Anda di halaman 1dari 3

1.

KONSEP DASAR APENDISITIS

A. PENGERTIAN APENDISITIS

Apendisitis adalah peradangan pada apendix vermiforemis umbay cacing oleh infeksi bakteri dan
merupakan nyeri abdomen akut paling sering. Apendiks adalah kantong kecil dan tipis dengan panjang
sekitar 5 sampai 10 cm atau 2 sampai 4 inci yang terhubung ke usus besar di mana kotoran terbentuk
(NHS 2019). Apendisitis juga merupakan peradangan pada usus buntu dengan keadaan darurat medis
yang hampir selalu membutuhkan pembedahan sesegera mungkin (Minesh Khatri, 2019)

Penyakit ini umumnya menyerang semua umur baik laki-laki dan perempuan, tetapi lebih sering
menyerang laki-laki usia 10 sampai 30 tahun dan merupakan penyebab paling umum inflamasi akut
pada kuadran bawah kanan (Smeltzer & Bare, 2013)

B. Etiologi apendisitis

Hasil dari penelitian menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh
konstipasi terhadap timbulnya apendisitis. Selain itu obstruksi pada lumen apendisitis menyebabkan
radang usus buntu. Lendir punggung dari lumen apendisitis menyebabkan bakteri yang biasanya tinggal
di dalam jaringan untuk berkembang biak, akibatnya usus buntu membengkak dan terinfeksi.

Sumber obstruksi termasuk :

1. Kotoran, parasit, dan penumpukan yang menyumbat lubang apendisitis biji-bijian.

2. Getah bening membesar di jaringan dinding usus buntu disebabkan oleh infeksi pada saluran
pencernaan atau di tempat lain di dalam tubuh.

3. Radang usus, termasuk penyakit chron dan colisitis usertif dan trauma perut

4. Penyebab apendisitis yaitu adanya obstruksi lumen apendiks, hiperplasia folikel limfoid, fecalit
(feses/batu), atau parasit. (Jitwinoyo, 2012)

C. Tanda dan Gejala Apendisitis

Apendisitis biasanya dimulai dengan rasa sakit di tengah perut yang hilang timbul titik dalam beberapa
jam rasa sakit menjalar ke sisi kanan bawah, dimana usus buntu biasanya terletak, dan menjadi konstan
dan parah titik beberapa gejala klasik radang usus buntu meliputi :

1. Perut kanan bawah atau nyeri dekat pusar yang bergerak ke bawah

2. Kehilangan selera makan

3. Mual dan muntah, perut bengkak, demam


Gejala apendisitis yang kurang umum meliputi :

1. Nyeri tumpul atau tajam di mana saja di perut bagian atas atau bawah punggung atau bagian
belakang

2. Sulit kencing atau terasa sakit saat kencing

3. Mengalami sembelit atau diare dan kram parah.

D. Patofisiologi Apendisitis

Penyebab dari apendisitis adalah adanya obstruksi pada lumut apendikseal oleh apendik collit,
hiperplasia folikel limfoid mukosa, mekanik atau parasit dan kebiasaan makan makanan rendah serat
dan pengaruh konstipasi. Konstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang berakibat timbulnya
sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora biasa (Muttaqin, 2013).
Kondisi obstruksi akan meningkatkan tekanan intraluminal dan peningkatan perkembangan bakteri titik
maka akan terjadi peningkatan kongestik dan penurunan perfusi pada dinding apendiks yang berlanjut
pada nekrosis dan inflamasi apendik. Pada fase ini pasien akan mengalami nyeri pada area perih
umbilikal. Dengan berlanjutnya proses inflamasi, maka akan terjadi pembentukan eksudat pada
permukaan apendiks. Ketika eksudat berhubungan dengan parietal peritoneum, maka intensitas nyeri
yang khas akan terjadi (Muttaqin, 2013).

Dengan berlanjutnya proses obstruksi, bakteri akan berproliferasi dan meningkatkan tekanan
intraluminal dan membentuk pada mukosa dinding apendiks dengan iskemia dan nekrosis disertai
peningkatan tekanan intraluminal (apendisitis nekrosis) dan akan meningkatkan risiko perforasi
apendiks (Muttaqin, 2013)

E. Klasifikasi Apendisitis

Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), klasifikasi apendisitis dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Apendisitis akut, merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan
abdomen yang disebabkan oleh bakteri, sumbatan lumen apendiks, hiperflasia jaringan limfe, fikalit
(tinja/batu), tumor apendiks dan cacing ascaris dan juga erosi mukosa apendiks karena parasit.

2. Apendisitis recurrents yaitu jika ada riwayat nyeri berulang di perut kanan bawah yang mendorong
dilakukannya apendiktomi. Dapat terjadi bila serangan apendisitis akut pertama kali sembuh spontan.

3. Apendisitis kronis memiliki semua gejala riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu radang
kroni apendik secara makroskopik dan mikroskopik (fibrosis menyeluruh di dinding apendiks, sumbatan
parsial atau lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa dan inflamasi kronik), dan
keluhan menghilang setelah apendiktomi.
Pathway

F. Komplikasi Apendisitis

1. Peritonitis, lapisan perut (peritoneum) akan terinfeksi bakteri jika usus buntu pecah. Jika tidak diobati
maka dapat menyebabkan masalah jangka panjang dan berakibat fatal (NHS, 2019)

2. Abses, kadang terbentuk di sekitar usus buntu yang pecah

3. Adhesi

4. Perforasi pecahnya apendiks yang sudah gangren yang menyebabkan push masuk ke dalam rongga
perut sehingga terjadi peritonitis umum (Erianto et al, 2020)

5. Massa apendikular, yaitu tumor inflamasi yang terdiri dari apendiks yang meradang

6. Infeksi luka operasi apendiktomi

G. Pemeriksaan penunjang

F. Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai