Anda di halaman 1dari 2

Angka Penting dan Notasi 

Ilmiah

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari
angka pasti yang terukur dan satu angka terakhir yang ditaksirkan. Untuk menyamakan
penentuan angka untuk menyatakan hasil pengukuran, dibuat beberapa aturan angka
penting berikut:
a. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Misal : dari pengukuran didapat hasil pengukuran yaitu 5,987 (lima koma sembilan
ratus delapan puluh tujuh)  maka pada hasil tersebut terdapat 4 angka penting.
b. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka
penting.
Misal : 4089,009 (empat ribu delapan puluh sembilan koma nol nol sembilan)  maka
pada nilai tersebut terdapat 7 angka penting.
c. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol yang terakhir dan di
sebelah kanan tanda desimal adalah angka penting.
Misal : 89,500 (delapan puluh sembilan koma lima ratus)  maka pada nilai tersebut
terdapat 5 angka penting.
d. Angka nol yang terletak di sebalah kanan angka bukan nol yang terakhir dan tidak
dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.
Misal : 76000 (tujuh puluh enam ribu) maka pada nilai tersebut terdapat 2 angka
penting.
e. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah angka
tidak penting.
Misal : 0,0089 (nol koma nol nol delapan puluh sembilan)  maka pada nilai tersebut
terdapat 2 angka penting.

Bagaimanakah cara mengopersikan angka penting?


Karena sudah mengetahui cara penulisan hasil pengukuran berdasarkan aturan angka
penting, setelahnya ada juga aturan untuk mengoperasikan angka penting. Aturan
pengoperasian angka penting sebagai berikut:
1. Penulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya boleh
terdapat satu angka taksiran.
Contoh :

Karena dua angka terakhir pada hasil tersebut adalah hasil dari angka taksiran,
maka angka taksiran terakhir ditaksirkan pada angka sebelumnya. Sehingga
penulisan hasilnya menjadi 16,54.
2. Penulisan hasil operasi perkalian dan pembagian angka penting, jumlah angka
pentingnya sama banyak dengan angka penting yang paling sedikit.
Contoh :

  Pada hasil operasi perkalian tersebut terdapat 5 angka penting. Karena jumlah angka
penting pada hasil operasi harus sama dengan jumlah angka penting terkecil. Dan
pada operasi tersebut jumlah angka penting terkecilnya adalah 2, maka penulisan
hasilnya menjadi 3,7.
Bagaimana jika nilai yang didapat sangat besar atau pun sangat kecil?
Jika didapat nilai yang sangat besar atau pun nilai yang sangat kecil kita dapat
mempermudah penulisannya dengan menyatakannya dalam bentuk 10 berpangkat. Hal ini
biasa disebut sebagai notasi ilmiah. Penulisan dari notasi ilmiah ialah
yang dibaca “a dikali 10 pangkat b”, dimana a adalah bilangan riil dan b adalah bilangan
bulat. b  disebut juga sebagai orde dari 10 berpangkat.
Bagaimana cara penulisan notasi ilmiah?
Untuk menuliskan nilai yang sangat besar atau sangat kecil dengan menggunakan notasi
ilmiah, dengan cara berikut:
1. Pindahkan tanda koma desimal sampai hanya ada satu angka (antara 1 sampai 10)
disebelah kiri koma desimal.
2. Hitung banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal tersebut.
Kemudian jadikan pangkat dari 10 (b).
 Apabila koma desimal bergerak ke sebelah kanan maka b bernilai negatif.
Contoh : 0,000000079
Dengan notasi ilmiah, tanda koma desimal di pindahkan ke sebelah kanan angka 7
dan melewati 8 angka, sehingga notasi ilmiahnya menjadi 7,9 x 10 -8.
 Apabila koma desimal bergerak ke sebelah kiri maka b bernilai positif.
Contoh : 7.900.000
Dengan notasi ilmiah, tanda koma desimal di pindahkan ke sebelah kiri angka 9 dan
melewati 6 angka, sehingga notasi ilmiahnya menjadi 7,9 x 10 6.
3. Bilangan a juga dapat disesuaikan dengan jumlah angka penting yang diinginkan. Jika
ingin menyesuaikan jumlah angka penting, angka tersebut dapat dibulatkan menjadi
jumlah angka yang diinginkan.
Contoh : a = 9,087365
Dapat dibulatkan menjadi 9,1 atau 9,09 sesuai dengan yang diinginkan.
Tetapi dalam membulatkan sebuah angka juga terdapat aturan pembulatan sebagai
berikut :
 Jika angka yang akan dibulatkan adalah angka diatas 5 (6,7,8,9), maka
pembulatannya ke atas.
Contoh : 9,076 menjadi 9,08
 Jika angka yang akan dibulatkan adalah angka dibawah 5 (4,3,2,1), maka
pembulatannya ke bawah.
Contoh : 9,073 menjadi 9,07
 Jika angka yang dibulatkan adalah angka 5 dan angka sebelumnya adalah ganjil,
maka pembulatannya ke atas.
Contoh : 9,075 menjadi 9,08
 Jika angka yang dibulatkan adalah angka 5 dan angka sebelumnya adalah genap,
maka pembulatannya ke bawah.
Contoh : 9,065 menjadi 9,06

Anda mungkin juga menyukai