Anda di halaman 1dari 7

Ayah Bunda Bangunlah?

1. Jika ditanya lebih sulit mana mendidik anak jaman dulu atau zaman sekarang?
tentunya jawabannya sam akeduanya smaa sulit sesuai zaman nya, ynag lebih sulit adalah kita
terkadang melakukan pola pola zaman dulu ynag tidak sesuai dengan zaman sekarang. Kini
dipermudah dgn bias mengikuti program parenting.
Tapi kita banyak ikut kajian parenting tapi blm mendapatkan perubahan signifikan?

Abah seberapa pentingkah kita belajar kembali tentang pengasuhan atau parenting ?

DULU

ada pertanyaan yang sering Abah ajukan ;

"ayah bunda, mendidik anak sekarang dengan anak zaman dulu lebih sulit yang mana ?".

Sebagian besar jawaban untuk pertanyaan tersebut, anak sekarang ribet banyak tantangannya ngeyel
sibuk dengan gadget dinasehati banyak tanya nggak mudah taat sulit disuruh membantu orang tua
enggak inisiatif nggak mandiri.

TAPI SEKARANG

ayah bunda jika kita sekarang diberi kesempatan kembali lagi ke masa dulu di awal pernikahan atau
sebelum pernikahan terjadi apa, yang ayah bunda akan lakukan untuk memperbaiki kualitas hidup jika
kesempatan cuma dua hal yang boleh diperbaiki ?

sebagian besar jawabannya adalah saya akan menjaga kesehatan saya dan saya akan mengulang
kembali cara mendidik anak saya dengan belajar Islam dan pengasuhan terlebih dahulu.

sehingga jika ditanya seberapa pentingkah kita sebagai ayah bunda atau lebih tepatnya lagi sebagai
orang yang ingin menjadikan keluarganya kelak keluarga sakinah mawaddah warahmah belajar
PARENTING ?

Maka jawabannya adalah seberapa penting kita memaafkan, mengikhlaskan masa lalu dan belajar dari
pesan masalahku, seberapa penting kita menyiapkan diri untuk masa depan bahkan lebih luas lagi dan
lebih dalam lagi maknanya seberapa penting kita menyiapkan peradaban.

Bahkan lebih daripada itu, ini berkaitan dengan perjanjian kita dengan Sang Pencipta, karena Rabb lah
yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya dan bagaimana ciptaan-Nya, manusia ini seharusnya bervisi dalam
fase kehidupannya dunia.

#putuskan 'wiring' pola asuh negatif masalalu

#tutupi hutang pengasuhan

#sembuhkan dari luka batin


Karena Tauhid, Adab dan peradaban ndk bisa ditegakkan ketika kita masih mementingkan masalahnya
daripada belajarnya. Ikuti maunya Allah atau maunya kita. Dan ini adalah bagian dari 6 prinsip hijrah
parenting.

# Parenting tentang Fitrah

# Parenting adalah kaderisasi

# parenting adalah perbaikan proses

# parenting adalah doa terbaik + ikhtiar terbaik.

# parenting Teladan yang utama

# parenting itu mendahulukan Allah dan Rasulullah shalallahu alayhi wassalam

Anak anak itu

1. Mudah terpicu emosinya.

2. Lebih banyak berbicara dengan fisik daripada bahasa.

3. Berfikir konkret, sederhana, egosentris, dan kurang antisipatif

4. Fokus pada kesenangan dan pemuasan dorongan diri daripada berempati dan memahami orang lain.

Dewasa itu

Menurut Jean Piaget, ahli psikologi kognitif,

Setiap individu :

1. Mengembangkan kemampuan berpikir dari konkret menjadi abstrak

2. Dari sederhana menjadi rumit

3. Dari egosentris menjadi sosiosentris

4. Jadi kreatif menjadi antisipatif

5. karena seorang yang dewasa dalam berpikir maka proses berpikirnya ditandai dengan kemampuan
untuk melihat suatu permasalahan secara komprehensif.

6. dan pada akhirnya berpikir lebih panjang dan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan atau
melakukan tindakan.

KELOMPOK ORANGTUA dan parenting

A. Orang tua yang menyadari parenting. menjadi dua kelompok .


kelompok yang pertama yang orang tuanya stress duluan cemas panik bahkan prestasi orang yang bisa
melihat akibat atau konsekuensi buruk pada masa depan namun tidak tahu bagaimana cara
mengatasinya.

Maka ;

perlu belajar untuk lebih mengelola emosi karena emosi yang lebih terkendali akan membuatnya lebih
jernih dalam berpikir dan bertindak antisipatif.

Kelompok kedua adalah yang orang tuanya bersiap dan melakukan antisipasi untuk mengurangi resiko
lebih buruk di masa depan jadi ini biasanya lebih terkendali punya tujuan yang jelas komprehensif dan
melakukan perencanaan bertahap untuk mencapai tujuan tersebut sekalipun kondisi anak dan
keluarganya kurang ideal mereka segera memiliki fondasi pengetahuan keterampilan nilai hidup
motivasi kesabaran an-najiyah belajar dan terus berkembang wawasan berpikirnya.

B. Orangtua yang tidak menyadari pentingnya parenting .

Kelompok pertama orang tuanya memang tidak atau belum tahu ini perlu belajar dan memahami lebih
jauh mengenai akibat apa yang mungkin terjadi membangun kesadaran ini pentingnya sekali yang
selanjutnya akan mendorongnya untuk mau belajar dan perbaiki adakalanya orang di kelompok ini
mengira bahwa anak bisa berubah sendiri secara alamiah cukup diberi tahu saja dan tak juga menyadari
kontribusi kesalahannya.

Kelompok kedua adalah orang yang tahu atau sadar di tahap awal tapi malas atau tidak peduli orang tua
di kelompok ini perlu menyelesaikan masalah pribadinya lebih dulu yang membuat ia menjadi teralihkan
dari tanggung jawabnya sebagai orang tua terhadap masa depan anaknya.

Ayah Bunda bangunlah !

di kelompok mana kita berada ?

Hidup adalah Proses

Perjalanan dari surga, alam ruh, alam kandungan, alam dunya, alam barzakh, akhirat dan pilihannya :
kembali ke surga atau menyimpang ke neraka.

Proses menuju Nafsul Muthmainnah melewati ujian anugerah dan musibah, memilih jalan fujur atau
jalan taqwa, meniti shirathal mustaqiim, menguji keimananan dan keistiqomahan.

Proses pengujian dengan naik turunnya iman dari godaan syaithan dari arah depan, belakang, kiri dan
kanan dalam menjalani hidup di dunia dengan segala macam rizki yang diberikan, dengan durasi dalan
kehidupan yang berbeda beda, dan pilihan-pilihan kehidupan serta skala prioritas amal, diberikan jalan
kesedihan dan kebahagiaan jalan menuju surga dan neraka.

Diuji di awal, di tengah juga di akhir baik dalam niat maupun tindakan dan sikap:
- cara berfikir dan merasa,

- cara menyimak dan berbicara,

- cara mengambil keputusan dan mengevaluasinya,

- cara memahami tujuan hingga memilih sarana yang tepat untuk mencapainya, Ada syukur dan shabar
silih berganti dalam prosesnya, agar jelas siapa yamg Ahsanu 'aamala, yang benar dan terbaik
amalannya.

Salah satu ujian kehidupan itu adalah ketika menjadi Ayah Bunda.

Bicara tentang keayahbundaan artinya bicara tentang proses .

PARENTING adalah proses kaderisasi ananda menjadi manusia dewasa ;

Ada tujuan, ada kompetensi yang harus dicapai, ada tahapan/fase menuju kedewasaan, dan ada
konsekuensi sebagai orang dewasa.

Manusia Dewasa menghargai kehidupan di dunia yang hanya sekali ini saja, tak reinkarnasi di keyakinan
kita.

Dewasa Itu, kesadaran diri dengan sikap kerendahan hati dalam menuntut ilmu, karena ia sadar kaidah:
iman qabla adab, adab qabla ilmu, ilmu qabla amal wal Qauli.

Dewasa Itu, kendali logika, kendali emosi, kendali syahwati. Yang sadar proses nafs / jiwa dan
penyempurnaannya menuju nafsul muthmainnah.

Dewasa Itu, berani plus pertimbangan, tidak berani terlalu banyak pertimbangan adalah pengecut.
Berani tanpa pertimbangan adalah nekad.

Berani + Pertimbangan, dalam kebenaran dan kebaikan.


Dewasa Itu, kesadaran bahwa dirinya adalah manusia, makhluk paling sempurna. Letak
kesempurnaannya adalah ia sadar belum sempurna, dan berproses melakuan penyempurnaan jiwa
(pengembangan diri) di segala perannya. Salah satu peran itu adalah sebagai ayah bunda, dengan
menjadi ayahbunda pembelajar, yang mau belajar kembali kembali tentang ke ayah bundaan (belajar
Parenting)

Belajar Parenting itu, bukan sekedar bicara banyaknya ilmu yang dicatat, diingat dalam otak memori,
belajar parenting itu belajar melapangkan hati, merendahkan hati, menguatkan hati untuk menyadari
peran diri akan amanah ilahi, menjadi ayahbunda sejati. Ayah Bunda yang mengisi jejakjiwA ananda
dengan bersumber dari risalah nabi, Diinul Islam dari Rabbul 'izzati.

Banyak orang tua tidak menyadari bahwa mereka adalah Guru yang berjalan, anak-anak memerlukan
uswah, contoh nyata ketika berproses menjadi manusia dewasa.

Banyak anak yang menjadikan orang tua mereka sebagai ukuran standar kebaikan dan keluasan ilmu.
Maka ketika mereka tidak melihat itu pada diri kita, anak akan berkata "aah..ayah bunda hanya bisa
ngomong"

Oleh karena nya..kita juga perlu terus berproses menjadi orang tua yang layak di jadikan uswah oleh
anak dalam semua hal, karena nya ilmu sangat lah penting .

Penting bagi kita untuk terus belajar dan belajar, menuntut ilmu. Dan kebaikan ilmu itu akan kita
dapatkan ketika dalam menuntutnya kita menerapkan adab dalam menuntut ilmu.

Kebarokahan ilmu itu dijemput dengan adab

Jika ananda adalah buah hati, belajarlah pengasuhannya dengan sepenuh hati.

Jika ananda adalah belahan jiwa, rendahkan hati bersihkan jiwa tuk merangkum makna.

Jika pengasuhan ananda memerlukan proses dan waktu, jadikan belajar pengasuhannya bukan sekedar
di sisa waktu.
Jika kita mencari nafkah dengan bekerja sekuat tenaga demi ananda yang tercinta, janganlah belajar
pengasuhan sekedar di sisa tenaga.

Karena Sang Penggenggam Jiwa, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman pada hamba-Nya,

‫ض ٰعفًا خَا فُوْ ا َعلَ ْي ِه ْم ۖ فَ ْليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ْليَقُوْ لُوا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا‬
ِ ً‫ش الَّ ِذ ْينَ لَوْ ت ََر ُكوْ ا ِم ْن خَ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬

walyakhsyallaziina lau tarokuu min kholfihim zurriyyatang dhi'aafan khoofuu 'alaihim falyattaqulloha
walyaquuluu qoulang sadiidaa

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang
lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 9)

َ ‫ولِٓئ‬
‫ك كَا نَ َع ْنهُ َم ْسُئوْ اًل‬ ٰ ُ‫ص َر َوا ْلفَُؤ ا َد ُكلُّ ا‬
َ َ‫ك بِ ٖه ِع ْل ٌم ۗ اِ َّن ال َّس ْم َع َوا ْلب‬ َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَـي‬
َ ‫ْس لَـ‬

wa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm, innas-sam'a wal-bashoro wal-fu`aada kullu ulaaa`ika kaana 'an-hu
mas`uulaa

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

Dimulai dari Qu anfusakum ...

Diri kita sendiri

Bersihkan jiwa dari

# wiring pola asuh negatif masalalalu


# hindari hutang pengasuhan

# sehat dari luka batin

@catatanjejakjiwA

@abahlilikriza

jannahfamilycamp

081398110011 (@abahlilikriza)

Anda mungkin juga menyukai