Anda di halaman 1dari 3

Nama : Helganesha Abidah

Kelas : 4.4

Nama Tanaman : Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)


Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu tanaman obat asli

Indonesia yang termasuk dalam famili Lamiaceae/Labiatae. Nama lain dari kumis

kucing, yaitu java tea, giri-giri marah, songot koceng, dan remujung. Berikut ini cara

menanam kumis kucing dalam pot :

1. Persiapan bibit tanaman kumis kucing

Perbanyakan bibit tanaman kumis kucing dapat dilakukan dengan cara vegetative,
yaitu setek batang. Pilih tanaman induk yang normal, subur, dan sudah berkayu.
Pilih batang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah berkayu. Potong batang
yang telah dipilih dengan pisau lalu potong menjadi ukuran 15—20 cm dan berbuku
2—3.

Bibit setek tanaman kumis kucing dapat langsung ditanam ataupun disemai terlebih
dahulu. Jika bibit ditanam pada persemaian, gunakan jarak tanam 10×10 cm dengan
kedalaman 20 cm.

Lakukan perawatan pada bibit dengan melakukan penyiraman sebanyak 1—2 kali
sehari. Bibit diberi sedikit naungan berupa plastik transparan, jerami, atau
dedaunan kering. Setelah bertunas, bibit dapat dipindahkan ke tempat tanam yang
disediakan baik itu pot, polibag, atau yang lainnya.

2. Menanam kumis kucing dalam pot

Langkah berikutnya, siapkan pot tanam dan ukurannya disesuaikan dengan bibit
yang akan ditanam. Siapkan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 2 : 1 atau bisa juga pupuk kandang diganti dengan arang
sekam.

Setelah semua siap, masukkan media tanah yang sudah dicampur pupuk kandang
atau arang sekam ke pot kira-kira 1/3 dari tinggi pot. Selanjutnya, tanam bibit
dengan posisi tegak lurus sedalam 5 cm atau 1/3 bagian dari pangkal batang setek,
lalu padatkan tanah di sekitar bibit. Setelah itu, lakukan penyiraman hingga tanah
cukup basah. Tujuannya, memadatkan celah-celah tanah.

3. Pemeliharaan tanaman kumis kucing


Agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman kumis kucing terpenuhi, lakukan pemupukan
dengan menggunakan pupuk organik yang diberikan setiap 2—3 minggu sekali.
Lakukan pula penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang
tumbuh di sekitar tanaman.

Penyiraman dapat dilakukan secara rutin, yaitu 1 atau 2 kali sehari. Jika tanaman
sudah rimbun, frekuensi penyiraman dikurangi. Lakukan pergantian media tanam
setiap 3 bulan sekali agar media tanam atau tanah tidak padat. Biasanya, pada
umur 3 bulan tanaman kumis kucing sudah tumbuh besar, jadi sebaiknya pot
tanamnya juga diganti.

Anda mungkin juga menyukai