PENDAHULUAN
ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars
kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies).1
Penyakit parkinson diakui sebagai salah satu gangguan neurologis yang paling
umum, mempengaruhi sekitar 1% dari orang yang lebih tua dari 60 tahun. Insiden dan
prevalensi penyakit Parkinson meningkat dengan usia, dan usia rata-rata onset adalah
sekitar 60 tahun. Onset pada orang yang lebih muda dari 40 tahun relatif jarang.2
untuk menghasilkan bidang magnet yang dilakukan pada individu yang sadar.
Repetitive TMS (rTMS) merupakan salah satu metode stimulasi TMS dimana
sekelompok pulsasi diberikan dengan intensitas yang sama pada satu daerah kortikal.
Parkinson.3
gejala motoric dan nonmotorik. TMS digunakan dikarenakan efek samping rendah
pada pasien. Vonloh dkk pada tahun 2013 menyimpulkan bahwa protokol TMS dan
rTMS saat ini tidak menimbulkan risiko signifikan bagi pasien penyakit Parkinson.4