LP Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman - Natalia Adriani
LP Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman - Natalia Adriani
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen stase keperawatan dasar
profesi ( KDP ) serta memberikan informasi dan ilmu pengetahuan tentang
Kebutuhan dasar rasa nyaman
1
.
BAB II
KONSEP TEORITIS
2
1) Oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi
manusia demi kelangsungan hidup.
2) Cairan tubuh manusia sebanyak 50-60 (. Oleh karena itu tubuh
membutuhkan keseimbangan antara pemasukkan dan
pengeluaran cairan.
3) Nutrisi merupakan kebutuhan esensial pada tubuh manusia yang
apabila tidak mendapat pasukan makanan dalam waktu cukup
lama akan mengalami kerusakkan pada sel dan jaringan tubuh
yang berakibat fatal bagi fungsi tubuh itu sendiri.
4) Temperatur berfungsi secara optimal bila suhu jika tubuh berada
diluar rentang itu maka dapat menimbulkan kerusakkan bagi sel
tubuh.
5) Eliminasi merupakan suatu proses untuk mengeluarkan sampah
metabolisme ke luar tubuh melalui paru-paru, ginjal, kulit, dan
pencernaan.
6) Istirahat-tidur dibutuhkan oleh manusia untuk memberikan
kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang
terganggung atau rusak.
1 Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
2 Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
3 Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang
berbahayaseperti gangguan penciuman dan penglihatan
4 Keadaan Imunits
3
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
5 Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan,
paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
6 Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca
dapat menimbulkan kecelakaan.
7 Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan
dapat diprediksi sebelumnya.
8 Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
9 Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan
mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat
beresiko terhadap penyakit tertentu.
10 Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok
usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
11 Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna
dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12 Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara
individu mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan istirahat dan tidur
2.2.1 Pengkajian
a. Keamanan
Memastikan lingkungan yang aman, perawat perlu memahami hal-
hal yang memberi kontribusi keadaan rumah, komunitas, atau
4
lingkungan pelayanan kesehatan dan kemudian mengkaji berbagai
ancaman terhadap keamanan klien dan lingkungan
5
- Faktor pencetus timbulnya nyeri
- Cara-cara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri
4) Skala nyeri
Skala Nyeri
0 Tidak Nyeri
1 Seperti gatal, tersetrum/nyut-nyut
2 Seperti melilit atau terpukul
3 Seprti perih
4 Seperti keram
5 Seperti tertekan dan tergesek
6 Seperti terbakar atau ditusuk-tusuk
Sangat nyeri tetapi dapat terkontrol oleh klien
7-10
dengan aktivitas yang biasa dilakukan
10 Sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien
1 – 3 (Nyeri ringan)
4 – 6 (Nyeri sedang)
Ket:
7 – 9 (Nyeri berat)
10 (Sangat Berat)
6
- Teknik distraksi pendenganaran ( mendengarkan
musik yang disukai,suara burung, atau gemercik air)
- Teknik distraksi imajinasi atau membuat suatu
bayangan yang menyenangkan dan
mengkonsentrasikan diri pada bayangan tersebut.
6) Jenis obat-obatan yang mengatasi nyeri
a) Nonstreroid (OAINS/NSAID/Analgesik)
Beberapa contoh obat penghilang rasa nyeri/sakit adalah:
- Ibuprofen
- Aspirin
- Asam mefenamat
- Diklofenak
- naproxen
b) Paracetamol
c) Opoid
Beberapa contoh obat jenis Opoid:
- Fentanyl
- Oxycodone
- Hydrocodone
- Codeine
- Meperidine
- Morfin
7
- Merasa gatal
- Mengeluh mual
- Mengeluh lelah
Data objektif :
- Gejala penyakit
- Kurang pengendalian situasional/lingkungan
- Ketidak adekuatan sumber daya (Mis, dukungan finansial,
sosial dan pengetahuan)
- Kurangnya prifasi
- Gangguan stimulus lingkungan
- Efek samping terapi (Mis, medikasi, radiasi, kemoterapi)
- Gangguan adaptasi kehamilan
b. Diagnosa 2 : Nausea
1) Definisi : Perasaan tidak nyaman pada bahian belakang
tenggorokan atau lambung yang dapat mengakibatkan mual
dan muntah (PPNI, 2019).
2) Batasan karakteristik :
Subjektif:
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
- Tidak berminat makan
- Merasa asam dimulut
8
- Sensasi panas atau dingin
- Sering menelan
Objektif:
- Saliva meningkat
- Pucat
- Diaforesis
- Takikardia
- Pupil dilatasi
3) Faktor yang berhubungan/faktor resiko :
9
- Sulit tidur tekanan darah meningkat
- Pola nafas berubah
- Nafsu makan berubah
- Proses berpikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
10
2) Intervensi keperawatan PPNI, T. P. (2018)
Observasi
- Identifikasi penurunan tingakat energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan
kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Identifikasi kesedihan, kemampuan dan penggunaan teknik
sebelumnya
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darahm dan suhu
sebelum dan sesuadh latian
- Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik:
- Ciptakan lingkunga tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruangan nyaman, jika memungkinkan
- Berikan informasi tertulis mengenaik teknik relaksasi yang akan
diberikan
- Gunakan pakain longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain.
Edukasi:
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang tersedia
(Mis; musik, meditasi, nafas dalam, relaksasi otot progresif)
- Jelaskan secara rinci intervensi rileksasi yang dipilih
- Anjurkan pengambilan posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik rlaksasi (Mis; napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing.
11
b. Diagnosa 2 : Nausea
12
- Bekikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Edukasi:
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersikan mulut, kecuali juka
merangsang mual.
- Anjurkan makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
(Mis;relaksasi/ mendengarkan musik)
13
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Idntifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor efek samping penggunaan analgetik.
Terapeutik:
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(Mis: terapi musik, terapi pijat, aromaterapi, komres
hangat/dingin)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (Misal suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi:
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri.
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
14
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. A., & Uliyah, m. (2015). Buku Ajar Kebutuahn Dasar Manusia. Surabaya:
Health Books.
Patrisia, I., jhudeliena, & dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Kebutuhan Dasar
Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis.
15