Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL DENGAN PICO PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION

TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT LANJUT USIA

DI UPTD PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (PASURUAN)

KEC. BABAT KAB LAMONGAN

Oleh :

IVA PUJI LESTARI


SUPRAYITNO
BAYU KRIDHO SETYO PURWANTHAMA 22650298
NURUL KHOTIMAH 22650329

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020
ANALISA JURNAL DENGAN PICO

A. Judul :
ANALISA JURNAL DENGAN PICO PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION
TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT LANJUT USIA DI UPTD PELAYANAN
SOSIAL LANJUT USIA (PASURUAN) KEC. BABAT KAB LAMONGAN
Penulis : Nurus Safa'ah
Tahun : 2013
B. Ringkasan
Imobilisasi, intoleransi aktivitas, dan sindrom disuse sering terjadi pada lansia. Berdasarkan
survey awal di UPT PSLU Lamongan dari 56 lansia terdapat 36 lansia mengalami keterbatasan
gerak. Dampak fisiologis dari imobilisasi dan ketidakaktifan adalah peningkatan katabolisme
protein sehingga menghasilkan penurunan kekuatan otot. Namun penurunan kekuatan otot ini
dapat diatasi jika lansia tetap bergerak aktif dan sering melakukan latihan fisik. Salah satu latihan
fisik yang efisien dan mudah dilakukan adalah latihan Range of Motion (ROM) yang juga
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot. Desain penelitian ini menggunakan quasy
eksperimental dengan 38 responden diambil menggunakan simple random sampling.
Pengumpulan data menggunakan checklist dan analisa data menggunakan Mann Whitney dengan
tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden 13 (68,4%)
dengan kekuatan ototnya tetap pada responden yang tidak diberikan latihan ROM, sedangkan 11
(58%) responden yang mengalami peningkatan kekuatan otot pada responden yang diberikan
latihan ROM. Berdasarkan uji Mann Whitney terdapat pengaruh latihan Range of Motion
terhadap peningkatan kekuatan otot lanjut usia. Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa
terdapat pengaruh latihan Range of Motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot lansia.
Oleh karena disarankan untuk semua lansia untuk selalu melakukan latihan fisik untuk
menggunakan latihan Range of Motion (ROM) secara teratur.
C. Pembahasan

Problem Dalam jurnal ini, populasi atau problem yang ditemukan yaitu lansia yang
mengalami keterbatasan gerak, berisiko mengalami penurunan kekuatan otot
Intervensi Intervensi yang diberikan adalah dengan latihan Range Of Motion (ROM).
Nilai kekuatan otot diperoleh dari nilai rata-rata hasil penilaian kekuatan otot
ekstrimitas atas kanan dan ekstrimitas kiri. Sebagian besar (58%) responden
mengalami peningkatan kekuatan otot, hampir setengahnya (26%) responden
tidak mengalami peningkatan kekuatan otot, dan sebagian kecil (16%)
mengalami penurunan kekuatan otot setelah diberikan latihan ROM
Comparation Sebagai perbandinganya adala. Lansia yang tidak diberikan latihan Range Of
Motion (ROM). Nilai kekuatan otot diperoleh dari nilai rata-rata hasil
penilaian kekuatan otot ekstrimitas atas kanan dan ekstrimitas kiri. Dapat
diketahui bahwa sebagian kecil (15,8%) responden mengalami peningkatan
kekuatan otot, sebagian besar (68,4%) responden tidak mengalami
peningkatan kekuatan otot, dan sebagian kecil (15,8%) mengalami penurunan
kekuatan otot.
Outcome Terdapat pengaruh latihan ROM terhadap peningkatan kekuatan otot lanjut
usia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia (Pasuruan) Kec. Babat, Kab.
Lamongan karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,042 di mana 0,042 < 0,05,
maka H0 ditolak. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan tenaga
kesehatan khususnya perawat dapat mengaplikasikan latihan ROM secara
bertahap untuk meningkatkan toleransi pasien lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai