Anda di halaman 1dari 2

- Konfirmasi 11 April

https://www.youtube.com/watch?v=sDx70EeRs1c

Ini bukan konsep atau ajaran. Ini adalah realisasi / aktualisasi diri, jadi pastikan Anda tidak
ingin terburu-buru seperti ajaran. Oleh karena itu, realisasi pelajaran adalah suatu kenyataan.
Saya tidak mempelajari konsepnya, jadi saya menghindari semua orang dari awal. Coba
banyak kata, penulis aslinya, saya ingin memastikan itu sama. Tolong jelaskan agar Anda
bisa membedakan nama-namanya. Anda perlu mengetahui keduanya sebelum Anda dapat
melihat perbedaannya, jadi Anda perlu mengetahui keduanya untuk menyamakannya. Karena
itu, jangan terbiasa dengan persamaan. Tapi tidak tahu bahwa keduanya berbahaya. Itulah
konsepnya. Bisakah Anda mempertahankannya, tidak ingin menyebutnya konsep, tidak ingin
menjadi konsep metafisik, itu bukan aktualisasi diri. Artinya, siapa pun dapat membuktikan
ini, dengan atau tanpa pengajaran. Ini adalah realitas dalam dimensi nyata, jadi Anda tidak
perlu menyebutnya mengajar. Hal ini dapat diverifikasi karena tidak perlu dimasukkan ke
dalam kotak kecil sebagai ajaran. Pengajaran adalah sebuah konsep lagi. Sekali lagi sumber
pasokan, sumber perjuangan, dan ini adalah aktualisasi diri, akui sendiri sejenak, ini bukan
ajaran. Hal ini tidak jarang karena metode ini adalah fakta bahwa realisasi bibir sudah dapat
mempertahankan ini. Saya tidak mau dipanggil tanpa mengajar. Ketika kita menyebutnya
mengajar, sebenarnya kita sedang mengonsepnya, sekarang disebut seperti itu, kan? Itu yang
kamu inginkan, aktualisasi diri, jadi verifikasi sendiri kenyataan, jika belum tiba, apakah naik
lagi, mengapa benar-benar naik, pertanyaan ini Tidak memberi peta, pergi ke sini, pergi ke
sini , dan tidak ada lagi institusi. Ya tidak apa-apa kalau itu institusi, tapi untuk kopi itu
bukan rezim yang sebenarnya, karena hanya untuk diskusi bukan? Bagi kami, sebenarnya
tidak ada sistem saat ini.

- Narsis 20 April
https://www.youtube.com/watch?v=mB5Gp0Hyh58

Semua kenarsisan itu dalam rangka untuk obatnya Taqwa harus ditempuh oleh seorang.
sekarang-sekarang aja gitu baru mau dibanding tokoku ditutup orang yg santet itu masih
malah mulhamah benar kelihatannya ya berpengaruh kalau cahaya kita itu besar kan saya
yang lemah.lagi pula kan Alam ditakuti. saya lalu pahamnya paham dia ya kan baru ilmu alat
itu sekolah dari SD orang-orang harus diselesaikan apa lawan dari Taqwa narsis yang paling
ini kan narsis antara mau ketemu di jam-jam segitu enggak halus lagi. nanti itu Sadarilah ini
Sisi ini yang paling penting ya dan untuk jadi ini teman-teman, kalau teman-teman kok
menghadapi mental secara psikologi kan benar itu bahwa gitu dengan tekstual gitu ya itu
kacau. Itu gagal ya begini ini. Kalau ini lewat bahasa ini dipelajari mana yang belajar apa
namanya itu gitu ya aku nggak penting dimatamu ditunjukkan dulu gitu dalam konteks
enggak. Ternyata saya ini narsis minta doa. Kami ini perhatikan itu jangan sampai narsis
karena ini memang yang paling dasar. dari dikumpulkan lebih bagus tanya orangnya ngaji
aku ceramah sedang tempat itulah rekamannya. Saya pernah dulu jualan takjil Ayuda dari
narsis ketaqwaan mau diobatin motifnya juga itu ya jangan Hai lebih atau dalam rangka
altruis Tapi itu masih itu narsis itu tak bawa aku itu penting undangan dari almamater SMA
SMEA saya tazkiyatun nafs yaitu dengan begitu-begitu udah pahamnya nol liniernya bahkan
Akhirnya saya bangkrut. Jadi ceritanya ilmu masih alat pikirannya sudah really ya tentang
Nabi SAW dengan baca buku berlabel call Mbah gitu belum berlindung ini secara organisasi
itu diatas itu Kita mau ilmu psikologi kamu itu belajar bahasa lagi mesti gaya kamu kalau
kayak gitu helm Kita sadar. Jadi kalau ada orang misalnya so aku jalannya seperti itu itu
namanya transendensi ndak bisa ceramah terus tapi akhirnya saya telitilah gitu soal ya itu
baru pertama kalinya.

Anda mungkin juga menyukai