KELOMPOK 2
Ananda (15187205002)
Fitriya (15187205005)
Hendra Prasetyo (15187205006)
Faridatul Bahiyah (15187205018P)
BAB IV
PENDIDIKAN POLITIK
(POLITICAL FORMING, POLITISCHE BULDING)
INTI DAN TUJUANNYA
1. Pendahuluan
Pendidikan politik yang diterapkan di Indonesia bersumber pada aspirasi yang
digali dari kepribadian dan kekayaan spiritual bangsa Indonesia sendiri, dan telah
disepakati secara nasional demi tegaknya dan tercapainya tujuan politik negara yang
merupakan pencerminan dari harapan dan aspirasi bangsa Indonesia. Dengan
pedoman tersebut diharapkan agar kita semua, terutama para pemimpin pandai-
pandai menyaring, menilai ulang dan menolak ideologi dan nilai-nilai asing yang
tidak sesuai dengan aspirasi dan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan pendidikan politik diharapkan jiwa persatuan, kesatuan dan kohesi
yang pekat mampu menanggulangi segala ancaman dan serbuan kekeuatan/pengaruh
dari negara luar yang ingin menjajah secara politis-ekonomi-kultural negara
Indonesia. Kemudian bisa tergalang penalaran sehat mengenai Bela Negara dan
Nasionalisme yang sehat (tidak chauvinistic).
2. Pendidikan Politik (Political Forming, Politische Bildung)
Pendidikan politik (Political Forming atau Politische Bildung):
- Forming (mengandung intensi untuk membentuk insan politik yang
menyadari status/kedudukan politik ditengah masyarakat)
- Bildung (pembentukan atau pendidikan sendiri)
Pendidikan politik pada hakekatnya merupakan bagian dari pendidikan orang
dewasa. Pendidikan ini tidak menonjolkan proses kultivasi individu menjadi
intelektual politik, tetapi lebih menekankan relasi individu dengan individu, individu
dengan masyarakat ditengah medan sosial dalam satu konteks politik, dengan
kaitannya pada aspek sosial-ekonomi-budaya, ditengah situasi konflik yang
ditimbulkan oleh berbagai perbedaan dan plurimorfitas (kemajemukan
masyarakatnya).
Beberapa definisi mengenai pendidikan politik adalah sebagai berikut.
1) Pendidikan politik adalah bentuk pendidikan orang dewasa dengan
menyiapkan kader-kader untuk pertarungan politik dan mendapatkan
penyelesaian politik, agar menang dalam perjuanmgan politik.
2) Pendidikan politik adalah upaya edukatif internasional, disengaja dan
sisitematis untuk membentuk individu sadar politik, dan mamapu menjadi
pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis/moril dalam mencapai
tujuan-tujuan politik.
3) R. Hayer
Pendidikan politik ialah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang
bertanggung jawab dalam politik.
4) Herman Giesecke (Ahli Didaktik)
Pendidik dan politikus Jerman menyebut pendidikan politik sebagai:
a. Bildungwissen
b. Orientierungwissen
c. Verhaltungsweisen
d. Aktionwissen
Jadi, politik diartikan sebagai aktivitas, perilaku atau proses menggunakan
kekuasaan untuk menegakkan peraturan dan keputusan yang berlaku sah
dimasyarakat, yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah ditengah
kemajemukan/kebhinnekaan, perbedaan kontroversi, ketegangan, dan konflik. Hal itu
disebabkan oleh visi dan kepentingan yang berbeda atau bervariasi, yang didukung
oleh kawan sehaluan atau ditentang oleh kelompok lawan, maka:
- Politik merupakan proses mempengaruhi keijakan pemerintah, dan
- Inti politik adalah penggunaan kekeuasaan yang diarahkan pada pengambilan
keputusan bagi segenap ikatan hidup suatu bangsa.
Unsur pendidikan politik:
1) Pengenalan dan pemahaman
2) Membimbing berfikir kritis
3) Menentukan dan merubah sikap
4) Melakukan perbuatan nyata (merubah, mencipta, memperbaiki,
menyempurnakan; aktif berbuat)
Manfaat pendidikan politik:
1) Berusaha melihat pemasalahan sosial-politik dengan berbagai cara
2) Memperbincangkan, ikut memikirkan dan menangani/memecahkan
permasalahan sosial-politik (dengan pemecahan alternatif dengan berbuat
aktif sesuai arah dan tujuan yang pasti)
Jadi, pendidikan pilitik secara intensional mengarah pada peningkatan
pemahaman status diri sendiri selaku warga negara yang baik ditengah pergaulan
hidup bersama, serta menyadari fungsi politiknya selaku warga negara.