Komunikasi orang tua dan anak adalah suatu proses hubungan antara orang tua dan anak yang merupakan
jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi anak melalui suatu hubungan yang memungkinkan keduanya
untuk saling berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan, percaya diri dalam menghadapi dan memecahkan
suatu masalah.
Remaja => Masa transisi antara masa anak dan masa dewasa
Permasalahan yang dihadapi adalah sekitar kencan atau pacaran, eksplorasi identitas (pencarian jati diri,
mencoba hal-hal baru bahkan hal berbahaya), perencanaan karir atau masa depan.
Bagi Orang Tua Masa ini merupakan masa mengejutkan, dimana anak yang biasanya bisa di ajak kemana aja,
anak biasanya dipeluk-peluk, di cium-cium di umur remaja ini anak sudah susah di ajak sama-sama, susah di
ajak ngobrol.
Bagi Remaja : 1. Masa gamang, 2. Masa berteman, 3. Masa mencari jati diri, 4. Masa perubahan dan konflik
Remaja kesulitan untuk mengendalikan perilakunya serta menyukai tantangan serta meraih kebanggaan dan
mendapatkan kesenangan dengan melakukan hal-hal berbahaya.
Masa pubertas yaitu Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi
seksual
2. Perubahan Sosioemosional
Masa remaja adalah masa individu mencari jati dirinya. Saat ia memahami dirinya, membentuk konsep
diri serta meraih kepercayaan diri.
Remaja jauh lebih sering membandingkan dirinya dengan orang lain untuk menilai dirinya sendiri.
Teman seringkali menjadi sumber utama untuk menghargai diri sendiri, sebagai cermin sosial.
3. Tahap Pasca Puber : Wanita 17-21 tahun, Pria 17 tahun 6 bulan 21 tahun
Saran Bagi Orang Tua yang memiliki remaja
Sebagian orang tua menganggap rasa cinta cukup diwujudkan dengan prilaku daan pengorbanan.
Padahal apa susahnya mengungkapkan rasa cinta kepada anak? Mengungkapkan rasa saying tidaak
memerlukan tenaga dan biaya bahkan hanya membutuhkan sedikit waktu. Namun hal ini dapat merubah
isi hati sikecil lho. Jangan dia anggap remeh , berikut ini pentingnya ungkapan cinta untuk anak :
1. Mencerdaskan anak
2. Memberikan rasa percaya diri
3. Lebih terbuka dan nyaman untuk bercerita
4. Mencegah depresi pada anak
5. Menumbuhkan rasa sayang anak ke orangtua
Jangan plin-plan atas semua keputusan, tindakan dalam mendidik anak. Sekali tidak bilang tidak. Orang
tua antara ibu dan ayah harus sejalan dalam menindak anak.
Berikan informasi kepada remaja ( jadikan Orang tua sebagai sumber informasi utama)
Jadikan kitab sebagai orang tua sebagai informasi utama untuk anak. Kita sebagai orang tua harus
banyak belajar, membaca agar informasi yang dibutuhkan anak bisa kita penuhi atau kita jawab. Kita
bisa memanfaatkan internet, social media sebagai sumber informasi. Kita sebagai orang tua harus bisa
selangkah lebih tahu dari anak, agar anak bisa menjadikan kita sebagai sumber informasi utamanya.
Selalu libatkan anak dalam setiap pengambilan keputusan di dalam rumah tangga,dan juga mintak
tanggapan dan pendapat anak agar anak merasa dirinya penting di dalam keluarga.
Kendalikan marah orang tua dan dengarkan alasan remaja mengenai teman yang ia pilih
Saat marah atas keputusan yang di ambil anak, jangan langsung marah, dengarkan alasan anak, beri
pandangan dan pertimbangan atas pilihan dan keputusan yang di ambil anak. Beri pengertian.
Agar remaja mau berkomunikasi dengan orang tua, ada hal-hal yang perlu diperhatikan :
Memiliki anak yang berkepribadian yang baik pasti menjadi impian semua orang tua, kan. Apalagi
kalau anak bisa memiliki karakter kuat, mandiri, disiplin, dan semua hal baik sampai mereka beranjak
dewasa. Tentu saja karakter ini tidak muncul sendiri alias perlu orang tua sebagai role model anak.
Karena itu peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak seumur hidup. Terutama
seorang ibu adalah contoh pertama yang dilihat oleh anaknya.
Menurut Psikolog anak,remaja dan kelkuarga ROSLINA VERAULI,M.Psi.P.si. perilaku seorang ibu,
sangat memengaruhi perkembangan anak di awal kehidupannya. Dan setiap orang tua wajib mnegetahui
pentingnya menjadi role model yang baik untuk anak. Peran ibu tak hanya sebatas memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional serta sebagai role model utama bagi anak. Anak mengacu kepada ibu dalam
memahami perilaku yang diharapkan tampil dalam situasi tertentu, nilai-nilai kehidupan yang di anut,
hingga percaya bahwa anak perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki kesempatan untuk sukses
daan dewasa.
Menjadi role model bukan hanya dalam cara berpakaian atau bertutur kata, tapi lebih dari itu
Terima anak apa adanya, hargai dan hormati remaja sebagai individu