Anda di halaman 1dari 13

No.

3/ 12 /DLN Jakarta, 8 Juni 2001

SURAT EDARAN

Kepada

BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN


DI INDONESIA

Perihal : Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No. 2/20/DLN tanggal 9


Oktober 2000 tentang Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

Dalam rangka penyempurnaan prosedur penyampaian laporan utang luar negeri


(ULN) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 2/20/DLN tanggal 9
Oktober 2000 tentang Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri, perlu ditetapkan
perubahan terhadap Surat Edaran dimaksud sebagai berikut :

1. Angka II huruf A butir 3 diubah menjadi sebagai berikut :


“Utang dagang yang wajib dilaporkan adalah utang luar negeri yang timbul dalam
rangka perdagangan internasional baik dengan L/C maupun tanpa L/C yang berjangka
waktu diatas 6 (enam) bulan. Bagi bank, utang dagang yang wajib dilaporkan adalah
utang dagang dengan L/C maupun tanpa L/C yang telah menjadi kewajiban bank
seperti wesel yang telah diakseptasi oleh bank. Bagi swasta non bank, utang dagang
yang wajib dilaporkan adalah utang dagang tanpa L/C di luar yang menjadi kewajiban
bank”

2. Angka II huruf B butir 1.a. diubah menjadi sebagai berikut:


“Data penerima ULN dan atau perubahannya, mencakup informasi mengenai: nama,
alamat, kota, kode pos, propinsi, negara, nomor telepon, nomor faksimili, bentuk
usaha…

1
usaha, kepemilikan, kepemilikan asing, grup perusahaan, nama grup, nama yang
dapat dihubungi, alamat email”
a.1. ULN atas dasar perjanjian kredit menggunakan formulir F-01.1 butir A
sebagaimana dilampirkan dalam Surat Edaran ini (Lampiran 1).
a.2. ULN atas dasar surat berharga menggunakan formulir F-02.1 butir A
sebagaimana dilampirkan dalam Surat Edaran ini (Lampiran 2).
a.3. ULN atas dasar utang dagang menggunakan formulir F-03 butir A sebagaimana
dilampirkan dalam Surat Edaran ini (Lampiran 5).”

3. Angka II huruf B butir 1.b. diubah menjadi sebagai berikut:


“b.1. Data ULN atas dasar perjanjian kredit mencakup informasi mengenai : status,
tanggal penandatanganan, valuta dan nominal komitmen, jangka waktu, masa
tenggang dan tanggal jatuh waktu, tingkat bunga, total biaya/fee, jadwal
penarikan, jadwal pembayaran, penggunaan, bentuk ikatan pinjaman, sektor
ekonomi, lokasi proyek, nama pemberi pinjaman, negara pemberi pinjaman,
jenis usaha pemberi pinjaman dan status pemberi pinjaman, nomor referensi dan
lain-lain sebagaimana tercantum dalam formulir F-01.1 butir B (lampiran 1).
b.2. Data ULN atas dasar surat berharga mencakup informasi mengenai : Jenis surat
berharga, tanggal penerbitan, valuta penerbitan, jangkawaktu dan tanggal jatuh
waktu, bunga/diskonto/kupon, total biaya/fee, rencana pembayaran, penggunaan,
sektor ekonomi, lokasi proyek, negara tempat surat berharga diterbitkan, nomor
referensi, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam formulir F-02.1 butir B
(lampiran 2).
b.3. Data ULN atas dasar utang dagang atau perjanjian lainnya mencakup informasi
mengenai : nomor referensi, bulan timbulnya ULN, bulan jatuh waktu ULN,
valuta dan jumlah ULN, status pemberi pinjaman, nama dan negara pemberi
pinjaman sebagaimana tercantum dalam formulir F-03 butir B.1. (lampiran 5).”
Angka….

2
4. Angka II huruf B butir 2. diubah menjadi sebagai berikut:
“Data realisasi ULN, terdiri dari :
a. Data realisasi ULN atas dasar perjanjian kredit mencakup informasi mengenai :
periode laporan, kode penerima, nama penerima, nomor referensi, tanggal
realisasi penarikan dan pembayaran ULN pada bulan laporan, jenis penarikan,
valuta penarikan, nominal realisasi penarikan, jumlah ekuivalen dalam valuta
perjanjian, kumulatif dalam valuta perjanjian, jenis dan valuta pembayaran,
nominal realisasi pembayaran, jumlah ekuivalen dalam valuta perjanjian,
kumulatif dalam valuta perjanjian, jenis tunggakan, jumlah tunggakan menurut
valuta perjanjian pada bulan laporan, kumulatif s.d bulan laporan, dan posisi
utang menurut valuta perjanjian pada akhir bulan laporan sebagaimana tercantum
dalam formulir F-01.2 (lampiran 3).
b. Data realisasi ULN atas dasar surat berharga mencakup informasi mengenai :
periode laporan, kode penerbit, nama penerbit, nomor referensi, tanggal
pembayaran ULN pada bulan laporan, jenis pembayaran, valuta pembayaran,
nominal pembayaran, jumlah ekuivalen dalam valuta penerbitan, jenis dan jumlah
yang tidak dapat dibayar (default) menurut valuta penerbitan, dan posisi surat
berharga menurut valuta penerbitan pada akhir bulan laporan sebagaimana
tercantum dalam formulir F-02.2 (lampiran 4).
c. Data realisasi ULN atas dasar utang dagang mencakup informasi mengenai :
nomor referensi, valuta pembayaran, jumlah pembayaran dalam bulan laporan,
dan posisi ULN pada akhir bulan laporan sebagaimana tercantum dalam formulir
F-03 butir B.2. (lampiran 5).”

5. “Formulir laporan data pokok ULN dan atau perubahannya, dan formulir laporan
realisasi ULN sebagaimana dimaksud pada butir 3 dan 4 tersebut di atas terlampir
dalam Surat Edaran ini”.

4. Angka…

3
6. Angka III huruf A butir 4 diubah menjadi sebagai berikut:
“Laporan data penerima dan realisasi ULN atas dasar utang dagang, wajib
disampaikan kepada Bank Indonesia setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan
berikutnya.”

7. Angka III huruf B butir 7 diubah menjadi sebagai berikut:


“Laporan ULN disampaikan kepada Bank Indonesia berupa:
a. Hard copy untuk laporan data pokok ULN dan atau perubahannya.
b. Disket untuk laporan data realisasi ULN.
Penyampaian laporan dimaksud dapat dilakukan dengan pos, kurir atau jasa
ekspedisi.”

8. “Tata cara pelaporan dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada butir
5 dan 7 tersebut di atas, diatur sebagai berikut ;
a. Untuk laporan data pokok ULN dan atau perubahannya :
- Bagi pelapor yang masih memiliki ULN, wajib menyampaikan laporan
sesuai format laporan sebagaimana tercantum dalam lampiran 1, 2, dan 5
Surat Edaran ini, bersamaan dengan laporan data realisasi ULN bulan Juni
2001.
- Bagi pelapor yang memiliki ULN baru dan belum melaporkan ke Bank
Indonesia, wajib menyampaikan laporan sesuai format laporan sebagaimana
tercantum dalam lampiran 1,2, dan 5 Surat Edaran ini paling lambat tanggal
16 Juli 2001
b. Untuk laporan data realisasi ULN, selain wajib menyampaikan disket laporan,
pelapor wajib pula menyampaikan hard copy dari hasil olahan program laporan
untuk data realisasi ULN bulan Mei dan Juni 2001. Untuk periode bulan
berikutnya, pelapor hanya menyampaikan disket laporan. Petunjuk teknis

pengisian…

4
pengisian laporan dengan menggunakan disket tercantum dalam buku panduan
Bank Indonesia Sistem Informasi Utang Luar negeri (BI-SIUL) sebagaimana
terlampir

9. Angka III huruf B butir 8 diubah menjadi sebagai berikut:


“Tanggal diterimanya laporan oleh Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada
angka III butir A.1 s.d 5 ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk pengiriman dengan menggunakan jasa kurir atau ekspedisi adalah sesuai
dengan tanggal penerimaan di Bank Indonesia.
b. Untuk pengiriman dengan pos adalah sesuai dengan tanggal stempel pos.”

10. Angka IV huruf A butir 4 diubah menjadi sebagai berikut:


“Pelapor dapat menyampaikan koreksi sampai dengan tanggal 25 bulan penyampaian
laporan. Koreksi disampaikan dengan formulir yang sama dengan membubuhkan kata
“KOREKSI” pada setiap lembar formulir laporan. Penyampaian koreksi yang
melampaui batas waktu penyampaian laporan koreksi dikenai sanksi administratif
sebagaimana tercantum pada butir IV A.1.”

Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal 8 Juni 2001.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini


dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Demikian agar Saudara maklum.

BANK INDONESIA

DLN

5
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.3/ 12 /DLN tanggal 8 Juni 2001 Lampiran 1
--------------------------------------------------------------------------------

PETUNJUK PENGISIAN
DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement).
( F-01.1 )

A. DATA PENERIMA
1. Diisi nama bank, badan usaha bukan bank atau perorangan penerima ULN.
2. Diisi alamat lengkap dan jelas domisili bank, badan usaha bukan bank atau
perorangan.
3. Diisi lengkap.
4. Diisi lengkap.
5. Diisi lengkap.
6. Diisi lengkap untuk kantor cabang bank di luar negeri dari bank yang kantor pusatnya
berkedudukan di Indonesia.
7. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor.
8. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor.
9. Pilih bentuk usaha perusahaan: a. untuk Lembaga Keuangan atau b. untuk Bukan
Lembaga Keuangan. Jika Lembaga Keuangan pilih Bank atau Bukan Bank.
10. Pilih jenis kepemilikan; a BUMN, b BUMD, c Yayasan/koperasi, d Perorangan dan e
BUMS. Jika BUMS pilih 1 untuk BUMS Nasional, 2 BUMS asing dan 3 BUMS
campuran.
11. Pilih boks yang sesuai. Jika ada kepemilikan asing cantumkan porsi(%)nya.
12. Beri tanda “X” pada kolom yang sesuai. Jika YA lanjutkan ke nomor 14.
13. Diisi oleh Bank Indonesia
14. Diisi dengan nama group.
15. Diisi nama petugas yang dapat dihubungi untuk informasi laporan.
16. Diisi oleh Bank Indonesia.
17. Diisi alamat email jika ada.

B. DATA ULN
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. ULN baru: beri tanda “X” pada kolom “baru”.
Perubahan di luar skim restrukturisasi: beri tanda “X” pada kolom “perubahan” dan
sebutkan pada kolom yang tersedia bentuk perubahannya. Misalnya perubahan suku
bunga dan jangka waktu. Restrukturisasi ULN: beri tanda “X” pada kolom
“restrukturisasi” dan beri tanda “X” pada salah satu bentuk restrukturisasi.
2. Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun penandatanganan perjanjian ULN.
3. Diisi dengan valuta dan nominal komitmen ULN sesuai perjanjian kredit.
4. Diisi dengan jangka waktu dalam tahun dan bulan. Masa tenggang dalam tahun dan
bulan. Tanggal jatuh waktu dalam format tanggal yang tersedia.
5. a. Pilih a jika bunga tetap (fixed), b jika bunga mengambang (floating). Isi suku
bunga pada boks yang sesuai. 2 boks pertama diisi angka %, 3 boks terakhir diisi
3 digit dibelakang koma. Apabila tingkat bunga mengambang diisi angka % di

6
Lanj. Lampiran 1

atas atau di bawah tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
Contoh 1,5 % di atas LIBOR diisi 01,500 % di atas LIBOR.
b. Diisi dengan valuta dan nominal.
6. Buat jadwal penarikan sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut,
kolom (2) diisi diisi rencana tanggal penarikan, kolom (3) pilih angka 1 untuk
penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila
penarikan dalam bentuk jasa. Kolom (4) diisi valuta penarikan, kolom (5) diisi
nominal rencana penarikan. Jika tabel tidak cukup jadwal penarikan dapat dibuat
terpisah dan dilampirkan.
7. Buat jadwal pelunasan sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut,
kolom (2) diisi diisi rencana tanggal pelunasan, kolom (3) pilih angka 1 untuk
pelunasan pokok, angka 2 untuk pelunasan bunga. Kolom (4) diisi valuta pelunasan,
kolom (5) diisi nominal rencana pelunasan. Jika tabel tidak cukup jadwal pelunasan
dapat dibuat terpisah dan dilampirkan.
8. Diisi dengan tujuan penggunaan ULN. Beri tanda “X” pada boks yang sesuai. Jika
“lainnya” sebutkan tujuan penggunaannya.
9. Beri tanda “X” pada boks yang sesuai. Jika “lainnya” sebutkan bentuk ikatan
pinjaman.
10. Pilih salah satu. Beri tanda “X” pada boks yang sesuai.
11. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi
nama kota lokasi proyek, kolom (3) diisi propinsi lokasi proyek. Kolom (5) diisi
untuk lokasi proyek diluar Indonesia. Jika tabel tidak cukup dapat dibuat terpisah dan
dilampirkan.
12. Diisi nama pemberi pinjaman, apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama agen/lead.
13. Diisi dengan negara domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank Of Tokyo Mitsubishi,
Singapura maka negara pemberi pinjamannya adalah Singapura.
14. Pilih salah satu dan beri tanda “X” pada boks yang sesuai. Jika “lainnya” sebutkan.
15. Pilih salah satu. Beri tanda “X” pada kolom yang sesuai. Jika “lainnya” sebutkan.
- Perusahaan Induk : saham di perusahaan penerima pinjaman ? 10%.
- Perusahaan Afiliasi : penerima pinjaman memiliki saham perusahaan pemberi
pinjaman.
16. Jika angka 1 diisi dengan “perubahan” atau “restrukturisasi”, maka nomor referensi
lama pinjaman terkait harus diisi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi harap
dilampirkan tabel.
17. Diisi informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada).

7
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.3/ 12 /DLN tanggal 8 Juni 2001 Lampiran 2
--------------------------------------------------------------------------------

PETUNJUK PENGISIAN
DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Atas Dasar Surat Berharga
(F-02.1)

A. DATA PENERBIT
1. Diisi nama bank, badan usaha bukan bank atau perorangan penerima ULN.
2. Diisi alamat lengkap dan jelas domisili bank, badan usaha bukan bank atau
perorangan.
3. Diisi lengkap.
4. Diisi lengkap.
5. Diisi lengkap.
6. Diisi lengkap untuk kantor cabang bank di luar negeri dari bank yang kantor pusatnya
berkedudukan di Indonesia.
7. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor.
8. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor.
9. Pilih bentuk usaha perusahaan: a. untuk Lembaga Keuangan atau b. untuk Bukan
Lembaga Keuangan. Jika Lembaga Keuangan pilih Bank atau Bukan Bank.
10. Pilih jenis kepemilikan; a BUMN, b BUMD, c Yayasan/koperasi, d Perorangan dan e
BUMS. Jika BUMS, pilih 1 untuk BUMS Nasional, 2 BUMS asing dan 3 BUMS
campuran.
11. Pilih boks yang sesuai. Jika ada kepemilikan asing cantumkan porsi(%)nya.
12. Beri tanda “X” pada kolom yang sesuai. Jika YA lanjutkan ke nomor 14.
13. Diisi oleh Bank Indonesia
14. Diisi dengan nama group.
15 Diisi nama petugas yang dapat dihubungi untuk informasi laporan.
16. Diisi oleh Bank Indonesia.
17. Diisi alamat email jika ada.

B. DATA UTANG LUAR NEGERI


1. Pilih salah satu. Beri tanda “X” pada kolom yang sesuai. Jika “lainnya” sebutkan.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, tahun penerbitan surat berharga.
3. Diisi dengan valuta dan jumlah nominal surat berharga yang diterbitkan.
4. Diisi dengan jangka waktu dalam tahun dan bulan dan Tanggal jatuh waktu dalam
format tanggal yang tersedia.
5. a. Pilih a jika bunga tetap (fixed), b jika bunga mengambang (floating). Isi suku
bunga pada boks yang sesuai. 2 boks pertama diisi angka %, 3 boks terakhir diisi
3 digit dibelakang koma. Apabila tingkat bunga mengambang diisi angka % di
atas atau di bawah tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
Contoh 1,5 % di atas LIBOR diisi 01,500 % di atas LIBOR.
b. Diisi dengan valuta dan nominal.
6. Buat jadwal pembayaran sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor
urut, kolom (2) diisi diisi rencana tanggal pembayaran, kolom (3) pilih angka 1 untuk

8
Lanj. Lampiran 2

pembayaran pokok, angka 2 untuk pembayaran bunga/kupon. Kolom (4) diisi valuta
pembayaran, kolom (5) diisi nominal rencana pembayaran. Jika tabel tidak cukup
jadwal pembayaran dapat dibuat terpisah dan dilampirkan.
7. Diisi dengan tujuan penggunaan ULN. Beri tanda “X” pada boks yang sesuai. Jika
“lainnya” sebutkan tujuan penggunaannya.
8. Pilih salah satu. Beri tanda “X” pada boks yang sesuai.
9. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi
nama kota lokasi proyek, kolom (3) diisi propinsi lokasi proyek. Kolom (5) diisi
untuk lokasi proyek diluar Indonesia. Jika tabel tidak cukup dapat dibuat terpisah dan
dilampirkan.
10. Diisi dengan negara dimana surat berharga diterbitkan.
11. Diisi oleh Bank Indonesia.
12. Diisi informasi lain yang terkait dengan surat berharga (apabila ada).

9
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.3/ 12 /DLN tanggal 8 Juni 2001 Lampiran 5
--------------------------------------------------------------------------------
PETUNJUK PENGISIAN
DATA POKOK DAN REALISASI UTANG LUAR NEGERI
Atas Dasar Utang Dagang atau Perjanjian Lainnya
(F-03)

A. DATA PENERIMA
1. Diisi nama bank, badan usaha bukan bank atau perorangan penerima ULN.
2. Diisi alamat lengkap dan jelas domisili bank, badan usaha bukan bank atau
perorangan.
3. Diisi lengkap.
4. Diisi lengkap.
5. Diisi lengkap.
6. Diisi lengkap untuk kantor cabang bank di luar negeri dari bank yang kantor pusatnya
berkedudukan di Indonesia.
7. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor.
8. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor.
9. Pilih bentuk usaha perusahaan: a. untuk Lembaga Keuangan atau b. untuk Bukan
Lembaga Keuangan. Jika Lembaga Keuangan pilih Bank atau Bukan Bank.
10. Pilih jenis kepemilikan; a BUMN, b BUMD, c Yayasan/koperasi, d Perorangan dan
e BUMS. Jika BUMS pilih 1 untuk BUMS Nasional, 2 BUMS asing dan 3 BUMS
campuran.
11. Pilih boks yang sesuai. Jika ada kepemilikan asing cantumkan porsi(%)nya.
12. Beri tanda “X” pada kolom yang sesuai. Jika YA lanjutkan ke nomor 14.
13. Diisi oleh Bank Indonesia
14. Diisi dengan nama group.
15. Diisi nama petugas yang dapat dihubungi untuk informasi laporan.
16. Diisi oleh Bank Indonesia.
17. Diisi alamat email jika ada.

B. DATA UTANG LUAR NEGERI

1. Data Pokok ULN

Kolo Petunjuk Pengisian


m
1. Diisi nomor urut
2. Diisi bulan timbulnya ULN (sejak terhitung terutang)
3. Diisi bulan jatuh waktu ULN.
4. Diisi valuta ULN.
5. Diisi Jumlah nominal ULN.
6. Diisi status pemberi pinjaman; pilih angka yang sesuai dari 1, 2 atau 3
Perusahaan Induk : saham di perusahaan penerima pinjaman ? 10%.
Perusahaan Afiliasi : penerima pinjaman memiliki saham perusahaan

10
Lanj. Lampiran 5

pemberi pinjaman.

7. Diisi lengkap nama pemberi pinjaman.


8. Diisi dengan negara domisili pemberifasilitas utang dagang.
Contoh : Bank Of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi
pinjamannya adalah Singapura.

2. Realisasi ULN

Kolo Petunjuk Pengisian


m
1. Diisi dengan nomor referensi yang sesuai dengan butir B.1.1.
2. Diisi dengan valuta pembayaran.
3. Diisi dengan nominal pembayaran pada bulan laporan
4. Diisi dengan saldo utang dagang pada akhir periode laporan.

11
12
DLN

13

Anda mungkin juga menyukai