Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anggraini Syaffitri

Nim : 190403023
Kelas : Teknik Industri A
Mata Kuliah : Riset Operasi II

1. Jelaskan tentang Distribusi/Proses Poisson untuk waktu antar kedatangan dan Distribusi
Eksponensial untuk waktu pelayanan. Berikan contoh perhitungannya.
Jawab :
 Distribusi Poisson adalah distribusi untuk data diskrit dengan rata-ratanya sama dengan
nilai variansi. Suatu ciri menarik dari proses poisson adalah jika banyaknya kedatangan
per satuan waktu mengikuti distribusi Poisson dengan rata-rata tingkat kedatangan
sebesar λ, maka waktu antar kedatangan akan mengikuti distribusi eksponensial denga
rata-rata .

 Asumsi yang biasa digunakan untuk ditribusi waktu pelayanan adalah distribusi
eksponensial, sehingga jika waktu pelayanan berdistribusi eksponensial maka tingkat
pelayanan mengikuti distribusi poisson.
Faktor utilisasi
Perhitungan dalam teori antrian berdasarkan syarat bahwa sistem berada dalam kondisi
tetap (steady state). Hal ini manjadikan harus diperhatikannya nilai rata-rata pelayanan
lebih besar dari nilai rata-rata kedatangan. Perhitungan untuk mencari nilai ukuran
steady state adalah sebagai berikut:

dimana:
λ : rata-rata kedatangan
μ : rata-rata pelayanan
c : banyaknya fasilitas pelayanan dalam system
2. Jelaskan tentang Aspiration Level, dan berikan contoh perhitungannya
Jawab :
Model keputusan antrian merupakan suatu model yang bertujuan meminimumkan
biaya total yang berkaitan dengan suatu sistem antrian. Oleh karena itu, keputusan yang
diambil melalui model keputusan ini diharapkan dapat diterapkan dan mampu
mengoptimalkan sistem antrian tersebut.
Sifat dari situasi antrian mempengaruhi pemilihan model keputusan yang akan
digunakan. Oleh karena itu, situasi antrian dapat digolongkan ke dalam tiga kategori
berikut.
1. Sistem manusia, yaitu sistem antrian yang pelanggan dan pelayannya manusia.
Misalnya: sistem antrian di Bank.
2. Sistem semiotomatis, yaitu sistem antrian yang pelanggan atau pelayannya manusia.
Misalnya: sistem pelayanan ATM (Automatic Teller Machine), dengan pelanggan
manusia dan pelayan berupa ATM.
3. Sistem otomatis, yaitu sistem antrian yang pelanggan dan pelayannya bukan manusia.
Misalnya: data yang menunggu diolah oleh suatu program komputer, dengan
pelanggan berupa data dan pelayan berupa program.
Ada dua macam model keputusan antrian yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan suatu sistem antrian, yaitu model biaya dan model tingkat aspirasi.
Model biaya dapat dipilih untuk mengoptimalkan sistem dengan memperkirakan
parameter-parameter biaya terlebih dahulu. Semakin tepat penentuan parameterparameter
biaya, semakin optimal rancangan sarana pelayanan yang dihasilkan. Namun, tidak
semua parameter biaya dalam sistem antrian dapat diperkirakan dengan mudah, misalnya
biaya menunggu pelanggan pada suatu bank.
Model tingkat aspirasi merupakan suatu model yang bertujuan menyeimbangkan
aspirasi pelanggan dan pelayan dalam suatu sistem antrian. Model ini secara langsung
memanfaatkan karakteristik yang terdapat dalam sistem dengan tujuan merancang sistem
antrian yang optimal. Optimalitas dicapai jika tingkat aspirasi pelanggan dan pelayan
dipenuhi. Tingkat aspirasi yaitu batas atas dari nilai-nilai yang saling bertentangan, yang
ditentukan oleh pengambil keputusan.
Penerapan model tingkat aspirasi untuk menentukan jumlah pelayan c yang
optimum memiliki dua parameter yang bertentangan yaitu:
1. ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (Ws), sebagai aspirasi pelanggan,
2. persentase waktu kosong para pelayan (X), sebagai aspirasi pelayan.
Berdasarkan parameter Ws dan X yang saling bertentangan, jumlah pelayan c
telah optimum jika memenuhi persyaratan berikut.
Ws ≤ α (75) dan X ≤ β
Dengan α : batas atas dari Ws
β : batas atas dari X
Penyelesaian masalah ini juga dapat ditentukan dengan cara menggambar Ws dan
X sebagai fungsi dari c seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

Dengan menempatkan α dan β pada grafik, dapat ditentukan kisaran c optimal


yang memenuhi kedua batasan tersebut. Jika Persamaan (75) dan Persamaan (76) tidak
dipenuhi secara simultan maka salah satu atau kedua batasan perlu dilonggarkan sebelum
keputusan diambil.

3. Pada suatu Pompa Bensin, disediakan minyak untuk melayani kendaraan yang mau mengisi
bensin. Diketahui bahwa waktu pelayanan terdistribusi secara Eksponensial dengan rat-rata 5
menit/nasabah. Kedatangan kendaraan diperkirakan terdistribusi secara Poisson dengan rata-
rata kedatangan 20 orang/jam
a. Rata-rata jumlah orang yang berada dalam sistem dengan 3 stasiun pelayanan ini
b. Rata-rata lama waktu yang dilewatkan oleh kendaraan dalam sistem ini
c. Rata-rata Panjang antrian
d. Rata-rata waktu menunggu bagi kendaraan sebelum dapat masuk ke dalam salah satu
loket pelayanan
e. Berapa jam/minggu petugas loket aktif melayani kendaraan ( tidak menganggur)
f. Kemungkinan mengaggurnya sebuah loket
g. Berapakah jumlah stasiun pengisian minyak yang optimum untuk tingkat aspirasi (lama
menunggu 4 menit dan batas antrian 3 mobil)
Jawab :
a. Jawaban = Rata-rata jumlah orang dalam sistem adalah : 1 orang
b. Jawaban = Rata-rata jumlah waktu yg dilewatkan adalah : 1 menit
c. Jawaban = Rata-rata panjang antrian adalah : 2 mobil
d. Jawaban = Rata-rata waktu menunggu bagi kendaraan sebelum masuk kedalam salah satu
loket adalah : 2 menit
e. Jawaban = loket aktif melayani kendaraan dalam 1 minggu adalah : 46,66 jam
f. Jawaban = kemungkinan mengaggurnya sebuah loket adalah : 2 loket
g. Jawaban = Rata" jumlah loket yang menganggur pada suatu saat adalah : 1 loket
h. Jawaban = Jumlah stasiun pengisian minyak yg optimum adalah : 3 Stasiun

Anda mungkin juga menyukai