Dalam Permendikbud 157 tahun 2014 pasal 10 disebutkan bahwa Program kebutuhan
khusus pada kurikulum pendidikan regular dan pada kurikulum pendidikan khusus
dikembangkan sebagai penguatan bagi peserta didik berkelainan atau berkebutuhan
khusus untuk meminimalkan hambatan dan meningkatkan capaian kompetensi secara
optimal.
Tujuan Program Kebutuhan Khusus
Tujuan umum Program Kebutuhan Khusus adalah untuk meminimalkan hambatan dan
meningkatan akses dalam mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang lebih optimal.
Tujuan khusus dari Program Kebutuhan Khusus akan dijelaskan pada sub materi
berikutnya.
Tujuan pengembangan diri untuk melatihkan kemampuan merawat diri, mengurus diri,
menolong diri, komunikasi, adaptasi, lingkungan, penggunaan waktu luang, dan
keterampilan sederhana pada peserta didik tunagrahita.
Pengembangan Sosial
Pengembangan Kemampuan sosial merupakan pengembangan kemampuan membina
hubungan antar manusia dan lingkungannya serta perilaku manusia dalam
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari secara mandiri tanpa banyak dibantu orang lain.
Tujuan Pengembangan sosial ini adalah agar peserta didik mampu berinteraksi,
beradaptasi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan pribadi dan sosial di lingkungan
keluarga di sekolah dan masyarakat luas.
Pengembangan Komunikasi
Pengembangan komunikasi bagi peserta didik tunanetra bertujuan agar mereka mampu
bersikap baik dan benar dalam berkomunikasi lisan, tulisan dan isyarat secara ekspresif
menyenangkan baik menggunakan alat komunikasi manual maupun elektronik.
Sesuai dengan tahapan proses mendengar manusia, maka ruang lingkup program
pengembangan kemampuan persepsi bunyi dan irama bagi peserta didik tunarungu
meliputi tiga tahap yaitu; tahap deteksi bunyi adalah kemampuan menyadari ada dan
tidak ada bunyi, tahap diskriminasi bunyi adalah kemampuan membedakan bunyi, dan
tahap identifikasi bunyi yaitu kemampuan mengenal bunyi.
Program Pengembangan Diri
Program Pengembangan Diri (PPD) merupakan hal yang sangat penting untuk peserta
didik tunagrahita dalam melakukan pengembangan dirinya sendiri yang meliputi:
merawatdiri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, bersosialisasi, keterampilan
hidup, dan mengisi waktu luang di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. PPD
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik tunagrahita dalam
melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kehidupan dirinya sendiri sehingga
mereka tidak membebani orang lain. Dalam pelaksanaan program pengembangan diri
perlu adanya standar kemampuan untuk dapat mencapai kemampuan minimal yang
menggambarkan keterampilan yang dicapai, hal ini sebagai dasar untuk mengetahui
peningkatkan, dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari atau pengembangan diri
peserta didik tunagrahita.
a. dapat hidup wajar dan mampu menyesuaikandiri dalam kleuarga, teman sebaya
baik di sekolah maupun di masyarakat
b. dapat menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya sendiri tanpa bantuan orang
lain
c. dapat mengurus keperluannya sendiri dan dapat memecahkan masalah sendiri
d. dapat membantu orangtua dalam mengurus rumah tangga, baik dalam
kebersihan ketertiban dan pemeliharaan
e. mampu berpartisipasi dalam menciptakan kehidupan keluarga yang sejahtera.
Fungsi dari pengembangan diri dan gerak untuk peserta didik tunadaksa adalah sebagai
berikut:
Tujuan dari pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa adalah:
a. agar gerak otot serasi , seimbang, sehat, dan kuat, sehingga mampu melakukan
gerakan sesuai dengan fungsinya
b. agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu mengatasi
kesulitan dalam kehidupan sehari-hari
c. agar peserta didik tunadaksa memiliki pengetahuan, sikap, nilai dan kemampuan
senso-motorik agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tujuan program pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku bagi peserta didik
autis antara lain untuk: