Anda di halaman 1dari 4

Nama :Thasya Florencita Monica Ismailiyah

Absen/NIM : 29/1902622010353
Kelas : Akuntansi F Malam 2019

UTS AKUNTANSI FORENSIK


1. Menurut saya jenis fraud yang terjadi dalam film Dirty Money: The Wagon Wheel
adalah:
a. Korupsi (corruption), hal ini karena dalam film tersebut ada scene yang menyatakan
bahwa pihak Wells Fargo menyuap hakim (memberikan uang senilai $185 juta ke Jaksa
Kota Los Angeles dan dua regulator perbankan) agar kasus yang dilaporkan ditutup
atau tidak dilanjutkan.
b. Asset misappropriaation, hal ini karena dalam film tersebut dijelaskan bahwa pihak
Bank Wells Fargo yaitu para bankir ditugaskan dan diberi target penjualan dengan cara
diam-diam membuka rekening simpanan dan kartu kredit tanpa sepengetahuan dan
persetujuan nasabahnya, sehingga biaya administrasi dalam rekening-rekening fiktif
tersebut akan otomatis terpotong, sehingga secara tidak langsung telah terjadi pencurian
aset nasabah secara halus atau secara bertahap.
2. Fraud Triangle dalam Film Dirty Money: The Wagon Wheel yaitu:
1) Peluang (opportunity), alasannya yaitu karena pihak Wells Fargo memanfaatkan
kelengahan warga yang kurang fasih berbahasa Inggris yaitu mahasiswa dan juga
lansia. Selain itu, pihak Wells Fargo juga memperdayagunakan kepercayaan nasabah
sehingga orang yang sudah percaya akan mudah dibujuk untuk membuat rekening baru.
2) Tekanan (pressure), alasannya yaitu dari pihak karyawan (bankir) diberikan target agar
setiap hari dibuka 40 rekening baru dengan mengandalkan 5 orang bankir, jadi 1 orang
bankir harus memiliki 5 rekening baru dari nasabah dalam 1 hari, selain itu adanya
pemberian komisi bagi bankir yang berhasil mencapi target dan manajer juga akan
diberikan komisi serta bonus, maka hal tersebut akan mendorong seseorang untuk
berupaya mencapai target tersebut walaupun caranya tidak benar. Hal lain yang menjadi
alasan dalam mensukseskan fraud tersebut adalah karena jika para karyawan tidak
mencapai target maka akan diancam untuk memperbaikinya terus menerus, dan
jika karyawan mengeluh pada bagian SDM maka mereka akan dipecat dan lisensinya
akan dibekukan sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain sedangkan mereka
mempunyai tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya.
3) Rasionalisasi (rationalization), alasannya yaitu karena Staff Wells Fargo di awal
berpikir bahwa hal yang dilakukan adalah hal yang lumrah karena sudah banyak rekan
kerja yang menjalankan hal yang sama sehingga mereka mengikuti hal yang salah
tersebut. Selain itu, pengawas kode etik di Wells Fargo yang seharusnya menegakkan
kebenaran justru mengabaikan keluhan karyawan dan membela pihak yang salah.

3. Teknik yang digunakan untuk melakukan fraud yaitu:


a. Korupsi (corruption), tekniknya yaitu dengan memberikan suap senilai $185 juta untuk
hakim, jaksa kota Los Angeles, dan dua regulator perbankan sehingga hakim
memenangkan pihak Wells Fargo dan menutup kasus tersebut.
b. Asset misappropriation, tekniknya yaitu dengan membuka rekening illegal atau fiktif,
di mana teller menawarkan kepada nasabah yang bertransaksi di kantor cabang
(formalitas) dan walaupun nasabah menolak, maka bankir akan tetap membuka
rekening tanpa persetujuan nasabah. Bankir atau teller akan membuat pin dan email
palsu dari data nasabah yang awalnya mempunyai 1 rekening saja, kemudian dana akan
ditransfer dari rekening lama ke rekening baru tanpa sepengetahua nasabah. Seiring
berjalannya waktu dana di rekening nasabah akan habis karena terpotong biaya
administrasi setiap bulan. Saat rekening nasabah bersaldo minus akan dikenakan biaya
overdraft sehingga seolah-olah nasabah mempunyai utang kepada Wells Fargo (defisit)
dan jika terdapat uang masuk maka uangnya akan terpotong secara otomatis akibat
adanya biaya overdraft tersebut.
Teknik yang kedua dilakukan adalah dengan melakukan cross selling atau penjualan
silang di mana jika nasabah memiliki keluhan atas suatu rekening maka pihak bank
akan menawarkan untuk membuka rekening baru yang merupakan produk lain dari
bank tersebut sehingga nasabah merasa menemukan solusi atas permasalahannya
sehigga menyetujui untuk membuka rekening.
4. Scene yang dapat dijadikan sebagai bukti audit:
a. Bukti audit tentang korupsi:

Alasan saya memilih 2 scene tersebut karena menunjukkan jumlah suap yang diberikan dan kepada
siapa saja suap tersebut ditujukan sehingga memperkuat alasan mengapa hakim menutup Kasus
Wells Fargo.
b. Bukti audit tentang asset misappropriation:

Alasan saya memilih 3 scene tersebut karena menunjukkan pernyataan mantan bankir Wells Fargo
yang diberi target penjualan untuk membuka rekening fiktif tanpa informasi lengkap dan
persetujuan dari nasabah. Selain itu juga diungkapkan mengenai cross selling di mana jika
pelanggan mengalami kendala maka bankir akan menawarkan produk lainnya milik Wells Fargo
sebagai solusi sehingga seiring berjalannya waktu maka rekening-rekening fiktif beserta rekening
cross selling tersebut akan dipotong biaya administrasi secara otomatis dan akan menghasilkan
biaya overdraft (defisit).

Anda mungkin juga menyukai