Anda di halaman 1dari 4

Kelompok : 1 (Satu)

Nama : Dwi Riska Aprilia


Dyah Ratna Wulandari
Putri Wahyuni
Siti Muhasitoh Mulyani
Vera Yuni Riaunita
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif 1

1. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana konsep pembelajaran paradigma baru dan


asesmen yang efektif.
2. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana semestinya guru merencanakan
pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif untuk mengukur capaian belajar
peserta didik.
3. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana pembelajaran paradigma baru dan asesmen
yang efektif untuk mencapai CP yang telah ditentukan.
4. Setiap kelompok mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dalam merencanakan
pembelajaran dan asesmen paradigma baru.
5. Setiap kelompok mengidentifikasi dan menuliskan strategi yang perlu dilakukan terhadap
kemungkinan tantangan yang muncul dalam merencanakan pembelajaran dan asesmen
paradigma baru.

JAWABAN

1. Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta


didik (student-centered teaching and learning). Guru memiliki kemerdekaan dalam
merumuskan rencana pembelajaran seusai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
didik dan asesmen yang akan dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
Berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan pembelajaran tidak terpaku di dalam kelas tapi
juga dapat dilakukan di luar kelas. Tahapan kurikulum paradigma baru dalam
perencanaan pembelajarannya memiliki satu siklus yaitu kurikulum, pembelajaran, dan
asesmen. Dari ketiga tahapan itu dituntun/dipandu oleh profil pelajar Pancasila.
Asesmen yang efektif adalah Asesmen yang dirancang secara adil, proporsional, valid,
dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan
keputusan tentang langkah selanjutnya.
Terdapat tiga jenis asesmen, yaitu :
1) Asesmen untuk belajar (for Learning)
 Diberikan pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik
sebelum memulai pembelajaran.
 Penilaian berbentuk formatif.
2) Asesmen sebagai belajar (as Learning)
 Merencanakan sebagai langkah untuk tahap pembelajaran selanjutnya.
 Dilakukan saat pembelajaran berlangsung.
 Tidak ada skor karena merefleksikan proses belajar.
 Penilaian berbentuk formatif.
3) Asesmen terhadap Belajar (of Learning)
 tidak harus di akhir pembelajaran, bisa dilakukan di akhir semester
 penilaian berbentuk sumatif (UH, PTS, PAT)

2. Cara guru merencanakan pembelajaran paradigma baru adalah


 Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik sesuai kebutuhan belajar serta mencerminkan karakteristik
pelajar profil Pancasila, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan.
 Pembelajaran dirancang dengan guru memperhatikan perencanaan satu siklus dalam
pembelajaran paradigma baru, yaitu guru menganalisis kurikulum untuk mengetahui
tujuan pembelajaran yang tidak melupakan profil pelajar pancasila, pencapaian tujuan
pembelajaran dilaksanakan untuk merencanakan proses pembelajaran, untuk
mengetahui tercapai tidaknya pembelajaran dilakukan assessment.
 Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
 Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik.
 Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orangtua dan masyarakat
sebagai mitra.
 Asesmen dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
disesuaikan juga dengan karakter peserta didik.

3. Untuk mencapai CP yang telah ditentukan perlunya pembuatan asesmen sesuai dengan
paradigma asesmen di antaranya:
1) Penerapan pola pikir bertumbuh
2) Keterpaduan
3) Keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen
4) Keleluasaan dalam menentukan teknik dan instrumen asesmen
5) Keleluasaan menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
6) Keleluasaan dalam mengolah hasil asesmen
7) Keleluasaan dalam menentukan kenaikan kelas

4. Tantangan Pembelajaran dan Asesmen Paradigma Baru:


1) Merubah kebiasaan dan karakteristik peserta didik dari belajar yang berorientasi ke
nilai menjadi berorientasi pada keterampilan.
2) Diperlukan komunikasi yang baik bagi seluruh anggota satuan pendidikan seperti
kepala sekolah dan guru untuk membentuk pembelajaran yang sesuai kebutuhan,
karena pembelajaran dan asesmen paradigma baru berorientasi pada kebutuhan satuan
pendidikan masing-masing.
3) Protes orang tua yang mengeluhkan banyaknya tugas-tugas mandiri yang diberikan
oleh guru.

5. Strategi yang perlu dilakukan terhadap tantangan yang muncul dalam merencanakan
pembelajaran dan asesmen paradigma baru, yaitu :
1) Memperbanyak tugas yang berbentuk proyek dan portofolio.
2) Membuat workshop untuk merumuskan rencana pembelajaran dalam kelompok-
kelompok guru mata pelajaran.
3) Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah (guru/wali kelas) dengan wali
murid berupa membuat group pada aplikasi whatsapp untuk menginfokan
kegiatan sekolah kepada wali murid.

Anda mungkin juga menyukai