Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN KESELAMATAN PASIEN PADA PASIEN LUKA

BAKAR

Mardhatillah Juniasti / 181101078

emardhatillah@gmail.com

Absrak

Kebijakan keselamatan pada pasien adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh perawat
dalam melakukan atau menjalankan tindakan kepada pasien tersebut. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit, kesehatan dan kesela -
matan kerja ialah upaya tim medis ataupun terutama oleh kita sebagai perawat untuk mem-
berikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja ataupun buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Pada pasien luka bakar, bahaya potensial
dapat terjadi dan dapat mengakibatkan cidera tersendiri pada penderita terutama pada bagian
fisik. Tujuan dari jurnal ini ialah untuk memberikan penjelasan ataupun memaparkan pengertian
tentang kebijakan keselamatan pasien terutama pada pasien luka bakar dengan penjelasan yang
lebih luas kembali menurut fakta dan data yang sudah ada sebelumnya.

Kata kunci : kesehatan dan keselamatan kerja, luka bakar, pengobatan dan rehabilitasi.

1. Latar Belakang resiko dan mencegah timbulnya

Kebijakan keselamatan pasien cedera yang disebabkan oleh ke-

ialah suatu sistem yang di- salahan ataupun kelalaian oleh

lakukan terutama oleh perawat perawat dalam melaksanakan

dengan tujuan agar asuhan suatu tindakan atau tidak

keperawatan kepada pasien lebih mengambil tindakan yang tepat

aman, meliputi asesmen resiko, (Permenkes No 11 tahun 2017).

identifikasi dan pengelolaan Pada pasien luka bakar, insiden

risiko pasien, pelaporan dan yang terjadi tersebut termasuk

analisis insiden, kemampuan be- ke dalam tindakan yang harus

lajar dari insiden dan tindak lan- segera diambil dan dilakukan

jutnya, serta implementasi solusi penanganan yang lebih lanjut

untuk meminimalkan terjadinya dalam pemberian asuhan keper-


awatan. Luka bakar adalah b. Memimpin dan mendukung
kerusakan lapisan kulit yang ter- staf
jadi akibat terkenanya kulit oleh c. Mengintegrasikan aktivitas
benda panas seperti api, uap api, pengelolaan risiko
dan air panas. Kerusakan lapisan d. Mengembangkan sistem
kulit tersebut dapat membuat pelaporan
penderita rentan mengalami in- e. Melibatkan dan berkomu-
feksi karena kulit merupakan nikasi dengan pasien
fungsi utama sebagai pelindung f. Belajar dan berbagi pengala-
dari tubuh yang merupakan or- man tentang keselamatan
gan terbesar 15% dari berat pasien
badan orang dewasa. Upaya g. Mencegah cidera melalui
penangan dari luka bakar terse- implementasi dan kesela-
but berbeda-beda tergantung matan pasien.
dari lokasi dan tingkat kepara-
han luka, anak-anak muda dan 2. Tujuan
lansia merupakan golongan Tujuan dari jurnal ini ialah men-
risiko tinggi terhadap luka guraikan atau memaparkan pen-
bakar. Empat tujuan utama yang jelasan yang lebih lanjut menge-
berhubungan dengan luka bakar nai kebijakan keselamatan
adalah pencegahan, institusi tin- pasien terutama pada pasien luka
dakan pengaman hidup untuk in- bakar. Menurut permenkes no
dividu yang mengalami luka 11 tahun 2017 tentang kesela-
bakar hebat, pencegahan keca- matan pasien adalah suatu sis-
catan dan kelainan bentuk tubuh, tem yang membuat asuhan
serta rehabilitasi. Tujuh langkah keperawatan kepada pasien lebih
menuju keselamatan pasien yang aman dengan tujuan untuk mem-
terdapat dalam permenkes no 11 inimalkan timbul atau terjadinya
tahun 2017 ialah : risiko. Dalam upaya pengaturan
a. Membangun kesadaran akan keselamatan pasien memiliki tu-
nilai keselamatan pasien juan untuk meningkatkan mutu
pelayanan fasilitas pelayanan
kesehatan melalui penerapan asuhan keperawatan kepada
manajemen risiko dalam seluruh pasien. Menurut WHO/ILO
aspek pelayanan yang disedi- (1995), kesehatan kerja meru-
akan oleh fasilitas pelayanan ke- pakan upaya untuk memberikan
sehatan (Permenkes No 11 jaminan keselamatan dan
Tahun 2017). meningkatkan derajat kesehatan
para pekerja/buruh dengan cara
3. Metode pencegahan kecelakaan dan

Metode yang digunakan dalam penyakit akibat kerja. Pada

jurnal ini ialah metode bersifat pasien luka bakar, kebijakan ke-

kualitatif yang dimana menggu- selamatan pasien ialah hal yang

nakan perbandingan dari hasil- harus diperhatikan oleh perawat

hasil yang sudah ada sebelum- guna untuk mencegah terjadinya

nya kemudian dirangkum dan infeksi pada bagian kulit lainnya

ditulis ulang menggunakan kata- dan mengambil langkah

kata tersendiri berdasarkan fakta sesegera mungkin dalam

dan data yang sudah ada se- melakukan perawatan kepada

belumnya. Fakta dan data yang pasien. Hal yang utama di-

sudah ada sebelumnya disini di- lakukan kepada pasien luka

maksudnya dari berbagai sum- bakar ialah meningkatkan per-

ber referensi seperti buku, jurnal tukaran gas dan bersihan jalan

ataupun sumber referensi studi nafas, memulihkan keseimban-

lainnya. gan cairan dan eletrolit, mem-


pertahankan suhu tubuh pasien
agar tetap normal, dan memini-
4. Hasil
malkan rasa nyeri.
Hasil dari jurnal ini ialah didap-
atkan bahwa kebijakan dan kese-
5. Pembahasan
lamatan pasien merupakan hal
utama yang harus diperhatikan
WHO menjelaskan bahwa kese-
oleh tim medis terutama diba-
lamatan pasien berkaitan dengan
gian perawat dalam menjalankan
asuhan keperawatan yang
tindakan ataupun memberikan
diberikan oleh perawat, insiden yang disediakan oleh fasilitas
yang dapat dicegah atau yang pelayanan kesehatan.
seharusnya tidak terjadi. Peratu- Penyelenggaraan keselamatan
ran menteri kesehatan tentang pasien juga diatur dalam perme-
keselamatan pasien diatur dalam nkes no 11 tahun 2017 yang
peraturan menteri kesehatan re- berisi standar, tujuh langkah
publik Indonesia no 11 tahun menuju, dan sasaran kesela-
2017 : matan pasien. Standar kesela-
Bab 1 Ketentuan Umum matan pasien meliputi standar :
Pasal 1 : hak pasien, pendidikan bagi
Keselamatan pasien adalah suatu pasien dan keluarga, kesela-
sistem yang membuat asuhan matan pasien dalam kesinam-
pasien lebih aman, meliputi as- bungan pelayanan, penggunaan
esmen risiko, identifikasi dan metode peningkatan kinerja un-
pengelolaan risiko pasien, pela- tuk melakukan evaluasi dan pen-
poran dan analisis insiden, ke- ingkatan keselamatan pasien,
mampuan belajar dari insiden pendidikan bagi staf tentang ke-
dan tindak lanjutnya. Insiden ke- selamatan pasien, dan komu-
selamatan pasien yang selanjut- nikasi merupakan kunci bagi
nya disebut insiden, adalah se- staf untuk mencapai kesela-
tiap kejadian yang tidak disen- matan pasien. Adapun sasaran
gaja dan kondisi yang mengaki- standar keselamatan pasien
batkan atau berpotensi mengaki- meliputi : mengidentifikasi
batkan cedera yang dapat dice- pasien dengan benar,
gah pada pasien. meningkatkan komunikasi yang
Pasal 2 : efektif, meningkatkan keamanan
Pengaturan keselamatan pasien obat-obatan yang harus diwas-
bertujuan untuk meningkatkan padai, memastikan lokasi pem-
mutu pelayanan fasilitas bedahan yang benar, prosedur
pelayanan kesehatan melalui yang benar, pembedahan pada
penerapan manajemen risiko pasien yang benar, mengurangi
dalam seluruh aspek pelayanan risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan, dan mengurangi salah satu kejadian yang sering
risiko cedera pasien akibat ter- terjadi dalam kehidupan sehari-
jatuh. Yang selanjutnya ada tu- hari sehingga itu bisa menjadi
juh langkah menuju keselamatan pemicu utama trauma dari
pasien terdiri atas : membangun masyarakat pada umunya. Untuk
kesadaran akan nilai kesela- mengatasi luka bakar tersebut
matan pasien, memimpin dan dibutuhkan penanganan perawat
mendukung staf, menginte- yang lebih kompleks dengan
grasikan aktivitas pengelolaan berbagai macam prosedur dan
risiko, mengembangkan sistem rehabilitasi pada jangka waktu
pelaporan, melibatkan dan tertentu.
berkomunikasi dengan pasien,
belajar dan berbagi pengalaman 6. Kesimpulan
tentang keselamatan pasien, dan Patient safety atau kesalamatan
mencegah cedera melalui imple- pasien adalah hal utama penun-
mentasi sistem keselamatan jang asuhan pasien di rumah
pasien. Pada pasien luka bakar, sakit agar menjadi lebih aman.
dapat mengakibatkan berbagai Terutama sebagai perawat,
masalah seperti kecacatan, dalam melakukan tindakan hen-
rusaknya jaringan pada kulit ter- daklah mengutamakan kesela-
tentu, kehilangan kepercayaan matan pasien dan tidak terlupa
diri, hingga sampai ke kematian juga menggunakan alat pelin-
yang diakibatkan oleh ku- dung diri atau biasa disebut
rangnya kebutuhan cairan dan APD untuk melindungi diri per-
elektrolit pada pasien itu sendiri. awat dalam melakukan tindakan
Sehingga pasien luka bakar kepada pasien agar sama-sama
memerlukan penanganan yang terlindungi dan keselamatan
tepat dan cepat dalam dalam tindakan di rumah sakit
melakukan tindakan dengan tu- dapat terjaga dengan baik.
juan untuk keselamatan pasien
tersebut. Luka bakar merupakan
7. Referensi
Budi, S. C., Rismayani, R., Sunartini, Lazuardi, L., & Tetra, F. S. (2019). Variasi Insi-
den Berdasarkan Sasaran Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. Prosiding Call
For Paper SMIKNAS, 59-69.

Burhami, M. (2010). Survey Kecelakaan Kerja Pada Perawat Di RSU Salewangang


Kabupaten Maros. Skripsi.

Ibrahim, H., Damayati, D. S., Amansyah, M., & Sunandar. (2017). Gambaran Penera-
pan Standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit di
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Al-Sihah : Public Health Science
Journal, 160-173.

Indriyono, A. (2018). Implementasi Kepmenkes RI No 856/MENKES/SK/IX/2009 Ten-


tang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Di RSUD Bendan
Kota Pekalongan. Other Thesis.

Meldawati. (2013). Pasien Luka Bakar Meninggal Akibat Sebuah Kelalaian. Majalah
Ilmiah Metoda, 68-74.

Rahim, F., Aria, M., & Aji, N. P. (2011). Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Ubi
Jalar (Ipomoeae batatas L.) Untuk Pengobatan Luka Bakar. 21-26.

Rahmawanto, Y. N. (2015). Studi Deskriptif Perilaku Perawat Dalam Pencegahan In-


feksi Nosokomial Di Ruang Rawat Inap RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga. Bachelor Thesis Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Sabiston. (n.d.). Buku Ajar Bedah. Jakarta: EGC.

Sarastuti, D. (2016). Analisis Kecelakaan Kerja Di Rumah Sakit . Publikasi Ilmiah.

Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Melalui Timbang Terima


Pasien Berbasis Komunikasi Efektif : SBAR.

Subari. (2015). Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Luka


Bakar Di Desa Basuki RT1/RW2 dan RT2/RW2, Kecamatan Sambit, Kabupaten
Ponorogo. Skripsi Thesis.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RSD. Bandung: Alfa-
beta.

Sumardino, W. (2010). Kompetensi Guru UKS Dalam Memberikan Pertolongan Per-


tama Pada Kecelakaan (P3K). 80-87.

Wicaksono, R. R., & Aniriani, G. W. (2018). Rancangan dan Tanggap Darurat terhadap
Bahaya Kebakaran di Rumah Sakit Bhakti Darma Husada Surabaya. Jurnal En-
viScience , 20-26.
Widyaastoeti, T. H., & Taher, A. (2015). Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien (IKP). Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai