Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sutinah

Nim : 133.20.0098

Tugas Individu Komunikasi Bisnis

Studi Kasus Negosiasi

1. Negosiasi Curang

Negosiasi Curang dilakukan oleh perusahaan showroom milik Pablo Benua terhadap Arie
Untung terjadi pada tahun 2017 yang mengakibatkan kerugian pada pihak Arie Untung dan
ditaksir dengan nilai jumlah mencapai kisaran Rp600 juta. Awalnya pada tahun 2017, Arie
Untung dihubungi oleh pihak perusahaan showroom milik Pablo Benua yang mengajukan
kerjasama bisnis untuk investasi dalam bisnis rental mobil yang mana timbulah perjanjian sewa
menyewa untuk mobil tipe Alphard yang dikemudian hari diketehui tidak sesuai dengan isi
perjanjian tersebut adalah dimana sebelum satu tahun mobil Alphard tersebut ditarik, atas
masalah tersebut pihak perusahaan showroom mobil milik Pablo Benua melakukan negosisasi
dengan Arie Untung untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menjanjikan akan
memberikan mobil Alphard yang baru. Namun mobil Alphard yang dijanjikan tersebut pun tak
kunjung datang dengan alasan uang telah dibawa kabur oleh karyawan perusahaan showroom
mobil dan justru digantikan dengan mobil tipe lain yaitu Fortuner. Mobil Fortuner ini diberikan
oleh pihak Showroom untuk sementara waktu menunggu mobil tipe Alphard yang baru. Namun
masalahpun tidak kunjung usai dan semakin bertambah parah karena diketahui ternyata mobil
jenis Fortuner tersebut tanpa STNK asli dan berplat nomor palsu yang mana mengakibatkan Arie
Untung sempat ditangkap polisi. Mengalami hal ini, Arie Untung pun pada akhirnya memilih
untuk memutuskan hubungan kerjasama dengan perusahaan showroom mobil tersebut dan
memilih untuk memberikan kesempatan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan
memberikan solusi agar sejumlah uang yang telah diinvestasikan oleh Arie Untung dalam bisnis
rental mobil tersebut bisa dikembalikan dengan cara dicicil. Namun hingga setelah kurun waktu
dua tahun sampai pada tahun 2019, tidak ada itikad baik dari perusahaan showroom mobil
tersebut untuk mencicil kerugian yang telah diakibatkan pada Arie Untung yang mana hal
tersebut kemudian menjadikan Arie Untung mengambil langkah jalur hukum. “Waktu
ditawarkan bisnis itu sebenarnya saya kurang tertarik, tapi dikarenakan marketingnya dari
perusahaaan teman saya kebetulan, dia menawarkan kendaraan non riba, udah gitu ya akhirnya
begitu,” ungkap Arie Untung saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).

Analisa Studi Kasus

Tipe negosiasi yang dilakukan secara curang ini akan selalu berusaha untuk memenangkan
kesepakatan dengan berbagai macam cara. Tentu saja ini adalah jenis negosiator yang perlu
dihindari, meskipun dalam beberapa macam bisnis, praktik kecurangan ini diambil untuk
memenangkan suatu pihak saja dan dalam kasus diatas pihak Arie Untung adalah pihak yang
dirugikan, ini adalah salah satu negosiasi yang tidak etis ketika diterapkan dalam dunia bisnis.
Manajemen public relations menjadi sebuah hal yang kurang dikuasai oleh tipe orang yang
melakukan negosiasi curang ini. Hal-hal yang disepakati bersama dan dijanjikan oleh pihak
negosiator curang seringkali tidak dilaksanakan dan hanya untuk menguntungkan pihaknya
sendiri. Negosiasi curang ini akan berdampak pada sebuah kemunduran bisnis jika tidak segera
diperbaiki karena kurangnya kecakapan menjalin hubungan dengan para clien dapat berakibat
para clien tersebut berpotensi untuk memutuskan hubungan kerjasama saat dirasa telah
dirugikan. Solusi dalam kasus Arie Untung dengan negosiator curang diatas adalah penyelesaian
secara kekeluargaan atas masalah yang telah terjadi, namun jika secara kekeluargaan pun masih
mengalami jalan buntu, maka dapat diselesaikan lewat jalur hukum.

2. Negosiasi Profesional

PT Sara Lee Indonesia, perusahaan besar yang bergerak di consumer product, diguncang
masalah dengan karyawanya. Sekitar 200 buruh bagian pabrik roti yang tergabung dalam
gabungan Serikat Pekerja PT Sara Lee Indonesia, menggelar aksi mogok kerja di halaman
pabrik, Jakarta Timur. Dalamm aksinya di depan pabrik, para buruh yang mayoritas perempuan
ini membentangkan spanduk berisikan tuntutan kesejahteraan kepada manajemen  perusahaan
dengan mengenakan kaos putih dan ikat merah di kepalanya, merentangkan belasan spanduk, di
antaranya bertuliskan "kami bukan sapi perahan, usir kapitalis, 16 triliun kapitalis bagian kami
mana?". Spanduk juga terpasang di pagar pabrik Sara Lee, juga ada sehelai kain berisi tanda
tangan para pekerja dan poster yang mewakili suara masing-masing tim dari berbagai daerah,
seperti Jakarta, Banyuwangi, Medan, Makassar, Denpasar, Jember, Surabaya, Madiun, Kediri,
Gorontalo, Samarinda, Lombok dan Aceh. Kami terpaksa mogok karena jalan berunding sudah
buntu dari pertemuan antara manajemen perusahaan dengan serikat pekerja. Banyak tuntutan
yangkami ajukan mulai kesejahteraan, peningkatan jumlah pesangon dan kompensasi dari
manajemen,” ungkap seorang buruh wanita yang enggan disebut namanya. Buruh takut
menyebut nama, sebab manajemen perusahaan akan terus melakukan intimidasi yang
menyakitkan. "Ini aksi dalam jumlah yang kecil, dan menggerakan lebih besar dan sering
melancarkan aksi, jika tuntutan kami tak dikabulkan,”sambungnya. Perwakilan manajemen
sempat mengimbau peserta aksi mogok untuk kembali bekerja melalui pengeras suara namun
ditolak oleh pekerja.Hingga kini aksi buruh terus bertambah sebab karyawan dari distributor
Jakarta, Bogor, Tanggerang, Depok dan Bekasi satu persatu memperkuat aksinya. Buruh lainnya
mengatakan kasus ini bermula dari penjualan saham Sara Lee dijuala kepada perusahaan besar.
Ternyata, perusahaan baru itu enggan menerima karyawan lain, sehingga nasib karyawan
menjadi terkatung-katung. Bahkan, memutus hubungan kerja seenaknya saja. Buruh pun aktif
demo. Sara Lee merasa malu dengan aksi yang mencoreng perusahaan ini sehingga siap
melakukan perundingan tripartit. Sayangnya, hingga kini belum ada kesepakatan karena
manajemen perusahaan memberikan nilai pesangon yang sangat rendah, tak sesuai pengabdian
karyawan.

Analisa Studi Kasus

Sebaiknya, manajemen PT. Sara Lee harus melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan para
buruh agar menemui suatu titik kesepakatan. Jika PT. Sara Lee tidak memperoleh laba yang ia
targetkan, seharusnya ia dapat mengambil kebijaksanaan yang tidak membuat salah satu pihak
rugi akan hal ini. Perundingan secara kekeluargaan adalah satu-satunya solusi yang dapat
meredam demo. Jika demo terus terjadi, pihak Sara Lee malah akan mengalami kerugian yang
lebih besar lagi, karena jika kegiatan operasional tidak berjalan seperti biasa, laba pun tidak akan
didapatkan oleh PT.Sara Lee.
Solusi persoalan mikro perburuhan bisa diatasi dengan memperbaiki hubungan kontrak ker"a
antara pengusaha dengan pekerja. Transaksi kontrak tersebut sah, jika memenuhi persyaratan dan
ketentuan yang jelas mengenai :

a) Bentuk dan jenis pekerjaan


b) Masa kerja
c) Upah kerja
d) Tenaga yang dicurahkan saat bekerja

Jika ke empat masalah diatas sudah jelas dan disepakati, maka kedua belah pihak terikat dan
harus memenuhi apa yang tercantum dalam kesepakatan tersebut. Sedangkan aspek makro
perburuhan, prinsipnya setiap orang berhak mendapatkan kesejahteraan. Hal ini bisa dilakukan
dengan 2 cara :

a) Pemenuhan kebutuhan sandang , pangan dan papan , ditangguhkan kepada setiap


individu masyarakat (buruh)
b) Terkait kebutuhan biaya pendidikan, layanan kesehatan dan keamanan menjadi tanggung
jawab negara untuk menyediakannya bagi setiap warga negara. Selain itu negara juga
memiliki tanggung jawab menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan setiap orang
untuk bekerja.

Anda mungkin juga menyukai