Anda di halaman 1dari 2

KENAKALAN REMAJA

Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati
dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikatakan remaja, jika ia sudah
menginjak usia 17 tahun. Dan dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa yang dinamakan masa
pubertas.

Banyak sekali bentuk kenakalan remaja, contohnya seperti tawuran, minum-minuman keras, narkoba,
meroko, pembullyan, dan obat-obatan terlarang. Para remaja dapat terpengaruh oleh hal-hal terlarang
seperti itu, biasanya karena mereka tidak dapat mengembangkan jati dirinya dan selalu ingin merasakan
hal-hal yang baru. Kenakalan remaja pun merupakan wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan
baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah
yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang.

Penyebab kenakalan remaja disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu dari diri sendiri (internal) dan
lingkungan keluarga maupun pertemanan (eksternal). Dua faktor ini memiliki peran penting pada
perkembangan pemikiran dan kehidupan seorang remaja untuk masa depannya.

Faktor Internal

a. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya
dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.
Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak
bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor Eksternal

1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang
salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama,
atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
4. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial
5. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai
anti-sosial.
6. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar
sekolah, dan lainnya)
7. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
8. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
9. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
10. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
11. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
12. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
13. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan
kenakalan remaja.

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja


1. Mengendalikan Diri
Orang tua kerap kali kehilangan kendali menghadapi perilaku nakal remaja. Jika ingin mengendalikan
remaja, maka hal yang perlu dilakukan adalah mengendalikan diri sendiri. Orang tua perlu tau kapan
waktu berkomunikasi yang tepat untuk nya dan untuk anak. JIka orang tua masih dalam keadaan marah,
maka disarankan untuk menunggu hingga kemarahan reda.

Salah satu ciri umum remaja adalah mereka senang memprovokasi orang tua sehingga orang tua
bereaksi negatif. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh hilang kendali dan harus tenang dalam
menghadapi remaja.

2. Membangun Komunikasi Asertif


Pada masa remaja, individu lebih senang “curhat” atau mengungkapkan perasaan dan menceritakan
masalahnya kepada teman sebaya. Remaja merasa khawatir dan tidak nyaman mengomunikasikan
dengan orang tua karena takut orang tua akan bereaksi negatif. Oleh karena itu, cara paling baik agar
remaja mau menceritakan tentang dirinya kepada orang tua adalah dengan membangun komunikasi
asertif.

Orang tua perlu mengajari remaja bahwa mengungkapkan perasaan, baik positif maupun negatif kepada
orang tua adalah hal yang tidak dilarang. Orang tua dapat mengajak anak berbicara tentang kehidupan,
rutinitas, hobi, dan minat mereka. Ini adalah cara untuk menarik remaja ke dalam percakapan yang lebih
serius. Berikut adalah hal yang dapat dilakukan:

A. Orang tua dapat membuka percakapan dengan menawarkan minum kopi atau teh bersama agar
keduanya dapat berada dalam kondisi rileks dan nyaman.
B. Menemukan kesamaan antara orang tua anak. Misalnya anak laki-laki dan ayah sama-sama
menyukai olahraga, dan anak perempuan dan ibu menyukai film yang sama.
C. Mendengar tanpa menghakimi. Anak ingin merasa dimengerti dan bernilai dihadapan orang tua
oleh karena itu orang tua harus fokus dan menunjukkan kontak mata ketika anak berbicara
meskipun anak berbicara menunduk atau menghadap ke arah lain. Ketika anak berbicara, orang
tua harus mendengarkan tanpa menghakimi, menghina, menginterupsi, dan mengkritisi.

Cara Mencegah Kenakalan Remaja

1. Membangun hubungan yang baik dengan anak, yaitu hubungan yang suportif.
2. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang perkembangan remaja, terutama yang berkaitan
dengan aspek-aspek psikologis.
3. Membuat aturan yang tegas, berikan penjelasan secara ramah dan jelas kepada anak tentang
peraturan tersebut. Dan jika anak berlaku tak semestinya, berikan respon tegas tapi jangan
berlebihan.
4. Ajarkan tanggung jawab dan berikan pujian padanya jika ia mau mengakui kesalahannya.
Remaja harus diajari untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Dan apabila
mereka mau mengakui kesalahan nya, jangan ragu untuk memberikan pujian padanya.
Diharapkan, anak dapat lebih baik lagi dan tidak mengulang kesalahannya lagi.
5. Menjadi sosok panutan yang baik. Apabila orang tua ingin anak remajanya berperilaku baik,
maka berperilakulah baik pula. Hal ini dapat menjadi salah satu cara mencegah kenakalan
remaja.
6. Menjadi orang tua yang selalu ada untuk anak. Dengan cara ini, anak dapat lebih terbuka dan
dekat dengan orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai