Anda di halaman 1dari 4

KEBIJAKAN UNIT TB DOTS RS MARDI WALUYO 2021

NO JENIS KEBIJAKAN PELAKSANAAN

1 Susunan Organisasi 1. Kedudukan Unit TB DOTS berada langsung dibawah Direktur


Rumah Sakit
2. Susunan organisasi Unit TB DOTS adalah Penanggung Jawab,
Ketua, Sekretaris, Konsulen Teknis, Perawat pelaksana TB
DOTS, Petugas Laboratorium, Petugas Radiologi, dan Farmasi
2 Tugas Tim TB DOTS 1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan
pelayanan TB DOTS
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan TB DOTS, agar kebijakan
dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan
3. Membuat SPO pelayanan TB-DOTS
4. Menyusun program pelayanan TB-DOTS dan mengevaluasi
pelaksanaan program tersebut
5. Melakukan penjaringan suspek, penemuan kasus, penegakan
diagnose dan pengobatan
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien tuberculosis melalui
aplikasi SITB
7. Melakukan rujukan pasien ke TB DOTS puskesmas maupun RS
lain
8. Melakukan penyuluhan kesehatan terkait TB DOTS dan
pencegahan penularan di rumah sakit
3 Kualifikasi tim TB 1. Ketua Unit TB DOTS
DOTS Kriteria :
a. Dokter spesialis paru/dokter spesialis penyakit dalam /dokter
umum yang mempunyai minat terhadap TBC
b. Pernah mengikuti pelatihan TB DOTS
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas :
- Terselenggaranya dan evaluasi program TB DOTS
- Penyusunan rencana strategis program TB DOTS
- Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman TB DOTS
- Tersedianya SPO TB DOTS
- Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan
pelayanan TB DOTS
- Memberikan kajian pelayanan TB DOTS
- Terselenggaranya pertemuan berkala.
b. Melaporkan kegiatan Unit TB DOTS kepada Direktur

2. Sekretaris TB DOTS
Kriteria :
a. Dokter umum/ tenaga kesehatan lain yang mempunyai minat
dalam TB DOTS
b. Pernah mengikuti pelatihan pelayanan TB DOTS
Tugas :
- Melaksanakan kegiatan administrasi dan
menginventarisir program kerja Tim TB DOTS;
- Bertanggung jawab terhadap pencatatan dan pelaporan
semua kegiatan Tim TB DOTS;
- Membuat dan mensosialisasikan Uraian Tugas Tim TB
DOTS di rumah sakit;
- Bertanggung jawab terhadap penyediaan dan
penyimpanan berkas rekam medis;
- Bertanggung jawab terhadap pelaporan internal dan
eksternal.

3. Konsulen Teknis
Kriteria :
1. Dokter umum atau perawat yang sudah mendapat pelatihan
konsultasi TB DOTS
Tugas :
- Melakukan pemeriksaan terhadap pasien suspek TB maupun
pasien positif TB Paru;
- Melakukan edukasi dengan komunikasi yang baik terhadap
pasien dan keluarga;
- Memberikan inform consent terhadap pasien dan atau keluarga
pasien terhadap setiap tindakan yang akan dilaksanakan;
- Memberikan terapi dan tindakan terhadap pasien sesuai
indikasi;
- Menulis resep untuk pasien yang ditangani;
- Menerima rujukan dari ekternal dan melakukan rujukan keluar
rumah sakit.

4. Perawat pelaksana
Kriteria :
1. Perawat yang sudah mendapat pelatihan TB DOTS
2. Perawat purnawaktu
Tugas :
a. Melakukan asuhan keperawatan/kebidanan langsung terhadap
pasien, meliputi:
- Pengkajian keperawatan/kebidanan;
- Diagnosa keperawatan/kebidanan;
- Rencana keperawatan/kebidanan;
- Implementasi keperawatan/kebidanan;
- Evaluasi keperawatan/kebidanan;
- Dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan.
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

5. Petugas Laboratorium
Kriteria :
Petugas laboratorium yang sudah mendapatkan pelatihan TB DOTS
Tugas :
- Melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah pasien;
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan sampel;
- Membuat pencatatan dan pelaporan penggunaan reagen.

6. Petugas Radiologi
Tugas :
- Melakukan pemeriksaan rontgen terhadap pasin suspek TB;
- Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan rontgen;
- Membuat pencatatan dan pelaporan.
4 Pelayanan TB DOTS TB - DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) adalah metode
pengawasan langsung menelan obat jangka pendek. setiap hari oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO). Tujuannya mencapai angka
kesembuhan yang tinggi, mencegah putus berobat, mengatasi efek
samping obat jika timbul dan mencegah resistensi. 

Pelayanan TB DOTS sendiri pelayanan rawat jalan dan pelayanan


rawat inap. Berikut penjabarannya yaitu :
- Pelayanan rawat jalan berupa
Penjaringan Suspek, Penemuan Kasus, Pemeriksaan Pasien,
Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Rujukan internal, Tindakan
Rujukan Eksternal, Pemberian Pengobatan dan Edukasi
- Pelayanan rawat inap
Penjaringan Suspek, Penemuan Kasus, Pemeriksaan Pasien,
Pemeriksaan Penunjang, Pemberian Pengobatan, Edukasi Tindakan
Rujukan Eksternal

Cakupan berupa pelayanan :


1. TBC pada anak
2. TBC dengan penyakit penyulit seperti DM, gangguan ginjal,
gangguan jantung dan lainnya
3. TB kasus baru tanpa penyulit

5. Penyuluhan 1. Pendidikan dibutuhkan untuk dapat melakukan pencegahan dan


Kesehatan pengendalian infeksi TBC terhadap seluruh SDM rumah sakit
maupun pengunjung dan keluarga pasien.
2. Semua staf non pelayanan di rumah sakit harus dilatih dan mampu
melakukan upaya pencegahan infeksi meliputi hand hygiene, etika
batuk, penanganan limbah, APD yang sesuai.
3. Pendidikan bagi pengunjung dan keluarga pasien berupa
komunikasi, informasi, dan tentang tuberculosis sebagai penyakit
yang dapat menular.
6. Monitoring dan 1. Bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program dan
Evaluasi kepatuhan terhadap PPK yang ada serta pengkajian surveilans
juga.
2. Standar audit internal membutuhkan perkembangan suatu rencana
dari proyek audit berdasarkan pada pengkajian risiko yang
diperbaharui setiap tahun dengan memakai konsep PDSA yaitu
Plan, Do, Study, dan Act.
3. Monitoring dan Evaluasi Berkala
a. Monitoring kejadian infeksi dan kepatuhan terhadap
pelaksanaan tuberkulosis
b. Monitoring surveilans menggunakan formulir harian dan
formulir bulanan
c. Kegiatan monitoring dilakukan dengan melaksanakan
surveilans dan kunjungan lapangan
d. Evaluasi oleh unit tim TB minimal setiap 3 bulan.
4. Tim TB membuat laporan rutin 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun atau jika
diperlukan

Mengetahui Metro, 28 Agustus 2021

Ketua tim TB DOTS Direktur RS Mardi Waluyo


dr. Patrick Ramos Pakpahan drg. Budiono

Anda mungkin juga menyukai