Makalah Kelompok1
Makalah Kelompok1
TURUNAN TRIGONOMETRI
Disusun Oleh:
Rizky Ramadhan sibarani (42232500
Mirza Anggara (4223250008)
Wira wibawa permadi (42232500
Rendy Zikriansyah Fauzi S (42232500
Intan aisyah pratiwi (42232500
Eli safitri (4223250007)
Lowis tambunan (42232500
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang membahas Turunan persamaan garis singgung dan turunan
trigonometri. Penyusunan makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Matematika Dasar.
Selaku Tim Penyusun, kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami lewat bimbingan dan petunjuk yang sangat membantu
suksesnya penyusunan makalah kami.
Kami selaku penyusun makalah ini, menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
tegur sapa, kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan seluruh
pembaca makalah ini, agar dapat dijadikan pedoman dalam penyusun makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menunjang
keberhasilan pembangunan khususnya di bidang pendidikan.
Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PEMBAHASAN
I. Turunan
I.1. Sejarah Turunan
Karena Turunan merupakan salah satu cabang diferensial kalkulus, maka sejarah
perkembangannya juga berhubungan erat dengan perkembangan kalkulus. Konsep
turunan dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642-
1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan GottfriedWilhem Leibniz
( 1646 - 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman.
Pada Zaman kuno
pemikiran integral kalkulus sudah muncul , tetapi belum dikembangkan
dengan cara yang baik dan lebih teratur. Fungsi utama dari integral kalkulus
adalah perhitungan volume dan luas yang ditemukan kembali pada Papirus
Moskwa Mesir. Pada papirus tersebut, orang Mesir dapat menghitung volume
piramida yang mereka bangun. Selanjutnya, Archimedes mengembangkan
pemikiran ini lebih jauh lagi.
Pada Zaman Pertengahan
Matematikawan yang berasal dari India, bernama Aryabhata, menggunakan
konsep kecil tak terhingga pada tahun 499 dan menunjukkan masalah
astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian
membawa Bashkara II pada abad ke-
12 melakukan pengembangan terhadap bentuk awal turunan.
Pada Abad Ke-12
seorang Persia bernama Sharafal-Din al- Tusi menemukan turunan dari fungsi
kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Leibniz dan
Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah
kesatuan dan kedua orang tersebut dianggap
sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan
Pembahasan
f(x) = x2 + 3x
f'(x) = 3x + 2
m = f ‘(1) = 3(1) + 2 = 5
m=5
Pembahasan
Langkah ke-1: Carilah titik singgung pada f(x) = x3 – 3x2 – 5x + 10
f'(x) = 3x2 – 6x – 5
m = f'(x)
4 = 3x2 – 6x – 5
3x2 – 6x – 9 = 0 (lalu bagi dengan 3)
x2 – 2x – 3 = 0
(x – 3)(x + 2) = 0
x = 3 ataupun x = -2
Bagi x = 3
y = x3 – 3x2 – 5x + 10
y = 33 – 3(3)2 – 5(3) + 10
y = 27 -27 – 15 + 10
y = -5
Jadi Titik singgung yang pertama (3,-5)
Bagi x = -2
y = x3 – 3x2 – 5x + 10
y = (-2)3 – 3(-2)2 – 5(-2) + 10
y = -8 – 12 + 10 + 10
y=0
Titik singgung yang kedua (-2,0)
Pembahasan
Absis itu merupakan sumbu-x, jadinya x =2:
Langkah ke-1 : Cari lah titik singgung dengan cara memasukkan nilai x =
2
y = 2x – 3x2
y = 2(2) − 3(2)2
y = −8
Jadinya titik singgung : (2, −8)
Pembahasan
Ordinat itu yakni sumbu -y, jadinya nilai y = 5
Langkah ke-1 : Cari titik pada singgung dengan cara memasukkan nilai y
yakni 5
y = x2 – x + 3
5 = x2 – x + 3
x2 – x + 3 – 5 = 0
x2 – x – 2 = 0
(x – 2)(x + 1) = 0
x = 2 atau x = -1
Jadi ada dua titik singgung yakni : (2,5) ataupun (-1,5)
Penyelesaian:
a. Misal U = cos x
U’ = – sin x
F(U) = U2
F'(U) = 2U
F'(x) = f'(U) . U’ = 2U . – sin x = -2 cos x sin x
b. Misal U = sin x
U’ = cos x
F(U) = U2
F'(U) = 2U