TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Teori Antrian
Suatu antrian adalah suatu garis tunggu dari pelanggan/pengunjung yang memerlukan
layanan dari suatu atau lebih pelayanan (fasilitas layanan). Kejadian garis tunggu tersebut
timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan sehingga pengantri / pengunjung yang tiba
tidak bisa mendapatkan pelayanan, sedangkan masalah yang timbul dalam antrian adalah
bagaimana mengusahakan keseimbangan antara biaya tunggu (antrian) terhadap biaya
mencegah antrian itu sendiri guna memperoleh keuntungan yang maksimal. Analisis sistem
antrian dapat menjawab permasalahan ini dengan kondisi yang agak umum. Namun
demikian, sebelum melihat bagaimana masalah antrian dapat diselesaikan, kita akan tinjau
kerangka kerja sistem antrian. Di kehidupan sehari-hari, kejadian antrian sering kita jumpai
misalnya antrian saat melakukan transaksi di bank, antrian ditempat praktek dokter, antrian
saat pembayaran rekening listrik atau telepon dan banyak lagi contoh antrian yang lain.
Umumnya tiap orang pernah mengalami kejadian seperti ini dalam hidupnya, jadi antrian bisa
dikatakan sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang. Dalam banyak hal, tambahan
fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya
kepadatan antrian akan tetapi, biaya karena memberikan pelayanan tambahan akan
menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai dibawah tingkat yang dapat
diterima. Sebaliknya timbulnya antrian akan mengakibatkan hilangnya para langganan atau
nasabah.
Komponen Proses Antrian Komponen dasar antrian adalah kedatangan, pelayanan dan
antri komponen ini disajikan pada gambar dibawah ini :
a. Layanan mengikuti aturan siapa datang dahulu, akan dilayani dahulu pula (FIFO)
Ketiga asumsi ini valid dalam kebanyakan sistem antrian yang realistik dan akan digunakan
untuk menggambarkan penggunaan teori antrian. Asumsi (a) menerangkan bahwa pelanggan
yang datang duluan akan dilayani terlebih dulu tak peduli apakah pelanggan akan berada
dalam antrian atau tidak. Asumsi (b) menerangkan bahwa kedatangan memiliki kesempatan
yang sama kapan saja dan tidak tergantung oleh waktu yang telah berlalu sejak kedatangan
terakhir.
Misalkan
t n = Rataan laju kedatangan apabila n pelanggan berada di dalam sistem (sedang menunggu
atau dilayani)
Sistem yang berada dalam kondisi steady-state tidak berimplikasi bahwa laju
kedatangan dan laju layanan bebas akan banyaknya pelanggan dalam sistem. Untuk antrian
terhingga, sumber yang terbatas, dan model layanan-ganda, n dan n merupakan fungsi
dari jumlah pelanggan dalam sistem. Dalam kondisi steady-state, kita akan gunakan notasi Pn
peluang n pelanggan berada dalam sistem kapan saja.
e. Peluang datangnya pelanggan dalam interval waktu dari t ke t+t, untuk t yang
cukup kecil, apabila sistem berada dalam keadaan Sn pada waktu t adalah nt.
f. Peluang keluarnya pelanggan dalam interval waktu dari t ke t+t, untuk t yang
cukup kecil, apabila sistem berada dalam keadaan Sn pada waktu t adalah nt.
g. Peluang lebih dari satu kedatangan dan/atau keluarnya pelanggan ke/dari sistem
dalam interval waktu dari t ke t+t, untuk t yang cukup kecil, apabila sistem berada dalam
keadaan Sn pada waktu t adalah adalah o(t) t, dimana o(t) suatu nilai yang dapat diabaikan
(negligible).
Masih berkaitan dengan input Pisson dan layanan Eksponensial, dimana antrian
diasumsikan dapat berukuran besar sekali, demikian juga pelanggan potensial (sumber) juga
sangat besar serta hanya terdapat satu layanan saja dalam sistem. Asumsi lain yang perlu
ditambahkan adalah
c. Rata-rata laju kedatangan lebih kecil dari rata-rata laju layanan, < .
Kebanyakan sistem antrian yang realistik memiliki lebih dari satu layanan. Kita
asumsikan, dalam bagian ini, terdapat
a. Sejumlah s layanan.
b. Tiap pemberi layanan memberikan pelayanan dengan rata-rata laju yang sama dan
konstan .
d. < s
Apabila ruang tunggu tempat dimana pelanggan harus menanti untuk dilayani
terbatas, maka model berikut dapat digunakan. Jika pelanggan datang dan antrian telah
penuh, maka pelanggan tersebut tidak bergabung dalam antrian jadi tidak masuk ke sistem.
Situasi ini sering terjadi, misalnya : tempat yang terbatas untuk mobil yang datang pada
sebuah layanan tunggal drive-in bank atau do-it-yourself car wash dan tempat duduk yang
terbatas dalam sebuah layanan tunggal pangkas rambut.
Misalkan M adalah jumlah maksimum pelanggan yang dapat berada dalam suatu
sistem pada suatu saat. Dalam kasus ini nilai tidak harus lebih kecil dari karena antrian
tidak akan menjadi besar sekali.
Persamaan perbedaan pada bagian-bagian terdahulu masih valid dalam kasus ini,
dengan nilai n = untuk n = 1,2,3,….. dan n = untuk n = 0,1,2,3,…,M-1 dan = 0 untuk
n = M, M+1, M+2, ….
Model ini mendeskripsikan situasi dimana ruang tunggu terbatas dan pemberi layanan
lebih dari satu. Beberapa notasi yang akan digunakan dalam model ini dapat disarikan
sebagai berikut:
Untuk kasus pertama mesin bergabung dalam sistem antrian apabila mengalami
kerusakan. Mesin tersebut tak dapat digunakan dan tidak akan rusak lagi hingga diperbaiki.
Dalam kasus kedua, mahasiswa sebagai pelanggan potensial.
Bila diasumsikan layanan dari tiap pemberi layanan menyebar menurut sebaran
eksponensial, dan juga N = banyaknya pelanggan potensial, s = banyaknya layanan atau
pemberi layanan, = laju kedatangan untuk tiap pelanggan, serta = laju layanan untuk tiap
pemberi layanan, maka akan kita dapatkan statistik-statistik
B. Kerangka Berpikir
PERMASALAHAN DATA
1.Belum diketahui hasil data Jumlah Kedatangan
Selang Waktu Per 5 Menit 1.Data Pengamatan Antrian di Kasir dengan jumlah
2.Belum diketahui hasil uji Chi-Square data minimal 150, waktu pengamatan 11.00-13.00,
3.Belum diketahui hasil data Uji Kebaikan Suai dan batas waktu pelayanan 30-53 detik.
Tingkat Kedatangan.
2.Bagaimana hasil data Uji Chi-Square ?
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan Data hasil praktek untuk menghitung data Jumlah Kedatangan Selang Waktu Per 5 menit,
Menghitung hasil Penerapan teori Antrian dalam sistem Industri, Mengetahui apa yang dimaksut
dengan teori Antrian
ANALISIS
Menganalisis hasil praktek untuk menghitung data Jumlah Kedatangan Selang Waktu Per 5 menit,
Menganalisis hasil Penerapan teori Antrian dalam sistem Industri, Menganalisis apa yang dimaksut
dengan teori Antrian
1. Untuk mengetahui hasil data Jumlah Kedatangan Selang Waktu Per 5 Menit.