Anda di halaman 1dari 3

Budidaya Sawi Putih

June 22, 2016


107

Share on Facebook
Tweet on Twitter

Pertanianku Sawi putih adalah tanaman sayur yang diambil daun dan batangnya.
Petsai mirip dengan sawi hanya saja berdaun lebar dan berwarna kuning kehijauan atau
hijau muda dengan batang berwarna putih pendek sehingga hampir tidak terlihat,
sedangkan tulang daun utamanya lebar dan berwarna putih. Petsai juga sering disebut
sawi putih.

Sawi putih dibagi menjadi dua, yakni petsai sin yang mempunyai daun kasar,
berkerut-kerut, dan berbulu halus dengan krop panjang/lonjong yang mudah rusak dan
bentuknya tidak kompak. Packhoi yang mempunyai daun halus, tidak berkerut, tidak

berbulu dengan krop lepas/terpisah dan tidak mudah rusak. Petsai cocok ditanam di
dataran tinggi, sedangkan pakchoi bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun dataran
rendah. Lahan yang baik bagi petsai adalah lahan yang berada pada 1000 m dpl
dengan suhu 1222 derajat celcius dan ber-pH antara 67,5. Rata-rata untuk per
hektarnya dibutuhkan benih 200250 g. Berikut cara budidaya sawi putih yang perlu
Anda ketahui.
1. Persemaian
Rendam benih sebelum memulai budidaya sawi putih yang sudah disipkan ke dalam
air hangat atau yang memiliki suhu sekitar 50 celcius. Bisa juga direndam ke dalam
larutan Previcur N (1 ml/l) diamkan selama 1 jam. Kemudian barulah benih ditebar
pada media persemaian dari tanah dan pupuk kandang/kompos dengan komposisi 1:1.
Diamkan selama 23 hari ditempat teduh dan tutup dengan daunpisang agar tidak
terkena udara dan air hujan. Setelah 78 hari, bibit dipindahkan kedalam polyabag
agar pada saat penanaman nanti mudah untuk dipindahkan. Bibit yang sudah berumur
34 minggu serta telah memiliki 45 daun, maka bibit siap dipindah ke lahan tanam.
2. Pengolahan lahan
Tanah yang akan dijadikan lahan tanam sebaiknya diberikan pupuk kompos/pupuk
kandang 12 minggu sebelum tanam. Tanah yang sudah siap kemudian dicangkul atau
dibajak agar menjadi gembur. Selanjutnya, buat lubang tanaman antar baris dengan
jarak 4050 cm. Apabila diperlukan, pemberian Kapur/Dolomit bisa ditambahkan
dengan dosis 1,5 ton/hektar 34 minggu saat pengolahan tanah yang ber-pH kurang
dari 5,5.
3. Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada budidaya sawi putih adalah.
1. Pupuk organik
Pupuk kandang dengan dosis 30 ton/hektar pupuk kandang sapi, 20 ton/hektar pupuk
kandang domba, atau bisa juga kompos jerami padi 18 ton/hektar.
2. Pupuk buatan
Pupuk buatan diberikan pada dosis 100 kg/hektar urea, 250 kg/hektar ZA, 250

kg/hektar TSP atau SP-36 dan 200 kg/hektar KCl. Setiap tanaman. Pupuk bisa
diberikan setelah usia mencapai 34 minggu.
4. Pemeliharaan tanaman
Jika ingin budidaya sawi putih lakukan penyiraman rutin setiap hari pagi dan sore
hari sampai petsai tumbuh baik/lilir. Selanjutnya setelah itu penyiraman bisa disesuai
kebutuhan saja, misalkan saat lahan hampir mengering. Segera sulam tanaman yang
mati dengan yang baru sampai usia tanaman antara 1015 hari, bila lebih maka tidak
perlu disulami karena hasil sulaman akan sulit bersaing dengan tanaman sebelumnya.
Pantau dan siangi bila ada gulma atau rumput yang tumbuh. Jaga dari serangan hama
dan penyakit, pencegahan bisa dilakukan dengan membuat drainase yang baik, rotasi
tanaman, kemudian penggunaan pestisida yang tepat.
5. Pemanenan
Setelah umur sawi putih mencapai 60 hari dan ciri-cirinya berkrop besar dan kompak,
sawi putih siap dipanen. Petsai yang terlalu muda bisa mudah rusak dalam proses
pengiriman, sebaliknya jika terlalu tua maka kropnya tidak kompak. Cara memanennya
cukup mudah, potong pangkal batang petsai, sisakan 23 lembar daun agar menjadi
pelindung saat proses diatribusi. Rata-rata hasil panen petsai per hektar bisa mencapai
1520 ton.

Anda mungkin juga menyukai