PERATURAN BAKU MUTU LIMBAH DOMESTIK PT LOTTE

CHEMICAL TITAN NUSANTARA

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.68 / Menlhk-Setjen / 2016. Baku mutu air limbah domestic
tersendiri adalah sebagai berikut.

Gambar 1 Baku Mutu Air Limbah Domestik

Dalam pemenuhan kewajiban standar baku mutu air limbah domestic, PT Lotte
Chemical Titan Nusantara tidak hanya memahami terkait baku mutu air limbah
domestic saja, namun harus memenuhi syarat – syarat baku mutu air limbah
domestic agar mencapai hasil yang sesuai dengan peraturan pemerintah. Berikut
ini beberapa syarat yang dapat dijadikan acuan untuk tercapainya standar baku
mutu air limbah domestic.
1. Diolah tersendiri, dimana tidak tergabung dengan air limbah dari kegiatan
yang lainnya.
2. Diolah secara terintegrasi, dimana digabung dengan air limbah dari
kegiatan lainnya yang menggunakan sistem Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
3. Memastikan bahwa IPAL dan saluran air limbah domestic kedap air
sehingga tidak terjadi perembesan air limbah domestic ke lingkungan.
4. Melakukan pemantauan secara rutin untuk mencapai standar baku yang
sesuai.
5. Memastikan seluruh air limbah domestik yang dihasilkan telah masuk ke
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
6. Memisahkan antara saluran pengumpulan air limbah domestic dengan
saluran air hujan.
7. Memaksimalkan pengolahan air limbah domestic agar mutu air limbah
domestic dibuang ke sumber air tidak melampaui baku mutu air limbah
domestic.
8. Tidak melakukan pengenceran air limbah domestic ke dalam aliran
buangan air limbah domestic.
9. Menetapkan titik penataan (jalur buang kota) dan titik koordinat untuk
pengambilan uji air limbah domestic.
10. Memasang watermeter pada titik penataan (jalur buang kota).
11. Menyajikan hasil pemantauan secara tertulis, meliputi jumlah air yang
diproses, debit, pH, dan hasil analisis laboratorium bulanan.
12. Melaporkan hasil pemantauan per tiga bulan.
13. Setiap Gedung komersial wajib memiliki prosedur teknis IPAL dan
tanggap darurat IPAL.
14. Jika terjadi pencemaran yang diakibatkan kondisi yang tidak normal, harus
melapor dan menyampaikan kegiatan penanggulangan pencemaran kepada
bupati/walikota.