Anda di halaman 1dari 2

ATHG adalah singkatan dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan.

Ancaman adalah usaha yang dinilai bisa membahayakan keutuhan wilayah,


keselamatan bangsa dan kedaulatan negara. Tantangan adalah usaha yang
digunakan agar suatu tujuan tertahan. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri
sendiri dan mempunyai sifat untuk melemahkan dan menghalangi secara tak
konsepsional. Gangguan adalah usaha dari luar yang mempunyai sifat melemahkan
dan menghalangi secara tidak terarah.

Penyebab munculnya ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan)


disebabkan oleh beberapa faktor-faktor berikut, seperti:

1. Kurangnya sikap toleransi antar masyarakat Indonesia

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menerima perbedaan dari berbagai
perilaku, ras, suku, agama, bahasa, budaya, dan etnis yang ada di dunia ini.
Toleransi tumbuh dengan adanya kesadaran bahwasannya keberagaman itu terjadi
karena sejarah dengan semua faktor yang memengaruhinya. 

Padahal, menghargai keberagaman merupakan salah satu cara untuk menjaga


persatuan dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. 

Oleh karena itu seharusnya masyarakat harus bisa menumbuhkan sikap toleransi
antar masyarakat, karena jika tidak maka akan bisa menyebabkan munculnya di
negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) seperti: Perpecahan bangsa karena konflik sosial dalam kehidupan
bermasyarakat bisa juga karena ekonomi, status sosial, ras, suku, agama,
kebudayaan. Serta menimbulkan pandangan dan sikap merendahkan budaya lain.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia atas ancaman dan gangguan dari


luar 

Ancaman ini muncul dari berkembangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi (IPTEK) di era revolusi industri 4.0. Di negara Indonesia, contohnya pada
daerah Natuna Kepulauan di Laut Cina Selatan, di daerah Natuna ini menjadi
peluang terjadinya konflik baru. Karena, daerah Natuna berada pada sisi utara pulau
Kalimantan dimana sering terjadinya konflik klaim wilayah yang saling tumpah tindih
antara beberapa negara seperti Brunei, Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Tiongkok. 

Di sisi masyarakat, masyarakat Indonesia seperti terlena dengan kecanggihan dan


kemajuan dari teknologi, tanpa disadari banyak sekali dampak-dampak negatif,
ancaman dan gangguan dari luar yang tanpa disadari masyarakat terima dan bisa
mempengaruhi masyarakat Indonesia, oleh karena  itu masyarakat harus bisa mulai
menyaring dan menggunakan kemajuan dari teknologi ini dengan baik.
Karena jika tidak, maka akan munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan
Gangguan di negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

3. Dampak negatif globalisasi

Globalisasi memberikan dampak negatif pada kehidupan masyarakat Indonesia


seperti terjadinya kesenjangan sosial, sikap individualistik, pola hidup masyarakat
yang konsumtif, pola hidup masyarakat mengalami perubahan dan pergaulan
bebas. 

Disisi lain terjadinya globalisasi perekonomian dapat membuka peluang pasar


masuknya produk-produk dalam negeri ke pasar Internasional. Dan juga sebaliknya,
dapat membuka peluang masuknya produk-produk global masuk ke pasar lokal
(domestik). 

Masyarakat harus bisa mengikuti arus globalisasi tanpa harus terjebak dalam
dampak negatifnya.Jika dampak negatif ini terus-menerus terjadi maka akan
munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan di negara Indonesia
yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

4. Ancaman non militer dibidang politik

Ancaman non militer dibidang politik, seperti provokasi, intimidasi dan juga blokade
politik. Hal ini dapat memicu terjadinya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan
Gangguan di negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) apabila Indonesia tidak bisa mengatasi hal ini.

5. Ancaman dibidang sosial budaya 

Ancaman dibidang sosial budaya dapat berasal dalam negeri dan dari luar negeri.
Ancaman dari dalam negeri disebabkan oleh kebodohan, keterbelakangan,
ketidakadilan dan isu-isu kemiskinan. Jika ancaman ini tidak dapat diatasi maka
akan yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anda mungkin juga menyukai