TUGAS - KEPERAWATAN - KRITIS - EVIDANCE - BASED Kelompok 5-1
TUGAS - KEPERAWATAN - KRITIS - EVIDANCE - BASED Kelompok 5-1
Dosen Pembimbing:
Ns. Rita Sari, M.Kep
KELOMPOK 5:
1. NI PUTU SINDIANA
2. NI PUTU WINDA
3. PUTU EKA Y.
4. RUDIYANTO
5. SAFITRI
6. SRIWAHYUNI
7. SUTI YANTI
8. SUGIARTO
9. SUHERLIN
10. SUPRIYADI
Penyusun
A. Analisa PICOT
B. Latar Belakang
Pasien yang dirawat di Ruang ICU cenderung mengalami berbagai
masalah yang dapat mengganggu proses penyembuhannya. Hal ini membuat
penderita mengalami perpanjangan dalam proses penyembuhan bahkan dapat
menyebabkan kematian. Tanda dan gejala gangguan yang sering muncul pada
pasien ICU yaitu penurunan kualitas tidur.
Pasien yang dirawat di ICU mengalami perubahan pada tidurnya
dimana pasien mengalami jam tidur singkat sehingga pasien mengalami
kesulitan mencapai REM dan tidur yang dalam, mengakibatkan pasien mudah
terbangun (Weinhouse, 2006). Penyebab dari gangguan tidur yaitu kebisingan,
intervensi yang diberikan serta pengobatan.
Masalah gangguan tidur pada pasien kritis akan menyebabkan
konsekuensi serius, diantaranya pada kardiovaskuler yaitu memicu timbulnya
jantung dan stroke, pada pernafasan dapat mengakibatkan hipoventilasi,
gangguan metabolik. Pengaruh pada sistem imun yang dapat menimbulkan
munculnya risiko infeksi.
Penanganan gangguan tidur pada pasien ICU dapat dilakukan dnegan
cara mengatur sistem pencahayaan, menurunkan suara kebisingan, mengatur
kegiatan rutin perawatan di malam hari.
Massage therapy (MT) adalah suatu teknik yang dapat meningkatkan
pergerakan beberapa struktur dari kedua otot dan jaringan subkutan, dengan
menerapan kekuatan mekanik ke jaringan. Pergerakan ini dapat meningkatkan
aliran darah pada vena dan getah bening, mengurangi pembengkakan, dan
mobilisasi serat otot, tendon dengan kulit. Dengan demikian massase therapy
dapat digunakan untuk mengurangi ketegangan otot, kecemasan, mengurangi
rasa sakit, dan mencegah stress (Zhou,2013).
Dari beberapa penelitian, didapatkan bahwa massage yang dilakukan
pada kaki dapat memberikan pengaruh besar pada pasien ICU. Terapi ini
digunakan untuk memfasiitasi penyembuhan dan kesehatan. Upaya
memperbaiki kualitas tidur pasien dengan therapy massaging socks ini dapat
memberikan efek yang mengurangi ketegangan serta memberikan rasa nyaman
karena pasien tidak harus merubah-ubah posisinya serta dapat dilakukan setiap
saat. Sehingga hal ini yang melandasi penyusun untuk mengambil topik
mengenai therapy massaging socks pada pasien ICU.
1. Efektivitas Foot Penelitian ini Desain: Randomized Foot Hand Massage Ada efek langsung dari pijat kaki dan
Hand Massage dilakukan Pretest-Posttest Control berpengaruh terhadap refleksiologi pada tekanan darah sistolik
Terhadap untuk GroupDesign. respon fisiologis nyeri dan diastolik, nadi dan tingkat saturasi
Respon membuktikan (kelompok berpasangan). oksigen. Tetapi tidak berpengaruh pada
Fisiologis Dan pengaruh foot Sampel: Terdapat 36 Pasien infark miokard suhu.
Intensitas Nyeri hand responden dalam penelitian akut yang diberikan Foot
Pada Pasien massage ini. Hand Massage selama
Infark Miokard terhadap Variabel Independen: Foot 4x20 menit dalam 2 hari
Akut: Studi Di respon Hand Massage bersama pengobatan
Ruang ICCU fisiologis dan satndart dapat
RSUD. DR. intensitas Variabel Dependen : memberikan respon
Iskak nyeri pada Respon Fisiologis dan fisiologis nyeri pada
Tulungagung pasien infark Intensitas Nyeri tekanan systole, diastole,
(Hariyanto & miokard akut. nadi, respirasi dan pada
Instrument: Pengambilan
Hadisaputro, kelompok perlakuan 94%
sampel menggunakan
2015) intensitas nyeri menurun
Randomized Pretest-
skala ringan, tetapi tidak
Posttest Control Group
berespon terhadap suhu
Design.
Analisis: Analisis data
secara unvariat dengan table
distribusi frekuensi dan
analisis bivariate dengan
paires t-test, Wilcoxon
untuk kelompok
berpasangan untuk
kelompok tidak berpasangan
menggunakan independent
t-test mann-whitney.
2. Analisis Praktik Penelitian ini Desain: quantitative, uji Dari hasil perbandingan Adanya pengaruh terhadap tekanan darah
Klinik dilakukan klinis yang dilakukan pada sebelum dan sesudah dan denyut nadi pada pasien setelah
Keperawatan untuk pasien. dilakukan foot massage diberikan intervensi Foot Massage
Pada Pasien dari tanggal 6 Juli 2017
melakukan
Dengan Sampel: 1pasien sampai dengan 8 Juli
Intervensi analisis 2017 didapatkan
Inovasi Foot praktek klinik Variabel independent: perubahan yang baik,
Massage keperawatan Intervensi Inovasi Foot yaitu jumlah penurunan
Terhadap pada pasien Massage tekanan darah sistolik
Tekanan Darah dengan sebanyak 10-15 mmHg,
Dan intervensi Variabel dependent: tekanan darah diastolik
Denyut Nadi Di Tekanan Darah Dan sebanyak 5-10 mmHg
inovasi foot
Ruang Intensive Denyut Nadi dan denyut nadi
Care massage sebanyak 8-12 x/menit.
Unit (ICU) Rsud terhadap Instrument: Intervensi
Abdul Wahab tekanan darah
Sjahranie dan denyut langsung kepada pasien
Samarinda nadi di
Tahun 2017 Ruang ICU Analisis:
(Maulidya & RSUD Abdul Dengan perbandingan hasil
Hidayat, 2017) Wahab observasi sebelum dan
Sjahranie sesudah dilakukan Foot
Samarinda. Massage.
3. Analisis Praktik bertujuan Desain: Pengelolaan asuhan Hasil pengamatan Terapi Kombinasi Isap
Klinik untuk keperawatan pada menunjukkan
melalui ada Lendir (Suction) Sistem Terbuka Dan
Keperawatan menganalisis perubahan
pendekatan asuhan keperawatan. yang Foot Massage berpengaruh pada tekanan
Pada Pasien signifikan pada tekanan darah dan denyut nadi.
implementasi Sampel: 1 pasien uji
Dengan darah sistol, diastol, dan
Meningoencepha suction dan mean arterial pressure
litis Terpasang Foot Variabel independent: (MAP) selama menjalani
Ventilator Massage Terapi Kombinasi Isap intervensi isap lendir
Dengan pada pasien Lendir (Suction) Sistem (suction) dan foot
Intervensinovasi Terbuka Dan Foot Massage massage dalam 3 hari
dengan Post
Terapi Op hari perawatan.
Kombinasi Isap Variabel dependent:
Craniotomy Terhadap Status
Lendir (Suction)
Atas Indikasi
Sistem Terbuka Meningoence Hemodinamika
Dan Foot phalitis
Massage dalam pada Instrument: Intervensi
Terhadap Status langsung kepada pasien
parameter
Hemodinamika
Di Ruang hemodinamik Analisis: Dengan
Intensive Care non-invasif. perbandingan hasil
Unit (ICU) observasi sebelumd an
RSUD sesudah dilakukan
Abdul Wahab intervensi Terapi Kombinasi
Sjahranie Isap
Samarinda 2019 Lendir (Suction) Sistem
(Fitriyana & Terbuka dan Foot Massage
Faried, 2019)
4. Effect of 'foot Penelitian ini Desain: quasi Pengaruh pijat kaki dan Ada efek langsung dari pijat kaki dan
massage and dilakukan experimental research pijat refleksi tercatat refleksiologi pada tekanan darah sistolik
reflexology' on untuk menilai design, purposive pada denyut jantung. Ada dan diastolik, detak jantung dan tingkat
physiological penurunan denyut saturasi oksigen. Tetapi dengan
efek 'pijat sampling technique.
parameters of jantung seperti perbandingan enam pengamatan
critically ill kaki dan sebelumnya intervensi terkontrol pertama dan pengamatan pasca
refleksologi' Sampel: 60 subjek
patients (Kaur, 66,7% berada dalam intervensi, tidak ada efek intervensi
pada terdaftar dalam penelitian
Kaur, & kategori normal dan jangka panjang yang dicatat pada
Bhardwaj, 2012) parameter ini. setelah intervensi itu parameter fisiologis.
meningkat menjadi 70%.
fisiologis Variabel Independen: foot
yaitu tekanan massage and reflexology ,
darah sistolik
dan diastolik, Variabel Dependen :
denyut parameter fisiologis
jantung dan Instrument: Alat yang
saturasi digunakan untuk
oksigen pada pengumpulan data adalah
pasien yang lembar data
sakit kritis. sosiodemografi dan klinis,
Penelitian ini protokol untuk teknik
dilakukan di 'pijat kaki dan
lima unit refleksologi', dan
perawatan observasi daftar periksa
intensif. untuk mencatat parameter
fisiologis.
Analisis: menggunakan
statistik deskriptif dan
inferensial.
5. Impact of Foot Penelitian ini Desain: quantitative, uji Hasil penelitian Temuan ini memiliki signifikansi klinis
Reflexology dilakukan klinis yang dilakukan menunjukkan bahwa keperawatan perawatan karena
Massage on the untuk pada pasien tanpa trauma perubahan rata-rata peningkatan tanda-tanda vital tanpa
Patients’ tekanan darah sistolik penggunaan drug adalah tujuan penting
mengetahui dan dengan kehilangan
Physiological pada kelompok dari perawatan dan dapat mengurangi
Indicators efek kesadaran dan di bawah intervensi signifikan komplikasi yang terkait dengan tindakan
without Trauma refleksologi ventilasi mekanis di unit dalam tiga hari, tetapi farmakologis serta dapat digunakan
with Loss of kaki pada perawatan intensif. perbedaan ini tidak sebagai sederhana, tidak rumit dan murah
Consciousness in signifikan pada untuk meningkatkan penanda fisiologis
indikator
the Intensive Sampel: 60 pasien dipilih kelompok kontrol. pasien dengan kehilangan kesadaran di
Care Unit fisiologis ICU
pasien non- dengan metode
(Sheikh,
trauma convenience sampling.
Yaghoubinia,
Navidian, 2017) dengan Variabel independent:
kehilangan Foot Reflexology Massage
kesadaran di
ICU Variabel dependent:
Patients’ Physiological
Indicators
Variabel dependent:
Kualitas Tidur Pasien