S, 59 tahun dirawat di RS karena keluhan sulit menelan makanan dan minuman disertai nyeri
seperti ada yang menyangkut di kerongkongan. Keluhan tersebut menyebabkan pasien sering
muntahjika makan atau minum. Keluhan ini timbul sekitar 10 bulan sebelumnya. Pasien juga
merasakan nyeri di
bagian lambung, seperti ditekan dan cepat merasa penuh. Keluhan ini hanya diobati dengan obat
penghilang nyeri dan obat lambung, tetapi lama-lama obat tersebut tidak membantu. Pasien
berobat ke
RS Umum Daerah setempat, dikatakan ada kelainan di esophagus yang dicurigai adanya tumor.
Kemudian, pasien dirujuk ke RS pusat dan didiagnosis tumor esofago-gaster suspek maligna setelah
Hasil CT Scan abdomen: massa maligna yang mengelilingi lumen gaster, mencapai esophagus
dan sebagian eksofolik setinggi pankreas. Limfadenopati multipel yang berkonglomerasi di para
aorta kiri
dan kanan
Endoskopi: massa esophagus suspek maligna. Biopsi esophagus: dysplasia sedang esophagus
Saat ini mendapat terapi tramadol 3 x 100 mg (i.), omeperazol 2 x 40 mg (i.v), ondasentron 3 x 4 mg
(iv)
Berat badan turun 10 kg dalam waktu 10 bulan. Saat ini berat badan pasien 30 kg dan tinggi badan
155
cm
Pemeriksaan fisik: kompos mentis, hemodinamik stabil. Hidung: terpasang nasojejunal feeding
tube (NJFT fr.10). Pada abdomen teraba massa pada kuadran atas abdomen, nyeri tekan
epigastrium.
Fungsi saluran cerna: diare, nausea dan vomiting. BAB sering berupa cair sebanyak 2-3 kali per hari.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak muda, sedikitnya 3 batang per hari. Setahun lalu
kebiasaan merokok mulai berhenti, pasien berganti mengunyah sirih, pinang, dan tembakau. Tidak
ada
kebiasaan minum alkohol dan pasien jarang konsumsi makanan dibakar atau dipanggang
Kebiasaan makan sebelum sakit: makan 1 hingga 2 kali per hari, yaitu siang dan sore. Masing-
masing berupa nasi sebanyak 6 sendok makan, lauk berupa ikan kuah asam atau ayam goreng atau
tempe ukuran sedang digoreng atau bumbu kuah. Sayur yang sering dikonsumsi yaitu bayam
sebanyak
1 mangkuk kecil. Pagi hari hanya minum teh dengan gula sebanyak 2 sendok makan.
Kebiasaan makan saat sakit: bubur cair sekitar 3 sendok makan, kuah sup, susu V2 gelas, dan 2
gelas teh manis
Asupan 24 jam terakhir pasien dipasang nasojejunal feeding tube, dapat mengonsumsi susu