Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN !

1. SEBUT DAN JELASKAN CIRI -CIRI DAN FAKTOR – FAKTOR PASAR


MONOPOLI
Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat jual-
beli yang ditentukan penjual.
2) Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik. Aliran listrik tidak
mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi sifatnya berbeda,
misalnya, lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan fungsi aliran
listrik untuk menyalakan TV, seterika, dan sebagainya.
3) Terdapat hambatan masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berbentuk undang- undang,
memerlukan teknologi yang canggih, dan memerlukan modal yang sangat besar.
4) Sebagai penentu harga (price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi dan
volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga yang
dikehendaki.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah sebagai berikut :


1) Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi yang spesifik.
Perusahaan monopoli umumnya menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah
yang tersedia. Sebagai contoh, Pertamina.
2) Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak paten akan melidungi
perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu produk dari peniruan pihak-pihak lain.
3) Terdapat skala ekonomis. Pada beberapa kegiatan ekonomi, dengan menggunakan
teknologi modern, produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah
produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di
dalam pasar. Ini berarti bahwa pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana
biaya produksi minimum, jumlah produksi adalah hampir sama dengan jumlah
permintaan rill di pasar. Dengan sifat skala ekonomis demikian, pada tingkat produksi
yang sangat tinggi, perusahaan dapat menurunkan harga. Keadaan seperti ini
mengakibatkan perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan
yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Perusahaan jasa umum, seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan
telepon, dan perusahaan kereta api adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat
skala ekonomis seperti diterangkan di atas.
4) Pemberian hak monopoli oleh pemerintah. Melalui peraturan pemerintah, dapat
diberikan kekusaan monopoli kepada perusahaan-perusahaan atau lembaga- lembaga
tertentu.

2. CIRI – CIRI PASAR MONOPOLISTIK


Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut :
1) Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
mempunyai ukuran yang relatif sama.
2) Produknya tidak homogen/berbeda corak. Produk perusahaan persaingan
monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik mudah untuk membedakan antara
produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat
yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna.
Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa pembung- kusannya, cara pembayaran dalam
pembelian, pelayanan penjualan, dan sebagainya. Karena perbedaan corak tersebut
maka produk perusahaan- perusahaan persaingan monopolistik tidak bersifat
substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat (close substitute).
Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi sumber kekuatan monopoli dari
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.
3) Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga. Kekuatan
mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoli. Kekuatan
mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk. Perbedaan ini
mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih menyukai produk
suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan lainnya. Sehingga
jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun
tidak sebanyak sebelum kenaikan harga. Sebaliknya jika suatu perusahaan
menurunkan harga, belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang
dihasilkan.
4) Masuk ke dalam industri/pasar relatif mudah. Masuk ke dalam pasar persaingan
monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli dan oligopoli tetapi tidak semudah
masuk pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan, (1) modal yang diperlukan
relatif besar dibandingkan dengan perusahaan pada pasar persaingan sempurna dan
(2) harus menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
5) Persaingan promosi penjualan sangat aktif. Dalam pasar persaingan monopolistik
harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual
produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan.
Sebaliknya mungkin suatu perusahaan menjual produknya dengan harga yang cukup
murah tetapi tidak banyak menarik pelanggan. Oleh karena itu untuk menarik para
pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki pelayanan,
mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu produk, dan sebagainya.

3. PERILAKU KURVA -KURVA PERMINTAAN PASAR


Perubahan harga komoditi di suatu pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar komoditi
lain serta pasar input, dan distribusi pendapatan. Dalam analisis ekonomi mikro yang
baku, hal tersebut di sederhanakan dengan model keseimbangan umum dua industri dan
dua input. Perilaku kurva-kurva permintaan pasar adalah sebagai berikut :
1) Kurva-kurva permintaan output berlereng menurun karena berlakunya Hukum Nilai
Guna Marjinal yang menurun. Jadi konsumen akan membeli lebih banyak bila harga
turun.
2) Kurva-kurva penawaran output berlereng menanjak. Hal ini di dasarkan pada Hukum
Biaya Marjinal yang menanjak, karena dalam periode produksi jangka pendek
berlaku Hukum Penambahan Hasil yang semakin berkurang. Jika setiap unit faktor
variabel dibeli pada harga yang sama di pasar input pesaing murni dan memberikan
tambahan output dengan jumlah semakin kecil, maka biaya setiap tambahan satuan
output semakin tinggi. Sementara dalam jangka panjang input yang efisien dan
memberikan biaya lebih rendah digunakan untuk menghasilkan suatu komoditi dan
baru kemudian untuk memproduksi lebih banyak digunakan input-input kurang
produktif yang memberikan biaya produksi lebih tinggi maka harga jual harus lebih
tinggi agar diperoleh keuntungan supaya ia bersedia memproduksi dan menawarkan
lebih banyak output.
3) Kurva permintaan input didasarkan pada Hukum Produktivitas Marjinal Fisik yang
semakin berkurang atau Hukum Penambahan Hasil yang semakin turun.
4) Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerja mencerminkan preferensi
individual untuk bermalas-malas atau bekerja. Perusahaan atau industri harus
membayar tingkat upah lebih tinggi agar bisa memperkerjakan lebih banyak tenaga
kerja.

4. DUA MANFAAT SISTEM HARGA DAN KRITIK LAIN DALAM SISTEM


HARGA PESAINGAN
Dua manfaat atau kebaikan sistem harga pasar adalah sebagai berikut.
1) Efisiensi alokatif
Sistem barga pasar mengarahkan atau menuntun kepada alokasi sumber daya secara
efisien. Sistem harga pasar kompetitif akan menuntun penggunaan sumber daya untuk
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang paling diinginkan masyarakat.
Persaingan memaksa perusahaan menggunakan teknik produksi paling efisien dan
mengembangkan inovasi dalam teknik produksi agar lebih efisien. Tangan gaib
menuntun ke arah efisiensi ekonomi maksimum, hal ini merupakan efisiensi alokatif
yang membuat para ahli ekonomi menentang campur tangan atau regulasi atas
persaingan bebas.
2) Kebebasan mengambil keputusan ekonomi
Sistem harga pasar persaingan meniamin kebebasan perorangan. Masalah pokok
kamonti yang dihadapi oleh masyarakat adalah bagaimana mengkoordinasikan
legiatan ekonomi. Pada dasarnya ada dua cara. Pertama dengan perencanaan terpusat
dan dengan menggunakan paksaan, sedangkan cara kedua melalui sistem harga
persaingan tanpa instruksi (perintah) paksaan. Sistem harga memungkinkan
kebebasan berusaha dan memilih. Para produsen dan pekerja tidak bertujuan
memenuhi target produksi yang diciptakan pemerintah tetapi untuk memenuhi
kepentingan diri sendiri.
Kritik lain atas sistem harga persaingan adalah pemborosan dan produksi yang tak
ciisien, Hai ini karena dua hal berikut :
1) Distribusi Pendapatan Tidak Merata Mekanisme harga persaingan memungkinkan
para enterpreneur menjadi lebih efisien dan cerdik mengakumulasikan sumber
kekayaan. Hal ini makin intensif lewat sistem pewarisan, ditambah lagi dengan
perbedaan kualitas sumber daya manusia yang ditawarkan oleh sektor rumah tangga
menyebabkan distribusi pendapatan tidak merata. Mereka yang mempunyai
pendapatan tinggi mempunyai kekuatan lebih besar dalam permintaan pasar dan
dalam menentukan jenis barang yang diproduksi serta alokasi sumber daya ekonomi
dalam masyarakat. Ketimpangan distribusi pendapatan menyebabkan produksi dan
alokasi sumber daya tidak efisien karena cenderung memproduksi terlalu banyak
barang-barang mewah.

2) Kegagalan Pasar
Eksternalitas dan barang publik merupakan dua unsur penting kegagalan pasar yang
mencegah sistem pasar berfungsi secara optimal dalam mengalokasikan sumber daya
secara efisien. Eksternalitas menyebabkan sistem pasar gagal mencakup semua
manfaat dan biaya yang berhubungan dengan produksi atau konsumsi beberapa
barang dan jasa tertentu. Muncul manfaat atau biaya eksternal, di luar sistem pasar
barang/jasa yang bersangkutan. Permintaan di pasar barang dan jasa mencerminkan
manfaat yang diperoleh oleh konsumen individu atas barang-barang dan/atau jasa-
jasa tersebut, namun tidak mencakup pembelian barang-barang/jasa-jasa misalnya
suntikan imunisasi polio dan penemuan sinar rontgent, serta pendidikan/pelatihan
yang memberikan manfaat atau kepuasan kepada masyarakat sebagai keseluruhan.
Dari segi penawaran pun keputusan para produsen tidak mencerminkan biaya
eksternal yaitu biaya yang merupakan beban dan harus dibayar oleh masyarakat
sebagai keseluruhan dalam bentuk polusi atau pencemaran lingkungan. Bila
permintaan dan penawaran tidak mencerminkan biaya dan manfaat secara tepat dan
sepenuhnya, maka sistem barga persaingan tidak dapat diharapkan memberikan
alokasi sumber daya yang memuaskan kebutuhan masyarakat.
5. PEMAPARAN TENTANG ANUGERAH DAN KLASIFIKASI SUMBER DAYA
ENERGI
1) Anugerah Sumber Daya Alam
Kehidupan umat manusia dianugerahi berbagai sumber daya alam. Ketersediaan
sumber daya alam bervariasi menurut jenis atau macamnya serta lokasi dan
waktunya. Ketersediaannya secara relatif terbatas bila dibandingkan dengan
kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi secara langsung maupun tidak langsung.

2) Klasifikasi Sumber Daya Energi


Sumber daya energi dapat digolongkan menurut beberapa kriteria yaitu berdasar
kriteria komersialisasi, berdasar ketersediaan, dan berdasar kriteria pemakaian.
Berdasar kriteria komersialisasi maka dibedakan antara komoditi energi komersial,
non- komersial, dan energi baru. Berdasar kriteria ketersediaannya, dibedakan antara
sumber daya energi dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Kriteria ini
mempunyai konsekuensi yang berbeda dalam pengelolaannya secara ekonomis agar
dapat diperoleh pemanfaatan sumber energi secara optimal dan berkelanjutan. Hal ini
akan mempunyai konsekuensi dalam mikroekonomika terutama dalam perhitungan
atau pembebanan biaya dan dalam penentuan harga. Berdasarkan kriteria yang lain
yaitu kriteria pemakaian maka dibedakan antara energi primer dan energi sekunder.
Ekonomika termasuk dalam analisis kuantitatif serta aplikasinya di bidang sumber
daya alam dan energi. Ekonomika sumber daya alam terdapat sumber daya yang
terbarukan dan yang tidak terbarukan. Sedangkan pada ekonomika energi dibedakan
antara kelompok energi primer dan sekunder serta kelompok energi baru, energi
komersial, dan energi non-komersial.

Anda mungkin juga menyukai