Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sutinah

NIM : B.133.20.0098

UAS Pengambilan Keputusan


1. Pengambilaan keputusan yang baik adalah yang membuat kita atau tim keluar dari stereotip lama,
paradigma konvensional, tapi melihat kemungkinan-kemungkinan yang baru. Dalam situasi pandemi
Covid-19 ini, ketidakpastian semakin terlihat dinamis kearah yang negatif. Banyak kondisi
ketidakpastian yang dihadapi masyarakat, baik ketidakpastian dalam bidang politik, keberlanjutan
kerja, pendidikan anak, bahkan soal keselamatan diri terhadap penyebaran Covid-19 yang semakin
luas. Langkah-langkah tahapan utama yang perlu disiapkan dalam penngambilan keputusan disaat
pendemi yaitu :

a) Menetapkan Isu Pokok atau Topik Pengambilan Keputusan dengan permasalahan seperti,
apa hal yang sedang merisaukan diri atau perusahaan, sehingga perlu dipikirkan keras saat
ini?
b) Mengenali Kekuatan yang Berpengaruh. Untuk kasus-kasus pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah yang umum dan berskala besar (bisnis, industri), faktor eksternal ini
menyangkut kekuatan-kekuatan (forces) pengubah atau penggerak perubahan ini dalam
skala luas. Ini menyangkut aspek-aspek: Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Environment
(lingkungan), dan Legal
c) Membedakan faktor yang Bisa Diprediksi (pre-determined) dan Faktor yang Tak Pasti
(critical uncertainty)
d) Menyaring berdasar Kepentingan (importance) dan Ketidakpastiannya (uncertainty) faktor-
faktor kunci dan kekuatan disaring berdasarkan tingkat kepentingannya bagi solusi atau
keberhasilan pemecahan masalah utama atau topik pengambilan keputusan disaat
pandemic/krisis.
e) Menganalisis Implikasi tentang bagaimana nantinya strategi bisa diperbaiki agar siap saat
menghadapi jika terjadi skenario yang tidak diinginkan atau buruk.
f) Menyeleksi indikator kunci dan tanda-tanda pengubah tren kearah yang lebih baik

2. a. Ratio Lancar (current Ratio) adalah suatu metrik keuangan yang digunakan dengan cara
mengukur uang tunai jangka pendek yang tersedia pada perusahaan. Hal ini untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, yaitu mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghapus seluruh utangnya yang sedang jatuh tempo dalam kurun
waktu satu tahun. Rumus dasar dari rasio lancar adalah aset lancar yang dibagi dengan kewajiban
lancar. Jadi, aset lancar adalah seluruh aset perusahaan yang berbentuk uang tunai atau dalam proses
pencairan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.

b. Ratio Cepat (Acid test ratio) adalah rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur seberapa
cukup aset jangka pendek perusahaan untuk menutupi kewajiban lancarnya. Rumus perhitungan ratio
cepat adalah kas atau setara kas ditambah dengan surat berharga dan piutang, kemudian dibagii
dengan kewajiban lancar.
3. Teori permainan stratejik adalah suatu siasat atau rencana tertentu yang digunakan dari seorang
pemain, sebagai reaksi atas aksi yang mungkin dilakukan oleh pemain yang menjadi saingannya.
permainan diklasifikasikan menurut jumlah strategi yang tersedia bagi masing-masing pemain.
Terdapat dua jenis teori permainan stratejik yang dapat digunakan pada game theory, yaitu pure
strategy (setiap pemain mempergunakan strategi tunggal) dan mixed strategy (setiap pemain
menggunakan campuran dari berbagai strategi yang berbeda-beda). Pure strategy digunakan untuk
jenis permainan yang hasil optimalnya mempunyai saddle point (semacam titik keseimbangan antara
nilai permainan kedua pemain). Sedangkan mixed strategy digunakan untuk mencari solusi optimal
dari kasus game theory yang tidak mempunyai saddle point.

4. Game Theory atau teori permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi
persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Game theory melibatkan dua atau lebih
pengambil keputusan atau yang disebut pemain. Setiap pemain dalam game theory mempunyai
keinginan untuk menang. Tujuan teori ini adalah menganalisa proses pengambilan keputusan dari
persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih pemain/kepentingan. Kegunaan dari
teori permainan adalah metodologi yang disediakan untuk menstruktur dan menganalisa masalah
pemilihan strategi.

5. Solusi optimal Two Zero-Sum Game adalah menggunakan strategi tunggal/murni (pure strategy)
dengan saddle point, yaitu suatu unsur di dalam matrix permainan yang sekaligus sebagai maksimin
baris dan minimaks kolom, semacam titik keseimbangan antara nilai permainan kedua pemain.

6. Teori antrian merupakan studi matematis mengenai antrian atau waiting lines yang di dalamnya
disediakan beberapa alternatif model matematika yang dapat digunakan untuk menentukan beberapa
karakteristik dan optimasi dalam pengambilan keputusan suatu sistem antrian. Sementara definisi
sistem antrian adalah himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para
pelanggan dan pelayanannya. Sistem antrian merupakan “proses kelahiran-kematian” dengan suatu
populasi yang terdiri atas para pelanggan yang sedang menunggu pelayanan atau yang sedang
dilayani. Kelahiran terjadi jika seorang pelanggan memasuki fasilitas pelayanan, sedangkan kematian
terjadi jika pelanggan meninggalkan fasilitas pelayanan tersebut. Keadaan sistem adalah jumlah
pelanggan dalam suatu fasilitas pelayanan. Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan
dengan kedatangan pelanggan ke suatu sistem antrian, kemudian menunggu dalam antrian hingga
pelayan memilih pelanggan sesuai dengan disiplin pelayanan, dan akhirnya pelanggan meninggalkan
sistem antrian setelah selesai pelayanan.

Sistem Antrian

Sumber Pelanggan Antrian Pelayanan Pelayanan


pemanggilan
selesai
Gambar Proses antrian pada suatu sistem antrian

7. Unsur-unsur dasar model antrian yaitu :

a) Pola Kedatangan adalah banyaknya kedatangan pelanggan selama periode waktu tertentu.
Pelanggan dapatdatang secara individu maupun kelompok. Namun, jika tidak disebutkan secara
khusus maka kedatangan terjadi secara individu. Kedatangan dapat beragam pada suatu periode
waktu tertentu, namun dapat juga bersifat acak di mana kedatangan pelanggan tidak bergantung
pada waktu. Jika kedatangan bersifat acak maka perlu ditentukan distribusi probabilitas waktu
antar kedatangannya. Pola kedatangan dapat dicirikan oleh distribusi probabilitas waktu antar
kedatangan atau probabilitas jumlah pelanggan yang datang pada sistem antrian. Waktu antar
kedatangan adalah waktu antara dua kedatangan yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan.
b) Pola Kepergian adalah banyaknya kepergian pelanggan selama periode waktu tertentu. Pola
kepergian biasanya dicirikan oleh waktu pelayanan, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seorang
pelayan untuk melayani seorang pelanggan. Waktu pelayanan dapat bersifat deterministik atau
berupa suatu variabel acak dengan distribusi peluang tertentu.
c) Rancangan Sarana Pelayanan atau desain sarana pelayanan berkaitan erat dengan bentuk barisan
antrian dan pelayanan pada suatu sistem antrian. Sebuah sarana pelayanan mempunyai jumlah
saluran (channel) dan jumlah tahap (phase) pelayanan tertentu. Saluran (channel) adalah jumlah
pelayan yang dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan pada waktu yang bersamaan,
sedangkan tahap (phase) adalah jumlah terminal-terminal pelayanan yang harus dilalui oleh
pelanggan sebelum pelayanan dinyatakan lengkap atau selesai.
d) Disiplin Pelayanan adalah kebijakan yang mengatur cara memilih pelanggan yang akan dilayani
dari suatu antrian. Disiplin pelayanan yang biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yakni
sebagai berikut:
 First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO), artinya pelayanan
didahulukan kepada pelanggan yang lebih awal datang atau mempunyai nomor antrian lebih
kecil.
 Last Come First Served (LCFS), artinya pelayanan didahulukan kepada pelanggan yang
lebih akhirdatang.
 Service In Random Order (SIRO), artinya pelayanan dilakukan kepada pelanggan dengan
pemilihan secara acak.
e) Kapasitas Sistem adalah jumlah maksimum pelanggan, baik pelanggan yang sedang berada
dalam pelayanan maupun dalam antrian, yang dapat ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat
yang sama. Suatu sistem antrian yang tidak membatasi jumlah pelanggan dalam fasilitas
pelayanannya disebut sistem berkapasitas tak berhingga, sedangkan suatu sistem yang membatasi
jumlah pelanggan dalam fasilitas pelayanannya disebut sistem berkapasitas berhingga.
f) Ukuran Sumber Pemanggilan adalah banyaknya populasi yang membutuhkan pelayanan dalam
suatu sistem antrian. Ukuran sumber pemanggilan dapat terbatas maupun tak terbatas. Sumber
pemanggilan terbatas terjadi ketika banyaknya pelanggan dalam sistem mempengaruhi laju
kedatangan pelanggan baru.
g) Perilaku Manusia merupakan perilaku-perilaku yang mempengaruhi suatu sistem antrian ketika
manusia mempunyai peran dalam sistem sebagai pelayan atau pelanggan. Pelayan yang berupa
manusia dapat bekerja cepat maupun lambat sesuai dengan kemampuannya sehingga
mempengaruhi lamanya waktu tunggu. Selain itu, pelayan juga dapat mempercepat laju
pelayanan ketika terjadi antrian yang sangat panjang.

8. Stratejik pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti dan di bawah resiko yaitu dengan
menggunakan konsep probabilitas. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan probabilitas
kemunculan setiap kondisi. Probabilitas dapat dihitung dari rekaman atau historis kemunculan setiap
kondisi dari kejadian sebelumnya. Oleh sebab itu dokumentasi atau pencatatan kejadian sangatlah
penting. Probabilitas menjadi sangat berguna untuk dasar pengambilan keputusan dalam kondisi tidak
pasti dan di bawah risiko.

9. Lingkup & Klasifikasi Pengambilan Keputusan Stratejik

a) Kawasan pertama, Keputusan harus pertama-tama berkaitan dengan hakekat mendasar dari
suatu organisasi. Dari sana akan muncul keputusan keputusan yang lain. Pada tingkat
mendasar suatu keputusan stratejik harus menetapkan misi Sentral atau misi Fundamental.
Organisasi selalu memiliki tujuan umum serta prinsip prinsip organisasi dari keputusan
stratejik pertama Misi harus menjelaskan secara umum peranan organisasi dalam
pembangunan masyarakat.
b) Kawasan kedua, adalah Kelompok masyarakat yang akan dilayani oleh oganisasi, atau target
group yaitu kelompok yang akan memperoleh manfaat dari program aktivitas organisasi,
kebutuhan kelompok yang dilayani.
c) Kawasan ketiga, ialah tujuan dan sasaran. Suatu keputusan stratejik harus menetapkan apa
yang ingin dicapai oleh organisasi melalui berbagai program. Tujuan harus jelas dalam bentuk
tujuan umum (goals) dan tujuan khusus atau sasaran.
d) Kawasan keempat, adalah program dan pelayanan harus diuraikan jenis program serta
aktivitas administrasi yang perlu dilakukan yang perlu ditawarkan kepada masyarakat
untukmencapai tujuan. Prioritas program harus ditampilkan.
e) Kawasan kelima, adalah yang berkaitan dengan wilayah pelayanan secara geografis, yaitu
daerah daerah pelayanan dimana diklasifikasi prioritas pelayanan yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat.
f) Kawasan keenam, adalah keunggulan komparatif. Keputusan stratejik perlu memberikan
perhatian pada keuntungan keuntungan komparatif yang diperoleh dari pelayanan yang
ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan
oleh organisasi lain. Oleh karena tujuan dan sasaran organisasi dirumuskan dan ditetapkan
oleh manajemen puncak, keputusan stratejik memiliki peranan yang sangat besar dalam
mengendalikan suatu organisasi yang mempengaruhi keseluruhan tubuh organisasi dan
ilngkungan tempat organisasi berada. Dengan demikian ada komponen keputusan stratejik
yang memberi makna bagi keputusan stratejik, yaitu:
 Harus dibuat oleh pembuat keputusan tigkat tinggi,
 Dibuat untuk mencapai tujuan, sasaran organisasi,
 Dibuat setelah memperhitungkan kemampuan internal,
 Memperhitungkan nilai-nilai dan karakteristik pribadi dari pembuat keputusan,
 Mempertimbangkan lingkungan eksternal,
 Ada hubungan antar berbagai variabel eksternal dan internal,
 Pilihan yang dilakukan atas dasar beberapa alternatif stratejik
 Mengandung makna persaingan atau kompetitif,

Anda mungkin juga menyukai