Anda di halaman 1dari 1

Tugas Merangkum Aktivitas Peta Kesadaran

Mata Kuliah Durabilitan dan Degradasi Bahan Bangunan

Rangkuman Peta Kesadaran 08 Maret 2021


Oleh : Wira Andini 10111910010027
Tema : SiFY
Jiwa manusia itu hidup, jadi selama ini kita tidak tau, bahwa aktivitas jiwa kita itu
kreatif, jadi dia bisa menyelesaikan masalah apapun, karena jiwa itu bisa mengorganisasi
kehidupan. Sama seperti durabilitas bangunan yang mampu menghadapi segala kondisi
dengan mengalami kerusakan yang minimum. Jadi mari meluruskan jiwa terlebih dahulu.
Ada contoh masalahnya adalah saya dicurangi karena tagihannya banyak. Upaya ego untuk
mempertahankan posisi sebagai korban akan mengarahkan trandensi untuk menuduh orang
lain. Dia menganggap dirinya korban karena jiwanya tidak bersuka cita, jadi ini merupakan
energi yang terbalik. Tagihannya banyak karena takut dengan tagihan yang lebih banyak dari
biasanya dan mereka lalu menganggap dirinya sebagai korban. Bagaimana mengatasi arah
dari energi yang terbalik tersebut? Rasa takut itu harusnya dikelola menjadi courage.
Keberanian sendiri bisa dari rasa untuk menerima diri sendiri dan keberanian untuk tidak
diterima oleh orang lain. Walaupun takut, harusnya dihadapi.

Rangkuman Peta Kesadaran 19 Maret 2021


Oleh : Wira Andini 10111910010027
Tema : SiFY
Keadaan buruk dapat mempengaruhi pemikiran dan perasaan kita terhadap sesuatu
juga menjadi lebih buruk. Contohnya ketika orang tua dinyatakan positif terinveksi virus, diri
juga akan menjadi cemas, khawatir. Atau ketika melihat keadaan anak dan ibu yang
kesusahan di jalan, diri juga akan otomatis ikut hanyut dan mendalami dengan keadaan
tersebut. Dari cerita itu, terindikasi dengan pemikiran “I’m not enough” karena merasa
kurang melaksanakan tanggungjawab. Orang itu merasa tidak sempurna karena selalu
membandingkan dirinya dengan orang di atasnya yang lebih dianggap sempurna. Hal ini
disebabkan oleh ketidakmampuan mendefinisikan kesempurnaan. Semua diri manusia itu
sempurna karena diciptakan oleh Tuhan sedangkan amal yang terus menuju kesempurnaan.
Tidak ada amal dan niat yang perlu dibandingkan. Karena semua niat itu mewakili Tuhan dan
mewakili keadaan kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai