Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Teori Antrian

Suatu antrian adalah suatu garis tunggu dari pelanggan/pengunjung yang memerlukan
layanan dari suatu atau lebih pelayanan (fasilitas layanan). Kejadian garis tunggu tersebut
timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan sehingga pengantri / pengunjung yang tiba
tidak bisa mendapatkan pelayanan, sedangkan masalah yang timbul dalam antrian adalah
bagaimana mengusahakan keseimbangan antara biaya tunggu (antrian) terhadap biaya
mencegah antrian itu sendiri guna memperoleh keuntungan yang maksimal. Analisis sistem
antrian dapat menjawab permasalahan ini dengan kondisi yang agak umum. Namun
demikian, sebelum melihat bagaimana masalah antrian dapat diselesaikan, kita akan tinjau
kerangka kerja sistem antrian. Di kehidupan sehari-hari, kejadian antrian sering kita jumpai
misalnya antrian saat melakukan transaksi di bank, antrian ditempat praktek dokter, antrian
saat pembayaran rekening listrik atau telepon dan banyak lagi contoh antrian yang lain.
Umumnya tiap orang pernah mengalami kejadian seperti ini dalam hidupnya, jadi antrian bisa
dikatakan sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang. Dalam banyak hal, tambahan
fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya
kepadatan antrian akan tetapi, biaya karena memberikan pelayanan tambahan akan
menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai dibawah tingkat yang dapat
diterima. Sebaliknya timbulnya antrian akan mengakibatkan hilangnya para langganan atau
nasabah.

Komponen Proses Antrian Komponen dasar antrian adalah kedatangan, pelayanan dan
antri komponen ini disajikan pada gambar dibawah ini :

KEDATANGAN ANTRIAN PELAYANAN KELUAR


 Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, unsur ini sering dinamakan
proses input. Proses input ini meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan
Calling Population dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan proses
Random atau acak.
 Antrian
Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses
pelayanan. Faktor lain yang penting dalam antrian adalah disiplin antri. Disiplin antri
adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Misalnya datang
awal dilayani terlebih dahulu, datang terakhir 65 dilayani terlebih dahulu, berdasarkan
abjad, berdasarkan janji dan sebagainya. Berikut beberapa jenis disiplin antrian,
diantaranya :
o FIFO ( First In First Out )
o LIFO (Last In Last Out )
o SIRO ( Service In Random Order )
o PS ( Priority Service )
Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayanan yang menganggur atau
kelebihan fasilitas pelayanan.
 Pelayanan
Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih fasilitas
pelayanan, contohnya pada sebuah check out counter dari suatu super market
terkadang hanya ada seorang pelayan, padahal bisa juga diisi seorang kasir dengan
pembantunya untuk memasukan barang-barang kekantung plastik. Pada kasus
pendaftaran mahasiswa baru UNIKOM dapat ditambahkan bagian teller dari bank
yang bersangkutan untuk menampung uang pendaftarannya, agar tidak terjadi
penumpukan uang di loket pendaftaran, dan juga meringankan tugas bagian pelayanan
karena hanya mengerjakan satu pekerjaan saja yaitu menerima calon mahasiswa baru
yang mendaftarkan diri.
NOTASI dan ASUMSI

Dalam bagian ini, kita asumsikan bahwa:

a. Layanan mengikuti aturan siapa datang dahulu, akan dilayani dahulu pula (FIFO)

b. Datangnya pelanggan benar-benar secara acak namun dengan laju tertentu.

c. Sistem antrian berada dalam kondisi steady-state.

Ketiga asumsi ini valid dalam kebanyakan sistem antrian yang realistik dan akan digunakan
untuk menggambarkan penggunaan teori antrian. Asumsi (a) menerangkan bahwa pelanggan
yang datang duluan akan dilayani terlebih dulu tak peduli apakah pelanggan akan berada
dalam antrian atau tidak. Asumsi (b) menerangkan bahwa kedatangan memiliki kesempatan
yang sama kapan saja dan tidak tergantung oleh waktu yang telah berlalu sejak kedatangan
terakhir.

Misalkan

Sn = Banyaknya pelanggan yang berada di dalam sistem

P (t) n = Peluang n pelanggan berada dalam sistem pada waktu

t n = Rataan laju kedatangan apabila n pelanggan berada di dalam sistem (sedang menunggu
atau dilayani)

 n = Rataan laju layanan apabila n pelanggan berada di dalam sistem

Sistem yang berada dalam kondisi steady-state tidak berimplikasi bahwa laju
kedatangan dan laju layanan bebas akan banyaknya pelanggan dalam sistem. Untuk antrian
terhingga, sumber yang terbatas, dan model layanan-ganda, n dan  n merupakan fungsi
dari jumlah pelanggan dalam sistem. Dalam kondisi steady-state, kita akan gunakan notasi Pn
 peluang n pelanggan berada dalam sistem kapan saja.

Model Antrian dengan Input Poisson dan Layanan Eksponensial


Asumsi yang diperlukan untuk model antrian dengan kedatangan pelanggan menyebar
menurut sebaran Poisson dan waktu layanan menyebar eksponensial adalah:

a. Kedatangan dalam sistem muncul secara acak.

b. Kedatangan membentuk antrian tunggal.

c. Disiplin yang digunakan : FIFO.

d. Keluarnya pelanggan dari sistem (setelah dilayani) juga secara acak.

e. Peluang datangnya pelanggan dalam interval waktu dari t ke t+t, untuk t yang
cukup kecil, apabila sistem berada dalam keadaan Sn pada waktu t adalah nt.

f. Peluang keluarnya pelanggan dalam interval waktu dari t ke t+t, untuk t yang
cukup kecil, apabila sistem berada dalam keadaan Sn pada waktu t adalah nt.

g. Peluang lebih dari satu kedatangan dan/atau keluarnya pelanggan ke/dari sistem
dalam interval waktu dari t ke t+t, untuk t yang cukup kecil, apabila sistem berada dalam
keadaan Sn pada waktu t adalah adalah o(t) t, dimana o(t) suatu nilai yang dapat diabaikan
(negligible).

Model Antrian Takhingga-Sumber Takhingga-Layanan Tunggal

Masih berkaitan dengan input Pisson dan layanan Eksponensial, dimana antrian
diasumsikan dapat berukuran besar sekali, demikian juga pelanggan potensial (sumber) juga
sangat besar serta hanya terdapat satu layanan saja dalam sistem. Asumsi lain yang perlu
ditambahkan adalah

a. Rata-rata laju kedatangan konstan, n =  untuk semua n.

b. Rata-rata laju layanan konstan, n =  untuk semua n.

c. Rata-rata laju kedatangan lebih kecil dari rata-rata laju layanan,  < .

Model Antian Takhingga-Sumber Takhingga-Layanan Ganda

Kebanyakan sistem antrian yang realistik memiliki lebih dari satu layanan. Kita
asumsikan, dalam bagian ini, terdapat
a. Sejumlah s layanan.

b. Tiap pemberi layanan memberikan pelayanan dengan rata-rata laju yang sama dan
konstan .

c. Rata-rata laju kedatangan juga konstan, n =  untuk semua n

d.  < s

Model Antrian Terhingga-Sumber Takhingga-Laynan Tunggal

Apabila ruang tunggu tempat dimana pelanggan harus menanti untuk dilayani
terbatas, maka model berikut dapat digunakan. Jika pelanggan datang dan antrian telah
penuh, maka pelanggan tersebut tidak bergabung dalam antrian jadi tidak masuk ke sistem.
Situasi ini sering terjadi, misalnya : tempat yang terbatas untuk mobil yang datang pada
sebuah layanan tunggal drive-in bank atau do-it-yourself car wash dan tempat duduk yang
terbatas dalam sebuah layanan tunggal pangkas rambut.

Misalkan M adalah jumlah maksimum pelanggan yang dapat berada dalam suatu
sistem pada suatu saat. Dalam kasus ini nilai  tidak harus lebih kecil dari  karena antrian
tidak akan menjadi besar sekali.

Persamaan perbedaan pada bagian-bagian terdahulu masih valid dalam kasus ini,
dengan nilai n =  untuk n = 1,2,3,….. dan n =  untuk n = 0,1,2,3,…,M-1 dan  = 0 untuk
n = M, M+1, M+2, ….

Model Antrian Terhingga-Sumber Takhingga-Layanan Ganda

Model ini mendeskripsikan situasi dimana ruang tunggu terbatas dan pemberi layanan
lebih dari satu. Beberapa notasi yang akan digunakan dalam model ini dapat disarikan
sebagai berikut:

s = Banyaknya layanan. Asumsikan s < M.

M =Banyaknya pelanggan maksimum yang dapat berada dalam system


Model Antrian Sumber Terbatas dan Layanan Ganda

Dalam model ini, banyaknya pelanggan yang menghendaki layanan terbatas


jumlahnya. Dengan demikian, laju kedatangan efektifnya merupakan fungsi dari laju layanan
tiap pemberi layanan, banyaknya layanan, banyaknya pelanggan potensial, dan sebaran
“waktu hingga layanan diperlukan” untuk tiap pelanggan. Kita asumsikan, tiap pelanggan
datang untuk mendapatkan layanan menurut proses Poisson dengan laju  per jam. Hal ini
tidak seperti keseluruhan pelanggan potensial yang datang dengan laju yang sama seperti
telah dijelaskan terdahulu. Sehingga secara umum, seluruh informasi yang terdahulu tidak
valid lagi. Dikatakan secara umum, karena ada beberapa model dengan sumber terbatas yang
akan diperlakukan seperti pada model sumber takterbatas atau takhingga, jika laju kedatangan
total pelanggan potensial tidak terlalu dipengaruhi oleh fakta bahwa hanya ada pelanggan
potensial yang terbatas. Setiap sistem antrian memiliki sumber terbatas atau terhingga, tetapi
sumber tersebut secara umum cukup besar untuk berasumsi bahwa pelanggan datang dari
sumber takhingga. Seberapa besar populasi potensial pelanggan dapat dijustifikasi dengan
menggunakan model sumber takhingga ? Tak ada satupun jawaban yang dapat menjawab
pertanyaan ini, karena merupakan fungsi dari laju kedatangan dan laju layanan.

Beberapa situasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan permasalahan diatas:


Terdapat s teknisi yang ditugaskan untuk menangani N mesin yang secara periodik rusak.
Sebanyak N mahasiswa yang diberikan akses sendiri ke sebanyak s komputer.

Untuk kasus pertama mesin bergabung dalam sistem antrian apabila mengalami
kerusakan. Mesin tersebut tak dapat digunakan dan tidak akan rusak lagi hingga diperbaiki.
Dalam kasus kedua, mahasiswa sebagai pelanggan potensial.

Bila diasumsikan layanan dari tiap pemberi layanan menyebar menurut sebaran
eksponensial, dan juga N = banyaknya pelanggan potensial, s = banyaknya layanan atau
pemberi layanan,  = laju kedatangan untuk tiap pelanggan, serta  = laju layanan untuk tiap
pemberi layanan, maka akan kita dapatkan statistik-statistik
B. Kerangka Berpikir

PERMASALAHAN DATA
1.Belum diketahui hasil data Jumlah Kedatangan
Selang Waktu Per 5 Menit 1.Data Pengamatan Antrian di Kasir dengan jumlah
2.Belum diketahui hasil uji Chi-Square data minimal 150, waktu pengamatan 11.00-13.00,
3.Belum diketahui hasil data Uji Kebaikan Suai dan batas waktu pelayanan 30-53 detik.
Tingkat Kedatangan.
2.Bagaimana hasil data Uji Chi-Square ?

3.Bagaimana hasil data Uji Kebaikan Suai Tingkat


Kedatangan ?

PENGOLAHAN DATA

Pengolahan Data hasil praktek untuk menghitung data Jumlah Kedatangan Selang Waktu Per 5 menit,
Menghitung hasil Penerapan teori Antrian dalam sistem Industri, Mengetahui apa yang dimaksut
dengan teori Antrian

ANALISIS

Menganalisis hasil praktek untuk menghitung data Jumlah Kedatangan Selang Waktu Per 5 menit,
Menganalisis hasil Penerapan teori Antrian dalam sistem Industri, Menganalisis apa yang dimaksut
dengan teori Antrian

HASIL yang DIHARAPKAN

1. Untuk mengetahui hasil data Jumlah Kedatangan Selang Waktu Per 5 Menit.

2. Untuk mengetahui hasil data Uji Chi-Square.

3. Untuk mengetahui hasil data Uji Kebaikan Suai Tingkat Kedatangan.

Anda mungkin juga menyukai