GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

OPD : KECAMATAN SUNGAI KERUH TAHUN 2023

PilihKebijakan/ Isu Gender Kebijakan dan Rencana Kedepan Pengukuran Hasil

Program/ Data Pembuka
Kegiatan Yang Wawasan Faktor SebabKesenja SebabKesenjang Reformulasi Data Dasar
Indikator Gender
Dianalisis Kesenjangan nganInternal anEksternal Tujuan Rencana Aksi (Base-Line)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Harga getah karet Akses : 1. Belum 1. Penerima Meningkatkan 1. Intensifikati 1. Harga 1. Meningkatnya
Program :
per kg adalah Rp. tersedianya Bantuan bibit pendapatan petani dan getah harga getah
Peningkatan Pertanian karet
4.000 data terpilah dan atau karet, terutama Ekstensifikasi karet per karet menjadi
Produksi cenderung
2. Pada Februari 2015, jumlah pelatihan kelompok petani Pertanian/Per kg adalah Rp. 15.000;
Pertanian hanya
tercatat sebanyak Perangkat pertanian karet perempuan melalui kebunan Rp. 4.000 2. Meningkantnya
Kegiatan : 46,48% TK bekerja diutamakan Desa didominasi oleh peningkatan akses Karet 2. Defisit NTP surplus NTP
Pengembangan untuk petani
di sektor Perempuan petani laki-laki dan partisipasi (Contoh: bibit sebesar - sebesar20%;
Intensifikasi/Ekst pertanian/perkebun laki-laki saja, 2. Pekerjaan dalam unggul, 13,84%; 3. Menurunnya
ensifikasi an. Sebanyak sedangkan mencari nafkah mengembangkan tumpang sari, 3. Persentase persentase
tanaman karet 490.218 Orang petani karet bagi potensi pertanian peningkatan Kemiskina kemiskinan
perempuan
tenaga kerja di perempuan karet dengan cara saluran air, n sebesar menjadi 17,05%;
Tujuan : lebih banyak
sektor pertanian, adalah bukan intensifikasi dan jalan sentra 17,88% 4. Meningkatkanpe
Meningkatkan bekerja disektor
dengan rincian pekerjaan ekstensifikasi produksi, ndapatan/
Produktivitasper 308.836 orang laki- pengepulan utama pertanian karet pemberantas penghasilankelo
taniankaret getah karet
laki dan 181.382 3. Wanita bukan an hama, mpokpetanikare
orang perempuan. Partisipasi : sebagai peningkatan tbaiklaki-
3. Kondisi tahun 2014, pengambil luas lahan lakidanperempu
NTP dengan Indeks Petani karet keputusan dan lain an
yang Diterima perempuan dalam sebagainya) 5. Menurunnyakem
Petani/Pekebun dari tidak terlibat pengembangan dengan iskinanpadakelo
produksi karet aktif dalam usaha melibatkan mpokpetanikare
PilihKebijakan/ Isu Gender Kebijakan dan Rencana Kedepan Pengukuran Hasil
Program/ Data Pembuka
Wawasan Faktor SebabKesenja SebabKesenjang Reformulasi Data Dasar
Kegiatan Yang Indikator Gender
Kesenjangan nganInternal anEksternal Tujuan Rencana Aksi (Base-Line)
Dianalisis
1 2 3 4 5 6 7 8 9

105,55%, sedangkan Perangkat Desa Perangkat Perangkat perempuan

Indeks yang Desa, Desa
Dibayarkan Petani Kontrol : perempuan perempuan;
untuk produksi Perangkat Desa bukan sebagai 2. Melakukan
karet sebesar Perempuan pengambil identifikasi
119,39%, sehingga belum cakap keputusan Perangkat
terdapat defisit NTP dalam dalam suatu Desa
sebesar -13,84%; menyelesaikan masalah yang perempuan;
4. Kemiskinan pada pekerjaan di ada di Desa, 3. Pelatihan
bulan Maret 2014 Desa di sehingga peran Perangkat
adalah sebesar bandingkan perempuan Desa untuk
17,48% meningkat Peangkat Desa terhadap perempuan
menjadi 17,88% pada Laki- laki pemerintahan
bulan Maret 2015. Desa bukan
Peningkatan Manfaat : tenaga utama
kemiskinan ini juga dan masih
Perangkat Desa
meningkatkan terbatas
Perempuan
kemiskinan pada sebagai tenaga
dapat di
kelompok petani pendukung
berdayakan
dan pekebun.
serta setara
dengan
Perangkat Desa
Laki-laki
 GENDER BUDGET STATEMENT (GBS)

OPD Kecamatan Sungai Keruh

TAHUN 2023
Program Pembinaan dan Pengawasan Masyarakat Desa
Kegiatan Fasilitasi, Rekomendasi dan Koordinasi pembinaan dan pengawasan
pemerintahan Desa
Indikator Kinerja Terlaksananya Fasilitasi, Rekomendasi dan Koordinasi pembinaan dan
Kegiatan pengawasan pemerintahan Desa
Tujuan Kegiatan Meningkatkan Fasilitasi, Rekomendasi dan Koordinasi pembinaan dan
pengawasan pemerintahan Desa
Analisis Situasi 1. Kurangnya pengawasan dan Pembinaan Pemerintahan Desa di
Wilayah Kecamatan Sungai Keruh
2. Belum optimalnya koordinasi antara Pemerintah Desa dengan
Pemerintah Kecamatan
3. Kurang optimalnya fasilitasi dan rekomendasi antar OPD terkait

Isu dan Faktor Kesenjangan Gender

1. Faktor Kesenjangan
a. Akses :
Perangkat Desa cenderung hanya diutamakan kelompok laki-
laki, sedangkan kelompok perempuan kurang dilibatkan
dalam kegiatan pemerintahan Desa.
b. Partisipasi :
kelompok perempuan tidak terlibat aktif atau secara langsung
dalam kegiatan pemerintahan Desa
c. Kontrol:
Kelompok Perempuan masih dipandang belum cakap dalam
menyelainakan pekerjaan di Desa dibandingkan dengan
kelompok laki-laki
d. Manfaat :
Kelompok Perempuan dapat diberdayakan serta setara
dengan kelompok laki-laki

2. Penyebab Internal
Belum tersedianya data terpilah jumlah anggota perangkat
Desa laki-laki dan perempuan menurut jenis kelamin.

3. Penyebab Eksternal
a. Perangkat Desa tidak diberikan pelatihan serta didominasi
oleh kelompok laki-laki.
b. Pekerjaan mencari nafkah bagi perempuan adalah bukan
pekerjaan utama.
c. Perempuan bukan sebagai pengambil keputusan dalam suatu
masalah yang ada di Desa, sehingga peran perempuan
terhadap pemerintahan Desa bukan sebagai tenaga utama
dan masih terbatas sebagai tenaga pendukung.
Rencana Aksi Subkegiatan 1 Koordinasi pendampingan Desa di wilayahnya.
(diambil dari Tujuan :
langkah 7 GAP) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
sebagai perangkat Desa.
Alokasi anggaran Rp. 29.730.000 (dua puluh semilan juta tujuh ratus tiga puluh ribu
output kegiatan rupiah)
Dampak/hasil 1. Terlaksananya Fasilitasi, Rekomendasi dan Koordinasi pembinaan
output kegiatan dan pengawasan pemerintahan Desa
2. Tersedianya Laporan hasil koordinasi pendampingan Desa di
wilayahnya