Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DENGAN HIPERTERMI

A. Jenis-jenis populasi

1. Populasi berdasarkan jenisnya

a. Populasi Terbatas (finite population) Adalah Populasi yang

mempunyai Sumber Data yang Jelas Batasnya secara Kuantitatif

sehingga dapat dihitung Jumlahnya. Contoh jumlah penduduk kota

Serang 204.345 jiwa.

b. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)/(infinite population) Yaitu

Populasi yang Sumber datanya tidak dapat ditentukan Batas –

Batasnya sehingga Relatif tidak dapat ditentukan dalam bentuk

Jumlah (uncountable). Contoh Penelitian tentang berapa liter

kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama, Populasi

tanaman anggrek di dunia.

2. Populasi berdasarkan sifatnya

a. Populasi Homogen. Populasi homogen adalah sumber data yang

unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang sama sehingga tidak

perlu mempermasalahkan jumlahnya secara kuantitatif.

b. Populasi Heterogen. Populasi heterogen adalah sumber data yang

unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi)

sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya baik secara kuantitatif

maupun secara kualitatif.


3. Populasi berdasarkan kelompok

Populasi adalah sekelompok organisme dari satu spesies yang sama

(dapat saling kawin) dan tinggal di tempat yang sama (habitat) pada saat

bersamaan.

Contoh dari populasi adalah sekumpulan bebek, sekumpulan lebah dalam

sarangnya atau kawanan hewan ternak seperti kambing dan sapi.

B. Jenis teknik sampling dan karakteristik dari masing-masing

1. Teknik Slovin Dikutip dari Research Methods, Rex Printing Company

Quezon City (2007) yang disusun Consuelo G.Sevilla dan kawan-kawan,

jika Populasi (N) terbatas dan diketahui, maka Rumus Slovin dapat

digunakan untuk menghitung besarnya n yang dibutuhkan sebagai

sampel dari populasi. 𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁(𝑒)2 Keterangan: n = jumlah besaran

sampel N = jumlah besaran populasi e = tingkat kepercayaan/ketepatan

yang diinginkan N = Populasi, misalkan 10.000 dan e (taraf keyakinan)

misalkan 10%, maka: 𝑛 = 10.000 1 + 10.000 (0,1) 2 = 10.000 101 = 99

2. Teknik Data Kontinyu Cochran William G Cochran dalam Sampling

Techniques (1953) merumuskan bahwa jika populasi merupakan data

yang kontinue, maka rumus Cochran dapat diaplikasikan dengan cara: 𝑛

= (𝑍𝛼)2 𝑥 𝑠2 𝑒2 Misalkan α =10% maka Zα adalah 1,96 sedangkan s dari

penelitian pilot ditemukan sebesar 3.200 dengan e dalam value sebesar

500 maka: 𝑛 = 1,962 𝑥 3.2002 5002 = 157


3. Teknik Hair Rumus Hair berlaku bila metode analisis yang digunakan

adalah SEM (Structural Equation Modelling). N = 5 x variabel

operasional penelitian. Jika menggunakan 5 latent variabel dan masing‐

masing latent variabel dijabarkan ke dalam 4 variabel operasional

sehingga membentuk 5x4 variabel operasional, maka jumlah responden

yang dibutuhkan minimal adalah: N = 5 x 20 = 100 responden

C. Penerapan teknik sampling menggunakan simple random sampling dan

sistematik random sampling

1. Teknik Rendom Sampling

Contoh: Diketahui N = 1000, akan dipilih n = 20 dengan menggunakan

teknik simple random sampling.

Solusi: Misal ke-1000 data tersebut adalah 001,002,003,...,999,000 dengan

000 adalah data ke-1000. Pertama-tama, tentukan aturan penggunaan tabel

random, misal dimulai dari kolom pertama baris pertama sampai baris ke

20. Jadi didapatkan 104, 213,243, ..., 070.

2. Sistematik Rendom Sampling

Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan terlebih

dahulu semua anggota, kemudian dipilih urutan tertentu untuk dijadikan

anggota sampel.
D. Perbedaan teknik cluster random sampling dengan stratified random

sampling beserta contohnya

1. Cluster random sampling adalah metode yang mirip dengan stratified

random sampling. Termasuk dalam membagi populasi menjadi beberapa

subkelas.

 Setiap subkelas harus menggambarkan karakteristik yang sebanding

dengan seluruh sampel yang dipilih.

 Metode ini memerlukan pemilihan acak dari seluruh subkelas.

 Metode ini sering digunakan untuk mempelajari populasi yang besar,

terutama yang tersebar secara geografis.

Cluster random sampling biasanya digunakan karena keuntungan praktis

berikut.

 Metode ini membutuhkan waktu dan biaya yang efisien, terutama

untuk sampel yang tersebar secara geografis dan akan sulit untuk

mengambil sampel dengan benar.

 Pengambilan sampel dilakukan menggunakan pengacakan. Sehingga,

jika populasi dikelompokkan dengan benar, penelitianmu akan

memiliki validitas eksternal yang tinggi karena sampel akan

mencerminkan karakteristik populasi yang lebih besar.

2. Stratified random sampling adalah pengambilan sampel bertingkat. Ini

mencakup pembagian populasi menjadi subkelas dengan perbedaan dan

variasi yang mencolok.


Metode pengambilan sampel ini memungkinkanmu untuk membuat

kesimpulan yang lebih andal dan terinformasi dengan memastikan bahwa

setiap subkelas telah terwakili secara memadai dalam sampel yang dipilih.

Pengambilan sampel bertingkat adalah pilihan terbaik di antara metode

pengambilan sampel probabilitas jika kamu yakin bahwa subkelompok

akan memiliki nilai rata-rata yang berbeda untuk variabel yang dipelajari.

Berikut beberapa keuntungan potensial dari menggunakan stratified

random sampling.

 Memastikan keragaman sampel.

 Memastikan varian yang serupa.

 Menurunkan varians keseluruhan dalam populasi.

 Memungkinkan untuk berbagai metode pengumpulan data.

Untuk menggunakan metode ini, kamu harus dapat membagi populasimu

menjadi subkelompok yang saling eksklusif dan lengkap.

Ini berarti setiap anggota populasi dapat dengan jelas diklasifikasikan

menjadi satu subkelompok.

E. Perbedaan teknik sampling purposif dengan snowball sampling

1. Purposive Sampling Purposive sampling merupakan sebuah metode

sampling non random sampling dimana periset memastikan pengutipan

ilustrasi melalui metode menentukan identitas spesial yang cocok

denganntujuan riset sehingga diharapkan bisa menanggapi kasus riset.

Misalnya hendak dicoba riset tentang mutu santapan, hingga sumber


informasinya merupakan orang yang pakar dalam bidang santapan. Bila

melaksanakan riset tentang politik hingga yang jadi ilustrasi merupakan

oranggyang pakar dalam bidang politik.. Ilustrasi ini lebih sesuai

digunakan buat riset kualitatif ataupun penelitian- penelitian yang tidak

melaksanakan generalisasi.

2. Snowball Sampling Metode sampling merupakan metode yang dipakai

buat memastikan sampel. Jadi, suatu riset yang baik haruslah mencermati

serta memakai suatu metode dalam menetapkan sampel yang hendak

diambil untuk dijadikan subjek riset. Snowball sampling ialah salah satu

tata cara dalam pengambilan sample dari sesuatu populasi. Dimana

snowball sampling ini merupakan metode non probability sampling

(sample dengan probabilitas yang tidak sama). Dimana tata cara

pengambilan sample semacam ini spesial digunakan buat data-data yang

bertabiat komunitas dari subjektif responden/ sample, ataupun dengan

kata lain objek sample yang kita mau sangat sangat jarang serta bertabiat

mengelompok pada sesuatu Himpunan. Dengan kata lain snowball

sampling tata cara pengambilan sampel dengan secara berantai (multi

tingkat). Komentar lain berkata kalau metode sampling snowball (bola

salju) merupakan metoda sampling yang didapat dengan cara

bergulirrdari satu responden ke responden yang lain, umumnya metoda

ini digunakan buat menarangkan pola-pola sosial ataupun komunikasi

(sosiometrik) sesuatu komunitas tertentu. (Salganik, M.J., Douglas D.H,

2007)
F. Konsep Teori meliputi : Populasi, Sampel, Jenis Sampel, Tehnik

pengampilan Sampel dan Rumus besaran sampel pada penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

terbebut (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada penelitian Pengaruh

Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak

Dengan Hipertermi adalah 130 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam

menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus slovin :

N
n=
1+ N (d)2

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d : Tingkat Toleransi Kesalahan

Jadi :

N
n= 2
1+ N ( d )

130
n=
1+130 ( 0.05 )2
130
n=
1+130 ( 0.0025 )

130
n=
1+1.325

130
n=
2.3

n=¿56,6

Jadi, total Sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 orang

G. Kriteria inklusi dan ekslusi pada sampel penelitian

1. Kriteria Sampel

Kriteria inklusi responden yang diambil :

a. Responden merupakan pasien hipertermi

b. Responden dengan kesadaran penuh.

2. Kriteria ekslusi pasien yang tidak diambil

a. Responden merupakan bukan keluarga pasien hipertermi

b. Responden yang mengetahui mengenai hipertermi

c. Responden yang tidak menemani pasien hipertermi

d. Responden yang tidak sadar penuh.

Anda mungkin juga menyukai