Menakjubkan
Tak disangka, setelah gonta-ganti channel pindah sana pindah sini, tak ada
yang cocok sama sekali. Sungguh, tayangan TV dan entertainment sekarang
saya rasa tak sedikit yang memuakkan dan membosankan (sekali lagi ...
menurut saya). Ada pula yang tak mendidik sama sekali dan terkesan
guyonan (tanpa memperhatikan anak kecil juga melihat acara tersebut
berkata kasar dan ngawur). Ups, hampir saja TV mau saya matikan. Eh tak
sengaja sekilas melihat RCTI setelah iklan, ada sinetron yang berbeda dari
biasanya. Kelihatan sekali, sungguh membuat saya penasaran. Dan spontan
saya tertarik dengan sinetron ini. Sungguh, menarik sekali. Saya langsung
jatuh cinta.
Berikutnya, setelah saya lihat di awal cerita pada episode kedua, saya baru
mengetahui bahwa cerita ini merupakan karya spektakuler seorang
AsmaNadia, subhanalloh, salut, bangga sekali. Apalagi sedari dulu saya
adalah silent fans beliau, yang suka mencuri ilmu Mbak Asma Nadia, HTR
dan Bunda Pipiet Senja Guru dalam Universitas Kehidupanku ala FLP-Forum
Lingkar Pena. (Hehe ngaku dech, entar dijitak Manini kalo ndak ngaku
wkwk).
Dan yang membuat saya berdecak kagum, Dewi Sandra beserta artis
lainnya benar-benar bermain sangat bagus dan sangat menghayati peran.
Sebagai pecinta sinetron, yang juga selalu menghayati apa yang saya
tonton, saya jadi ikut terharu dan menangis sedih dengan dilema dan
masalah yang dialami masing-masing. Saya pun seakan masuk ke dalamnya
dan menjadi bagian dari cerita ini.
Dan lucunya lagi, dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda, suami,
bos kantornya dan ayah mertua saya beserta keluarga kami yang anti
sinetron pun jadi keranjingan kena virus #CHSI hehe. Luarrr Biasa efeknya
hehe. Saya sungguh sama sekali tak menyangka.
Sungguh, sinetron yang sangat memberi inspirasi bagi kaum Hawa untuk
selalu
tegar, bersabar, tawakkal, menyeimbangkan logika dan perasaan saat
menghadapi semua problem dalam kehidupannya.
Libatkan Allah dalam setiap urusan. Agar yakin tanganNya dan bukan emosi
atau kemarahan yang menuntun kita saat membuat keputusan.
Dilema saat istri dizholimi suami, di satu sisi sakit hati dan di sisi lain
bingung mengingat anak dll. Terlebih jika suami berpoligami secara tak
benar sesuai syariat, perselingkuhan, bersikap kasar, dan masalah lainnya.
Sinetron ini mengajari kita beberapa sikap yang bisa diambil. Dan semoga
pesan sinetron ini sampai ke pecinta sinetron dengan mengambil hal yang
baik dan menyaring hal buruk yang mungkin terjadi di dunia ini. Oke !
Ada benang merah yang jelas ingin diangkat, yaitu mengenai kisah
kehidupan istri-istri yang berada pada komplek perumahan yang sama.
Ceritanya berfokus pada kehidupan rumah tangga 3 wanita yang saling
bersahabat. Masing-masing dari mereka memiliki permasalahan dengan
suami mereka. Sinetron ini dibintangi oleh Dewi Sandra, Yasmine Wildblood,
Intan Nuraini, Ashraf Sinclair, Oka Antara, dan Baim Wong.
Keluarga Hana
Hana hidup bersama suaminya, Bram (Ashraf Sinclair), dan putrinya, Rosi.
Pada awalnya, keluarganya selalu terlihat harmonis, sehingga banyak teman
dan kenalan serta pembaca blog "LAILA" yang menceritakan tentang
masalah rumah tangganya pada Hana. Hana hanya bisa memberi nasehat
pada mereka agar sabar, tawakkal dan tetap tawadhu'. Sebab tugas berat
seorang istri adalah menjaga keutuhan rumah tangganya, setidaknya begitu
yang dikatakan Hana ketika salah seorang temannya berkeinginan untuk
bercerai dari suaminya. Hana mengingatkan akan tugas seorang istri, "Jika
ada kesalahan dari suami maka seorang istri wajib mengingatkannya. Sebab
suami itu adalah jembatan seorang istri menuju syurga Allah. Jangan mudah
minta cerai. Ingat anak-anak. kasian mereka yang selalu menjadi korban
atas keegoisan orangtuanya"
Hana mencoba mengingat, tak ada satu pun sikap dari Bram yang berubah
dari sejak menikah sampe sekarang. Semuanya masih sama. Walau sudah
menemukan bukti-bukti SMS tersebut, Hana berusaha tegar dan
mempercayai suaminya. Kenyataannya, Bram sendiri memang
mempunyai affair dengan gadis muda bernama Karin (Cut Meyriska) yang
ternyata adik sahabatnya sendiri sewaktu di SMA.
Keluarga Anisa
Seiring dengan itu, kegundahan Hana diselingi dengan kisah sahabat-
sahabatnya. Anisa (Intan Nuraini), yang tinggal bertetangga dengannya
harus menghadapi perlakuan suaminya yang kasar pada keluarganya. Hana
sangat prihatin dengan Anisa dan anaknya, Dante, yang juga teman sekolah
Rosi. Suami Anisa, Rudolf (Oka Antara) sangat jahat, pencemburu, suka
memukul, mengatainya bodoh, main judi, mabuk-mabukan dan main
perempuan sehingga ia pun jatuh miskin dan hutang menumpuk. Herannya,
Anisa selalu membela suaminya, ia tidak bisa melepaskan diri darinya. Anisa
adalah sosok seorang wanita yang tak pernah mengumbar kejelekan
suaminya. Anisa mengatakan jika dirinya lah yang selama ini banyak
melakukan kesalahan. Selain itu, Anisa ingin mempertahankan keutuhan
rumah tangganya demi sang buah hati. Suatu waktu, rumah mereka pun
sering didatangi Debt Collector. Tanpa pikir panjang, ia pun menyerahkan
perhiasan dari suaminya sebagai jaminan. Rudolf pun berang, bukan main
marahnya. Ia pun mencekek leher Anisa hingga tak sengaja Anisa pun
menghujamkan pisau dapur ke perut suaminya. Anisa pun bersembunyi,
suaminya dilarikan ke RS oleh ustadz yang mengisi pengajian ibu-ibu.
Sedangkan keluarga Hana lah yang membantu perekonomiannya, mengurus
Dante, membantu membelikan obatnya, membayar semua biaya RS dan
Hana juga tutup mulut sama polisi yang mengintrogasi tentang apa yang
terjadi di keluarga mereka.
Setelah melalui pertentangan batin yang panjang, mengingat kesabaran dan
kepatuhan Anisa serta melihat kebaikan ustadz yang didholiminya dan
keluarga Bram di saat ia pailit, Rudolf pun sadar. Anisa pun kembali ke
rumah, mereka bermaafaan. Dan Rudolf kembali menjadi suami yang baik,
yang meskipun pencemburu ia lebih bisa menahan diri, ia pun diterima
bekerja di kantor Bram dan keluarga mereka kembali seperti dulu lagi.
Sedangkan Anisa ingin membantu keuangan suaminya. Untuk menghindari
rasa cemburu dan agar tetep bisa mengurus anak dan suaminya, setelah
membaca blog Hana ia pun membuka usaha "catering" di rumah atas izin
suaminya.
Keluarga Vina
Sahabat Hana yang lain yaitu Vina, ia lebih tegas dalam bersikap. Vina
memilih untuk bercerai dengan Helmi (Baim Wong), dan kemudian
melanjutkan hidupnya dengan anaknya, Nadia, dan ibunya. Vina pun
menghidupi dirinya sendiri dengan menjalankan toko kuenya. Ia pun
dipermainkan oleh Rizal, lelaki muda yang dicintai dan memberi janji palsu
akan menikahinya yang ternyata hanya menganggapnya "gudang duit" dan
memeras hartanya.
Akankah abadi cinta yang telah terikat oleh tali suci, jika tak kau jaga
sepenuh hati? Apa yang sanggup diucap seorang istri, ketika melihat
seorang gadis bersama keluarganya datang melamar sang suami?
Bagaimana harus bersikap saat suami berpaling, dan ingin menikah lagi?
Benarkah ketika suami berkata ingin menikahi perempuan lain, ia sedang
jatuh cinta?
Saat cinta berpaling, kemana seorang istri harus mencari kekuatan agar hati
trus bertasbih?
Karin, bagi Hana adalah adik yang bingung dan kehilangan pegangan. Ia pun
mengikhlaskan, mendoakan semoga Karin akan mendapat jodoh pengganti
yang terbaik untuknya. Karena ibu Bram, mertua Hana sakit dan mereka
saling menyayangi, tak sampai hati Hana menyakiti. Ia pun memaafkan
kesalahan Bram dan mereka melanjutkan kehidupan rumahtangganya dan
bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Kekuatan dan ketenangan itu berasal
dari Sang Kholik, Yang Maha Pemberi Taubat. Meski memafkan tak berarti
melupakan, tapi setidaknya jejak kebaikan yang panjang tidak boleh hilang
dari ingatan hanya karena beberapa kekhilafan.
Simak dan tonton selalu CHSI mulai Senin 09 April 2014 setiap hari Pkl.
20.00 WIB di RCTI. Khusus ramadhan mungkin jam tayang akan dirubah,
mengingat waktu tersebut bersamaan dengan sholat tarawih. Semoga
diubah Pkl. 21.00. Banyak muslimah dan penonton yang mengharap hal
yang sama dengan saya. Setelah tarawih pulang, tapi ingat ! tadarusnya
jangan lupa yah sahabat. Diganti sehabis sholat maghrib, shubuh atau pada
siang harinya. Oke sahabat selamat melanjutkan menonton sinetron dan
jangan lupa baca versi buku-nya yah biar makin josh.
Bagi yang sudah terlanjur ketinggalan lihat RCTI seperti saya, berhubung
kadang masih lembur atau yang masih berada di luar negeri, tenang! silakan
lihat di sini.
Terima kasih buat semua sahabat blogger maupun temans yang lagi lewat
yang udah mampir ke blog ini. Jangan lupa tinggalkan komentar dan link
punya panjenengan semua biar lain kali saya bisa mampir dan
bersilaturahmi ke blog panjenengan. #CHSIselaludihati