SOSIAL
TENTANG SEJARAH NEGARA MESIR
Disusun Oleh:
Kelas: 9J
Adnan Fatwa Alamsyah
Muhammad Hafizh
Muhammad Fabian
Samsul Rizal Al-Ghani
Raisa Nuraini
Siti Fatimah
Pemerintah Mesir
Penduduk Mesir
Saat ini penduduk Mesir telah menembus angka 89.471.500 jiwa. Hampir seluruh penduduk
Mesir berdiam di lembah dan Delta Sungai Nil. Daerah ini termasuk salah satu daerah yang
terpadat penduduknya di dunia. Mereka mayoritas petani atau fellahin. Sebagian besar (93%)
penduduk Mesir beragama Islam. Mayoritas penduduk mesir beragama islam dan
menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi sehari-hari, bahasa Inggris digunakan dalam
keadaan formal saja.
Perekonomian Mesir
Mesir tergolong sebagai salah satu Negara maju di kawasan Afrika, saat ini perkapita negeri
piramida ini mencapai $11.194 per tahunnya. Sektor pertanian Negara Mesir berkembang
dengan pesat. Agar produksi pertanian meningkat, di bangunlah beberapa bendungan, yaitu
bendungan Aswan, Khartum, Asviut, dan Kairo, tujuannya yaitu untuk irigasi lahan pertanian
dan juga untuk mencegah bahaya banjir. Produk pertanian Mesir adalah kapas, tebu, padi,
jagung, gandum, gula, kurma dan minyak zaitun. Sektor pertambangan juga mendukung
perekonomian Mesir. Pertambangan di Mesir yang telah berkembang antara lain,adalah
minyak bumi, fosfat, bijih besi, dan mangan. Dan terakhir, sektor peternakan banyak
diusahakan oleh penduduk nomaden yang berdiam di daerah gurun. Ternak yang dipelihara
adalah jenis hewan ternak besar yaitu, domba, biri-biri, dan unta.
Geografi Mesir:
Mesir memiliki total luas daratan 618,544 mil / 995,450 kilometer, hal ini menjadikannya
lebih dari delapan kali ukuran Ohio, atau lebih dari tiga kali ukuran New Mexico. Ini adalah
negara yang sangat panas dan kering, dengan iklim gurun yang kering akan menghasilkan
musim panas yang sangat terik dan musim dingin yang moderat. Titik terendah negara Mesir
adalah Qattara Depression, yaitu sebuah lubang pembuangan dengan kedalaman mencapai -
436 kaki / -133 meter, sedangkan elevasi tertingginya adalah pada 8.625 kaki / 2.629 meter
berada di puncak Gunung Catherine.
Di bagian sebelah timur laut negara itu terdapat Semenanjung Sinai, yaitu hamparan padang
pasir segitiga yang menjembatani jurang pemisah antara wilayah Afrika Utara dan Asia Barat
Daya. Mesir juga mengontrol Terusan Suez, yang membentuk hubungan laut antara Laut
Tengah dengan Laut Merah, yang memungkinkan melakukan perjalanan ke Samudera
Hindia.
Bahasa:
Bahasa resmi negara Mesir adalah Bahasa Arab Standar Modern. Berbagai versi termasuk
bahasa Arab Mesir, Arab Saidi dan Arab Badui digunakan di berbagai wilayah negara,
sementara bahasa Prancis dan Inggris secara luas dipergunakan dan dipahami oleh kelas
terdidik.
Sumber Daya Alam Mesir
Sumber daya alam unggulan di Mesir yang dapat dieksploitasi meliputi bijih besi, timbal,
mangan dan seng. Sumber daya mineral meliputi gipsum, talk, serta asbes. Beberapa sumber
daya komersial yang sangat penting bagi negara ini adalah minyak bumi, fosfat, gas alam,
juga batu kapur.
Terusan Suez adalah terusan yang dibuat di antara Semenanjung Sinai di Asia dan
benua Afrika. Terusan ini dibuka pada 17 November 1869. Awalnya terusan Suez
dimiliki oleh pengusaha Perancis dan Inggris, yang dibangun oleh Ferdinand de
Lesseps yang dibuka tahun 1870. Terusan Suez digunakan untuk mempermudah
pelayaran dari Eropa ke Asia supaya tidak melalui Afrika Selatan, mempermudah
perjalanan dari Afrika-Eropa atau sebaliknya, dan perjalanan dari Afrika-Asia atau
sebaliknya. Yang perlu dicatat adalah pada 26 July 1956, Terusan Suez
dinasionalisasi oleh pemerintah Mesir dan sekarang dikelola oleh perusahan milik
negara Mesir, Suez Canal Authority.
Terusan Suez memiliki panjang 193 km, dan terusan ini sangat penting bagi Mesir.
Per hari ada sekitar 42 kapal melewati kanal ini, dengan kapasitas sekitar 2,5 juta ton
kargo tiap hari diangkut. Ini menunjukkan pentingnya terusan ini. Setiap tahun,
sekitar 5 milyar dollar Amerika pendapatan yang di dapat Mesir dari bea masuk
Terusan Suez dari kapal-kapal yang menggunakannya. Dapat disimpulkan bahwa
secara ekonomi, terusan ini sangat penting bagi Mesir.
Selain faktor ekonomi, terusan ini juga penting secara geopolitis. Kapal-kapal yang
berasal dari Eropa yang menuju Timur Tengah untuk mengangkut minyak, atau
menuju Asia untuk mengangkut barang manufaktur harus melewati terusan ini, bila
tidak ingin menempuh rute ribuan kilometer mengitari benua Afrika. Karena itu,
negara-negara lain harus menjaga hubungan baik dengan Mesir.