkan rakyatnya
berkembang sertamenyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin ( The freest
possible development andcreative self-expression of its members ). Dan menurut
Harold J. Laski : Menciptakan keadaandi mana rakyat dapat mencapai keinginan-
keinginan mereka secara maksimal ( Creation of thoseconditions under wich the
members of the state may attain the maximum satisfaction of theirdesires ) Tujuan
negara Republik Indonesia sebagai tercantum sebagai di dalam Undang-Undang
Dasar1945 ialah : « Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraanumum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial dengan berdasarkan kepada :Ketuhanan yang Mahaesa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dankerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
sertamewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Pancasila)
Negara yang berhaluan Marxisme-Leninisme bertujuan untuk membangun
masyarakat komunis,sehingga bonul publicum selalu ditafsirkan dalam rangka
tercapainya masyarakat komunis.Tafsiran itu memengaruhi fungsi-fungsi negara di
bidang kesejahteraan dan keadilan. Negaradianggap sebagai alat untuk mencapai
komunisme dalam arti segala alat kekuasaannya harusdikerahkan untuk mencapai
tujuan itu. Begitu pula fungsi negara di bidang kesejahteraan dankeadilan (termasuk
hak-hak asasi warga negara) terutama ditekankan pada aspek kolektifnya,dan
sering mengorbankan aspek perseorangannya.Akan tetapi setiap negara, terlepas
dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimumfungsi yang mutlak, yaitu :1.
Ø Melaksanakan penertiban (law and order)
Untuk mencapai tujuan bersama danmencegah bentrokan-bentrokan dalam
masyarakat, negara harus melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan bahwa
negara bertindak sebagai stabilisator.
Ø Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
Dewasa ini fungsi ini sangat pentng, terutama bagi negara-negara baru. Pandangan
di Indonesia tercermin dalam usaha pemerintah untuk membangun suatu rentetan
Repelita.
Ø Pertahanan
Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untukini negara
dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
Ø Menegakkan keadilan
Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.Sarjana lain, Charles E.
Merriam, menyebutkan lima fungsi Negara.
1. Keamanan ektern
2. Ketertiba intern
3. Keadilan
4. Kesejahteraan umum
KebebasanKeseluruhan fungsi negara di atas diselenggarakan oleh
pemerintah untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan bersama.
Suatu ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Tidak mungkin suatu ilmu pengetahuan berdiri sendiri tanpa berhubungan atau
dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu Negara merupakan salah satu cabang
dari Ilmu Pengetahuan Sosial seperti halnya Politik, Hukum, Kebudayaan dll. Semua Ilmu
Pengetahuan pada akhirnya akan berinduk pada ilmu pengetahuan induk (mater
scientarium) yaitu filsafat. Oleh karena itu Ilmu Negara juga tidak dapat berdiri sendiri dan
harus bekerja sama dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Selain memiliki hubungan yang bersifat umum dengan ilmu pengetahuan lainnya,
maka Ilmu Negara juga memiliki hubungan yang bersifat khusus dengan ilmu
pengetahuan sosial tertentu yang memiliki obyek penelitian yang sama, yaitu negara.
Dalam hal ini maka Ilmu Negara memiliki hubungan yang khusus dengan Ilmu Politik,
Ilmu Hukum Tata Negara, Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara
A. Kesimpulan
Maka jelas meskipun terdapat hubungan berangkai yang sangat erat antara
ilmu negara, ilmupolitik, ilmu hukum tata negara, dan ilmu perbandingan hukum tata
negara, dan digolongkanbahwa objeknya yang sama, namun terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh ilmu-ilmu tersebut berlainan.
B. Saran
Penulis sadar bahwa isi dari makalah ini belum sempurna seperti apa yang
diharapkan, makadari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen
pembimbing atasketidaksempurnaan penulisan makalah ini agar kedepannya bisa
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6473504/Makalah_Ilmu_Negara
Prof. DR. Sjachran Basah, SH.,CN.
ILMU NEGARA: Pengantar Metode dan SejarahPerkembangan.
PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. 1994.M. Nasroen.
Ilmu Perbandingan Pemerintahan.Penerbit Beringin, Jakarta. 1957.Mohammad
Hatta.
Pengantar Ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan.PT. Pembangunan Jakarta.Cetakan
ketiga.