Anda di halaman 1dari 1

idak ada orang yang begitu lahir lalu bisa membenci dan intoleran.

Pasti ada yg
mengajari. Jika orang bisa dijari untuk intoleran, pastinya juga bisa diajari untuk toleran.

Pengamatan saya adalah bahwa intoleransi mengakar kuat pada 'insecurity', rasa tidak
aman akan perbedaan, rasa tidak aman karena dis-informasi yang terjadi turun temurun.
Rasa tidak aman terhadap perbedaan berasal dari otak purba dimana jika kita tidak
berkumpul dalam suku maka kemungkinan survival kita lebih kecil. Sayangnya mentalitas
seperti ini masih terbawa sampai sekarang dan membuat manusia berpikir sempit bahwa
agama-ku lah yang paling benar, diluar itu salah.

Gagasan yang bisa saya sumbangkan? setiap orang sebaiknya belajar mengolah
kesadaran nya, mengolah pikiran, logika dan empati nya. Belajar open minded bahwa
kebenaran selalu relatif dan kontekstual. Belajar menyadari bahwa agama adalah benar2
urusan vertikal, belajar 'secure' terhadap perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai