Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RANGKUMAN PETA KESADARAN

Struktur Beton Pracetak (VC191633)

Disusun Oleh Kelompok 5 Kelas A 2019:


Farhan Rizal R. 10111910010024
Oriza Shafa R. 10111910010025
Reihansyach Ardhita M. 10111910010026
Wira Andini 10111910010027
Rewin Ilham Bagus W. 10111910010028
Monica Dwi Kartika 10111910010030

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Ridho Bayuaji, S.T., M.T., Ph.D.
Nur Ahmad Husin, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASRTUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 1


1. Membedakan Kebenaran dan Kepalsuan ............................................................ 2
2. Nyaman dalam Kegelapan ..................................................................................... 3
3. Rahasia Kesuksesan ................................................................................................ 5
4. Penghambat Rezeki ................................................................................................. 6
5. Sempurna pada Maqomnya ................................................................................... 7
6. Menabung di Semesta ............................................................................................. 9
7. Berhenti Berharap ................................................................................................ 11
8. Kehilangan ............................................................................................................. 12
9. Niat Belajar ............................................................................................................ 13
10. Sang Pewaris ...................................................................................................... 14
11. Pikiran ................................................................................................................ 15
12. Empati ke Diri Sendiri ...................................................................................... 16
1. Membedakan Kebenaran dan Kepalsuan

Tanggal : 13 Februari 2022


Dirangkum oleh : Wira Andini (10111910010027)

Meskipun materi mengandung potensi yang besar, materi tidak memiliki kekuatan yang
besar untuk berevolusi ke kehidupan. Kehidupan yang kita rasakan dan saksikan ini
timbul sebagai kosekuensi dari keilahian. Kesadaran kemudian berkembang melalui
level-level progresif yang dapat dikalibrasi dengan pengukuran cahaya / pengukuran
energi gelombang tahun 1970 muncul teknologi dari penggunaan energi kehidupan dan
interaksinya dengan medan kesadaran yang tidak terbatas itu untuk memahami level-level
kesadaran yang harus dievolusikan dalam menuju kedamaian, kebahagiaan,
kesejahterahan dalam "dissolving the ego" itu menyebutkan akal pikiran manusia tidak
mampu membedakan kebenaran dan kepalsuan ketidak pedulian terhadap hal ini harus
dibayar sangat mahal dengan kesulitan dan kesengsaraan.
2. Nyaman dalam Kegelapan

Tanggal : 17 Februari 2022


Dirangkum oleh : Farhan Rizal R. (10111910010024)

Dalam podcast peta kesadran ini topik pertama yang dibawakanadalah tentang cara
pembelajaran dalam hidup adalah pembelajaran itu adalah bagian daripada apa dia punya
apa perkenalannya Allah pada diri seseorang yang berdialog karena Allah dengan alam
semesta itu senantiasa ada 24jam, Allah swt sedang berkomunikasi dengan kita tetapi
Tergantung dengan niat dan menampilkan penjaga tingkat kesadaran kita juga
melihatnya. Apakah kita bisa sampai begitu Itu melihatnya ?.Apakah tidak ada tetapi jadi
kalau kita bisa melihat itu sebagai sebuah bentuk komunikasi Allah dengan kita nama
kita, apa yang melewatkan melewatkan bapakbapak pesanpesan yang akan mau
disampaikan oleh Allah swt dalam setiap keadaan kita yang sedang kita jalani apapun itu
ya setiap dualitas itu adalah memberi pesanpesan menjadi agen perubahan untuk untuk
Menaikkan tingkat kesadaran kita banyak potensipotensi untuk bertumbuh di situ ndak
Kembali dan itu semua tergantung dengan niat. pentingnya intension itu pentingnya niat
itu kita disampaikan disebut penyedap innamal`amalubinniat kan itu dengan semua
dimulai dengan niat kuatnya sudah betulbetul dia mau apa mau membangun komunikasi
dengan Allah itu akan terjalin konektivitas dengan Allah dengan Segala peristiwa yang
di dialaminya atau yang sedang dialaminya sekarang, seperti kitanya perkelas Ini
membangun itu tahan melihat itu enggak menyaksikan itu enggak kan, pertanyaannya apa
pesan dari awal dibalik magnificence ritual itu kan itu jadi nanti belajar religious Hai
punya pedas semacam ini tidak hanya sebatas nanti kita dapat pengetahuan konsep gitu
ya tapi pengetahuan tuh bisa mentransformasi menjadi karakter dan perilaku yang baik
tentunya akan itu jaga itu harus terjadi seperti itu maka anda itu.

Misalnya, Mahatma Gandhi bahwa pengetahuan tidak menjadi atau tidak mau mengakui
karakter ini di dalamnya adalah dosa sosial karena Mahatma Gandhi begitu pengetahuan
harus menghasilkan sumber daya manusia. SDM memiliki minimum yang
dipekerjakannya, sebagian besar digunakan untuk dilihat sebagai pertumbuhan religious
dalam sufisme karena sangat kecil ya tapi itu perkembangan yang fenomenal. itu harus
diuji Pramudya bangun kita akan mendapatkannya itu harus dibangun agar kita
benarbenar dipimpin dan Oh ya itu bagian dari saya menangkap pesan dari kelas atau
nanti akan ada implementasinya, ada kenangan yang dipraktikkan Naruchi Tide dari kelas
itu sendiri, sehingga tidak sebatas pengetahuan belaka tetapi telah menjelma menjadi
pengetahuan yang legitimate dalam arti berlaku. Bahkan, Tuhan bekerja pada Tuhan
untuk bekerja, memiliki akhir dari pancuran kegelapan masyarakat ini, yaitu
menghilangkan pekerjaan pekerjaan, itu adalah kepompong, memiliki cairan pada saat itu
dari bensin, itu adalah cara kerjanya untuk mengeluarkannya dari permukaan air proses,
memperluas metafora berarti bahwa kita akan mengalami pengalaman acara untuk
memperpanjang kepanikan kepanikan yoga indoors kita adalah kita untuk belajar setiap
kali aku mengatakan bahwa gua belajar Apa kegelapan dalam konflik yang
mempelajarinya dengan kami hanyalah mendaftar dan kami ingin belajar bagaimana Ron
Tata bahwa Allah telah mengubahnya secara alami, sampai saat itu dan dia akan pergi
keluar, biarkan semua orang bermalam untuk memiliki barangbarang see Itu, pada
akhirnya dia melihat, sayangnya, itu tidak alii lagi, kandungan airnya padanya dibebaskan
dari kesengsaraan dengan menyelesaikan proses, maka a Saya keluar untuk terbang, dia
tidak lagi dicuri ketika kami memberikan tindakan yang kami pertimbangkan untuk
membantu, kami
3. Rahasia Kesuksesan

Tanggal : 17 Februari 2022


Dirangkum oleh : Rewin Ilham Bagus W. (10111910010028)

Kapasitas untuk kesuksesan ada di masing masing orang. Siapa saja dapat
membuat orang lain merasa senang terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan hal
yang kita senangi. Ini mulai berpengaruh dan menunjukan kompas kita ke arah hal yang
positif untuk menuju kesuksesan kita. Kita sekarang memiliiki salah satu dari sekian
banyak rahasia kesuksesan orang orang kuat. Benginilah cara Mahatma Gandhi
mengalahkan kerajaan inggris, kekuatan berasal dari keselarasan. Seberapa sering kita
teringat ke suatu masa dalam kehidupan kita ketika kita tiba tiba berpura pura melupakan
sesuatu atau terbata bata dan tujuan utamanya adalah membuat orang lain senang. Hal
sukses bukan hanya sesuatu kita miliki atau lakukan, melainkan konsekuensi otomatis
menjadi apa kita nanti, hasil yang kita capai di dunia adalah hasil yang kita peroleh dari
sebagaimana kita menjalani hidup di dunia ini.

Kita melihat orientasi di dalam keanggunan dan keramahan orang orang yang
benar benar sukses mereka ingin membuat orang lain nyaman dengan cara mendukung
dan membuat kenyamanan serta kesejahteraan mereka dari kesederhanaan yang ada.
Pergeseran kecil dalam sikap kita dapat menimbulkan perubahan besar dari hidup kita.
Contohnya saja apabila kita mengemudikan sebuah kapal lalu kita mengubah arah sebesar
1 derajat dikompas setelah beberapa hari kita akan berada ratusan kilometer dari tempat
yang seharusnya. Oleh karena itu pergeseran di dalam sikap batin dapat menimbulkan
konsekuensi besar dalam kehidupan kita mungkin tidak ada yang mengetahui ini lebih
baik daripada para pecandu yang insaf. Anda bisa mempercepat pelarutan sifat sifat
hewani dan aktivitas energi keilahian dengan membaca kitab Peter David Hygiene yang
berjudul transcending the level of consciousness dan kita bisa solving Diego realizing
4. Penghambat Rezeki

Tanggal : 20 Februari 2022


Dirangkum oleh : Monica Dwi Kartika (10111910010030)

Cara untuk keluar dari kesulitan dan kesengsaraan dan menuju kebebasan lahir dan batin.
Dalam didikan orang tua seringkali mengubungkan dengan 2 hal duniawi dan spiritual.
Mekanisme energi kesadaran rendah dan mengakses level-level energi. Kesadaran ilahi
adalah cara efektif dan efisien. Setiap perasaan adalah kumulatif dari ribuan pikiran juga.
Perasaan yang melemahkan tadi, terakumulasi menghalangi datangnya rejeki.
5. Sempurna pada Maqomnya

Tanggal : 23 Februari 2022


Dirangkum oleh : Oriza Shafa R.(10111910010025)

Potensi ke ilahian tumbuh dari kesadaran ego dan mind . dan dalam buku filsof igo
mengatakan ego takut dirinya luntur dan menolak elusi yang terpisan dan larut terhadap
kehampaan selaama ini kita hidup di dunia dengan penuh ke egoan . Namanya konsepsi
antar ego itu kan jadi kemudian kita tidak bisa lagi hanya mengikuti dorongan-dorongan
ketubuhan kita-kita juga mesti harus menyetujui aturan-aturan aturannya itu kan itu
aturan terkait dengan ego yang lain bukan hanya kita.

Selama ini kan udah punya yang hal yang selalu mengganggu adalah kesedihan itu selalu
membayangi kesedihanku selalu membayar uangnya maupun yang belum punya uang
makanya kemudian tuh ada apa namanya itu doa dari nabi doanya bagus doanya itu salah
satunya ya Ini dibaca setiap hari oleh nanti tiap hari biar ndak depresi biar nggak cemas
Allahumma inni a'udzubika Minal hammi wal hazan itu artinya Aku berlindung kepada
Allah dari hal-hal yang menyedihkan dan menyusahkan.

Sebuah contoh pelaksanaan mengatasi masalah sehari hariyaitu Terlilit hutang doa-
doanya setiap hari baca setiap hari kemudian malas terus lemah tidak ada apa namanya
itu ya sudah tidak punya cita-cita. Hal itu adalah tidak mau merealisasikan memperagakan
keilahian saya nggak ada lagi itu kita orang itu mau menjadi polisi tentara menjadi dokter
mau menjadi kaya gitu ya.

Kita harus bayar transendensi ini kan selalu membiasakan untuk mengalami keilahian dan
bisa mengaktualkan diri sejati ini begitu jadi kalau kita tidak mengaktualkan keilahian itu
aja Di mana hal yang paling mendasar dari diri kita itu kehilangan itu. Tujuan orang hidup
tmengaktualkan keilahian selamat dunia akhirat dan akhirnya berlomba-lomba
mengabarkan keilahiannya. Teologi nanti aktualnya ada di surga. Di dunia ini memang
tempat penderitaan, terima kenyataan bahwa keilahian ini akan aktual di dunia dan
akhirat. Hal yang paling sulit adalah bagaimana metodologi menghentikan akting
kebiasaan. Dibutuhkan ilmu, metodologi serta willingness untuk memutus kebiasaan itu.
Disiplin kontemplasi ditutup dengan willingness, kalau tidak ada willingness maka hal
itu percuma. Jika hendak mengaktualkan potensi keilahian ini di dunia, maka siapkan dan
pelajari metodologi nya, termasuk transendensi dalam sisi ideologis nya, kemudian butuh
aspek ideologis dalam keilahian, ideologi of believe bagus untuk memperkaya ideologi
keilahian.

Belajar spiritual itu adalah perjalanan seumur hidup, bukan hanya sekedar pelatihan dua
hari. Aspek ideologi dibereskan, bukan hafalan, harus hadir pada dimensi, kalau hafalan
tidak punya daya transformasi. Dia tidak hadir pada dasar kemakmuran, yang kurang pada
sekolah ialah tidak adanya tradisi kemistisan, aspek hadirnya jiwa tidak ada yang
menyebabkan gagal batin mengalami dimensi tersebut.

Ideologi juga tidak dihasilkan dari proses belajar, melainkan hadir dari proses kemistisan
yang nantinya akan terbentuk dengan sendirinya, bukan melalui perolehan. Dimensi
keilahian telah hadir dalam diri masing-masing, bagaimana mengaktualkan dalam
kehidupan sehari-hari maka dibutuhkan metodologi. Rindukan keilahiannya, mengakui
keberadaanya, lalu menerima aktual nya di dunia. Berjuang bukan untuk mendapatkan
pengetahuan baru melainkan untuk mengatasi kebiasaan buruk, bereksistensi. Terima
adanya ego, jangan dilawan atau dianggap musuh. Fokus pada konsepsi sosial saat belum
terjadi, terima dirinya.

Ego ibarat rumah kaca, ibarat neraka. Terdapat kebencian, permusuhan, agresivitas
terhadap kualitas ego. Hawkin menyarankan untuk mengelola ego.
6. Menabung di Semesta

Tanggal : 4 Maret 2022


Dirangkum oleh : Reihansyach Ardhita (10111910010026)

Manusia memiliki kerentanan, kelemahan di bidang tertentu, dan masing-masing


memiliki perjalanan evolusinya sendiri. Dalam langkah-langkah yang kita ambil, kita
menjalani pelajaran dan keyakinan lama hidup kita, dan langkah-langkah yang diambil
kemudian adalah pelajaran baru bagi kita. Lompatan kesadaran membutuhkan kerangka
kerja untuk memulai, karena rasa sakit mempercepat evolusi. Mekanismenya bisa lambat,
tetapi efek kumulatifnya mengharuskannya mengubah arah. Seberapa sering seorang pria
belajar pelajaran dari jatuh? Mungkin seribu kali, mungkin lebih cepat. Tidak ada alasan
untuk menyalahkan apa pun dan membenci siapa pun, tetapi jalannya pasti gelap dan
sengsara, jadi mungkin ada energi lemah dan melemahkan yang harus dihindari.

Jika Anda mau belajar, membaca, dan terus berkembang, seperti dalam pelajaran dari
buku Dr. David Hawkins, Unleashing Your Ego and Realizing Your Self, Anda dapat
dengan cepat mengatasi jalan sempit dan gelap ini. Dalam buku "Melepaskan Ego" di
halaman 192 bab tentang pengabdian kepada Tuhan dan kebenaran, dikatakan bahwa
penderitaan didasarkan pada energi kekuatan yang berasal dari hewan. Itu hanya bisa
ditaklukkan oleh energi Tuhan. Jadi, Anda tidak perlu mencari bantuan Tuhan dengan
cara apa pun. Di alam semesta yang saling berhubungan ini, setiap kemajuan pribadi kita
memengaruhi peningkatan dunia yang lebih luas. Kita semua berada dalam kesadaran
kolektif umat manusia secara keseluruhan, sehingga perbedaan dan peningkatan yang kita
sumbangkan akan kembali kepada kita.

Karena kita semua berada dalam apa yang disebut kehidupan, apa yang kita lakukan,
pikirkan, dan rasakan secara otomatis kembali ke kehidupan kita. Jawabannya bisa datang
dari arah yang tidak terduga dalam penalaran kita. Misalnya, hari ini kita bersahabat
dengan pemulung, anak laki-laki di kantor perdagangan kecil. Selama beberapa tahun ke
depan, ada orang-orang yang bisa membantu kita saat kita mendapat masalah atau
tersesat. Anda dapat mengamati dengan kutipan apa yang tidak terjadi dengan kutipan,
tetapi motif dan perilaku yang mengubah hidup menciptakan lingkungan empati timbal
balik sebagai reaksi positif. Pekerjaan kami mirip dengan pekerjaan kami menyimpan
uang di rekening bank universal tanpa dapat menarik dana secara bebas. Pencairannya
menunggu persetujuan sektor energi halus menunggu pemicu untuk melepaskan kekuatan
yang mengancam jiwa.
7. Berhenti Berharap

Tanggal : 4 Maret 2022


Dirangkum oleh : Farhan Rizal R. (10111910010024)

Terkadang manusia itu perlu sekali untuk berharap atas tujuannya karena sudah sifat
manusia itu sendiri namun jangan sampai terlalu dalam untuk berharap, karena kenapa
bila harapan yang di inginkan tidak tercapai maka hati manusia itu akan terasa hancur dan
hampa karena hati manusia itu sangatlah rapuh. Sekuat-kuat nya manusia pasti hatinya
sangat rapuh maka dari itu janganlah memberi harapan yang besar terhadap tujuan apapun
termasuk memberi harapan ke manusia sendiri. Jika terlalu berharap kepada manusia dan
manusia yang di harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan akan betapa sangat
kecewa hati kita kepadanya dan akan menimbulkan sifat-sihat tercela termasuk di
antaranya benci. Ingat Tuhan sangat tidak suka manusia yang memiliki rasa benci
terhadap sesama manusia itu sendiri. Karena hakikatnya Tuhan menciptakan manusia
saling suka dan tolong menolong. Maka dari itu jangan sekali-kali kita menaruh harapan
lebih dalam hal apapun, sering sekali kita lupa akan hal itu adakalanya juga berhenti
berharap itu baik karena kita tidak terlalu kecewa dengan kegagalan yang akan di
dapatkan.
8. Kehilangan

Tanggal : 8 Maret 2022


Dirangkum oleh : Oriza Shafa R.(10111910010025)

Mengambil hikmah aswar tang bisa berfikir mengambil hikmah dari pikirannya yang
sebenarnya itu tida melahirkan hikmah dia hanya memberikan absetraksi penjelasan yang
lebih kuat dari penjelasan dari rasional itu adalah perasaan, apa yang dilaksanakan aswar
waktu kehilangan itu dan jangan langsung disimpulkan karena kalau disimpulkan itu
bukan penjelasan saja, hasil nalar itu berdasarkan konsep yang udah ada seperti masalalu
dulu, bahkan nalar itu memang dipengaruhi oleh perasaan dan itulah aswar yang bisa
dijelaskan dan ini blum aswar yang seadanya, mari kita coba apa respon perasaan kita
untuk mengetahui respon pada saat kehilangan.

Di dalam perasaannya ada suatu semacam konflik tentang material yang dimana ada
rivalitas spirit dan materi, pandangan budaya dan keagamaan yang dimana cenderung
melihat materi itu sesuatu yang buruk lalu kita serap sebagai pandangan spiritual dan
kemudian ketika material hilang jiwanya tidak baik bagi evolusi spiritual.

Di dalam pandangan keangaman tidak adil memposisisikan materi Selalu orang


memarjinalkan materi ini sehingga materi itu tidak penting yang penting hati, jadi
pandangan seperti itu karena dia dominan menguasai akal Budi masyarakat maka
masyarakat itu tidak akan membangun ekonomi, masyarakat yang didomisi pandangan
pesimistik terhadap materi akan asetnya banyak dijual itu bukan hanya soal betapa
kuatnya pengaruh modal tetapi juga betapa lemahnya pesimisnya masyarakat mengelola
harta. Bahwa spirit dan materi itu satu dan sama dan tidak diversuska, bukan berarti kita
harus materialisme, sehingga perlu didialogkan kembali
9. Niat Belajar

Tanggal : 11 Maret 2022


Dirangkum oleh : Reihansyach Ardhita (10111910010026)
Kita harus membangun niat, niat ini ketika mau belajar spiritual. Namun, tidah hanya
spiritual, segala akivitas yang kita lakukan itu mengarah ke qalbuu kita. Energi dibangun
sehingga mentransformasikan kesadaran kita menuju tauhid. Artinya kita membangun
energi di dalam tubuh kita dimana niat ini akan digabung dengan atensi atau fokus
sehingga membentuk energi. Energi ini membangun The Moment Present. Esensi
moment present / momen kehadiran seperti kita hadir pada zoom ikut mendengarkan, tapi
pikiran kita yang sebenarnya tidak tertuju kearah situ. Oleh karena itu, di dalam Al-Quran
disebutkan “demi waktu, sesungguhnya manusia itu merugi”, karena qalbunya ke arah
hal yang lain. Hal ini terkadang justru dimanfaatkan oleh syaitan untuk mempengaruhi
pikiran manusia. Maka hal ini merupakan bentuk tanggungjawab kita terhadap spiritual
kita. Semoga kita dapat mencapai pada kualitas jiwa kita mendekati qalbu itu dengan
kesadaran murni. Itu mengapa kita terkadang belum dapat menerima kita seutuhnya,
karena kita kurang diajari ilmu spiritual itu dan orang tua kita juga tidak semua
memahami ilmu tersebut. Namun, hal ini juga dapat diperoleh tidak hanya orang tua kita,
tetapi juga lingkungan kita. Sebaliknya juga, karena ketidaktahuan kita bisa saja kita
terjerumus dalam kegelapan. Karena sejak dulu hingga saat ini, coba Anda pikirkan
tentang kapan Anda memahami ilmu spiritual. Tentu perlu waktu yang panjang. Tapi
apabila kita menerima hidayah, bahkan hari esok pun dia sudah tercerahkan. Dari
kebiasaan kita yang seperti itu kita diajak untuk belajar menerima segala kegelapan
dengan apa adanya. Jadi kita ini berjalan di ilmu spiritual dengan latihan terhadap ujian
yang besar. Tetapi itulah jalan, karena selama ini tidak dapat menolak. Banyak dari kita
masih belum memahaminya, bahwa diri kita itu merupakan ruh dari dirinya. Oleh karena
itu, kita diajarkan untuk terhubung dengan Allah lewat qalbunya. Qalbu itu tempat di
batin kita yang terhubung dan membangun relasi, terkadang kita menyebutnya nurani.
Kita dapat kembalikan lagi ke niat dan atensi kita dengan memberikan perhatian dan
fokus yang penuh. Itu keseharian yang harus kita bangun agar lebih bisa diaplikasikan di
masyarakat. Artinya kita tidak boleh terbawa ke hal-hal yang negatif.
10. Sang Pewaris

Tanggal : 15 Maret 2022


Dirangkum oleh : Wira Andini (10111910010027)
Perkembangan manusia pada 0-2 tahun gelombang otak cenderung banyak tidur.
Sedangkan bada 2-7 tahun gelombang otak mulai naik ke tengah. Fase ini sering kita
sebut sebagai fase taklid buta. Fase taklid buta inilah kemudian mulai muncul perilaku
sosial. Dasar perilaku adalah ideologi atau model dunia. Nah masalahnya adalah model
dunia yang mulai dikenal pada fase 2-7 tahun yang penyerapannya masi taklid buta ini
adalah model dunia 3 dimensi. Lalu kemudian pada 7-9 tahun adalah tahap calm
conscious dan 9-12 tahun yaitu high consious. Kita mulai sekolah dan dikenalkan dengan
wacana keagamaan yang bersifat dimensi 3 namun sudah diajari dengan reasonnya. Lalu
apa akibatnya jika model dunianya dimensi 3? Kesadaran individu yang memicu polemic
antarbangsa, suku, dan agama di mana wacana keagamaan tidak memberi daya
tranformasi bagaimana model dunia dimensi 3. Ketika kita kesadaran individu mulai
mempengaruhi kita secara negatif, banyak penyedia terapi yang seperti hanya menyiram
asapnya saja, karena yang kita butuhkan sesungguhnya adalah tranformasi model dunia.
Pergesran model dunia bisa terjadi dengan difasilitasi oleh pergeseran soft shell yang
melahirkan kesadaran kolektif. Upaya ini bersifat progresif. Hingga menghasilkan
transformasi kepribadian pula. Namu,n yang paling utama adalah jangan sampai kita
melihat gejala dari dimensi 3 ini sebagai masalah dan penyakit sampai kita mau
mengubah model dunia. Kita fokus pada pembahasan perilaku. Jika pribadi fokus pada
pengalaman subjektif atau model dunia dan ini harus merupakan satu kesatuan, harus
tuntas. Jadi ilmu ini kemudian disusunnya secara hirarkis tidak lagi kronologis. Kita itu
pewaris, bukan konsumen. Budaya konsumerisme yang hanya menerima apa yang dia
dapatkan harus dihilangkan. Kita jangan sampai memutus ajaran pada siapa yang akan
kita wariskan besok seperti keluarga dan anak. Namun sikap konsumerisme dapat
digunakan ketika misalnya di bidang industri dan bermasyarakat. Kita tidak harus
mewariskan apa yang kita dapat pada industri atau masyarakat. Konsumen merupakan
kontrak sementara, bukan orang dalam seperti keluarga atau warga. Jadi ada 2 penyakit
dalam diri kita yang pertama adalah taklid buta. Lalu naik lagi menjadi konsumen
11. Pikiran

Tanggal : 20 Maret 2022


Dirangkum oleh : Rewin Ilham Bagus W. (10111910010028)

Jiwa itu perlu dirawat terutama di lingkungan lingkungan yang sehat. Diri manusia itu
ada 5 dimensi, yaitu yang pertama adalah niat, lalu ada pikiran, ketiga perasaan, keempat
perkataan dan terakhir tindakan/sikap. Dalam sebuah pikiran pasti kita akan mengingat
masa lalu, dari situ akan timbul kekecewaan, kenangan ini lah yang harusnya kita
wasapadai agar kita tidak terbawa oleh pikiran masa lalu. Niat, pikiran dan perasaan
apabila selaras maka akan menjadi satu kesatuan yang kuat. Pikiran itu kalau misal kita
kendalikan dengan baik dia akan menjadi pelayan buat kita namun apabila sebaliknya
pikiran akan menjadi seperti kuda liar, seperti terombang ambing di lautan. Energi itu
diibaratkan seperti sinar matahari, menerangi di siang hari dan tidak terpengaruhi oleh
benda yang disinari. Kita adalah kedamaian yang diberi nama karena pekerjaan dari
pikiran manusia. Kita menderita/keos itu karena kita tidak tahu keberadaan diri sejati kita.
Karena ketidaktahuan kita akan kedamaian yang diberi nama itu otomatis kita diambil
alih oleh pikiran atau ego masing masing. Manusia itu sebagai tubuh yang berwujud atau
sebagai bentuk fisiknya sedangkan jin itu dalaman kita berupa pikiran, emosi dan
perasaan. Kita harus bisa memahami bahasa pikiran kita atau bahasa hati kita. Seharusnya
kita bisa melayani hati nurani kita bukan malah melayani keegoisan masing masing. Kita
hidup dalam takwa atau terjaga kesadarannya dan lebih berhati hati. Kita harus bisa
membedakan keberadaan dan keadaan, apabila keberadaan itu saat ini kita disini apabibla
keadaan itu kondisi kita saat itu. Pentingnya kita untuk melatih posisi kita, apakah posisi
keberadaan atau posisi keadaan.
12. Empati ke Diri Sendiri

Tanggal : 22 Maret 2022


Dirangkum oleh : Monica Dwi Kartika (10111910010030)

Kebutaan paradigma adalah kebutaan dimensi. Setiap orang perlu memahami arti
dimensi. Dimensi adalah channel frekuensi, harus turn in baru bisa terhubung. Kegunaan
peta adalah untuk pandangan ketuhanan, pandangan ke diri, pandangan dunia, freedom
to choose. Pengamat pasif dan ada pengamat empatif lalu ditujukan untuk empati diri
sendiri, orang lain, dan dunia. Mencoba untuk meneliti perasaan apakah objektif atau
tidak sehingga ketakutan dan berubah menjadi subjektif. Dalam dimensi realitas harus
berurutan dari dimensi 3 ke 8, tidak boleh langsung loncat karena akan gagal. Dimensi ke
6 membahas tentang dunia dan harus meneliti perilaku dan bahasa dan yang diteliti adalah
motifnya.

Anda mungkin juga menyukai