BAB II
LANDASAN TEORI
sera penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk menapai
terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi
telah ditetapkannya.
menebak, serta merubah suatu organisasi dan pengaruh strategi dari proses
10
merupakan efektifitas dan efisiensi manajemen dari suatu proses perubahan atau
transformasi
produksi, namun lebih difokuskan pada distribusi dan pada supply manajemen.
Manajemen operasional pada prinsipnya lebih fokus pada arus fasilitas yang
tersedia seperti tenaga kerja dan modal untuk menjamin bahwa mereka akan
bertemu dengan arus kebutuhan pasar. Hal ini juga difokuskan oleh desain yang
original atau perluasan pada semua fasilitas dimana selama pengaruh tersebut
suatu organisasi
memantau proses produksi dan interfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan
pihak luar
11
Customer (Pelanggan)
khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat di awal dan di akhir
diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu sendiri.
terstruktur.
Process (Proses)
Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua aktifitas yang
keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada keseluruhan sistem. Hal
memastikan bahwa semua memenuhi standar kualitas, kuantitas, lead time, atau
Capacity (Kapasitas)
12
Teori antrian atau waiting line theory diciptakan oleh para ahli matematika
yang optimal dari fasilitas telephone switching yang digunakan untuk melayani
permintaan yang ada. Pada saat perang dunia ke-II hingga sekarang ini, waiting
line theory atau teori antrian mempunyai aplikasi yang luas untuk alat operasi
dengan teori antrian ini adalah bagaimana sebuah perusahaan dapat menentukan
waktu serta fasilitas atau pelayanan yang sebaik-baiknya, supaya dapat melayani
Pengertian Teori antrian atau Waiting Line Theory adalah teori yang
yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu fasilitas pelayanan melebihi
tersebut.
13
Tujuan dasar model antrian adalah untuk meminimumkan total dua biaya,
yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung
yang timbul karena para individu harus menunggu untuk dilayani. Bila suatu
sistem mempunyai jumlah fasilitas yang lebih optimal, ini berarti membutuhkan
investasi modal yang berlebihan, tetapi apabila jumlahnya kurang dari optimal,
Sumber masukan (Input) dari suatu sistem antrian dapat terdiri atas suatu populasi
orang, barang, atau kertas kerja yang datang pada sistem antrian dapat dilayani.
Bila populasi relatif besar sering dianggap bahwa hal itu merupakan besaran yang
tak terbatas. Anggapan ini hampir umum karena perumusan sumber masukan
yang tak terbatas lebih sederhana dari sumber yang terbatas. Suatu populasi
kedatangan (arrival rate) yang konstan atau acak/random (yaitu berapa banyak
mengikuti suatu distribusi poisson, maka waktu antar kedatangan atau inter-
14
arrival time (yaitu waktu antar kedatangan setiap individu) adalah random dan
c. Disiplin Antrian
dahulu (prioritas). Disiplin antrian yang paling umum adalah first come, first
service (FCFS), yang pertama kali datang pertama kali dilayani. Bentuk-bentuk
antrian lainnya ialah Last come, first served (LCFS), Random serve, Priority
serve
d. Kepanjangan Antrian
besar, tetapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas terbatas. Bila
kapasitas terbatas antrian menjadi faktor pembatas besarnya jumlah individu yang
dapat dilayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2225002-teori-
antrian/#ixzzlgZzHgJVd
Menurut (Jay heizer and Barry Render ,2006: 658) Antrian (Waiting Line
atau queue) adalah sebuah situasi yang umum sebagai contoh, dapat mengambil
bentuk deretan mobil yang menunggu untuk diperbaiki pada Midas Muffer Shop,
atau orang orang yang sedang berlibur yang sedang masuk ke wahana.
15
merupakan satu atau lebih pelanggan yang menunggu untuk dilayani. Pelanggan
yang dimaksud bisa orang atau benda, seperti mesin yang memerlukan perawatan,
pesanan yang menunggu dikirim, mobil yang kotor yang hendak dicuci serta
berkembang jika waktu memproses pelanggan konstan. Kartz, Larson dan Larson
kuntitatif, yaitu :
oleh pelanggan
elemen dasar situasi. Setiap situasi khusus memiliki karakteristik yang berbeda,
tetapi empat elemen adalah umum dalam semua situasi. Menurut (Krasjewski et
karena itu, model antrian standar dalam manajemen operasi tidak dapat
waktu pelanggan dan biaya atau pun upah karyawan penyedia jasa atau pelayanan
17
maka waktu menunggu mempunyai dampak yang sama dengan harga. Pelanggan
menjadi sadar terhadap harga yang diminta. Penundaan yang lama dalam
tidak sabar.
Menurut Davis dan Vollmann, pada perusahaan jasa atau pelayanan, harapan
Pelanggan yang normal bersedia menunggu untuk waktu yang lama bila
3. Pentingnya waktu bagi pelanggan. Waktu selama jam kerja jauh lebih
Menurut (Whiting dan Donthu, 2006), ada dua teknik mengelola waktu
menunggu sangat penting karena waktu tunggu aktual tidak selalu dapat
18
faktor :
diambil antara biaya penyediaan pelayanan yang baik dan biaya antrian yang
19
antrian akan menjadi lebih panjang, sehingga pelanggan harus menunggu lebih
lama untuk dilyani. Trade-off antara kedua biaya tersebut digambarkan pada
pemberi pelayanan (server atau channel) dan banyaknya tahapan pelayanan yang
queuing system) dapat dijumpai misalnya pada pelayanan restoran dengan sistem
service, dan lain sebagainya. Sistem pelayanan dengan satu tahap (single-phase
system) adalah pelayanan yang diterima pelanggan hanya satu kali, kemudian
pelanggan keluar dari sistem karena pelayanan yang diterima telah selesai. Contoh
pelayanan satu fase adalah pemeriksaan dokter gigi atau jasa tukang cukur atau
system) dapat dijumpai pada proses pembuatan SIM atau pembayaran pajak
menyeimbangkan antara biaya kapitas dan biaya tunggu. Beberapa ukuran yang
dipenuhi adalah :
ada.
waktu.
Multi-channel digunakan bila terdapat lebih dari satu server yang melayani
pelanggan dengan jenis pelayanan yang sama. Contohnya pelayanan teller atau
tingkat dimana para pelanggan datang ke suatu fasilitas jasa selama periode waktu
tertentu. Tingkat kedatangan secara acak dapat diasumsikan lebih jauh bahwa
kedatangan pada suatu fasilitas jasa sesuai dengan suatu distribusi probabilitas.
kedatangan per unit waktu pada suatu fasilitas jasa sering didefinisikan dengan
rata-rata jumlah pelanggan yang dapat dilayani selama periode waktu tertentu.
Gambaran kedatangan dalam bentuk tingkat dan gambaran jasa dalam bentuk
probability distribution).
24
diambil dari sumber aslinya. Adapun penelitian terdahulu yang digunakan sebagai
Pelayanan Jasa
Metode Antrian
(Waiting Line)
Pengolahan Data
Optimalisasi Antrian