Kelas : X KPBS 2
No : 25
1. Negara Merdeka
Negara merdeka adalah negara yang berdaulat penuh, dimana negara tersebut bebas dari
kekuasaan bahkan campur tangan negara lainnya, berdiri kokoh tegak mandiri melindungi
segenap warga negara dan memakmurkan penduduknya.
2. Dasar Negara
Dasar negara merupakan filsafat negara yang berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sumber dari tata tertib hukum dalam negara.
4. Ujaran kebencian
Ujaran kebencian (hate speech) bisa berarti tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu
individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau
kelompok yang lain. Hal ini dilarang karena dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan
sikap prasangka entah dari pihak pelaku pernyataan tersebut ataupun korban dari tindakan
tersebut
5. Nasionalisme
nasionalisme adalah suatu paham kebangsaan yang kemudian mengandung makna kesadaran
serta semangat cinta Tanah Air. Kata ini sendiri mengandung arti memiliki serta rasa
kebanggan sebagai bangsa serta memelihara kehormatan bangsa.
6. Separatisme
Separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri atau mendirikan negara
sendiri. Secara umum, separatisme adalah kelompok etnis atau kelompok identitas lain yang
berupaya memisahkan diri dari suatu negara atau pemerintahan yang sah.
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum
diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan
sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung
ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi
dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat tahun 2003
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal
18. Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap negara
merdeka? Apa perbedaannya?
Mohammad Yamin mengusulkan dasar pembentukan negara merdeka, yaitu:
a) Peri Kebangsaan;
b) Peri Kemanusiaan;
c) Peri Ketuhanan;
d) Peri Kerakyatan; dan
e) Kesejahteraan Rakyat.
Soepomo mengusulkan dasar pembentukan negara merdeka, yaitu:
a) Persatuan;
b) Kekeluargaan;
c) Keseimbangan lahir batin;
d) Musyawarah; dan
e) Keadilan rakyat.
Ir. Soekarno mengusulkan dasar pembentukan negara merdeka, yaitu:
a) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;
b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
c) Mufakat atau Demokrasi;
d) Kesejahteraan sosial; dan
e) Ketuhanan yang berkebudayaan
Perbedaan pandangan dari ke 3 tokoh tersebut adalah Moh. Yamin menekankan pada
azas dan dasar negara, Supomo menekankan pada intgralistik, sedangkan Sukarno
menekankan pada nasionalisme.
19. Menurut kalian, apa yang menjadi kesamaan pemikiran dari pendiri bangsa ter- hadap
pengertian negara merdeka?
Ada berbagai pandangan mengenai negara merdeka dari ketiga pendiri bangsa tadi. Namun,
ketiganya sama-sama ingin membangun negara Indonesia yang merdeka, yakni bebas dari
intervensi asing. Selain itu, ketiganya juga sama-sama ingin mensejahterakan rakyat
Indonesia. Kemudian, ketiganya juga sepakat untuk melindungi rakyat Indonesia
dan memberikan hak-hak seperti kebebasan beragama, mendapatkan pekerjaan, dan keadilan
20. Jelaskan makna dari negara merdeka menurut pandangan kalian sendiri?
Kata Merdeka sangatlah bermakna bagi negara Indonesia. Karena bangsa Indonesia sendiri
mengalami kemerdekaan selepas penjajahan yang dilakukan oleh Belanda, Inggris, Jepang, dan
negara - negara lainnya. Kemerdekaan suatu negara erat kaitannya dengan kedaulatan terhadap
wilayah teritorial negara. Dengan demikian kesamaan pemikiran dari pendiri bangsa mengenai
negara merdeka merupakan negara dimana suatu bangsa atau negara yag memiliki
pemerintahan diatur oleh bangsanya dan tanpa intervensi oleh negara lain.
21. Bagaimana memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama
Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta?
Dalam memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama
Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta adalah Menurut Hatta,
Indonesia sebagai negara kesatuan memiliki keragaman budaya dan agama beserta para
pemeluknya. Maka itu, seluruh umat beragama di Indonesia sebaiknya merasa terwakili dalam
rumusan dasar negara.
22. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketu- hanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”?
Pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketu- hanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” yaitu Panitia Sembilan
mengadakan rapat pada 22 Juni 1945 tentang dasar negara. Diskusi berlangsung alot ketika
membahas bagaimana relasi agama dan negara, sebagaimana juga yang tergambar dalam
sidang BPUPK. Beberapa anggota BPUPK menghendaki bahwa dasar negara Indonesia harus
berlandaskan Islam, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Sementara itu,
sebagian kelompok lain menolak menjadikan agama [dalam hal ini Islam] sebagai dasar
negara. Bahkan, Moh. Hatta, Soepomo dan Ir. Soekarno mengusulkan pemisahan agama dan
negara. Usulan sejumlah anggota untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara mendapat
sanggahan dari anggota lainnya. Sejumlah pihak “keberatan” dengan adanya tujuh kata
tersebut sehingga berpotensi terjadi perpecahan. Diskusi dan lobi-lobi dilakukan kepada
sejumlah tokoh yang selama ini mengusulkan Indonesia berasaskan Islam, seperti Ki Bagus
Hadikusumo dan K.H.A. Wachid Hasjim. Para tokoh Islam itu berbesar hati dan
mendahulukan kepentingan bersama, yakni menjaga keutuhan bangsa. Mereka pun sepakat
dengan penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta tersebut.
23. Bagaimana penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa? Apakah sudah
terimplementasi atau belum?
a) Sila pertama, bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga ia dapat
melaksanakan ajaran-ajaran agamanya secara nyaman dan seksama tanpa mengalami
gangguan.
b) Sila kedua, setiap bangsa Indonesia dijunjung tinggi, diakui, dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya selaku ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
c) Sila ketiga, kepada setiap bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan.
d) Sila keempat, segala keputusan di lingkungan masyarakat harus dilakukan dengan penuh
hikmat kebijaksanaan melalui mekanisme musyawarah
e) Sila kelima, setiap bangsa Indonesia berada dalam posisi yang setara baik terkait dengan
harkat, martabat, hak dan kewajibannya.
24. Jika sudah, sebutkan contohnya. Jika belum, sebutkan hal yang menjadi tantangannya?
a) Sila pertama, masih sering terjadi sejumlah persoalan terkait dengan kebebasan
pelaksanaan ajaran agama, seperti soal intoleransi terhadap keyakinan yang berbeda
yang terjadi di kalangan masyarakat.
b) Sila kedua, masih banyak terjadi tindakan-tindakan yang tidak menghargai harkat dan
martabat manusia, seperti perundungan, diskriminasi, ujaran kebencian, bahkan
kekerasan terhadap peserta didik dan guru.
c) Sila ketiga, kita masih kerap menjumpai pen- dapat dan berita yang seringkali
mengajak untuk saling menghasut dan memusuhi, lebih peduli terhadap bangsa lain
tetapi acuh terhadap apa yang terjadi pada bangsa dan negara Indonesia.
d) Sila keempat, kita masih sering menjumpai sejumlah praktik kehidupan di masyarakat
yang tak sepenuhnya mengedepankan musyawarah, seperti tidak menghargai pendapat
yang berbeda, serta anti kritik.
e) Sila kelima, ada banyak ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita. Sekedar contoh,
perempuan mendapatkan perlakukan tidak adil karena keperempuanannya, tidak
mendapatkan hak belajar yang setara dengan laki-laki, dipaksa nikah muda.
25. Apakah kehidupan masyarakat di sekitar telah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Menurut saya kehidupan masyarakat di sekitar sudah ada sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
akan tetapi ada sebagian masyarakat yang masih hidup tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
26. Apa saja karakter atau ciri-ciri kehidupan masyarakat yang sesuai dengan ni- lai-nilai
Pancasila?
Sila 1:
a) Dapat menghormati dan dapat bekerja sama dengan kelompok agama/kepercayaan
yang berbeda
b) Dapat membantu teman yang berbeda agama/kepercayaan dalam melaksanakan
ibadah secara nyaman
c) Berperan aktif untuk menciptakan kerukunan antaragama/kepercayaan.
Sila 2:
a) Dapat menempatkan bahwa setiap manusia, apapun latar belakang dan identitasnya,
dalam posisi setara
b) Membantu teman, tetangga bahkan orang asing yang mengalami kesulitan
c) Dapat menjalankan norma sosial-budaya yang berlaku di sekitar
Sila 3:
a) Berkontribusi untuk menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa
b) Dapat menempatkan produk dalam negeri sebagai prioritas ketimbang produk luar
negeri
c) Mencegah tawuran dan permusuhan
Sila 4:
a) Aktif memberikan usul, pemikiran, dan saran dalam suatu kegiatan musyawarah
b) Menerima serta melaksanakan hasil keputusan dalam suatu kegiatan musyawarah
walaupun usulan/ide kita tidak diterima
c) Mendapatkan hak-hak sebagai warga negara
Sila 5 :
a) Hak dan kewajiban setiap warga negara dapat dilaksanakan
b) Dapat memberikan hukuman/sanksi yang setimpal, baik kepada teman dekat
maupun kepada orang yang tidak dikenal
c) Dapat membantu teman yang secara ekonomi lebih rendah dari kita
27. Saat era digital seperti sekarang ini, bagaimana peluang Pancasila diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan pelajar seperti kalian?
Saat era digital seperti sekarang ini, peluang Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya di kalangan pelajar, yaitu dengan bantuan teknologi informasi, kita
dapat mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila ke seantero dunia dengan mudah dan cepat. Tak
hanya itu, praktik kehidupan kita yang berlandaskan Pancasila juga dapat menjadi inspirasi
bagi bangsa-bangsa di dunia.
28. Selain itu, apa saja yang menjadi tantangan bagi para pelajar dalam menerapkan Pancasila
pada era digital seperti saat ini?
para pelajar dapat terpengaruh hal-hal buruk dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dan
tradisi kita. Karena teknologi informasi pula, hoaks dan ujaran kebencian menyebar sangat
masif di media sosial. Tak jarang, informasi yang kita terima bukan saja tidak benar tetapi juga
seringkali merugikan.
31. Sebutkan contoh-contoh praktik gotong royong yang ada di lingkungan sekitarmu!
a) Kerja bakti membersihkan selokan
b) Kerja bakti untuk perayaan HUT RI
c) Gotong royong membersihkan Gudang
32. Bagaimana cara mengaplikasikan konsep gotong royong dalam kehidupan sehari-hari?
a) Ikut membantu orang tua dalam pekerjaan rumah dengan cara menyapu, mencuci piring,
dan juga membereskan rumah.
b) Selalu saling menolong sesama tanpa membeda-bedakan ras, agama, maupun status
sosial.
c) Ikut serta dalam acara kerja bakti secara aktif dan tidak malas-malasan baik di sekolah
maupun di lingkungan rumah.
33. Apa yang kita ketahui tentang pengertian Konstitusi dan UUD NRI Tahun 1945?
Konstitusi adalah seperangkat aturan yang mengatur dan membentuk organ-organ
pemerintahan termasuk wewenang yang dimilikinya, serta dasar-dasar negara.
Undang-Undang Dasar 1945 adalah naskah yang memaparkan rangka serta tugas-tugas pokok
dari badan pemerintahan dalam suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-
badan tersebut. Kedudukan UUD 1945 merupakah sebagai hukum dasar dan bukan hukum
biasa.
34. Berikan contoh pasal dan ayat dalam UUD NRI Tahun 1945 yang terkait lang- sung dengan
kehidupan kita sehari-hari.
a) Pasal 28A UUD NRI 1945
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, "setiap orang berhak untuk hidup dan
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya."
b) Pasal 28B UUD NRI 1945:
Hak atas kelangsungan hidup, "Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang"
c) Pasal 28C Ayat 1
Hak untuk mengembangkan diri melalui kebutuhan dasar, hak mendapat pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan hidup manusia.
35. Apa yang kalian ketahui tentang norma?
Norma adalah pedoman yang dapat membentuk sebuah kebiasaan dalam masyarakat. Norma
sendiri merupakan aturan atau pedoman sosial yang berlaku dalam sebuah lingkungan.
38. Apa makna Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia?
a) Ideologi hukum Indonesia
b) Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia
c) Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di
Indonesia
d) Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia, juga dalam
hukumnya
39. Apa maksud UUD NRI Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia?
Maksud UUD NRI Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia ialah Karena
seluruh peraturan pemerintah bersumber pada UUD NKRI 1945 dan dari seluruh peraturan
pemerintah, UUD NKRI 1945 merupakan lembaga yang memegang kekuasaan tertinggi dari
lembaga-lembaga negara lainnya
40. Bagaimana kedudukan dan hubungan antara Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945?
Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya
setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila,
termasuk peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya. Maka
dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan
hubungan yang sifatnya formal.
Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif.
Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD
1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi.
41. Berikan contoh hubungan antara Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945!
Contoh hubungan antara Pancasila dan UUD RI tahun 1945 adalah apabila Pancasila adalah
unsur/ide pokok dalam kehidupan bernegara, sementara UUD 1945 adalah penjabaran lebih
lanjut dari ide-ide pokok dalam Pancasila dan konstitusi serta sumber hukum tertinggi dalam
negara.
43. Sikap apa yang diperlukan agar kesepakatan bersama dapat dilaksanakan bersama?
Kita Harus melakukan dengan orang yang terkait. Kesepakatan ini harus disetujui oleh
beberapa pihak yang bersangkutan. Dalam negoisasi ini kita juga harus memiliki sifat saling
menghargai dan peduli dengan beberapa pihak yang lain.
44. Bagaimana pengalaman membangun kesepakatan bersama yang baik dapat diterapkan pula
di tempat lain?
Pengalaman membangun kesepakatan bersama yang baik dapat diterapkan pula di tempat lain
adalah dengan cara perundingan yang tidak bertentangan dengan adat setempat
46. Apa muatan dan siapa pihak yang memproduksi masing-masing perundang- undangan
tersebut?
Pembuatan undang-undang pada hakikatnya merupakan kekuasaan bersama antara DPR dan
Presiden (sharing power). Sementara, kewenangan pembentukan peraturan perundang-
undangan yang tingkatannya di bawah undang-undang merupakan kewenangan Presiden,
Kepala Daerah, atau Pimpinan Kementerian/Lembaga sesuai kewenangannya
48. Simak beberapa perundang-undangan, apakah mereka merupakan terjemahan atas peraturan
perundang-undangan di atasnya ataukah sebaliknya: tumpang tindih bahkan saling
menafikan?
Tidak semua perundang-undangan saling bertumpang tindih, namun ada beberapa UUD yang
bertumpang tindih seperti Undang-undang Kehutanan yang tumpang tindih dengan Undang-
undang Pertambangan.
50. Bacalah sebuah peraturan perundang-undangan. Buatlah analisis, apakah pera- turan
perundang-undangan tersebut sudah sesuai dengan semangat, nilai, dan isi Pancasila dan
UUD NRI Tahun 1945!
Pada pasal 28E ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”, menurut pendapat saya bebas berpendapat pada
negara Indonesia ini sangat minim dan bahkan hampir lebih sedikit daripada banyaknya
pembungkaman berpendapat, mungkin kebebasan berpendapat pada negara Indonesia ini harus
dan bisa ditingkatkan agar setiap orang dapat mengatakan pendapatnya secara bebas