Anda di halaman 1dari 2

Mama Siva@gmail.

com

Tips Mendidik Anak Agar Menjadi Sholeh


Anak adalah harta yang tidak ternilai oleh apapun. Dia ibarat titipan paling indah yang diberikan
Allah kepada orang tuanya. Pada masa depannya lah terletak harapan serta kebahagiaan para
orang tua.

Sebuah hadits mengatakan bahwa ketika anak adam meninggal maka terputuslah semuanya
kecuali tiga hal, yaitu Shadaqah Jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang
mendoakan orang tuanya.

Dijaman modern seperti sekarang ini, adalah sebuah keharusan bagi orang tua untuk
mengajarkan anak- anak mereka tentang pentingnya akidah yang lurus. Hal ini penting untuk
dilakukan, mengingat banyaknya pengaruh diluaran yang bisa membentuk karakter anak- anak
kita. Maka sebagai orang tua, kita harus tahu bagaimana cara mengarahkan mereka, agar kelak
mereka menjadi anak- anak yang sholeh. Berikut beberapa tips mendidik anak agar menjadi
sholeh, Inshaallah.

1. Sholehkan diri, Sholehkan anak.

“Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, perumpamaan ini pas sekali untuk menggambarkan, bahwa
sedikit banyak anak adalah cerminan dari kedua orang tuanya. Karena itulah, sebelum kita
memiliki cita- cita untuk mendapatkan anak sholeh, memang sebaiknya para orang tua
mensholehkan diri mereka. Orang tua juga selayaknya melengkapi diri dengan berbagai ilmu,
agar dapat digunakan dalam pengasuhan anak. Ketika anak dibekali oleh bangunan keagamaan
yang baik, hal ini akan menciptakan langkah antisipasif terhadap bencana kebobrokan akhlak
anak dimasa depan. Jadi sekedar memerintahkan anak untuk berbuat, tidaklah cukup membentuk
karakter dan pribadi yang sholeh pada diri mereka. Orang tua juga harus sanggup untuk
memberikan tauladan dalam hal berbuat baik.

2. Orang tuaku, tauladanku.

“Like father, like son”, ungkapan ini mungkin sudah sering kita dengar untuk menjelaskan
bahwa memang anak adalah plagiator ulung. Setiap tindak tanduk orang tua yang tertangkap oleh
mata anak- anak mereka, tidak akan hilang begitu saja. Memori anak yang kuat akan terus
merekam. Jika seorang anak sering berkata kasar, bisa jadi karena dia juga sering mendapat
perkataan seperti itu dari orang tuanya. Atau mungkin karena si anak seringkali melihat adegan
pertengkaran yang dipertontonkan orang tua mereka dirumah. Jika hal ini dibiarkan setiap hari,
lama-lama sikap tersebut akan diimitasi, diinternalisasi dan dihabitasi dalam kehidupan anak
tersebut.

3. Ukir Masa Depan Anak dengan Ilmu

Mengajarkan ilmu kepada anak, ibarat mengukir diatas batu. Ilmu apapun yang orang tua berikan
kepada anak akan dengan mudah terserap. Ini tidaklah mengherankan, karena ketika anak
dilahirkan mereka memiliki 100 miliar neuron di otaknya. Jika diumpamakan satu unit komputer
memiliki 100 neuron (jaringan) maka otak anak akan sama dengan 1 miliar unit komputer.
Karena itulah, anak-anak memiliki karakteristik ingatan yang kuat. Maka, disinilah waktu yang
tepat untuk para orang tua untuk mengajarkan mereka tentang akidah yang benar, namun tetap
dengan bahasa yang mereka bisa pahami.

4. Perhatikan lingkungan anak- anak kita

"Sesungguhnya perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk adalah seperti
penjual minyak wangi dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi bisa memberimu atau

Disampaikan Dalam Pertemuan Selapanan PKK Desa Menoreh 1


Mama Siva@gmail.com

kamu membeli darinya, atau kamu bisa mendapatkan wanginya. Dan seorang pandai besi bisa
membuat pakaianmu terbakar, atau kamu mendapat baunya yang tidak sedap." (HR. Bukhari
Muslim). Itulah pesan Rasulullah yang mulia, agar kita berhati- hati dalam memilih teman, serta
peka terhadap pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar kita. hal yang sama juga berlaku
bagi anak- anak kita. Mereka yang polos kadang belum mengerti tentang bagaimana mereka
harus berteman. Maka disinilah tantangan bagi orang tua untuk kemudian "menyelamatkan" anak
mereka dari pengaruh buruk yang akan membentuk kepribadiannya dimasa depan.

5. Sabar, ikhlas dan doa

Kesabaran adalah hal mutlak harus dimiliki orang tua. Hal ini karena dalam rentang proses
mendidik anak, kadang kita menemui hal- hal yang kurang berkenan. Contohnya, anak bersikap
bandel dan tidak mau dinasehati. Ketika berada dalam keadaan seperti ini, sebaiknya orang tua
menghindarkan diri dari caci maki dan kemarahan yang hanya akan membuat mereka semakin
menjauh. Ketika emosi sudah mulai memuncak, orang tua harus pandai dalam menguasai diri,
katakan pada diri bahwa toh mereka masih anak- anak, yang mungkin belum sepenuhnya
mengerti tentang sebuah akibat. Kitapun pernah pada usia mereka, dan pastilah saat itu kita pun
tidak ingin dibenarkan dengan cara yang kasar. Selain itu, orang tua juga harus belajar tentang
keikhlasan. Ridho allah adalah tujuan terbaik, dan jalan menggapainya adalah dengan ikhlas.
Keikhlasan hati orang tua akan membuat apa yang mereka sampaikan mudah diserap dan
dipahami anak. Dan yang tidak kalah penting, adalah dengan terus mendoakan mereka, supaya
selalu berada dijalan Allah, dan kelak menjadi generasi islami yang membanggakan.

Disampaikan Dalam Pertemuan Selapanan PKK Desa Menoreh 1

Anda mungkin juga menyukai