Anda di halaman 1dari 1

Perubahan dalam skala makro (perubahan masyarakat)

Perubahan yang terjadi pada skala makro pasti akan berimbas pada perubahan pada skala mikro
mengingat organisasi merupakan bagian integral dari masyarakat. Demikian sebaliknya,
perubahan yang terjadi pada skala mikro, misalnya perubahan pada organisasi politik seperti
yang telah terjadi di Indonesia pada akhirnya berpengaruh terhadap tata kehidupan masyarakat
Indonesia.
Tentang perubahan masyarakat, Alvin Toffler- seorang sosiolog dan futurologist, melalui trilogi
bukunya: Future Shock (1970). The Third Wave (1980) dan Power Shift (1991) menguraikan
terjadinya pergeseran pergeseran tata kehidupan manusia yang bersifat struktural dan sering kali
menyebabkan kejutan kultural (cultural shock) bagi siapa saja yang tidak siap menghadapinya.
Dalam salah satu bukunya "The Third Wave Gelombang Ketiga" Toffler membagi tahap
perkembangan manusia ke dalam tiga gelombang perubahan yaitu gelombang pertama era
pertanian (agrarian era), gelombang kedua era industri (industrial era) dan gelombang ketiga era
pasca industri atau sering dikenal pula sebagai era informasi (post industrial, atau information
era). Pergeseran dari gelombang satu ke gelombang yang lain selalu ditandai oleh perubahan atau
tepatnya lompatan besar yang menyebabkan karakteristik pada satu era berbeda dengan
karakteristik era lainnya.

Perubahan dengan skala mikro (perubahan organisasi)


 Diketahui bahwa organisasi merupakan entitas yang mempertemukan hubungan timbal balik
antara individu dengan masyarakat dan sekaligus menjadi pelaku perubahan. Dalam era industri
perubahan-perubahan masyarakat, penyebabnya adalah inovasi-inovasi individu dalam sebuah
organisasi. Sehingga organisasi memiliki peran penting dalam perubahan masyarakat. Pola
perubahan seperti ini berlanjut pada era sesudahnya yakni era informasi.
Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan organisasi tentunya tidak terbatas pada organisasi
ekonomi yang biasa disebut perusahaan tetapi juga organisasi lain seperti organisasi keagamaan,
pendidikan, kesehatan, politik dan berbagai organisasi pada sektor lain. Dengan cara pandang
seperti ini secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa perubahan masyarakat merupakan
hubungan saling peran (interplay) antar organisasi dengan masyarakat. Atau dengan kata lain,
karena organisasi dan masyarakat terjadi hubungan resiprokal maka perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat pada akhirnya juga menuntut organisasi untuk melakukan perubahan.
Demikian sebaliknya. Oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perubahan
organisasi merupakan sebuah keniscayaan.

Berikut beberapa contoh tentang keterkaitan tersebut dalam konteks tempat saya bekerja atau
pada kehidupan sekitar saya.
1. Perubahan toko Swalayan yang menawarkan belanja secara online melalui aplikasi.
2. Perubahan mesin industrial yang sebelumnya manual menjadi mesin otomatis.
3. Perubahan teknologi informasi yang makin meluas. 

Sumber : Ekma4565/modul 1 hal 1.11-1.29

Anda mungkin juga menyukai